Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009.
USU Repository 2009
UJI EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) PADA TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum L.)
SKRIPSI
OLEH : RISWANTO SINAGA 030302022 HPT
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 UJI EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI TERHADAP
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
2
HAMA Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) PADA TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum L.)
SKRIPSI
OLEH : RISWANTO SINAGA 030302022 HPT
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Dra. M.Cyccu Tobing, MS Ketua Ir. Amansyah Siregar Anggota
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
3
ABSTRACT
Riswanto Sinaga. The Effectiveness of Botanical Pesticides to Control Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae) on Tobacco Plant (Nicotiana tabaccum L). This research was conducted in screenhouse at Research Institute for Sugar cane and Deli Tobacco, Sampali, Medan. The research used Completely Randomized Design Non Factoral with four treatments and six replications. The treatments were W0 (Control), W1 (Mindis leaf extract 200 g/ litre water), W2 Mahonis seed extract 200 g/ litre water), W3 (Mindis leaf and Mahonis seed extract 200 g / litre water). The result showed that Mindis leaf extract was high significantly than control. The percentage of attack intencity was higher an control (51.17%) compare to W1 (28.78%). The highest mortality of S. litura was found on Mindis leaf extract (100%) and the lowest on control (0.00%).
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
4
ABSTRAK
Riswanto Sinaga, Uji Efektivitas Pestisida Nabati terhadap Hama Spodoptera litura pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.). Penelitian dilaksanakan di Rumah Kasa Balai Penelitian Tebu dan Tembakau Deli (BPTD) Sampali, Medan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non faktorial, terdiri dari 4 perlakuan dengan enam ulangan yaitu W0 (kontrol), W1 (larutan daun Mindi 200 g/ liter air), W2 (larutan biji Mahoni 200 g/ liter air), W3 (larutan gabungan daun Mindi dan biji Mahoni 200 g/ liter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan daun Mindi (W1) berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan kontrol (W0). Persentase intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan W0 sebesar 51.17 % dan terendah pada perlakuan W1 sebesar 28.78 %. Mortalitas Spodoptera litura tertinggi terdapat pada perlakuan daun Mindi (W1) sebesar 100 % dan terendah terdapat pada perlakuan kontrol (W0) sebesar 0.00 %.
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
5
RIWAYAT HIDUP
Riswanto Sinaga, lahir tanggal 06 Oktober 1984 di Pangkatan Kab- Asahan, Putra dari Ayahanda B. Sinaga R. Br.Sitio. Penulis merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Pendidikan dan pengalaman 1. Tahun 1997 lulus dari SD Negeri 21190, Sibosur Kec. Habinsaran 2. Tahun 2000 lulus dari SLTP YPT-Sei Intan, Riau 3. Tahun 2003 lulus dari SMU Swasta Perguruan Katolik Asissi, P. Siantar 4. Tahun 2003 diterima di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan melalui jalur SPMB 5. Sebagai anggota IMAPTAN ( Ikatan Mahasiswa Perlindungan Tanaman) Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan periode 2003 2009 6. Tahun 20032008 sebagai anggota sekaligus pengurus Paduan Suara Transeamus FP-USU Medan 7. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tolan Tiga SIPEF, Bukit Maradja Simalungun 8. Melaksanakan penelitian di Balai Penelitian Tebu dan Tembakau Deli, Sampali ( BPTD), Medan.
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari skripsi ini adalah UJI EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA Spodoptera litura PADA TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) yang merupakan sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pembimbing Prof. Dr. Dra. M. Cyccu Tobing, MS selaku Ketua dan Ir. Amansyah Siregar selaku Anggota yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Penelitian Tebu dan Tembakau Deli (BPTD) Sampali, Medan, pembimbing lapangan ibu Cesilia S.P. dan bapak Irin yang telah menyediakan tempat dan arahan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih. Medan, Maret 2009 Penulis
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
7
DAFTAR ISI
ABSTRACT ........................................................................................................ i ABSTRAK .......................................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 6 Kegunaan Penelitian ................................................................................. 6
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
10
DAFTAR GAMBAR
Judul Halaman Gambar daun Mindi ........................................................................................... 10 Gambar biji Mahoni ........................................................................................... 12
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
11
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Halaman Bagan penelitian.................................................................................... 26 Data intensitas serangan S.litura pengamatan 1.............................. 27 Data intensitas serangan S.litura pengamatan 2.............................. 28 Data intensitas serangan S.litura pengamatan 3.............................. 29 Data intensitas serangan S.litura pengamatan 4.............................. 30 Data intensitas serangan S.litura pengamatan 5.............................. 31 Data intensitas serangan S.litura pengamatan 6.............................. 32 Data intensitas serangan S.litura pengamatan 7.............................. 33 Data mortalitas S.litura pengamatan 1............................................ 34 Data mortalitas S.litura pengamatan 2........................................... 35 Data mortalitas S.litura pengamatan 3............................................ 36 Data mortalitas S.litura pengamatan 4............................................ 37 Data mortalitas S.litura pengamatan 5............................................ 38 Data mortalitas S.litura pengamatan 6............................................ 39 Data mortalitas S.litura pengamatan 7............................................ 40 Foto penelitian................................................................................. 41
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
12
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman tembakau termasuk golongan semusim. Dalam dunia pertanian tergolong tanaman perkebunan, tetapi bukan merupakan kelompok tanaman pangan. Tembakau dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pembuatan rokok (Prabowo, 2007). Meskipun terdapat lebih dari 50 spesies tembakau yang tergolong genus Nicotiana, namun hanya 2 spesies yang mempunyai arti ekonomi cukup tinggi, yaitu Nicotiana tabaccum L. dan Nicotiana rustica. Perbedaan yang mencolok diantara kedua spesies tersebut yaitu kadar nikotinnya. N. rustica mengandung kadar nikotin tertinggi, yaitu sekitar 16%. Sedangkan N. tabaccum mempunyai kadar nikotin terendah yaitu sekitar 0,6% (Prabowo, 2007). Tembakau Deli saat ini masih merupakan primadona tembakau cerutu, kegunaanya lebih diutamakan untuk pembungkus cerutu, bahkan daun tembakau Deli lebih dikenal sebagai pembungkus dan pembalut cerutu nomor satu di dunia, sehingga tetap dibutuhkan oleh pabrik penghasil cerutu berkualitas tinggi. Tembakau Deli termasuk tembakau kelas elit serta mempunyai keistimewaan antara lain memiliki ciri, rasa dan aroma khas yang tidak dapat digantikan posisinya dengan tembakau jenis lain (Erwin, 2000). PTPN II memproduksi komoditi tembakau yang terkenal dengan nama Tembakau Deli yang memiliki kualitas, rasa, dan aroma khas yang sudah terkenal
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
13
dan bahkan terbaik didunia. Tembakau jenis ini ditanam dan dihasilkan dari areal perkebunan PTPN II yang terletak di wilayah Kabupaten Deli Serdang, yaitu salah satunya di Sampali, Medan (PTPN II, 2007). Permasalahan yang sangat dirasakan pada beberapa tahun belakangan ini adalah rendahnya produktivitas tanaman Tembakau Deli meskipun berbagai usaha telah dilakukan, penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan pasar tersebut sangat komplek antara lain akibat serangan hama dan penyakit (PTPN II, 2007). Hama yang paling dominan menyerang tanaman tembakau adalah: a.Larva grayak (Spodoptera litura). Gejala serangan: berupa lubang-lubang tidak beraturan dan berwarna putih pada luka bekas gigitan. b.Larva tanah (Agrotis ipsylon). Gejala serangan : daun terserang berlubang- lubang terutama daun muda sehingga tangkai daun rebah. c.Larva penggerek pucuk (Heliothis sp.). Gejala serangan: daun pucuk tanaman terserang berlubang-lubang dan habis. d. Nematoda (Meloydogyne sp.). Gejala serangan : bagian akar tanaman tampak bisul-bisul blarva, tanaman kerdil, layu, daun berguguran dan akhirnya mati e. Kutu-kutuan (Aphis sp, Thrips sp., Bemisia sp.) pembawa penyakit yang disebabkan virus. Pengendalian: predator Coccinellidae. f. Hama lainnya gangsir (Gryllus mitratus ), jangkrik (Brachytrypes portentosus), orong-orong (Gryllotalpa africana), semut geni (Solenopsis geminata), dan belalang banci (Engytarus tenuis) (Prabowo, 2007). Larva Spodoptera litura merupakan salah satu jenis hama terpenting yang menyerang tanaman tembakau di Indonesia. Hama ini sering mengakibatkan
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
14
penurunan produktivitas bahkan kegagalan panen karena menyebabkan daun menjadi sobek, terpotong-potong dan berlubang. Bila tidak segera diatasi maka daun tanaman di areal pertanian akan habis. Untuk mengendalikan hama tersebut, petani umumnya menggunakan insektisida kimia yang intensif dengan frekuensi dan dosis tinggi (Samsudin, 2008). Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah: hama menjadi kebal (resisten), peledakan hama baru (resurjensi), penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia dan kecelakaan bagi pengguna (Gapoktan, 2009). Alam sebenarnya telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman. Tetapi ada kelebihan dan kekurangannya yaitu : Kelebihan: 1. Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari 2. Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian 3. Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia dan lingkungan 4. Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
15
5. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia 6. Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman 7. Murah dan mudah dibuat oleh petani Kelemahannya: 1. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering 2. Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga) 3. Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku 4. Kurang praktis 5. Tidak tahan disimpan (Gapoktan, 2009). Pestisida nabati diartikan sebagai pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan karena terbuat dari bahan-bahan alami maka jenis pestisida ini mudah terurai di alam sehingga residunya mudah hilang sehingga relatif aman bagi manusia. Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida botani antara lain mimba, tembakau, mindi, srikaya, mahoni, sirsak, tuba, dan juga berbagai jenis gulma seperti babadotan (Samsudin, 2008). Pengurangan penggunaan pestisida di areal pertanian menuntut tersedianya cara pengendalian lain yang aman dan ramah lingkungan, diantaranya dengan memanfaatkan musuh alami dan pestisida nabati. Timbulnya masalah- masalah akibat penggunaan pestisida kimia ini merangsang penggunaan insektisida non kimia sebagai insektisida yang aman bagi lingkungan dengan
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
16
memanfaatkan senyawa beracun dari tumbuhan, mikroba ataupun jamur entomopatogen (Soehardjan, 1993). Tanaman yang berpotensi sebagai sumber produk alam hayati yang toksik terhadap serangga antara lain adalah Nimba (A.indica A.juss), akar Tuba (D.elliptica Benth), Bengkuang (P.erosus Urban), dan Mindi (M.azederach Linn) yang dikelola secara tradisional. Cara tradisional tersebut merupakan cara yang mudah dan murah diterapkan oleh petani. Seperti perendaman, pengepresan, dan perasan bahan botani (Suprapto dan Deciyanto, 1997). Akan tetapi, setiap tanaman yang mengandung racun memiliki konsentrasi yang berbeda-beda, bahwa semakin tinggi konsentrasi, maka jumlah racun yang mengenai kulit serangga makin banyak, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak (Sutoyo dan Wirioadmodjo, 1997). Tanaman yang berinteraksi dengan serangga menyebabkan adanya usaha mempertahankan diri sehingga tanaman mampu memproduksi metabolit sekunder untuk melawan serangga hama. Dengan adanya zat bioaktif yang dikandung oleh tanaman akan menyebabkan aktivitas larva terhambat, ditandai gerakan larva lamban, tidak memberikan respon gerak, nafsu makan kurang dan akhirnya mati (Sutoyo dan Wirioadmodjo, 1997) Pestisida Nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain: Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot, merusak
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
17
perkembangan telur, larva, dan pupa, menghambat reproduksi serangga betina, racun syaraf, mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga, mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri (Gapoktan, 2009). Penggunaan pestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan 55% jenis hama dan 72 % agen pengendali hayati. Mengingat semakin meningkatnya kesadaran masyarakat atas dampak yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan, diperlukan pengganti pestisida yang ramah lingkungan. Salah satu alternatif pilihannya adalah penggunaan pestisida hayati tumbuhan (Gapoktan, 2009).
Tujuan Penelitian Untuk menguji beberapa pestisida nabati untuk mengendalikan ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman tembakau Deli di rumah kasa. Hipotesis Penelitian Diduga penggunaan beberapa pestisida nabati yang berbeda akan memberikan efektifitas yang berbeda terhadap hama ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman tembakau Deli di rumah kasa.
Kegunaan Penelitian Sebagai salah satu syarat untuk pengambilan data dan bahan dasar penulisan skripsi di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
18
TINJAUAN PUSTAKA
Biologi Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuide) Telur diletakkan secara berkelompok berbentuk bulat panjang tiap kelompok telur maksimum 350 butir. Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian datar melekat pada daun (kadang-kadang tersusun 2 lapis), berwarna coklat kekuning-kuningan diletakkan berkelompok (masing-masing berisi 25-500 butir) yang bentuknya bermacam-macam pada daun atau bagian tanaman lainnya. Kelompok telur tertutup bulu seperti beludru yang berasal dari bulu-bulu tubuh bagian ujung ngengat betina. Telur akan menetas setelah 3-5 hari (Ryan, 1997). Larva yang baru menetas biasanya hidup dengan memakan bekas kulit telurnya. Setelah itu larva berkelompok dan sebagian menyebar bahkan menggantungkan diri dan jatuh ke tanah. Larva instar pertama berwarna kuning berbintik-bintik hitam dan berbulu halus (Mardiningsih dan Baringbing, 1997). Warna larva memiliki ciri khas pada setia instarnya. Pada instar tiga sampai enam yaitu ruas abdomen keempat dan kesepuluh terdapat bentuk seperti bulan sabit berwarna hitam dibatasi garis kuning pada bagian samping dan toraksnya, panjang 5 cm, lama stadia larva 2 minggu dengan 5 kali pergantian kulit. Pupa berwarna kecoklatan dengan panjang 1,5 cm , pupa berada dalam tanah. Pupa memerlukan waktu 5 hari untuk berkembang menjadi ngengat (Hadisoeganda dkk,1995).
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
19
Sayap ngengat bagian depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap belakang berwarna keputih-putihan dengan bercak hitam. Malam hari ngengat dapat terbang sejauh 5 kilometer. Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2000 - 3000 telur (Laoh dkk, 2003 ; Prayogo dkk, 2005).
Gejala Serangan Larva memakan daun secara bersama-sama hingga daun tanaman habis, kemudian larva akan berpindah pada tanaman lain dan memakan daun tembakau sampai habis (Mitchem dan Reich, 1992). Larva instar muda (instar 1 dan 2) yang berumur 2 hari setelah menetas merusak daun sehingga bagian daun yang tersisa hanya tulang-tulang daun epidermis bagian atas. Larva instar tua merusak tulang-tulang daun sehingga tampak bekas gigitan. Serangan Spodoptera litura menyebabkan kerusakan sekitar 12,5% dan lebih dari 20% pada tanaman umur lebih dari 20 hari setelah tanam (Subiyakto, 1999). Tanaman inang lain bagi hama ini seperti kangkung, babadotan dan bayam duri, sebaiknya tanaman ini tidak terdapat disekitar pertanaman tembakau karena dapat menjadi inang bagi perkembanagan hama ini, selain itu kelembaban pada sekitar pertanaman tembakau juga dapat menyebabkan mortalitas hama ini sangat meningkat, karena perkembangan pupa sangat cocok pada keadaan lembab (Mitchem dan Reich, 1992).
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
20
Pestisida Nabati Mindi (Melia Azedarch) Di Asia Tenggara, Melia azedarach umumnya ditanam sebagai penghasil kayu bakar, pohon-pohon peneduh di areal pertanian Kopi dan Abaca (Musa textilis Ne) serta pohon-pohon di pinggir jalan. Di Asia Selatan, jenis tumbuhan ini dikenal karena ada khasiat obat yang dikandung senyawanya, seperti anti malaria dan obat penyakit kulit (Wijayanti, 2006). Bahan aktif yang terdapat dalam kandungan bagian tanaman Mindi sama dengan yang terdapat pada Mimba yaitu glikosida flovoroid, azedirachtin, senyawa alkaloid, dan aglikon queresetin yang bersifat racun perut ( Nandini, 1989 dalam Sastrodiharjo, 1990). Fungsi senyawa alkaloid, triterpenoid, azedirachtin dan Glikosida flovoroid dalam daun Mindi dapat menghambat daya makan larva (antifedant). Cara kerja senyawa-senyawa tersebut adalah dengan bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Karena itu, bila senyawa-senyawa ini masuk dalam tubuh larva, alat pencernaannya akan terganggu (Endah dan Heri, 2000). Senyawa tersebut memiliki fungsi lain.Yaitu, mempengaruhi fungsi saraf dengan menghambat enzim kolinesterase, akan terjadi gangguan transmisi rangsang yang menyebabkan menurunnya koordinasi otot, konvuli, dan kematian bagi larva berkembang menjadi serangga dewasa (Endah dan Heri, 2000). Daun dan biji Mindi telah dilaporkan dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Ekstrak daun Mindi dapat digunakan pula sebagai bahan untuk mengendalikan hama termasuk belalang. Cara pemanfaatan tanaman ini sebagai pestisida nabati dapat dilakukan dengan : a). Daun Mindi dikupas, ditumbuk lalu
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
21
direndam dalam air dengan konsentrasi 25-50 g /l selama 24 jam, b). Larutan yang dihasilkan disaring agar didapatkan larutan yang siap diaplikasikan dan c). Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan (Wijayanti, 2006). Pembuatan insektisida dapat dilakukan dengan merendam 150 gram pucuk segar dalam 1 liter air selama 24 jam. Saringan air rendaman disemprotkan ke tempat pembibitan yang terserang hama. Bijinya yang dilarutkan dengan air ditambah sedikit deterjen juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang persemaian atau tanaman muda seperti sayur-sayuran terong, pare di lapangan (Litbangtan, 2007).
Gambar 1. Daun Mindi (foto langsung) Kematian hama sebagai akibat dari penggunaan daun Mindi terjadi pada pergantian instar. Daun Mindi tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan dan daya reproduksi dan penurunan daya tetas telur. Selain itu, senyawa ini menghambat reptor perasa pada daerah mulut larva. Hal ini mengakibatkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanannya. Akibatnya, larva mati kelaparan (Ahmed dkk, 2009).
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
22
Mahoni (Swietenia sp.) Indonesia sangat kaya akan jenis tanaman, termasuk tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan insektisida botani, salah satunya adalah tanaman Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq). Biji Mahoni mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang berfungsi sebagai larvasida. Senyawa-senyawa itu juga mampu menghambat pertumbuhan larva, terutama tiga hormon utama dalam serangga, yait hormon otak (brain hormon), hormon edikson, dan hormon pertumbuhan (juvenil hormon). Tidak berkembangnya hormon tersebut dapat mencegah pergerakan larva (Karimah, 2006). Selain kayunya, buah mahoni juga mengandung senyawa yang mirip dengan BHC (Butane Hexane Chlor) sebesar 0,005 ppm. Senyawa BHC atau nama barunya HCH (Hexa Chlorosiclo Hexana) merupakan insektisida organoklorida yang bersifat racun perut dan racun pernapasan (Ahmed, dkk. 2009). Pembuatan insektisida dari biji Mahoni dengan jalan merendam 150 g biji mahoni dalam 1 liter air selama 24 jam. Insektisida nabati ini dapat digunakan untuk mengendalikan ulat kupu kuning (Agrotis ipsilon) dan ulat kantong (Mahasena corbetti, Metisa plana) yang banyak menyerang persemaian dan tanaman muda sengon (Litbangtan, 2007). Senyawa dan bahan aktif yang terdapat pada tumbuhan yaitu glikosida flavonoid dengan aglikon queresetin, thymodidrokinon, nematisida dan kumarin serta senyawa BHC atau nama barunya HCH (Hexa Chlorosiclo Hexana) yang bersifat racun perut semakin banyak terdapat pada tubuh serangga maka dapat
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
23
menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak (Nandini, 1989 dalam Sastrodiharjo, 1990).
Gambar 2. Biji Mahoni (foto langsung)
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
24
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di rumah Kasa kebun percobaan Balai Penelitian Tebu dan Tembakau Deli (BPTTD) Sampali, dengan ketinggian tempat 25 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2008 sampai dengan J anuari 2009.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tanaman tembakau varietas F1-45, pupuk campuran seperti Urea, SP-36, KCl (N 12,5, P : 7,5 , K : 10), KNO 3, kompos, media, air, bahan perekat Tifoll. Alat yang digunakan adalah, kotak bibit, meteran, plang nama, label nama, alat tulis, gembor, pacak, polibeg, sungkup, blender, handsprayer.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan yaitu : W 0 : Kontrol W 1 : Pemberian larutan daun Mindi 200 g/liter air W 2 : Pemberian larutan biji Mahoni 200 g/liter air W 3 : Pemberian larutan gabungan( biji Mahoni +daun Mindi ) 200 g/liter air
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
25
(t-1)(r-1)>15 (4-1)(r-1) >15 3 (r-1) >15 3 r >18===r =18/3 r =6 ulangan Jumlah perlakuan : 4 x 6 =24 kotak Jarak antar perlakuan : 50 cm Jarak antar ulangan : 50 cm Jarak antar polibeg : 30 cm Jumlah tanaman/ polibeg : 1 tanaman Jumlah tanaman/plot : 10 tanaman Jumlah seluruh tanaman : 10 x 24 =240 tanaman Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan bedengan Pembuatan bedengan dilaksanakan adalah untuk keperluan perkecambahan dan untuk jarangan bibit (Plat). Pembuatan bedengan sudah selesai saat 5-7 hari sebelum bedengan digunakan (sebelum tabur benih). Pekerjaan yang dilakukan dalam pembuatan bedengan adalah mula-mula bedengan dibuat membujur dari utara ke selatan, dengan panjang bedengan 6 m, lebar 1 m dan tinggi 30 40 cm. Payungan menghadap timur dengan tinggi 100 cm bagian depan dan 80 cm bagian belakang. Atap payungan terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan bawah terdiri dari plastik transparan putih dan lapisan atas terdiri dari atap lalang .
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
26
Pada bedengan persemaian permukaan harus rata dan halus, diberi alas dengan plastik tembus air, diisi dengan media campur dengan komposisi tanah : kompos : pasir sebanyak 5 : 3 : 2, pada setiap sisi diberi bambu untuk menahan media campuran. Tinggi media campuran 6 cm. Pada bedengan jarangan permukaan bedengan harus miring bagian depan tinggi bedengan 30 cm dan bagian belakang 40 cm, permukaan bedengan diberi lembaran plastik yang tidak tembus air. Arah depan bedengan pada bagian yang tinggi menghadap ke timur dan arah belakang menghadap ke barat.
Persiapan bibit tembakau Benih tembakau varietas F1-45 terlebih dahulu dikecambahkan di ruangan yang tidak langsung terkena sinar matahari. Caranya benih sebanyak 1 g ditaburkan di atas bak perkecambahan berisi air yang dilapisi kaca sebagai. Ujung kertas filter dicelupkan ke dalam air tersebut. Setelah 3 hari, benih yang telah berkecambah ditaburkan secara merata pada media persemaian. Bibit yang berumur 12 hari siap untuk dipindahkan ke plat bibit.
Penanaman bibit tembakau Setelah 40 hari di pembibitan tanaman tembakau dapat dipindahkan ke dalam polibeg yang telah berisi media tanam seperti top soil (tanah) yang steril, kompos. Tanah disterilkan dengan melakukan pengkukusan selama 24 jam pada suhu Tanaman yang digunakan adalah tanaman tembakau yang memiliki besar, diameter dan tinggi batang yang seragam atau hampir sama.
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
27
Pemeliharaan tanaman Perawatan dilakukan setiap hari dengan penyiraman sebanyak 4 kali sehari jika cuaca panas, dan 3 kali sehari bila cuaca mendung. Penyisipan dilakukan pada tanaman yang megalami kegagalan pertumbuhan (mati). Waktu penyisipan selambat-lambatnya seminggu setelah tanam. Penyiangan dilakukan satu kali dalam dua minggu tergantung pada keadaan gulma dalam petak bibitan di lapangan, penyiangan dilakukan dengan dicabut langsung.
Pemupukan Pupuk yang digunakan adalah pupuk majemuk NPK (12,5 : 7,5 : 10) dan pupuk KNO 3 . Pupuk NPK dengan dosis 20 gr/tanaman yang diberikan dua kali, pertama pada saat bibit tembakau ditanam di lapangan yang diberikan pada lubang tanam sebanyak 10 gram/lubang tanam, pemupukan kedua dilakukan sebelum tutup kaki (bumbun) yang pertama pada umur 7-10 hari sebanyak 10 gram/tanaman ditabur di sekitar tanaman (melingkar). Pupuk KNO 3 diberikan pada umur tanaman 16-20 hari (sebelum tutup kaki/bumbun kedua) sebanyak 10 gram/tanaman diberikan dengan cara ditabur di sekitar tanaman (dibuat melingkar). Penyediaan hama Spodoptera litura Hama Spodoptera litura dibiakkan dari telur yang didapat dari daun tanaman tembakau yang ada di lapangan kemudian dimasukkan ke dalam kurungan dengan tinggi 1,5 m, lebar 0,5 m dan panjang 0,5 m yang berisi tanaman tembakau sebagai bahan makanan larva. Setelah larva menjadi pupa disiapkan
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
28
kapas yang sudah ditetesi dengan madu sebagai bahan makanan imago yang muncul setelah fase pupa tersebut. Imago dari larva tersebut akan bertelur dan meletakkan telur di permukaan daun tembakau, selanjutnya telur akan menetas menjadi larva kembali. Larva instar 2 diinfestasikan pada tanaman tembakau yang telah berumur 5 hari setelah tanam sebanyak 2 ekor pertanaman tembakau.
Penyediaan pestisida nabati Larutan Daun Mindi Disiapkan 200 g daun Mindi, daun Mindi yang diperlukan adalah daun Mindi yang masih segar dan basah, diblender, kemudian ditambahkan 10 ml etanol dalam 1 liter air lalu dibiarkan selama 1 malam. Larutan disaring dengan kain muslin dan ditambahkan 2 sendok teh tifoll. Selanjutnya diaplikasikan pada tanaman (Litbangtan, 2007). Larutan Biji Mahoni Disiapkan 200 g biji Mahoni yang didapat dari buah Mahoni yang mulai matang atau sudah tua. Biji Mahoni yang diperlukan adalah biji yang basah, kemudian biji Mahoni diblender, hasil blender ditambahkan dengan 10 ml etanol dalam 1 liter air lalu dibiarkan selama 1 malam. Larutan disaring dengan kain muslin dan ditambahkan 2 sendok teh tifoll. selanjutnya diaplikasikan pada tanaman (Litbangtan, 2007).
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
29
Larutan gabungan (daun Mindi dan biji Mahoni) Disiapkan masing-masing 100 g daun Mindi dan 100 g biji Mahoni. Kemudian diblender, lalu ditambahkan 10 ml etanol dan 1 liter air kemudian dibiarkan selama 1 malam. Setelah 1 malam larutan disaring dengan kain muslin dan ditambahkan 2 sendok teh tifoll. Kemudian diaplikasikan pada tanaman.
Aplikasi Pestisida Nabati
Ketiga jenis larutan pestisida nabati yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam handsprayer. Aplikasi dilakukan satu hari setelah larva disebarkan pada tanaman. Ketiga larutan disemprotkan pada tanaman yang berada dalam polibeg sesuai dengan perlakuan masing-masing. Saat penyemprotan dilakukan, tanaman dalam polibeg disungkup agar pestisida yang diaplikasikan tepat sasaran. Aplikasi dilakukan sebanyak 3 hari sekali dan jumlah aplikasi sebanyak 3 x aplikasi (Gapoktan, 2009).
Parameter Pengamatan 1. Intensitas serangan Spodoptera litura Pengamatan dilakukan satu hari setelah aplikasi pada pagi hari. Nilai skala kerusakan dikategorikan sebagai berikut: 0 : Tidak terdapat kerusakan pada daun 1 : Terdapat kerusakan dari 0 20 % 3 : Terdapat kerusakan dari 20 40 % 5 : Terdapat kerusakan dari 40 60 % 7 : Terdapat kerusakan dari 60 80 % 9 : Terdapat kerusakan dari 80 %
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
30
Dengan rumus IS =( n x v ) x 100% Z x N Keterangan IS =Intensitas serangan n =Jumlah daun rusak tiap kategori serangan v =Nilai skala tiap kategori serangan Z =Nilai skala tertinggi kategori serangan N = Jumlah daun yang diamati
(Fagoone dan Lauge, 1981 dalam Ginting, 1996).
2. Persentase Mortalitas Spodoptera litura Pengamatan dilakukan setiap hari setelah satu hari aplikasi pada pagi hari. Jumlah pengamatan sebanyak 7 kali. Persentase mortalitas Spodoptera litura dihitung dengan menggunakan rumus : P = a X 100% a+b Dimana : P =Persentase Mortalitas Spodoptera litura a =Jumlah Spodoptera litura yang mati b=Jumlah Spodoptera litura yang sehat (Fagoone dan Lauge, 1981 dalam Ginting, 1996).
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
31
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Intensitas serangan larva Spodoptera litura Hasil pengamatan terhadap intensitas serangan larva S. litura dari 4 perlakuan menunjukkan pengaruh yang sangat nyata. Hal ini dapat dilihat pada pengamatan 0 hingga 6 hari setelah aplkasi (hsa). (Tabel 1 dan lampiran 1-7). Tabel 1. Intensitas serangan larva Spodoptera litura pada berbagai perlakuan Perlakuan Rerataan intensitas serangan S.litura pada hari setelah aplikasi 0 1 2 3 4 5 6 W0 17.15 21.03 a 22.83 a 27.63 A 33.50 A 45.43 A 51.17 A W1 17.13 19.97 b 21.98 b 25.23 B 27.53 B 28.38 C 28.78 C W2 16.97 20.63 a 22.65 a 25.92 B 28.97 B 29.82 B 30.58 B W3 16.87 20.40 a 22.35 a 25.63 B 28.25 B 29.45 B 30.12 B Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak sangat berbeda nyata pada taraf 0.05 % menurut Uji Jarak Duncan
Hasil analisis statistik dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa pada pengamatan 6 hsa, perlakuan larutan daun Mindi (W1) lebih efektif mengurangi intensitas serangan S.litura dibandingkan tanpa perlakuan (W0). Hal ini terjadi karena pengaruh senyawa yang terdapat pada daun Mindi yang mampu mengurangi daya makan dan pertumbuhan larva. Menurut Endah dan Heri (2000) bahwa fungsi senyawa alkaloid, triterpenoid, saponin, dan glikosida flovoroid dalam daun Mindi dapat menghambat daya makan larva (antifeedant). Cara kerja senyawa-senyawa tersebut adalah dengan bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Karena itu, bila senyawa-senyawa ini masuk dalam tubuh larva, alat pencernaannya akan terganggu.
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
32
Intensitas serangan larva pada pengamatan 6 hsa pada perlakuan biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) terdapat perbedaan yang tidak sangat nyata tetapi berbeda sangat nyata terhadap perlakuan daun Mindi (W1) dan kontrol (W0). Hal ini terjadi karena senyawa yang terdapat pada biji Mahoni dan daun Mindi (W1) memiliki fungsi sebagai penghambat makan. Akan tetapi memiliki perbedaan konsentrasi senyawa yang menyebabkan cepat tidaknya senyawa bekerja pada tubuh S.litura. Seperti yang dinyatakan oleh Ahmed dkk (2009) bahwa daun Mindi tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan dan daya reproduksi dan penurunan daya tetas telur. Selain itu, senyawa ini menghambat indera perasa pada daerah mulut larva. Hal ini mengakibatkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanannya. Akhirnya, larva akan mati kelaparan. Perlakuan biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) pada pengamatan 1 hsa hingga 6 hsa tidak memiliki perbedaan yang nyata. Ini diduga karena adanya kombinasi senyawa yang berbeda yang mengakibatkan interaksi setiap senyawa yang dikandung pada biji Mahoni dan daun Mindi tidak terlalu berpengaruh nyata. Dimana senyawa daun Mindi lebih mendominasi sebagai insektisida nabati. Seperti yang dinyatakan oleh Nandini (1989) dalam Sastrodiharjo (1990) bahwa bahan aktif yang terdapat dalam kandungan bagian tanaman Mindi sama dengan yang terdapat pada Mimba yaitu glikosida flovoroid, azedirachtin, senyawa alkaloid, dan aglikon queresetin yang bersifat racun perut dan menurut pendapat Karimah (2006) bahwa biji Mahoni mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang berfungsi sebagai larvasida. Senyawa-senyawa itu juga mampu menghambat pertumbuhan larva, terutama tiga hormon utama dalam
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
33
serangga, yaitu hormon otak (brain hormon), hormon edikson, dan hormon pertumbuhan (juvenil hormon). Tidak berkembangnya hormon tersebut dapat mencegah pergerakan larva .
2. Persentase Mortalitas larva Perlakuan larutan daun mindi (W1), larutan biji mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) terdapat perbedaan yang sangat nyata pada persentase mortalitas larva S. litura terhadap perlakuan kontrol (W0). Hal ini dapat dilihat pada pengamatan 0 hingga 6 hari setelah aplikasi (hsa). (Tabel 2 dan lampiran 8-14). Tabel 2. Persentase mortalitas larva Spodoptera litura pada berbagai perlakuan Perlakuan Rerataan mortalitas S.litura pada hari setelah aplikasi 0 1 2 3 4 5 6 W0 0.00 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b W1 0.00 9.17 a 22.50 a 47.50 a 63.33 a 86.67 a 100.00 a W2 0.00 5.00 a 14.17 a 22.50 ab 30.00 ab 49.17 ab 70.83 ab W3 0.00 5.83 a 15.00 a 24.17 ab 34.17 ab 57.50 ab 74.17 ab Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak sangat berbeda nyata pada taraf 0.05 % menurut Uji Jarak Duncan
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pada perlakuan jenis bahan berbeda tidak terdapat perbedaan yang nyata. Pada perlakuan daun Mindi (W1), biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan tersebut (W3) dapat mengakibatkan kematian larva S.litura instar dua. Menurut Sutoyo dan Wirioadmodjo (1997), tanaman yang berinteraksi dengan serangga menyebabkan adanya usaha mempertahankan diri sehingga tanaman mampu memproduksi
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
34
metabolit sekunder untuk melawan serangga hama. Dengan adanya zat bioaktif yang dikandung oleh tanaman akan menyebabkan aktivitas larva terhambat, ditandai gerakan larva lamban, tidak memberikan respon gerak, nafsu makan kurang dan akhirnya mati. Pada Tabel 2 di atas tampak pada pengamatan 1 hsa hingga 6 hsa, angka persentase kematian larva semakin meningkat sebesar 0.00% sampai 100.00% pada perlakuan daun Mindi (W1) ini terjadi karena semakin banyak dan cepatnya zat bioaktif yang bekerja pada tubuh S.litura. Sesuai dengan pendapat Sutoyo dan Wirioadmodjo (1997) bahwa semakin tinggi konsentrasi, maka jumlah racun yang mengenai kulit serangga makin banyak, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak. Pada Tabel 2 di atas pengamatan pada perlakuan larutan daun Mindi, biji Mahoni dan gabungan dari kedua larutan tidak berbeda nyata. Akan tetapi angka kematian S.litura berbeda nyata pada perlakuan kontrol. Senyawa beracun pada perlakuan daun Mindi (W1) membunuh lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3) terlihat pada pengamatan 6 hsa, ini diduga karena senyawa pada daun Mindi (W1) memiliki daya bunuh lebih banyak dan besar daripada senyawa yang terdapat pada biji Mahoni (W2) dan gabungan kedua larutan (W3). Hal ini sesuai dengan pernyataan Nandini (1989) dalam Sastrodiharjo (1990) bahwa senyawa dan bahan aktif yang terdapat pada tumbuhan yaitu glikosida flavonoid dengan aglikon queresetin, thymodidrokinon, nematisida dan kumarin serta senyawa BHC atau nama barunya HCH (Hexa Chlorosiclo Hexana) yang bersifat racun perut semakin banyak
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
35
terdapat pada tubuh serangga maka dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak Sementara itu pada perlakuan biji Mahoni (W3), kematian S. litura tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan perlakuan daun Mindi (W1) diduga senyawa yang dikandung mampu merusak hormon-hormon pada larva yang mengakibatkan berkurangnya aktifitas larva S.litura tersebut. Seperti halnya yang diutarakan oleh Karimah (2006) bahwa biji Mahoni mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang berfungsi sebagai larvasida. Senyawa-senyawa itu juga mampu menghambat pertumbuhan larva, terutama tiga hormon utama dalam serangga, yaitu hormon otak (brain hormon), hormon edikson, dan hormon pertumbuhan (juvenil hormon). Tidak berkembangnya hormon tersebut dapat mencegah pergerakan larva.
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
36
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian pestisida nabati larutan daun Mindi, larutan biji Mahoni dan gabungan larutan daun Mindi dan biji Mahoni berpengaruh sangat nyata terhadap intensitas serangan dan mortalitas Spodoptera litura pada tanaman tembakau. 2. Intensitas serangan Spodoptera litura tertinggi dan terendah terdapat pada perlakuan W0 (tanpa perlakuan) sebesar 51.17 % dan pada perlakuan W1 (larutan daun Mindi) sebesar 28.78 % pada pengamatan 6 hari setelah aplikasi (hsa). 3. Persentase mortalitas larva yang tertinggi dan yang terendah terdapat pada perlakuan W1(larutan daun Mindi) sebesar 100 % dan pada perlakuan W0 (Tanpa perlakuan) sebesar 0 % pada pengamatan 6 hari setelah aplikasi (hsa).
Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh dosis dan konsentrasi serta frekwensi penyemprotan terhadap pestisida nabati yang digunakan pada tanaman tembakau di lapangan.
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
37
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, dkk. 2009. Tanaman Mindi sebagai Bahan Insektsida Botanai. p.187-190 http://www.kehati.or.id/florakita/browser.php?docsid=588 diunduh tanggal 19 Februari 2009.
Erwin, 2000. Hama dan Penyakit Tembakau Deli. Balai Penelitian Tembakau Deli PTP. Nusantara II (Persero). Medan. Hal. 30-31
Endah, S. dan Heri, K. 2000. Manfaat Daun Ekstrak Pare Cegah Demam Berdarah. http://www.jawapos.co.id/in dex.php?act=detail_c&id=255312 diunduh tanggal 16 Maret 2009.
Ginting, R. 1996. Efikasi ekstrak Mindi dan Mimba Terhadap Setothosea asigna Van Eeke (Lepidoptera; Limacodidae) pada Kelapa Sawit (Elaeis quinensis) di Rumah Kasa.
Gapoktan, 2009. Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati. http://gapoktantanimaju.blogspot.com/2009/01/pestisida-nabati.html diunduh tanggal 29 Februari 2009
Hadisoeganda, W.W., Euis Suryaningsih dan Tony K.Moekasan 1995. Penyakit dan Hama Bawang Merah dan Cara pengendaliannya. Dalam Teknologi Bawang Merah. Pusat Penelitian dan Penegembangan Kortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. Hal 12-13.
Karimah, L.N., 2006. Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etanol 96 % Biji Mahoni (Swietenia mahagoni jacq) Terhadap Larva Nyamuk Anopheles Aconitus Instar III Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. F.Farmasi. UMS. http://etd.library.ums.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptums- gdl-s1-2007-ninyomansa-6683. Diunduh tanggal 19 Februari 2009
Litbangtan, 2007. Piretrum Nimba, Lembar Informasi Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Lembang Jawa Barat. Diakses dari http://jabar.litbang.deptan.go.id/pdf/liptan/nabati.pdf. (Desember 2007).
Laoh, J.H., F.Puspita, dan Hendra 2003. Kerentanan Larva Spodoptera litura F. Terhadap Virus Nuklear Polyhedrosis. Diakses dari : http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol5(2)/Henni.pdf. (26 Desember 2007)
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
38
Mitchen, A.R. and Reich, R.C. 1992. Barley tobacco field manual. R.J. Reynolds Tobacco company. Winston-Salem. North Carolina
Nandini, L. 1989. Memaanfaatkan Produk Alami Mimba, Mindi dan kulit jambu Mete dalam proteksi Tanaman. Dalam Kongres I HPTI. Sastrodiharjo, 1990. Jakarta.
Prayogo, Y., W.Tengkano, dan Marwoto, 2005. Prospek Cendawan Entomopatogen Metarhizium anisopliae Untuk Mengendalikan Larva Grayak Spodoptera litura Pada Kedelai Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbi-umbian, Jurnal Litbang Pertanian, 24(1), 2005. dari http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/p3241053.pdf PTPN II. 2007. Budidaya Tembakau Deli. Diunduh dari : (10 September 2008).
http://72.14.235.104/searchq=cache:OdkN/Bab16PTPN%2520II.pdf+budi +daya+tembakau+deli&hl=id&ct=cln&cd=68gl=id (10 Oktober 2008).
Prabowo, A.Y, 2007. Teknis budidaya Agrokomplek: Budidaya Tembakau. Diunduh dari http://Agrokomplek / +budi+daya+tembakau (10 September 2008).
Ryan, L. 1997. Post Harvest Tobacco Investation Control. Chapman & Hall. London
Samsudin, 2008. Virus Patogen Serangga: Bio-Insektisida Ramah Lingkungan. Diunduh dari http:// Lembaga Pertanian Sehat / Develop Useful Innovation for Farmers Rubrik (10 September 2008).
Soehardjan, M., 1993. Penggunaan, Permasalahan serta Prospek Pestisida Nabati dalam PHT. Dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalan Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Bogor 1-2 Desember 1993. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Jakarta.P.6-7,8-9.
Subiyakto. 1999. Hama Tembakau Deli dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tembakau dan tanaman Serat. Malang.
Sutoyo, dan Wirioadmodjo, B. 1997. Uji Insektisida Botani Daun Nimba (Azadirachta indica), Daun Pahitan (Eupatorium inulifolium) dan Daun Kenikir (Tagetas spp) terhadap Kematian larva Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae) pada Tanaman Tembakau. Dalam Prosiding Kongres Perhimpunan Entomologi Indonesia V dan Symposium Entomologi. Universitas Padjajaran, Bandung, 24-26 Juni 1997.
Untung, K. 2001. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Fakultas Pertanian, UGM Press, Yogyakrta. P.223.
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
39
Wijayanti, M.A. 2006. Uji Kelarutan Batu Ginjal Kalsium dalam Fraksi Air dan Fraksi Etil Asetat daun Mindi (Melia azederach L) secara in vitro dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom. F. Farmasi UMS. http://etd.library.ums.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptums- gdl-s1-2007-ninyomansa-6683. Diunduh tanggal 19 Februari 2009
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
40
Lampiran 1 Bagan Penelitian
I IV II V III VI
Jumlah plot : 4 x 6 =24 kotak Jarak antar plot : 50 cm Jarak antar ulangan : 50 cm Jarak antar polibeg : 30 cm Jumlah tanaman/plot : 10 bibit tanaman Jumlah seluruh tanaman : 10 x 24 =240 bibit tanaman
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
55
Perlakuan Rerataan intensitas serangan S.litura pada hari setelah aplikasi 0 1 2 3 4 5 6 W0 17.15 21.03 a 22.83 a 27.63 A 33.50 A 45.43 A 51.17 A W1 17.13 19.97 b 21.98 b 25.23 B 27.53 B 28.38 C 28.78 C W2 16.97 20.63 a 22.65 a 25.92 B 28.97 B 29.82 B 30.58 B W3 16.87 20.40 a 22.35 a 25.63 B 28.25 B 29.45 B 30.12 B
Perlakuan Rerataan mortalitas S.litura pada hari setelah aplikasi 0 1 2 3 4 5 6 W0 0.00 0.00 0.00 0.00 b 0.00 b 0.00 b 0.00 b W1 0.00 9.17 22.50 47.50 a 63.33 a 86.67 a 100.00 a W2 0.00 5.00 14.17 22.50 ab 30.00 ab 49.17 ab 70.83 ab W3 0.00 5.83 15.00 24.17 ab 34.17 ab 57.50 ab 74.17 ab
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
56
FOTO-FOTO PENELITIAN
a b
c d
e f
g h
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009
57
i j
i j
k l
k l
m n
m n
ket: 1. (a)dan(b) foto larutan pestisida dalam hand sprayer 2. (c),(d) dan (e) foto perbanyakan larva dalam sungkup 3. (f) dan (g) foto bibit pindah tanam dalam polibeg 4. (i),(j) dan (k) foto gejala serangan larva 5. (l) foto aplikasi pestisida nabati 6. (m) dan (n) foto lahan penelitian dalam rumah kasa
Riswanto Sinaga : Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.), 2009. USU Repository 2009