Anda di halaman 1dari 18

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kadar Air Kadar air dodol jerami nangka berkisar antara 11,9473% hingga 16,9934%. Kadar air tertinggi 16,9934% diperoleh pada penambahan gliserin 7% (P7), sedangkan kadar air terendah 11,9473% diperoleh pada kontrol ata tanpa

penambahan gliserin (P!). Kadar air "ang ditetapkan oleh #tandart $asional %nd stri (#$%) $o. !1&4'9(&1996 nt k dodol nangka adalah maksimal '!%.

)engan demikian prod k dodol jerami nangka "ang dihasilkan telah ses ai dengan standart. *asil analisis ragam kadar air dodol jerami nangka (+ampiran 3) men nj kkan bah,a -aktor penambahan gliserin memberikan hasil "ang berbeda sangat n"ata pada . / 1%. $ilai rerata kadar air pada berbagai konsentrasi gliserin dapat dilihat pada 0abel 7. 1erata kadar air tertinggi 16,4243% diperoleh pada penambahan gliserin 7% (P7), dan rerata kadar air terendah 1',3((2% diperoleh pada kontrol ata penambahan gliserin !% (P!). 0abel 7 1erata Kadar 3ir )odol 4erami $angka pada 5erbagai Konsentrasi 6liserin Perlak an 1erata (%) $otasi P! (penambahan gliserin !%) 1',3((2 a P1 (penambahan glserin 1%) 1',4!9( a P' (penambahan glserin '%) 13,1!3' b P3 (penambahan glserin 3%) 13,47(4 b P4 (penambahan glserin 4%) 14,193( 7 P( (penambahan glserin (%) 14,3314 7d P6 (penambahan glserin 6%) 14,2416 d P7 (penambahan glserin 7%) 16,4243 e Keterangan 8 & 5$0 (% / !,(((( & 3ngka "ang didampingi h r - tidak sama men nj kkan berbeda n"ata pada ji 5$0 (%

'6

$ilai rerata kadar air "ang diperoleh men nj kkan adan"a ke7ender ngan kenaikan bersamaan dengan penambahan konsentrasi gliserin. *al ini did ga selama proses pemb atan dodol terjadi pen"erapan air oleh gliserin sebagai 9at "ang bersi-at h mektan. Kemamp an mengikat air oleh gliserin disebabkan oleh adan"a g g s hidroksil "ang dimilikin"a, sehingga gliserin mamp mengikat air lebih besar dibandingkan jenis g la lain. Penambahan konsentrasi gliserin "ang semakin besar men"ebabkan air "ang diikat semakin ban"ak, karena gliserin memiliki kemamp an mengikat : menahan air (#a nders, 1922). ;en r t 0ranggono (199!), komponen pen" s n prod k seperti h mektan antara lain g la dan gliserin akan meningkatkan kadar air prod k, karena str kt r molek ln"a memiliki kemamp an men"erap air.

4.2 Aw $ilai Aw dodol jerami nangka berkisar antara !,7'4 hingga !,7(9. Aw tertinggi !,7(9 diperoleh pada penambahan gliserin 7% (P7), sedangkan nilai Aw terendah !,7'4 diperoleh pada kontrol ata tanpa penambahan gliserin (P!). *asil analisis ragam Aw dodol jerami nangka (+ampiran 4) men nj kkan bah,a -aktor penambahan gliserin memberikan hasil "ang berbeda sangat n"ata pada . / 1%. $ilai rerata Aw pada berbagai konsentrasi gliserin dapat dilihat pada 0abel 2. 1erata Aw tertinggi !,7(63 diperoleh pada penambahan gliserin 7% (P7), dan rerata Aw terendah !,7'73 diperoleh pada kontrol ata penambahan gliserin !% (P!).

'7

0abel 2 1erata Aw )odol 4erami $angka pada 5erbagai Konsentrasi 6liserin Perlak an P! (penambahan gliserin !%) P1 (penambahan glserin 1%) P' (penambahan glserin '%) P3 (penambahan glserin 3%) P4 (penambahan glserin 4%) P( (penambahan glserin (%) P6 (penambahan glserin 6%) P7 (penambahan glserin 7%) Keterangan 8 & 5$0 (% / !,!!3( & 3ngka "ang didampingi h r n"ata pada ji 5$0 (% 1erata !,7'73 !,73!3 !,73(3 !,74'3 !,74(! !,7(!7 !,7(37 !,7(63 $otasi a a b 7 7 d de e

tidak sama men nj kkan berbeda

$ilai Aw pada m mn"a berbanding l r s dengan kadar air, akan tetapi kadar air tidak selal berbanding l r s dengan Awn"a. Kemamp an mengikat air "ang dimiliki oleh gliserin j ga akan mempengar hi kadar Aw. #emakin tinggi kadar gliserin, maka akan men"ebabkan j mlah air "ang diikat semakin ban"ak. ;eningkatn"a kadar air bebas dalam dodol ini men"ebabkan kadar Aw j ga meningkat (5 7kle, 1972). $ilai Aw dan kadar air saling berh b ngan. #emakin tinggi kadar air akan menghasilkan akti<itas air "ang semakin tinggi (=inarno, 199'). #emakin tinggi gliserin "ang ditambahkan maka kadar air semakin tinggi, karena air "ang terikat tinggi. 3kibat kadar air "ang tinggi men"ebabkan akti<itas air j ga tinggi. *al ini diperk at dengan pendapat >ennema (1976), bah,a akti<itas air bahan dipengar hi oleh kadar air, semakin tinggi kadar air dari prod k maka akti<itas air prod k terseb t 7ender ng semakin tinggi.

'2

4.3 Tekstur $ilai tekst r dodol jerami nangka berkisar antara !,126' mm:g:det hingga !,3213 mm:g:det. $ilai tekst r tertinggi !,3213 mm:g:det diperoleh pada penambahan gliserin 7% (P7), sedangkan nilai tekst r terendah !,126' mm:g:det diperoleh pada kontrol ata tanpa penambahan gliserin (P!). *asil analisis ragam tekst r dodol jerami nangka (+ampiran () men nj kkan bah,a -aktor penambahan gliserin memberikan hasil "ang berbeda sangat n"ata pada . / 1%. $ilai rerata tekst r pada berbagai konsentrasi gliserin dapat dilihat pada 0abel 9. 1erata tekst r tertinggi !,33(1 mm:g:det diperoleh pada penambahan gliserin 7% (P7), dan rerata tekst r terendah !,1299 mm:g:det diperoleh pada kontrol ata penambahan gliserin !% (P!). 0abel 9 1erata 0ekst r )odol 4erami $angka pada 5erbagai Konsentrasi 6liserin Perlak an 1erata (mm:g:det) $otasi P! (penambahan gliserin !%) !,1299 a P1 (penambahan glserin 1%) !,199( a P' (penambahan glserin '%) !,'416 b P3 (penambahan glserin 3%) !,'(97 b7 P4 (penambahan glserin 4%) !,'241 7d P( (penambahan glserin (%) !,'9'( d P6 (penambahan glserin 6%) !,3'34 e P7 (penambahan glserin 7%) !,33(1 e Keterangan 8 & 5$0 (% / !,!'42 & 3ngka "ang didampingi h r - tidak sama men nj kkan berbeda n"ata pada ji 5$0 (% #emakin tinggi penambahan gliserin, tekst r dodol semakin l nak. *al ini ses ai dengan pendapat "ang men"atakan bah,a kemamp an gliserin mengikat air akan memberikan tekst r "ang tidak begit nt k

keras pada bahan

makanan (intermediate moisture food) ()a<ies et al, 1997). 0ekst r dodol "ang

'9

semakin l nak disebabkan karena g la alkohol (gliserin) dapat berperan sebagai h mektan. 0ranggono (199!), men"atakan bah,a penambahan h mektan

dimaks dkan nt k mengikat air sehingga mamp mempertahankan kebasahan prod k. Kemamp an ini akan men r nkan j mlah air "ang hilang dari prod k pada saat pemanasan.

4.4 Lemak Kadar lemak dodol jerami nangka berkisar antara 2,1467% hingga 1!,136%. Kadar lemak tertinggi 1!,136% diperoleh pada penambahan gliserin 4% (P4), sedangkan kadar lemak terendah 2,1467% diperoleh pada penambahan gliserin 1% (P1). *asil analisis ragam kadar lemak dodol jerami nangka (+ampiran 6) men nj kkan bah,a -aktor penambahan gliserin memberikan hasil "ang tidak berbeda n"ata pada . / ( %. $ilai rerata kadar lemak pada berbagai konsentrasi gliserin dapat dilihat pada 0abel 1!. 1erata kadar lemak tertinggi 9,'(69% diperoleh pada penambahan gliserin 4% (P4), dan rerata kadar lemak terendah 2,'(4!% diperoleh pada penambahan gliserin 1% (P1). 0abel 1! 1erata +emak )odol 4erami $angka pada 5erbagai Konsentrasi 6liserin Perlak an P! (penambahan gliserin !%) P1 (penambahan glserin 1%) P' (penambahan glserin '%) P3 (penambahan glserin 3%) P4 (penambahan glserin 4%) P( (penambahan glserin (%) P6 (penambahan glserin 6%) P7 (penambahan glserin 7%) 1erata (%) 2,6949 2,'(4! 2,31'6 2,6366 9,'(69 9,''1' 2,7(72 9,147!

3!

Penambahan gliserin tidak memberikan pengar h "ang n"ata terhadap kadar lemak dodol jerami nangka. *al ini disebabkan karena gliserin b kan mer pakan lemak ,ala p n gliserin sendiri mer pakan pen" s n dari lemak, sehingga tidak men nj kkan pengar h pada kadar lemak dodol.

4.5 !i "r#a$%&e'tik ?ji organoleptik dilak kan seban"ak d a kali, "ait pada hari ke&6 dan hari ke&1'. *al ini dilak kan nt k mengetah i apakah pen"impanan akan memberikan penilaian "ang berbeda terhadap rasa, aroma dan kenampakan dari dodol jerami nangka. Pengamatan ini dilak kan kh s sn"a nt k mengetah i apakah selama

pen"impanan, penambahan gliserin memberikan pengar h terhadap kenampakan (tekst r) dari dodol jerami nangka.

4.5.1 (asa 1. Pengamatan hari ke&6 5erdasarkan hasil ji organoleptik "ang dilak kan terhadap '! orang panelis men nj kkan bah,a nilai kes kaan panelis terhadap rasa dodol jerami nangka berkisar antara 4,3 sampai (,4 "ait antara netral sampai agak s ka. $ilai rerata hasil ji organoleptik rasa pengamatan hari ke&6 dapat dilihat pada 0abel 11. *asil ji >riedman rasa (+ampiran 7) men nj kkan bah,a perlak an penambahan gliserin berpengar h n"ata pada . / (% terhadap rasa dodol jerami nangka. *al ini ses ai dengan pern"ataan > ria (1962), bah,a penambahan g la alkohol (gliserin) akan memperbaiki rasa dan tekst r prod k pangan.

31

*asil ji organoleptik rasa dodol jerami nangka men nj kkan bah,a rasa dodol jerami nangka "ang paling dis kai oleh panelis adalah dodol jerami nangka dengan penambahan gliserin 1% dengan nilai mean rank tertinggi "ait (,97(. *al ini did ga disebabkan karena penambahan gliserin 1% dapat menimb lkan rasa dodol "ang ses ai dan dis kai oleh kons men. 0abel 11 $ilai 1erata ?ji @rganoleptik 1asa Pengamatan *ari Ke&6 Perlak an P! P1 P' P3 P4 P( P6 P7 1erata skor 4,4! (,4! (,!( 4,9! 4,2( 4,3! 4,7( 4,7( 1erata rangking 3,6(! (,97( (,!(! 4,6'( 4,(7( 3,3(! 4,47( 4,3!!

'. Pengamatan hari ke&1' 5erdasarkan hasil ji organoleptik pada pengamatan ked a, "ait pada hari ke&1' "ang dilak kan terhadap '! orang panelis men nj kkan bah,a nilai kes kaan panelis terhadap rasa dodol jerami nangka berkisar antara 4,1( sampai (,' "ait antara netral sampai agak s ka. $ilai rerata hasil ji organoleptik rasa pengamatan hari ke&1' dapat dilihat pada 0abel 1'. *asil ji >riedman rasa (+ampiran 2)

men nj kkan bah,a perlak an penambahan gliserin berpengar h n"ata pada . / (% terhadap rasa dodol jerami nangka.

3'

*asil ji organoleptik pada pengamatan ked a terhadap rasa dodol jerami nangka men nj kkan bah,a rasa dodol jerami nangka "ang paling dis kai oleh panelis adalah dodol jerami nangka dengan penambahan gliserin '% dengan nilai mean rank tertinggi "ait (,((. 0abel 1' $ilai 1erata ?ji @rganoleptik 1asa Pengamatan *ari Ke&1' Perlak an P! P1 P' P3 P4 P( P6 P7 1erata skor (,!! (,'! 4,(! (,!( 4,(( 4,'! 4,1( 4,6! 1erata rangking (,1(! (,((! 4,17( (,4!! 4,3'( 3,7!! 3,3(! 4,3(!

5erdasarkan hasil ked a pengamatan terlihat bah,a tingkat kes kaan panelis antara rasa dodol pada pengamatan pertama (hari ke&6) dengan rasa dodol pada pengamatan ked a (hari ke&1') adalah sama "ait antara netral sampai agak s ka. *al ini men nj kkan bah,a selama pen"impanan rasa dodol bel m ber bah.

4.5.2 Ar%ma 1. Pengamatan hari ke&6

33

5erdasarkan hasil ji organoleptik "ang dilak kan terhadap '! orang panelis men nj kkan bah,a nilai kes kaan panelis terhadap aroma dodol jerami nangka berkisar antara 4,3( sampai (,!( "ait antara netral sampai agak s ka. $ilai rerata hasil ji organoleptik aroma pengamatan hari ke&6 dapat dilihat pada 0abel 13. *asil ji >riedman aroma (+ampiran 7) men nj kkan bah,a perlak an penambahan gliserin tidak berpengar h n"ata pada . / (% terhadap aroma dodol jerami nangka. *asil ji organoleptik aroma dodol jerami nangka men nj kkan bah,a aroma dodol jerami nangka "ang paling dis kai oleh panelis adalah dodol jerami nangka dengan penambahan gliserin '% dengan nilai mean rank tertinggi "ait (,6%.

;en r t panelis, aroma nangka pada dodol jerami nangka k rang terasa. *al ini did ga karena bahan bak "ang dig nakan adalah limbah nangka, "ait nangka dimana aroma nangka lebih k at dari jeramin"a. 0abel 13 $ilai 1erata ?ji @rganoleptik 3roma Pengamatan *ari Ke&6 Perlak an P! P1 P' P3 P4 P( P6 P7 '. Pengamatan hari ke&1' 5erdasarkan hasil ji organoleptik "ang dilak kan terhadap '! orang panelis men nj kkan bah,a nilai kes kaan panelis terhadap aroma dodol jerami nangka berkisar antara 4,!( sampai 4,6( "ait netral. $ilai rerata hasil ji organoleptik aroma pengamatan hari ke&6 dapat dilihat pada 0abel 14. *asil ji >riedman aroma 1erata skor 4,(! 4,9( (,!( 4,3( 4,6( 4,4( 4,6! 4,4! 1erata rangking 4,1(! (,!!! (,6!! 3,27( 4,47( 4,'!! 4,67( 4,!'( jerami

34

(+ampiran 2) men nj kkan bah,a perlak an penambahan gliserin tidak berpengar h n"ata pada . / (% terhadap aroma dodol jerami nangka. *asil ji organoleptik aroma dodol jerami nangka men nj kkan bah,a aroma dodol jerami nangka "ang paling dis kai oleh panelis adalah dodol jerami nangka dengan penambahan gliserin !% (tanpa penambahan gliserin), dengan nilai mean rank tertinggi "ait (,3(%. 0abel 14 $ilai 1erata ?ji @rganoleptik 3roma Pengamatan *ari Ke&1' Perlak an P! P1 P' P3 P4 P( P6 P7 1erata skor 4,6! 4,3! 4,!( 4,1! 4,'! 4,1( 4,3( 4,6( 1erata rangking (,3(! 4,67( 4,!7( 3,2!! 4,1(! 4,(!! 4,3'( (,!!!

5erdasarkan hasil ked a pengamatan terlihat bah,a tingkat kes kaan panelis antara aroma dodol pada pengamatan pertama (hari ke&6) dengan aroma dodol pada pengamatan ked a (hari ke&1') sedikit berbeda "ait antara netral sampai agak s ka nt k pengamatan pertama dan netral pada pengamatan ked a. *al ini did ga disebabkan karena pada dasarn"a aroma jerami nangka sendiri k rang k at, sehingga dodol "ang dihasilkan j ga memiliki aroma "ang k rang k at.

4.5.3 Ke$am'aka$ 1. Pengamatan hari ke&6 5erdasarkan hasil ji organoleptik "ang dilak kan terhadap '! orang panelis men nj kkan bah,a nilai kes kaan panelis terhadap kenampakan dodol jerami

3(

nangka berkisar antara 3,'( sampai 6,'( "ait antara agak tidak s ka sampai s ka. $ilai rerata hasil ji organoleptik kenampakan pengamatan hari ke&6 dapat dilihat pada 0abel 1(. *asil ji >riedman kenampakan (+ampiran 7) men nj kkan bah,a perlak an penambahan gliserin berpengar h n"ata pada . / (% terhadap aroma dodol jerami nangka. *asil ji organoleptik kenampakan dodol jerami nangka men nj kkan bah,a kenampakan (tekst r) dodol jerami nangka "ang paling dis kai oleh panelis adalah dodol jerami nangka dengan penambahan gliserin 1% dengan nilai mean rank tertinggi "ait 7,(7(%. )odol pada perlak an pertama, "ait penambahan gliserin 1% memiliki lapisan "ang lebih bag s dibandingkan dengan perlak an lain. ;en r t > ria (1962), bah,a g la alkohol (gliserin) dapat membent k lapisan mengkilap (glazing agent) "ang dapat melind ngi bahan. 0abel 1( $ilai 1erata ?ji @rganoleptik Kenampakan Pengamatan *ari Ke&6 Perlak an P! P1 P' P3 P4 P( P6 P7 '. Pengamatan hari ke&1' 5erdasarkan hasil ji organoleptik "ang dilak kan terhadap '! orang panelis men nj kkan bah,a nilai kes kaan panelis terhadap kenampakan dodol jerami nangka berkisar antara ',3( sampai (,3 "ait antara tidak s ka sampai agak s ka. $ilai rerata hasil ji organoleptik kenampakan pengamatan hari ke&6 dapat dilihat 1erata skor 4,'! 6,'( 3,9! 3,4( 3,(! 3,4! 3,(( 3,'( 1erata rangking (,!7( 7,(7( 4,(7( 3,7'( 3,9!! 3,67( 3,9!! 3,(7(

36

pada 0abel 16. *asil ji >riedman kenampakan (+ampiran 2) men nj kkan bah,a perlak an penambahan gliserin berpengar h n"ata pada . / (% terhadap aroma dodol jerami nangka. *asil ji organoleptik kenampakan dodol jerami nangka men nj kkan bah,a kenampakan (tekst r) dodol jerami nangka "ang paling dis kai oleh panelis adalah dodol jerami nangka dengan penambahan gliserin '% dengan nilai mean rank tertinggi "ait 6,'7(%. 0abel 16 $ilai 1erata ?ji @rganoleptik Kenampakan Pengamatan *ari Ke&1' Perlak an P! P1 P' P3 P4 P( P6 P7 1erata skor 4,1( 4,7( (,3! 3,(( 4,4( 3,(! 4,'( ',3( 1erata rangking 4,9!! (,('( 6,'7( 3,7(! 4,9'( 3,9!! 4,7(! 1,97(

5erdasarkan hasil ked a pengamatan terlihat bah,a tingkat kes kaan panelis antara kenampakan dodol pada pengamatan pertama (hari ke&6) dengan dodol pada pengamatan ked a (hari ke&1') sedikit berbeda "ait antara agak tidak s ka sampai s ka nt k pengamatan pertama dan tidak s ka sampai agak s ka pada pengamatan ked a. 0ekst r dodol selama pen"impanan mengalami pen r nan (semakin keras). *al ini did ga bah,a proses retrogradasi s dah m lai terjadi. ;en r t =inarno (1991), retrogradasi adalah proses kristalisasi kembali pati "ang telah tergelatinisasi.

37

4.) Pemi&i*a$ Per&akua$ Ter+aik 5erdasarkan penelitian diperoleh hasil persamaan regresi nt k masing& masing parameter se7ara lengkap dalam 0abel 17. 0abel 17 *asil 3nalisis 1egresi $o 1 ' 3 4 Parameter ji Kadar air 3, 0ekst r +emak Persamaan regresi A / 1',!!47 B !,(41392 C A / !,7'7'4' B !,!!43917 C A / !,19!123 B !,!'1(233 C A / 2,4!222 B !,1!7492 C

;en r t 6asper9 (199'), kondisi optim m dapat ditent kan dengan mengg nakan persamaan regresi k adratik. )engan mengg nakan persamaan regresi k adratik maka perm kaan respon nt k A akan memiliki kelengk ngan sehingga kondisi "ang optim m dapat ditent kan. Pada 0abel 17 dapat dilihat bah,a sem a parameter menghasilkan persamaan regresi linier. #elain it , dengan beberapa persamaan terseb t tidak dapat diperoleh sat titik optimal penambahan gliserin nt k dodol jerami nangka. 3tas dasar hal terseb t maka langkah

selanj tn"a adalah melak kan pemilihan perlak an terbaik dengan metode multiple atribut. Pemilihan alternati- terbaik dengan mengg nakan metode Multiple Atribute dilak kan dengan men" s n data rerata hasil ji kimia,i pada dodol jerami nangka "ang melip ti 8 kadar air, 3,, tekst r, lemak, serta rangking ji organoleptik "ang melip ti rasa, aroma, dan kenampakan (tekst r). $ilai ideal

32

dari masing&masing perlak an "ang dijadikan sebagai dasar dalam pemilihan alternati- terbaik mer pakan nilai "ang ses ai dengan harapan, "ait mer pakan maksim m ata minim m dari setiap atrib t. Dontoh perhit ngan dapat dilihat pada +ampiran 9, sedangkan hasil selengkapn"a dapat dilihat pada +ampiran 1!. *asil analisis dengan metode Multiple Atribute men nj kkan bah,a nilai ideal nt k kadar air 1',3((2% (minim m) dan nilai ideal dari 3, sebesar !,7'73 (minim m). $ilai ideal nt k tekst r sebesar !,1299 mm:g:det (minim m) dan nilai ideal lemak adalah 9,'(69% (maksim m). $ilai ideal nt k rasa (,4 (maksim m). $ilai ideal nt k aroma sebesar 4,237( (maksim m) dan nilai ideal nt k

kenampakan (tekst r) sebesar ',77( (minim m). $ilai ideal dari masing&masing alternati- perlak an dig nakan mengetah i derajat kerapatan ( d ik ) "ang selanj tn"a dig nakan nt k nt k

menent kan jarak kerapatann"a (+p). *asil terke7il setiap +p dari sem a alternatiperlak an mer pakan alternati- terbaik. 5erdasarkan hasil perhit ngan dengan mengg nakan metode Multiple atribute didapatkan perlak an "ang paling optimal dan terbaik adalah perlak an dengan nilai jarak kerapatan "ang terke7il sebesar !,!13( "ait pada perlak an penambahan gliserin 1%.

4., A$a&isis -i$a$sia& 3nalisis -inansial melip ti perhit ngan bia"a prod ksi, Break Event Point (5EP), dan Payback periods (PP). 3nalisis -inansial dilak kan pada perlak an "ang paling optimal dari hasil penelitian, "ait pada dodol jerami nangka dengan

39

penambahan gliserin 1%. 1ingkasan hasil analisis -inansial nt k perlak an P1 dapat dilihat pada 0abel 12. 0abel 12 1ingkasan *asil 3nalisis >inansial )odol 4erami $angka Perlak an P3 Keterangan 0otal Prod ksi #elama 1 0ah n 5ia"a 0etap #elama 1 0ah n 5ia"a 0idak 0etap 1 0ah n 0otal 5ia"a Prod ksi 1 0ah n 5ia"a 0idak 0etap per ?nit *PP ;ark p *arga j al 5EP ( nit) 5EP (1p) 4 mlah 1.('6.1!! b tir : 1'7.122 karton 1p (.6'(.423,33 1p '!3.((6.967,(! 1p '!9.12'.4(!,23 1p 1'1,76 :b tir 1p 137,77 :b tir 4!% 1p 191,9! :b tir : 1p '.3!',77 :karton 2!.'!7 b tir : 6.624 karton 1(.391.366,77

4!

4.,.1 Bia.a Pr%duksi 0otal bia"a prod ksi selama 1 tah n dari dodol jerami nangka dengan penambahan gliserin 1% adalah sebesar 1p '!9.12'.4(!,23 dengan perin7ian bia"a tetap (fixed 7ost) sebesar 1p (.6'(.423,33 dan bia"a tidak tetap (variable 7ost) sebesar 1p. '!3.((6.967,(!. Perhit ngan bia"a prod ksi dilak kan dalam periode 1 tah n "ang mer pakan j mlah kesel r han dari bia"a tetap dan bia"a tidak tetap dalam 1 tah n "ang melibatkan bia"a bahan bak , bia"a tenaga kerja dan bia"a overhead pabrik (* snan dan # darsono, 1994). 5ia"a tidak tetap per nit sebesar 1p 1'1,76:b tir. *arga Pokok Prod ksi (*PP) sebesar 1p 137,77 :b tir dimana berat tiap b tir adalah ( gram. *arga j al per b tir sebesar 1p 191,9! dengan as msi pengambilan ke nt ngan (mark up) sebesar 4!% dari *arga Pokok Penj alan (*PP). Prod k dij al dalam bent k karton dimana tiap karton berisi 1' b tir dodol, sehingga harga j al per karton sebesar 1p '.3!',77. 4.,.2 Break Event Point /BEP0 Break Event Point (5EP) sangat penting bagi per sahaan karena akan mem ngkinkan per sahaan nt k menent kan tingkat operasi "ang har s dilak kan agar sem a operating cost dapat tert t p dan nt k menge<al asi tingkat&tingkat penj alan tertent dalam h b ngann"a dengan tingkat ke nt ngan. 5EP diartikan sebagai tingkat penj alan "ang dapat men t p F fixed and variable operating exspensesG ata bia"a&bia"a operasi "ang bersi-at tetap ma p n tidak tetap.

#eringkali 5EP j ga diartikan sebagai tingkat penj alan "ang dapat men t p sem a bia"a baik operating ma p n financial cost (#"ams din, '!!!).

41

5EP sangat sensiti- terhadap per bahan fixed operating

cost,

variable

operating cost per nit dan harga j al per nit hasil prod ksi per sahaan. *arga j al "ang dihit ng pada penelitian ini adalah harga j al di tingkat prod sen, "ait sebesar 1p '.3!',77 per karton. *asil perhit ngan 5EP (+ampiran 19) men nj kkan bah,a titik p lang pokok akan di7apai pada <ol me penj alan 2!.'!7 b tir ata senilai 1p. 1(.391.366,77. 3pabila per sahaan telah men7apai angka penj alan terseb t di atas, maka dapat diartikan bah,a per sahaan telah men7apai titik dimana per sahaan tidak mengalami ker gian ma p n memperoleh ke nt ngan. 4.,.3 Payback Period /PP0 *asil perhit ngan Payback periods (PP) (+ampiran '') men nj kkan bah,a nilai Payback periods di7apai pada 1 tah n 1 b lan 1 hari. *al ini men nj kkan bah,a dalam jangka ,akt 1 tah n 1 b lan 1 hari modal per sahaan telah m r pro"ek "ang

kembali. +ama Payback periods lebih pendek daripada

diren7anakan "ait selama ( tah n, sehingga dapat dikatakan pro"ek ini la"ak nt k dilaksanakan.

4.,.4 Pe$i$#kata$ Ni&ai Ek%$%mis 1erami Na$#ka 5erdasarkan peman-aatan jerami perhit ngan nangka -inansial sebagai didapatkan bahan bak ke nt ngan dodol saha sebesar

1p. 77.769.'7',12 dengan j mlah prod ksi 1'7.122 karton:th, "ang berarti bah,a saha peman-aatan terseb t dapat meningkatkan nilai jerami nangka dengan nilai ke nt ngan 1p. 111,47:kg. 4ika dibandingkan dengan penj alan jerami nangka

4'

segar sebesar 1p. 1.2!!.!!!,!!:th ata 1p. 3!!,!!:kg maka saha peman-aatan jerami nangka sebagai bahan bak dodol dapat dikatakan lebih meng nt ngkan.

43

Anda mungkin juga menyukai