Anda di halaman 1dari 7

MODUL I

Dasar Pengukuran

Krisna agung suanda (1210705071)


Sesi sore, VIII-B
Tanggal Praktikum: 7 Desember 2010
Asisten: Yudi Fadilah

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2010

I. TUJUAN PRAKTIKUM
- Menentukan nilai besaran ukur.
- Bisa membandingkan pengukuran jangka sorong, micrometer sekrup, nustar dan
neraca.
- Bisa menentukan ketidakpastian suatu benda
II. ALAT DAN BAHAN
1. Jangka Sorong
2. Mikrometer Sekrup
3. Neraca
4. Benda ( Kayu )
5. Mistar
III. TEORI DASAR
Mikrometer sekrup memiliki dua bagian skala mendatar (SM) sebagai skala utama
dan skala putar (SP) sebagai skala nonius.
NST micrometer sekrup dapat ditentukan dengan cara yang sama prinsipnya dengan
jagka sorong, yaitu :
NST dengan Nonius

Atau :

NST alat

1
x NST tan pa Nonius
N

NST SU
N

Dengan N = jumlah skala nonius.


Pada umumya micrometer sekrup memiliki NST skala mendatar (skala utama) 0,5
mm dan jumlah skala putar (nonius) sebanyak 50 skala.
Hasil pengukuran dari suatu micrometer dapat ditentukan dengan cara membaca
penunjukan bagian ujung skala putar terhadap skala utama dan garis horisontal (yag
membagi dua skala utama menjadi skala bagian atas dan bawah) terhadap skala putar.

IV. METODA
Pengukuran dimensi panjang
1. Ukurlah panjang diameter benda yang sudah di persiapkan dengan alat ukur
mistar, jangka sorong, micrometer sekrup dan ulangi percobaan tersebut sebanyak
10 kali.
2. Bandingkan hasil ukur masing-masing alat dan cari masing-masing
ketidakpastiannya.
Pengukuran massa jenis benda
1. Timbang massa beberapa benda (min. 10 kali) dengan menggunakan neraca. Catat
pula berapa ketidak pastian dari pengukuran tersebut.
2. Ukur dimensi benda tersebut (min. 10 kali) dengan jangka sorong dan mokrometer
sekrup kemudian hitung volumenya. catat pula berapa ketidakpasitannya dari
pengukuran.
3. Tentukan massa jenis beserta ketidakpastiannya.
V. HASIL PERCOBAAN
Kayu
P (m)

jangka sorong (x m)
p
l
L (m)
T (m)
(m)
(m)
0,0217
0,0212

t
(m)

Neraca (x kg)
m
m (kg)
(kg)
0,005

503,177

(kg/m3)

0,0216

0,0214

0,0217

0,0214

0,00499

502,127

0,0214

0,0217

0,0213

0,00499

504,484

0,0212

0,0217

0,0211

0,0053

546,006

0,0212

0,0217

0,0213

0,005

0,0214

0,0214

0,0216

0,0212

0,005

0,0215

0,0216

0,0212

0,0053

538,329

0,0215

0,0217

0,0214

0,0052

520,824

10

0,0215

0,0216

0,0212

0,0051

518,015

0,0214

0,0217

0,0213

0,0052

523,24

0,0216

0,0213

0,0057

0,0002 kg

510,264
578,932
510,230

(kg/m3)

20,20 kg/m3

NO

0,019

0,02

0,02

0,019

0,02

0,02

0,00499

656,579

0,019

0,02

0,02

0,00499

656,579

0,019

0,02

0,02

0,0053

697,368

0,02

0,02

0,02

0,005

0,02

0,02

0,02

t (m)

0,02

t(m)

0,0057

(kg/m3)
657.895

625
712,5

0,02

0,02

0,005

0,02

0,02

0,02

0,0053

662,5

0,02

0,02

0,02

0,0052

650

10

0,021

0,02

0,02

0,0051

607,143

0,0197

0,02

0,02

0,0052

655,06

p (m)
0,0204

0,0191

0,0201

0,0191

0,0204

0,0203

0,0203

0,019

0,0006 m

m (kg)

t(m)

m
(kg)

625

(kg/m3)

0,005

606,678

0,0181

0,00499

718,112

0,0205

0,0202

0,00499

630,902

0,0205

0,0202

0,0053

627,394

0,0201

0,0201

0,005

0,0201

0,0201

0,0057

0,0002 kg

NO

Mikrometer skrup
p
l
l (m)
t (m)
(m)
(m)
0,02
0,0202

609,652
695,003

0,0201

0,0191

0,005

0,0202

0,02

0,019

0,0053

690,464

0,0203

0,0201

0,019

0,0052

670,745

10

0,02

0,0201

0,019

0,0051

667,714

0,0199

0,0201

0,0195

0,0052

660,21

685,458

VI. PEMBAHASAN
=

Jangka sorong
Kayu

| + | 2.
| + | 2 | + |
|
. .
. .
. .
. . 2
1

= |
| 0.0002 + | 2.
|0+ | 2 |0+ |
|0
0.0000099
. .
. .
. . 2
= 20.20 /3
= |

(kg/m3)

48,07 kg/m3

l (m)

0,0007 m

p (m)

l
(m)

0,0002 kg

Neraca (x kg)
m
m (kg)
(kg)
0,005

p
(m)

(kg/m3)

451,4 kg/m3

Mistar
NO

Mikrometer skrup
Kayu

| + | 2.
| + | 2 | + |
|
. .
. .
. .
. . 2
1
0.0052

= |
| 0.0002 + |
|
0.0006
+
|
|0
0.0199.0.0201.0.0195
0.01992. . 0.0201.0.0195
. 2 .

+|
|0
. . 2
1
0.0052

= |
| 0.0002 + |
| 0.006 + | 2 | 0 + |
|0
0.0000078
0.00000016
. .
. . 2
= 256.4 + 195 + 0 + 0 = 451.4 /3
Mistar
Kayu
1

= |
| + | 2.
| + | 2 | + |
|
. .
. .
. .
. . 2
1
0.0052

= |
| 0.0002 + |
| 0.0007 + | 2 | 0 + |
|0
2.
0.0197.0.02.0.02
0.0197 . 0.02.0.02
. .
. . 2
1
0.0052

= |
| 0.0002 + |
| 0.007 + | 2 | 0 + |
|0
0.0000079
0.00000016
. .
. . 2
= 25.32 + 22.75 + 0 + 0 = 48.07 /3
= |

Ketelitian :
Jangka sorong
Kayu

| 100%

20.20
= |1
| 100%
= |1

523 24

= |1 0.0386|100%
= |0.9614|100% = 96.14%
Mikrometer skrup
Kayu
= |1
= |1

| 100%

451 4

660 21

| 100%

= |1 0.684|100%
= |0.316|100% = 31.6%
Mistar
Kayu
= |1
= |1

| 100%

48 07

655 06

| 100%

= |1 0.0734|100%
= |0.9266|100% = 92.66%

Ketepatan :

Ketepatan: [1 |
|] 100%

Jangka sorong
Kayu

Mikrometer skrup
Kayu

0.9. 103 0.52. 103


[1 |
|] 100%
0.9. 103
= 1 0.42 x 100% = 0.58 x 100% = 58%
0.9. 103 0.66. 103
|] 100%
0.9. 103
= 1 0.27 x 100%= 0.73 x 100% = 73%

[1 |
Mistar
Kayu

0.9. 103 0.65. 103


|] 100%
0.9. 103
= 1 0.28 x 100% = 0.72 x 100% = 72%

[1 |

I. SIMPULAN
Setiap pengukuran ternyata mengalami ketidakpastian yang dikarenakan faktor-faktor
penyebabnya, yaitu kesalahan bersistem, kesalahan acak, skala terkecil alat pengukur
dan keterbatasan orang yang mengukur.
Untuk memastikan nilai suatu pengukuran, beberapa hasil pengukuran dapat dirataratakan.

II. PUSTAKA
-

ismailkarim86.files.wordpress.com/2009/06/pengukuran-dasar-01.doc

Anda mungkin juga menyukai