Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas guru dan murid dalam ranah edukatif

yang saling mempengaruhi demi terciptanya tujuan pembelajaran. Dalam aktivitas ini, media pembelajaran selalu diperlukan demi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Salah satu media pembelajaran yang popular di dunia pendidikan saat ini adalah LKS. Lembar kerja siswa atau LKS sejatinya merupakan media pembelajaran yang sifatnya tertulis dalam mengontrol aktivitas akademik siswa. LKS bertujuan untuk membantu kegiatan pembelajaran dan indikator atau kompetensi dasar siswa. Cara penilaiannya pun relatif praktis, mudah dan cepat. Di dalam lembar kerja siswa yang beredar di kalangan siswa, umumnya LKS berisikan indikator, materi singkat, dan soal latihan yang dikemas dalam bentuk buku. Padahal esensinya, lembar kerja seharusnya berupa lembaran dimana siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan dan tidak harus berbentuk buku. Belum lagi, LKS yang diberikan masih terkesan monoton dan kurang bervariasi sehingga proses belajar menjadi membosankan dan menyebabkan kurangnya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Pada saat diberikan LKS banyak siswa yang tidak mau mengerjakan atau hanya mencontoh pekerjaan temannya dan tidak berusaha menyelesaikan sendiri sehingga nilai LKS belum maksimal. Ditambah lagi adanya kasus kasus mengenai LKS kontroversial yang beredar dimasyarakat. Perubahan kurikulum pendidikan nasional dari KTSP menjadi kurikulum 2013 bisa mendorong kita perlunya penginovasian lembar kerja siswa agar sesuai esensinya kembali dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Zaini, dkk (2005) mengatakan realitanya siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang lebih senang membaca, berdiskusi dan ada juga yang senang menggunakan suatu permainan. Untuk dapat membantu siswa dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar harus diperhatikan. Salah satu caranya,dengan mengintegrasikan teka teki silang ke dalam lembar kerja siswa. Teka-teki silang merupakan suatu permainan yang 2 memerlukan asah otak, yang menimbulkan rasa penasaran dan memancing rasa ingin tahu siswa. Banyak sekali manfaat dari TTS antar lain, meningkatkan minat ingin tahu, mengatasi rasa bosan, meningkatkan kosentrasi dan masih banyak lagi. Beberapa penelitian untuk mengaktifkan siswa dengan teka-teki silang telah dilakukan. Salah satunya Siti Muzdalifah (2011) menyimpulkan Penerapan metode Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar kimia, peserta didik kelas X pada materi pokok Sistem Periodik Unsur dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode ceramah pada peserta didik kelas X MA 04 NU Al Maarif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. Atika Salvia (2012) menyimpulkan bahwa pemberian LKS berupa teka-teki silang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ujungbatu.

Selain itu peneletian serupa juga dilakukan oleh Andi Dwi Suciyanto (2013) penyumpulkan bahwa, terjadi peningkatan persentase rata rata dalam hal peningkatan belajar siswa melalui media teka teki silang yaitu sebesar 80%. Tujuan tujuan dari program ini yaitu untuk mendeskripsikan mengenai konsep LKTTS (lembar kerja teka teki silang) yang merupakan suatu inovasi LKS yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Manfaat Manfaat penulisan karya tulis ini Bagi guru Dapat dijadikan sebagai variasi atau media pembelajaran yang kreatif bagi guru Bagi penerbit Dapat dijadikan alternative solusi dalam pengembangan lembar kerja siswa

GAGASAN Kondisi Kekinian Kasus terungkapnya Materi LKS untuk siswa kelas 1 dan 2 SD mengenai Istri Simpanan dan Si Angkri, yang isinya tidak mendidik, hanyalah puncak dari gunung es. Para pengamat dan praktisi pendidikan sudah lama tahu mengenai beredarnya LKS dan buku pelajaran yang rendah kualitasnya, di sekolah-sekolah di Indonesia. Mereka sudah memprotes masalah ini sejak lama, meskipun kasusnya belum terungkap seheboh sekarang. Beredarnya LKS dan buku pelajaran yang rendah kualitasnya sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Materi-materi semacam ini beredar di banyak sekolah di Indonesia. LKS yang menjadi mimpi buruk dunia pendidikan diantaranya: 1. Sukabumi, Jawa Barat ditemukan LKS bermasalah, yakni pertanyaan soal ideologi bangsa Indonesia yang seharusnya Pancasila diganti menjadi komunis dalam kunci jawaban. 2. DKI Jakarta ada LKS dengan cerita selingkuh melalui kisah Bang Maman dari Kali Pasir. 3. Solo, Jawa Tengah, sebuah LKS menampilkan visualisasi Nabi Muhammad dalam bacaan berjudul Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi dengan jelas menunjukkan gambar Nabi Muhammad SAW mulai dari kelahiran hingga masa kecilnya.

Sehubungan dengan hal itu, dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan Ikatan Guru Indonesia (IGI), masih sering ditemui guru yang bahkan tidak membaca satu buku pun dalam sebulan. Dalam sebuah seminar yang diselenggarakan IGI pada tahun 2011, sekitar 500 orang guru mengaku tidak pernah membaca kurikulum. Mereka hanya mengandalkan buku teks yang ada. Ini mengindikasikan, bahwa guru cenderung malas menggunakan inovasi inovasi pembelajaran sehingga menimbulkan berbagai macam hal hal yang tidak diinginkan dalam dunia pendidikan Indonesia. Solusi yang pernah di tawarkan Beberapa penelitian untuk mengaktifkan siswa dengan teka-teki silang telah dilakukan. Salah satunya Siti Muzdalifah (2011) menyimpulkan Penerapan metode Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar kimia, peserta didik kelas X pada materi pokok Sistem Periodik Unsur dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode ceramah pada peserta didik kelas X MA 04 NU Al Maarif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. Atika Salvia (2012) menyimpulkan bahwa pemberian LKS berupa teka-teki silang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ujungbatu. Selain itu peneletian serupa juga dilakukan oleh Andi Dwi Suciyanto (2013) penyumpulkan bahwa, terjadi peningkatan persentase rata rata dalam hal peningkatan belajar siswa melalui media teka teki silang yaitu sebesar 80%. Namun, belum ada tindak lanjut dari peneliti untuk menciptakan atau membuat produk mengenai inovasi dari Lembar Kerja Siswa. Kehandalan Gagasan
Unsur unsur yang terdapat pada lembar kerja teka teki silang ini, adalah jenjang pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, kompetensi inti, kompetensi dasar, kegiatan siswa yang berupa soal soal dalam bentuk teka teki silang. Pertanyaan pertanyaan yang diajukan dalam LKTTS ini berupa pertanyaan konsep dan juga perhitungan yang tentunya akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Dalam LKTTS ini tidak dimasukkan materi singkat yang biasa terdapat dalam LKS konvensional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, sehingga siswa bisa bereksplorasi dalam menemukan konsep tersebut dalam pertanyaan yang diajukan. Pihak yang terkait 1. Sekolah SMA N 18 Makassar sebagai sekolah uji coba produk LKTTS 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga dapat dijadikan rujukan atau alternative LKS yang dapat dipakai di sekolah 3. Badan penerbit

Strategi pengimplementasian gagasan

Anda mungkin juga menyukai