Anda di halaman 1dari 10

Aliran air sungai yang melewati Jembatan Besi II direncanakan untuk menjadi air baku yang akan diolah

di IPA Teritip. Terdapat tig


usulan titik pengambilan air, yaitu sebelum limbah pencucian karet, setelah limbah pencucian karet, dan sebelum jembatan besi I
Penentuan debit air yang tersedia dilakukan pada kondisi debit air rendah (tidak ada hujan) dan debit air tinggi (setelah hujan).

Untuk perhitungan debit air yang tersedia pada sungai tersebut dilakukan pengumpulan data kecepatan aliran dan kedalaman sunga
per-segmen profil penampang sungai. Berikut ini adalah data yang diperoleh pada saat debit air tinggi, yaitu setelah terjadi huja
selama dua hari.
DATA PENGUKURAN LAPANGAN
Titik 1

Titik 2

Kedalaman
Lebar
No. Waktu (t)
Sungai perjembatan
segmen (d)
(dtk)
1

23.72

25.21

28.01

(m)

(m)

7.25

(m)

(dtk)

0.47

8.8

0.67

6.4

0.72

Lebar
sungai

Kedalaman
Lebar
Waktu (t)
Sungai perjembatan
segmen (d)

5.06

(m)

Titik 3
Lebar
sungai

Waktu (t)

(m)

(dtk)

(m)

0.77
4.57

0.6

3.34

8.75

(m)

13
8.2
12.31

0.76

Kedalaman
Lebar
Sungai perjembatan
segmen (d)
(m)

0.45
1.98

0.7
0.87
0.93

0.82

0.58

Catatan:
Titik 1 : sebelum jembatan besi II
Titik 2 : setelah pencucian karet
Titik 3 : sebelum pencucian karet

Dari data yang diperoleh di atas, maka dapat ditentukan kecepatan aliran dan luasan profil sungai utuk menghitung debit sungai yan
ada. Perhitungan kecepatan aliran menggunakan rumus sebagai berikut:
Kecepatan aliran

v=

s
t

dengan: s = lebar jembatan (m)


t = waktu pengaliran pelampung (dtk)

Untuk titik 1:

waktu rata-rata pengaliran pelampung =


Kecepatan rata-rata aliran (v) =

25.647 dtk
7.25 = 0.283 m/dtk
25.647

Untuk titik 2:

waktu rata-rata pengaliran pelampung =


Kecepatan rata-rata aliran (v) =

7.983 dtk
4.57 = 0.572 m/dtk
7.983

Untuk titik 3:

waktu rata-rata pengaliran pelampung =


Kecepatan rata-rata aliran (v) =

11.170 dtk
1.98 = 0.177 m/dtk
11.170

Perhitungan luasan profil sungai dilakukan dengan metode Mean-section sebagai berikut:

d + d n +1
an = n
b n +1
2

an

= luasan ke-n

dn

= kedalaman section ke-n

dn+1 = kedalaman section ke n+1

bn+1 = lebar section ke n+1


Luasan profil sungai pada titik 1:
a1 =

0 + 0,47
2

0.235 m2

a2 =

0,47 + 0,67
2

0.570 m2

a3 =

0,67 + 0,72
2

0.695 m2

a4 =

0,72 + 0,76
2

0.740 m2

a5 =

0,76 + 0
2

1.06

0.403 m2

Total luasan =

2.643 m2

a1
0,47

a2
0,67

a3
0,72

a4

a5
0,76

Skema Profil Sungai di Titik 1

0 + 0,77
2

0.385 m2

a2 =

0,77 + 0,6
2

0.685 m2

0,6 + 0
2

a3 =

0,77 m

a1 =

a1

0.402 m2

Total luasan =

1.472 m2

1.34

1m

a2

0,6 m

Luasan profil sungai pada titik 2:

1m
3,34 m

a3

1,34 m

Skema Profil Sungai di Titik 2

Luasan profil sungai pada titik 3:


a1 =

0 + 0,45
2

0.225 m2

a2 =

0,45 + 0,7
2

0.575 m2

a3 =

0,7 + 0,87
2

0.785 m2

a4 =

0,87 + 0,93
2

0.900 m2

0,93 + 0,82
2

a6 =

0,82 + 0,58
2

0.8

0.560 m2

a7 =

0,58 + 0
2

0.6

0.174 m2

Total luasan =

4.094 m2

1m

1m 1m 1m 1m
6,40 m

0,58 m

0,82 m

0.875 m2

0,87 m
0,93 m

0,75 m

0,45 m

a5 =

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7

0,8 m
0,6 m

Skema Profil Sungai di Titik 3

Dari analisa kecepatan dan luasan profil sungai di atas, maka dapat diperhitungkan debit sungainya dengan rumus: Q = A x v

Debit sungai pada titik 1 (Q1) =

2.643 x 0.283 = 0.748

Debit sungai pada titik 2 (Q2) =

1.472 x 0.572 = 0.842

Debit sungai pada titik 3 (Q3) =

4.094 x 0.177 = 0.725

m3/dtk
3

m /dtk
3

m /dtk

=
=
=

747.91

l/dtk

841.98

l/dtk

724.64

l/dtk

canakan untuk menjadi air baku yang akan diolah di IPA Teritip. Terdapat tiga
ncucian karet, setelah limbah pencucian karet, dan sebelum jembatan besi II.
isi debit air rendah (tidak ada hujan) dan debit air tinggi (setelah hujan).

tersebut dilakukan pengumpulan data kecepatan aliran dan kedalaman sungai


ah data yang diperoleh pada saat debit air tinggi, yaitu setelah terjadi hujan
PENGUKURAN LAPANGAN
Titik 3
Lebar
sungai
(m)

6.4

n kecepatan aliran dan luasan profil sungai utuk menghitung debit sungai yang
s sebagai berikut:

a2

0,72

a4

a5
0,76

0,77 m

0,67

a3

a1

1m

a2

0,6 m

a1
0,47

1m
3,34 m

a3

1,34 m

1m 1m 1m 1m
6,40 m

0,58 m

0,82 m

0,87 m
0,93 m

0,45 m
1m

0,75 m

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7

0,8 m
0,6 m

maka dapat diperhitungkan debit sungainya dengan rumus: Q = A x v

Data Perencanaan :
Debit rencana ( Q ) =

100 ltr/dtk = 0.1 m3/dtk

Panjang pipa ( L ) =

7000 m' = 7 km

Diameter pip ( D ) =

600 mm = 0.6 m

Tegangan PLN =

Z4

(inside diameter)

660 Volt, 3 phase

Berat jenis fluida ( ) =

1000 kg/m3

Percepatan gravitasi ( g ) =

9.81 m/dtk2

Effisiensi motor ( eff. m ) =

85 %

Effisiensi pompa ( eff. p ) =

80 %

Elv. Intake waduk manggar ( Z1 ) =

20 mdpl

Elv. Pump house 3 ( Z2 ) =

7.3 mdpl

Elv. Pipe shaft km.8 ( Z3 ) =

76 mdpl

Elv. Pipa outlet km.8 ( Z4 ) =

103 mdpl (posisi di koagulator)

Koef. Kekasaran pipa ( C ) =

110

( pipa PVC)

103 mdpl
27 m

Z3

56 m

Z2

Koagulator
km.8

76 mdpl
Pipe Shaft
km.8

Waduk
manggar

20 mdpl
12,7 m

Z1

7,3 mdpl

Pump House III Km.12


L = 7000 m'

Long Section Jalur Pipa Transmisi


Beda tinggi ( H ) = Z3 - Z2 = 76 m - 7.3 m = 68.7 m
Sisa tekanan rencana ( hs ) = Z4 - Z3 = 103 m - 76 m = 27 m

=10,684 (/)^1,85 (/^4,87 )


kehilangan tinggi tekan primer (major losses) hf
"karena gesekan sepanjang pipa"

hf =

x
10,684

110

7000 m'
(0.6 m)

4,87

2.126 m
Q
A

kehilangan tinggi tekan sekunder (minor losses) hs

NAW

10,684 x 0 x 84236.72

=
V=

1,85

0.1 m3/dtk

0.1 m3/dtk
0,25 x 3,14 x 0.6^2

= 0.354 m/dtk

= (_^)/
(.)

Hal. 7 dari 10

Jumlah aksesoris pipa di daerah pompa :


Disisi pompa

Koef. Kehilangan energi sekunder :


K1 : 0.2

Gate valve : 2 bh

K2 : 2

Check valve : 2 bh

K3 : 0.15
K4 : 0.06

Reducer 500 - 300 : 1 bh


Reducer 500 - 400 : 1 bh
Elbow 45 : 1 bh

K5 : 0.9
K6 : 0.4

Tee shock : 2 bh

K7 : 0.8

Elbow 900 : 2 bh
0

(_^)/(.) (_ _+ _ _+_ _+ _ _+_ _+ _ _+_ _ )

hs =

0.125 m/dtk
x
2 x 9.81 m/dtk2

( 2 x 0.2 + 2 x 2 + 1 x 0.15 + 1 x 0.06 + 2 x 0.9+ 1 x 0.4 + 2 x 0.8 )

hs =

0.054 m

Head pump yang dibutuhkan ( Hp ) = H + hf + hs + hs


= 68.7 m + 2.13 m + 27 m + 0.05 m
= 97.884 m

150 m
Edy Priyanto:
Pembulatan keatas

Daya motor :
P=

( . . . )/(. .
)

= 1000 kg/m3 x 9.81 m/dtk2 x 150 m x 0.1 m3/dtk


85% x 80 %
=

147150

= 216397.06 Watt = 216.39706 kW = 254.585 kVA

0.68
Asumsi cos = 0.85
Penentuan Ampere untuk jenis kabel 3 phase :
P = V . I . 3 . Cos
I=

P
V . 3 . Cos

254585 VA

262.013 Amp = 0.262 kA

660 Volt x 3 x 0,85

NAW

Hal. 8 dari 10

Koagulator
km.8

ection Jalur Pipa Transmisi

NAW

Hal. 9 dari 10

2 x 2 + 1 x 0.15 + 1 x 0.06 + 2 x 0.9+ 1 x 0.4 + 2 x 0.8 )

NAW

Hal. 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai