Anda di halaman 1dari 7

BAB III KERANGKA KONSEP A.

Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Hastuti di Yogyakarta menunjukkan bahwa usia menarche remaja putri pada tahun 2005 mengalami percepatan dibandingkan pada tahun 1982 yaitu dari 13 tahun menjadi 11 tahun. Usia menarche yang lebih dini ini ternyata terkait dengan beberapa komponen. Perempuan yang telah mengalami menarche akan mengalami perubahan komposisi tubuh hingga usia remaja terutama komposisi lemak. Komposisi lemak tubuh perempuan dua kali lebih besar dari laki-laki, dimana terjadi peningkatan dari 16-18% pada usia pra-remaja menjadi 23% pada usia remaja. Perubahan komposisi tubuh tersebut dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Latien di Finlandia Utara yang menunjukkan bahwa proporsi overweight dan obesitas dewasa lebih tinggi pada wanita dengan usia menarche yang lebih dini yaitu 11 tahun. Hal inilah yang mendasari usia menarche ini kemudian diangkat sebagai variabel yang dianggap dapat mempengaruhi status gizi. Namun ternyata ada beragam faktor yang ikut berpengaruh dalam status gizi seseorang yaitu umur, konsumsi makanan, aktivitas fisik, lingkungan sosio-

ekonomi, dan genetik . Oleh karena itu selain kedua variabel usia menarche dan status gizi, terdapat beberapa variabel lain yang diteliti dalam penelitian ini yaitu konsumsi energi, aktivitas fisik, lingkungan sosio-ekonomi, dan genetik.

Lingkungan sosio-ekonomi meliputi pendapatan dari keluarga. Genetik meliputi riwayat obesitas pada orangtua siswi.

B. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen (Bebas) Variabel Independen pada penelitian ini adalah jadwal kerja malam, konsumsi energi, aktivitas fisik, riwayat diabetes pada keluarga, dan status gizi. 2. Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen pada penelitian ini adalah kadar gula darah. 3. Variabel Perancu Variabel perancu dalam penelitian ini adalah status gizi, usia, konsumsi energi, aktivitas fisik, dan riwayat diabetes pada keluarga

Keterangan: Variabel diteliti :

C. Definisi Operasional 1. Jadwal Jam Kerja Malam Definisi Alat ukur : Jam kerja malam subjek dalam masa kerja setahun terakhir : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Hasil ukur : 1. Sering : 5 kali seminggu dalam setahun terakhir 2. Normal : 3-4 kali seminggu dalam setahun terakhir 3. Jarang : 1 2 seminggu dalam setahun terakhir 4. Tidak pernah dalam setahun terakhir Skala ukur : ordinal 2. Diabetes Mellitus tipe 2 Definisi : sekumpulan gejala dari penyakit metabolik dimana seseorang memiliki kadar gukusa yang tinggi dalam darahnya, disebabkan oleh kerja pankreas yang tidak cukup memproduki insulin atau karena resistensi insulin odi tingkatan sel. Alat ukur : Alat pengukur gula darah dan strip dengan lancet lalu diukur dengan alat pengukur gula darah strip Hasil ukur : 1. Bukan Diabetes Mellitus 3. Diabetes Mellitus Skala ukur : ordinal : < 90 mg/dl : 200 mg/dl 2. Toleransi Gula Terganggu : 90-199 mg/dl Cara Ukur : Darah subjek diambil melalui pembuluh darah kapiler

3. Status Gizi Definisi : Keadaan gizi seseorang berdasarkan indeks massa tubuh yang diukur dengan cara berat badan dalam satuan kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat (m2) Alat ukur : o Berat badan: menggunakan timbangan injak digital (seca) dengan ketelitian 0,1 kg o Tinggi badan : menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm Cara Ukur : Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan subjek, kemudian mencari nilai IMT berdasarkan BBI (Berat badan Ideal) Hasil ukur : 1. Underweight : <18.5 kg/m2 2. Normal 4. Obesitas 1 5. Obesitas Skala ukur : ordinal 4. Usia Definisi Alat ukur : Usia subjek penelitian (perawat RS Ibnu Sina) pada saat penelitian dilakukan : Kuisioner Cara Ukur : Wawancaea Hasil ukur : 1. 20-29 tahun 2. 30-39 tahun 3. 40-49 tahun : 18.5-22.9 kg/m2 : 25.0-29.9 kg/m2 : 30.0 kg/m2 3. Overweight : 23.0-24.9 kg/m

4. 50-59 tahun 5. >60 tahun Skala ukur : ordinal

5. Riwayat Diabetes dalam keluarga Definisi : Data riwayat diabetes dalam keluarga (ayah dan ibu) subjek, yaitu mengenai ada atau tidaknya orang tua subjek yang mengalami diabetes Alat ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Hasil ukur : Kejadian diabetes pada keluarga yaitu orang tua subjek dikategorikan dalam: 1. Salah satu orang tua diabetes 2. Kedua orang tua diabetes 3. Orang tua tidak diabetes Skala ukur : nominal 6. Jumlah Konsumsi Energi Definisi Alat ukur : Jumlah energi yang berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi subjek : kuesioner Cara Ukur : Subjek diberikan formulir yang telah disediakan oleh peneliti lalu kemudian diisi oleh subjek mengenai frekuensi dan kuantitas makanan yang dimakannya. Hasil ukur : Asupan rata-rata energi yang dikonsumsi subjek per hari, dengan kategori:

1.

Kurang : < 80% AKG

2. Cukup : 80%-110% AKG

3. Berlebih : >110% AKG Skala ukur : ordinal 7. Aktivitas Fisik Definisi : Suatu bentuk aktivitas subjek yang diukur melalui banyaknya frekuensi dan lamanya (durasi) aktivitas tersebut dilakukan Alat ukur : kuesioner Cara Ukur : Subjek diberikan formulir yang telah disediakan oleh peneliti lalu kemudian diisi oleh subjek mengenai bentuk, frekuensi dan durasi aktivitas. Hasil ukur : Total skor aktivitas fisik dinilai berdasarkan skala skor Indeks Aktivitas Fisik Baecke , dengan kategori: 1. Kurang aktif jika skor IAF = 7,4

2. Aktif jika skor IAF 7,5-10,5 3. Sangat aktif jika skor IAF > 10,5 Skala ukur : ordinal D. Hipotesis 1. Hipotesis Null (Ho) a) Tidak ada hubungan antara jam kerja malam dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina b) Tidak ada hubungan antara status gizi dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina c) Tidak ada hubungan antara kejadian diabetes pada keluarga perawat dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina d) Tidak ada hubungan antara jumlah konsumsi energi dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina e) Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik den dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina

2. Hipotesis Alternatif (Ha) a) Ada hubungan antara jam kerja malam dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina b) Ada hubungan antara status gizi d dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina c) Ada hubungan antara kejadian diabetes pada keluarga perawat dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina d) Ada hubungan antara jumlah konsumsi energi dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina e) Ada hubungan antara aktivitas fisik den dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawat RS Ibnu Sina

Anda mungkin juga menyukai