Modul I
Modul I
Dasar Pengukuran
I. TUJUAN PRAKTIKUM
- Menentukan nilai besaran ukur.
- Bisa membandingkan pengukuran jangka sorong, micrometer sekrup, nustar dan
neraca.
- Bisa menentukan ketidakpastian suatu benda
II. ALAT DAN BAHAN
1. Jangka Sorong
2. Mikrometer Sekrup
3. Neraca
4. Benda ( Kayu )
5. Mistar
III. TEORI DASAR
Mikrometer sekrup memiliki dua bagian skala mendatar (SM) sebagai skala utama
dan skala putar (SP) sebagai skala nonius.
NST micrometer sekrup dapat ditentukan dengan cara yang sama prinsipnya dengan
jagka sorong, yaitu :
NST dengan Nonius
Atau :
NST alat
1
x NST tan pa Nonius
N
NST SU
N
IV. METODA
Pengukuran dimensi panjang
1. Ukurlah panjang diameter benda yang sudah di persiapkan dengan alat ukur
mistar, jangka sorong, micrometer sekrup dan ulangi percobaan tersebut sebanyak
10 kali.
2. Bandingkan hasil ukur masing-masing alat dan cari masing-masing
ketidakpastiannya.
Pengukuran massa jenis benda
1. Timbang massa beberapa benda (min. 10 kali) dengan menggunakan neraca. Catat
pula berapa ketidak pastian dari pengukuran tersebut.
2. Ukur dimensi benda tersebut (min. 10 kali) dengan jangka sorong dan mokrometer
sekrup kemudian hitung volumenya. catat pula berapa ketidakpasitannya dari
pengukuran.
3. Tentukan massa jenis beserta ketidakpastiannya.
V. HASIL PERCOBAAN
Kayu
P (m)
jangka sorong (x m)
p
l
L (m)
T (m)
(m)
(m)
0,0217
0,0212
t
(m)
Neraca (x kg)
m
m (kg)
(kg)
0,005
503,177
(kg/m3)
0,0216
0,0214
0,0217
0,0214
0,00499
502,127
0,0214
0,0217
0,0213
0,00499
504,484
0,0212
0,0217
0,0211
0,0053
546,006
0,0212
0,0217
0,0213
0,005
0,0214
0,0214
0,0216
0,0212
0,005
0,0215
0,0216
0,0212
0,0053
538,329
0,0215
0,0217
0,0214
0,0052
520,824
10
0,0215
0,0216
0,0212
0,0051
518,015
0,0214
0,0217
0,0213
0,0052
523,24
0,0216
0,0213
0,0057
0,0002 kg
510,264
578,932
510,230
(kg/m3)
20,20 kg/m3
NO
0,019
0,02
0,02
0,019
0,02
0,02
0,00499
656,579
0,019
0,02
0,02
0,00499
656,579
0,019
0,02
0,02
0,0053
697,368
0,02
0,02
0,02
0,005
0,02
0,02
0,02
t (m)
0,02
t(m)
0,0057
(kg/m3)
657.895
625
712,5
0,02
0,02
0,005
0,02
0,02
0,02
0,0053
662,5
0,02
0,02
0,02
0,0052
650
10
0,021
0,02
0,02
0,0051
607,143
0,0197
0,02
0,02
0,0052
655,06
p (m)
0,0204
0,0191
0,0201
0,0191
0,0204
0,0203
0,0203
0,019
0,0006 m
m (kg)
t(m)
m
(kg)
625
(kg/m3)
0,005
606,678
0,0181
0,00499
718,112
0,0205
0,0202
0,00499
630,902
0,0205
0,0202
0,0053
627,394
0,0201
0,0201
0,005
0,0201
0,0201
0,0057
0,0002 kg
NO
Mikrometer skrup
p
l
l (m)
t (m)
(m)
(m)
0,02
0,0202
609,652
695,003
0,0201
0,0191
0,005
0,0202
0,02
0,019
0,0053
690,464
0,0203
0,0201
0,019
0,0052
670,745
10
0,02
0,0201
0,019
0,0051
667,714
0,0199
0,0201
0,0195
0,0052
660,21
685,458
VI. PEMBAHASAN
=
Jangka sorong
Kayu
| + | 2.
| + | 2 | + |
|
. .
. .
. .
. . 2
1
= |
| 0.0002 + | 2.
|0+ | 2 |0+ |
|0
0.0000099
. .
. .
. . 2
= 20.20 /3
= |
(kg/m3)
48,07 kg/m3
l (m)
0,0007 m
p (m)
l
(m)
0,0002 kg
Neraca (x kg)
m
m (kg)
(kg)
0,005
p
(m)
(kg/m3)
451,4 kg/m3
Mistar
NO
Mikrometer skrup
Kayu
| + | 2.
| + | 2 | + |
|
. .
. .
. .
. . 2
1
0.0052
= |
| 0.0002 + |
|
0.0006
+
|
|0
0.0199.0.0201.0.0195
0.01992. . 0.0201.0.0195
. 2 .
+|
|0
. . 2
1
0.0052
= |
| 0.0002 + |
| 0.006 + | 2 | 0 + |
|0
0.0000078
0.00000016
. .
. . 2
= 256.4 + 195 + 0 + 0 = 451.4 /3
Mistar
Kayu
1
= |
| + | 2.
| + | 2 | + |
|
. .
. .
. .
. . 2
1
0.0052
= |
| 0.0002 + |
| 0.0007 + | 2 | 0 + |
|0
2.
0.0197.0.02.0.02
0.0197 . 0.02.0.02
. .
. . 2
1
0.0052
= |
| 0.0002 + |
| 0.007 + | 2 | 0 + |
|0
0.0000079
0.00000016
. .
. . 2
= 25.32 + 22.75 + 0 + 0 = 48.07 /3
= |
Ketelitian :
Jangka sorong
Kayu
| 100%
20.20
= |1
| 100%
= |1
523 24
= |1 0.0386|100%
= |0.9614|100% = 96.14%
Mikrometer skrup
Kayu
= |1
= |1
| 100%
451 4
660 21
| 100%
= |1 0.684|100%
= |0.316|100% = 31.6%
Mistar
Kayu
= |1
= |1
| 100%
48 07
655 06
| 100%
= |1 0.0734|100%
= |0.9266|100% = 92.66%
Ketepatan :
Ketepatan: [1 |
|] 100%
Jangka sorong
Kayu
Mikrometer skrup
Kayu
[1 |
Mistar
Kayu
[1 |
I. SIMPULAN
Setiap pengukuran ternyata mengalami ketidakpastian yang dikarenakan faktor-faktor
penyebabnya, yaitu kesalahan bersistem, kesalahan acak, skala terkecil alat pengukur
dan keterbatasan orang yang mengukur.
Untuk memastikan nilai suatu pengukuran, beberapa hasil pengukuran dapat dirataratakan.
II. PUSTAKA
-
ismailkarim86.files.wordpress.com/2009/06/pengukuran-dasar-01.doc