2 Proses Epithermal Endapan epitermal didefinisikan sebagai salah satu endapan dari sistem hidrotermal yang terbentuk pada kedalaman dangkal yang umumnya pada busur vulkanik yang dekat dengan permukaan (Simmons et al, 2005 dalam Sibarani, 2008). enggolongan tersebut berdasarkan temperatur (!), tekanan ( ) dan kondisi geologi yang di"irikan oleh kandungan mineralnya. Se"ara lebih detailnya endapan epitermal terbentuk pada kedalaman dangkal hingga #000 meter diba$ah permukaan dengan temperatur relatif rendah (50%200)0& dengan tekanan tidak lebih dari #00 atm dari "airan meteorik dominan yang agak asin ( ira'no, #((2). !ekstur penggantian (replacement) pada mineral tidak men'adi "iri khas karena 'arang ter'adi. !ekstur yang banyak di'umpai adalah berlapis (banded) atau berupa fissure vein. Sedangkan struktur khasnya adalah berupa struktur pembungkusan (cockade structure). )sosiasi pada endapan ini berupa mineral emas ()u) dan perak ()g) dengan mineral penyertanya berupa mineral kalsit, mineral *eolit dan mineral k$arsa. +ua tipe utama dari endapan ini adalah low sulphidation dan high sulphidation yang dibedakan terutama berdasarkan pada sifat kimia fluidanya dan berdasarkan pada alterasi dan mineraloginya. Endapan epithermal umumnya ditemukan sebagai sebuah pipe%seperti *ona dimana batuan mengalami breksiasi dan teralterasi atau terubah tingkat tinggi. ,eins 'uga ditemukan, khususnya sepan'ang *ona patahan., namun mineralisasi vein mempunyai tipe tidak menerus (dis"ontinuous). ada daerah vol"ani", sistem epithermal sangat umum ditemui dan seringkali men"apai permukaan, terutama ketika fluida hydrothermal mun"ul (erupt) sebagai geyser dan fumaroles. -anyak endapan mineral epithermal tua menampilkan fossil .roots/ dari sistem fumaroles kuno. 0arena mineral%mineral tersebut berada dekat permukaan, proses erosi sering men"abutnya se"ara "epat, hal inilah mengapa endapan mineral epithermal tua relatif tidak umum se"ara global. 0ebanyakan dari endapan mineral epithemal berumur 1eso*oi" atau lebih muda. 1ineralisasi epitermal memiliki se'umlah fitur umum seperti hadirnya kalsedonik 2uart*, kalsit, dan breksi hidrotermal. Selain itu, asosiasi elemen 'uga merupakan salah satu "iri dari endapan epitermal, yaitu dengan elemen bi'ih seperti )u, )g, )s, Sb, 3g, !l, !e, b, 4n, dan &u. !ekstur bi'ih yang dihasilkan oleh endapan epitermal termasuk tipe pengisian ruang terbuka (karakteristik dari lingkungan yang bertekanan rendah), krustifikasi, colloform banding dan struktur sisir. Endapan yang terbentuk dekat permukaan sekitar #,5 km diba$ah permukaan ini 'uga memiliki tipe berupa tipe vein, sto"k$ork dan diseminasi. +ua tipe utama dari endapan ini adalah low sulphidation dan high sulphidation yang dibedakan terutama berdasarkan pada sifat kimia fluidanya dan berdasarkan pada alterasi dan mineraloginya (3eden2uist et al., #((562000 dalam &handra,200(). +iba$ah ini digambarkan "iri%"iri umum endapan epitermal (7ingren, #(88 dalam Sibarani,2008))6 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=Suhu relatif rendah (50%250?&) dengan salinitas bervariasi antara 0%5 $t.@ 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=!erbentuk pada kedalaman dangkal (A# km) 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%= embentukan endapan epitermal ter'adi pada batuan sedimen atau batuan beku, terutama yang berasosiasi dengan batuan intrusiv dekat permukaan atau ekstrusif, biasanya disertai oleh sesar turun dan kekar.
9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=4ona bi'ih berupa urat%urat yang simpel, beberapa tidak beraturan dengan pembentukan kantong%kantong bi'ih, seringkali terdapat pada pipa dan sto"k$ork. Barang terbentuk sepan'ang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan replacement (penggantian). 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=7ogam mulia terdiri dari b, 4n, )u, )g, 3g, Sb, &u, Se, -i, C 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=1ineral bi'ih berupa Dative )u, )g, elektrum, &u, -i, irit, markasit, sfalerit, galena, kalkopirit, &innabar, 'amesonite, stibnite, realgar, orpiment, ruby silvers, argentite, selenides, tellurides. 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=1ineral penyerta adalah kuarsa, "hert, kalsedon, ametis, serisit, klorit rendah%Ee, epidot, karbonat, fluorit, barite, adularia, alunit, di"kite, rhodo"hrosite, *eolit 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=Cbahan batuan samping terdiri dari chertification (silisifikasi), kaolinisasi, piritisasi, dolomitisasi, kloritisasi 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=!ekstur dan struktur yang terbentuk adalah &rustifi"ation (banding) yang sangat umum, sering sebagai fine banding, vugs, urat terbreksikan. 0arakteristik umum dari endapan epitermal (Simmons et al, 2005 dalam Sibarani, 2008) adalah6 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=Benis air berupa air meteorik dengan sedikit air magmatik 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=Endapan epitermal mengandung mineral bi'ih epigeneti" yang pada umumnya memiliki batuan induk berupa batuan vulkanik. 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=!ubuh bi'ih memiliki bentuk yang bervariasi yang disebabkan oleh kontrol dan litologi dimana biasanya merefleksikan kondisi paleopermeability pada kedalaman yang dangkal dari sistem hidrotermal. 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=Sebagian besar tubuh bi'ih terdapat berupa sistem urat dengan dip yang ter'al yang terbentuk sepan'ang *ona regangan. -eberapa diantaranya terdapat bidang sesar utama, tetapi biasanya pada sesar%sesar minor. 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%= ada suatu 'aringan sesar dan kekar akan terbentuk bi'ih pada urat. 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=1ineral gangue yang utama adalah kuarsa sehingga menyebabkan bi'ih keras dan realtif tahan terhadap pelapukan. 9:%%;if :support7ists<%%=> 9:%%;endif<%%=0andungan sulfida pada urat relatif sedikit (9# sFd 20@). 2.1.3 Klasifikasi Endapan Epithermal ada lingkungan epitermal terdapat 2 (dua) kondisi sistem hidrotermal (Gambar 2.H) yang dapat dibedakan berdasarkan reaksi yang ter'adi dan keterdapatan mineral%mineral alterasi dan mineral bi'ihnya yaitu epitermal lo$ sulfidasi dan high sulfidasi (3eden2uist et al .,#((5I 2000 dalam Sibarani, 2008). engklasifikasian endapan epitermal masih merupakan perdebatan hingga saat ini, akan tetapi sebagian besar menga"u kepada aspek mineralogi dan gangue mineral, dimana aspek tersebut merefleksikan aspek kimia fluida maupun aspek perbandingan karakteristik mineralogi, alterasi (ubahan) dan bentuk endapan pada lingkungan epitermal. )spek kimia dari fluida yang termineralisasi adalah salah satu faktor yang terpenting dalam penentuan kapan mineralisasi tersebut ter'adi dalam sistem hidrotermal.
1. Karakteristik Endapan Epitermal Sulfida Rendah / Tipe Adularia-Serisit ( Epithermal Low Sulfidation 9:%%;if :support7ists<%%=a. 9:%%;endif<%%=Tin!auan "mum Endapan epitermal sulfidasi rendah di"irikan oleh larutan hidrotermal yang bersifat netral dan mengisi "elah%"elah batuan. !ipe ini berasosiasi dengan alterasi kuarsa%adularia, karbonat, serisit pada lingkungan sulfur rendah dan biasanya perbandingan perak dan emas relatif tinggi. 1ineral bi'ih di"irikan oleh terbentuknya elektrum, perak sulfida, garam sulfat, dan logam dasar sulfida. -atuan induk pada deposit logam mulia sulfidasi rendah adalah andesit alkali, dasit, riodasit atau riolit. Se"ara genesa sistem epitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan vulkanisme riolitik. !ipe ini dikontrol oleh struktur% struktur pergeseran (dilatational jog). 9:%%;if :support7ists<%%=#. 9:%%;endif<%%=$enesa dan Karakteristik Endapan ini terbentuk 'auh dari tubuh intrusi dan terbentuk melalui larutan sisa magma yang berpindah 'auh dari sumbernya kemudian ber"ampur dengan air meteorik di dekat permukaan dan membentuk 'ebakan tipe sulfidasi rendah, dipengaruhi oleh sistem boiling sebagai mekanisme pengendapan mineral%mineral bi'ih. roses boiling disertai pelepasan unsur gas merupakan proses utama untuk pengendapan emas sebagai respon atas turunnya tekanan. erulangan proses boiling akan ter"ermin dari tekstur Jcrusstiform bandingK dari silika dalam urat kuarsa. embentukan 'ebakan urat kuarsa berkadar tinggi mensyaratkan pelepasan tekanan se"ara tiba%tiba dari "airan hidrotermal untuk memungkinkan proses boiling. Sistem ini terbentuk pada tektonik lempeng subduksi, kolisi dan pemekaran (3eden2uist dkk., #((5 dalam ira'no, #((2). 0ontrol utama terhadap p3 "airan adalah konsentrasi &L2 dalam larutan dan salinitas. roses boiling dan terlepasnya &L2 ke fase uap mengakibatkan kenaikan p3, sehingga ter'adi perubahan stabilitas mineral "ontohnya dari illit ke adularia. !erlepasnya &L2 menyebabkan terbentuknya kalsit, sehingga umumnya di'umpai adularia dan bladed "al"ite sebagai mineral pengotor (gangue minerals) pada urat bi'ih sistem sulfidasi rendah Endapan epitermal sulfidasi rendah akan berasosiasi dengan alterasi kuarsaMadularia, karbonat dan serisit pada lingkungan sulfur rendah. 7arutan bi'ih dari sistem sulfidasi rendah variasinya bersifat alkali hingga netral (p3 N) dengan kadar garam rendah (0%5 $t) @ Da&l, mengandung &L2 dan &3H yang bervariasi. 1ineral%mineral sulfur biasanya dalam bentuk 32S dan sulfida kompleks dengan temperatur sedang (#50?%800? &) dan didominasi oleh air permukaan -atuan samping (wallrock) pada endapan epitermal sulfidasi rendah adalah andesit alkali, riodasit, dasit, riolit ataupun batuan M batuan alkali. Oiolit sering hadir pada sistem sulfidasi rendah dengan variasi 'enis silika rendah sampai tinggi. -entuk endapan didominasi oleh urat%urat kuarsa yang mengisi ruang terbuka (open space), tersebar (disseminated), dan umumnya terdiri dari urat%urat breksi (3eden2uist dkk., #((5). Struktur yang berkembang pada sistem sulfidasi rendah berupa urat, cavity filling, urat breksi, tekstur "olloform, dan sedikit vuggy (&orbett dan 7ea"h, #((5), lihat !abel 2.# !abel 2.# 0arakteristik endapan epitermal sulfidasi rendah (&orbett dan 7ea"h, #((5).
Tipe endapan Sinter bre""ia, sto"k$ork Posisi tektonik Subdu"tion, "ollision, dan rift Tekstur &olloform atau "russtiform Asosiasi mineral Stibnit, sinnabar, adularia, metal sulfida %ineral #i!ih irit, elektrum, emas, sfalerit, arsenopirit &ontoh endapan ongkor, 3ishikari dan Golden &ross 9:%%;if :support7ists<%%='. 9:%%;endif<%%=(nteraksi )luida Epithermal Low Sulphidation terbentuk dalam suatu sistem geotermal yang didominasi oleh air klorit dengan p3 netral dan terdapat kontribusi dominan dari sirkulasi air meteorik yang dalam dan mengandung &L2, Da&l, and 32S 9:%%;if :support7ists<%%=d. 9:%%;endif<%%=%odel Konseptual Endapan Emas Epitermal Sulfidasi Rendah
Gambar.2.( 1odel endapan emas epitermal sulfidasi rendah (3eden2uist dkk., #((5 dalam Dagel, 2008). Gambar diatas (Gambar.2.() merupakan model konseptual dari endapan emas sulfidasi rendah. +ari gambar tersebut dapat dilihat bah$a endapan ephitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan lingkungan volkanik, tempat pembentukan yang relatif dekat permukaan serta larutan yang berperan dalam proses pembentukannya berasal dari "ampuran air magmatik dengan air meteorit 2. Karakteristik Endapan Epitermal Sulfida Tin**i (Epithermal High Sulfidation atau Acid Sulfate 9:%%;if :support7ists<%%=a. 9:%%;endif<%%=Tin!auan "mum Endapan epitermal high sulfidation di"irikan dengan host rock berupa batuan vulkanik bersifat asam hingga intermediet dengan kontrol struktur berupa sesar se"ara regional atau intrusi subvulkanik, kedalaman formasi batuan sekitar 500%2000 meter dan temperatur #000&%8200&. Endapan Epitermal High Sulfidation terbentuk oleh sistem dari fluida hidrotermal yang berasal dari intrusi magmatik yang "ukup dalam, fluida ini bergerak se"ara vertikal dan hori*ontal menembus rekahan%rekahan pada batuan dengan suhu yang relatif tinggi (200%8000&), fluida ini didominasi oleh fluida magmatik dengan kandungan acidic yang tinggi yaitu berupa 3&l, SL2, 32S ( ira'no, #((2).
$enesa dan Karakteristik Endapan epitermal high sulfidation terbentuk dari reaksi batuan induk dengan fluida magma asam yang panas, yang menghasilkan suatu karakteristik *ona alterasi (ubahan) yang akhirnya membentuk endapan )uP&uP)g. Sistem bi'ih menun'ukkan kontrol permeabilitas yang tergantung oleh faktor litologi, struktur, alterasi di batuan samping, mineralogi bi'ih dan kedalaman formasi. High sulphidation berhubungan dengan p3 asam, timbul dari ber"ampurnya fluida yang mendekati p3 asam dengan larutan sisa magma yang bersifat en"er sebagai hasil dari diferensiasi magma, di kedalaman yang dekat dengan tipe endapan porfiri dan di"irikan oleh 'enis sulfur yang dioksidasi men'adi SL. 9:%%;if :support7ists<%%=#. 9:%%;endif<%%=(nteraksi )luida Epithermal High Sulphidation terbentuk dalam suatu sistem magmati"%hydrothermal yang didominasi oleh fluida hidrothermal yang asam, dimana terdapat fluks larutan magmatik dan vapor yang mengandung 32L, &L2, 3&l, 32S, and SL2, dengan variabel input dari air meteorik lokal. 2.2 Potensi +an Ke#eradaan Endapan Epithermal Benis endapan epitermal yang terletak 500 m bagian atas dari suatu sistem hidrotermal ini merupakan *one yang menarik dan terpenting. +isini ter'adi perubahan%perubahan suhu dan tekanan yang maksimum serta mengalami fluktuasi%fluktuasi yang paling "epat. Eluktuasi%fluktuasi tekanan ini menyebabkan perekahan hidraulik (hydraulic fracturing), pendidihan (boiling), dan perubahan%perubahan hidrologi sistem yang mendadak. roses% proses fisika ini se"ara langsung berhubungan dengan proses%proses kimia$i yang menyebabkan mineralisasi (www.terrasia.tripod.com) !erdapat suatu kelompok unsur%unsur yang umumnya berasosiasi dengan mineralisasi epitermal, meskipun tidak selalu ada atau bersifat eksklusif dalam sistem epitermal. )sosiasi klasik unsur%unsur ini adalah6 emas ()u), perak ()g), arsen ()s), antimon (Sb), mer"ury (3g), thallium (!l), dan belerang (S) (www.terrasia.tripod.com) . +alam endapan yang batuan penerimanya karbonat (carbonat-hosted deposits), arsen dan belerang merupakan unsur utama yang berasosiasi dengan emas dan perak (-erger, #(88), beserta dengan se'umlah ke"il tungstenF$olfram (Q), molybdenum (1o), mer"ury (3g), thallium (!l), antimon (Sb), dan tellurium (!e)I serta 'uga fluor (E) dan barium (-a) yang se"ara setempat terkayakan. +alam endapan yang batuan penerimanya volkanik (volcanic-hosted deposits) akan terdapat pengayaan unsur%unsur arsen ()s), antimon
(Sb), mer"ury (3g), dan thallium (!l)I serta logam%logam mulia (precious metals) dalam daerah%daerah saluran fluida utama, sebagaimana asosiasinya dengan *one%*one alterasi lempung. 1enurut -u"hanan (#(8#), logam%logam dasar (base metals) karakteristiknya rendah dalam asosiasinya dengan emas%perak, meskipun demikian dapat tinggi pada level di ba$ah logam%logam berharga (precious metals) atau dalam asosiasi%nya dengan endapan%endapan yang kaya perak dimana unsur mangan 'uga ter'adi. &admium (&d), selenium (Se) dapat berasosiasi dengan logam%logam dasarI sedangkan fluor (E), bismuth (-i), tellurium (!e), dan tungsten (Q) dapat bervariasi tinggi kandungannya dari satu endapan ke endapan yang lainnyaI serta boron (-) dan barium (-a) terkadang terkayakan. ($$$.terrasia.tripod."om). 1ineral%mineral ekonomis yang dihasilkan dari epitermal antara lain )u, )g, b, 4n, Sb, 3g, arsenopirit, pirit, garnet, kalkopirit, $olframit, siderit, tembaga, spalerite, timbal, stibnit, katmiun, galena, markasit, bornit, augit, dan topa*. -erikut ini adalah beberapa "ontoh logam hasil dari endapan epitermal yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, antara lain6 Emas ()u) dan erak ()g). 2.2.1 Emas Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol )u (bahasa 7atin6 RaurumR) dan nomor atom N(. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, SmalleableS, dan Sdu"tileS. Emas tidak bereaksi dengan *at kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan a2ua regia. 7ogam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam "oinage. 0ode TSLnya adalah U)C. Emas melebur dalam bentuk "air pada suhu sekitar #000 dera'at "el"ius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 M 8 (skala 1ohs), serta berat 'enisnya tergantung pada 'enis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. 1ineral pemba$a emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). 1ineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan se'umlah ke"il mineral non logam. 1ineral pemba$a emas 'uga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. 1ineral pemba$a emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, se'umlah paduan dan senya$a emas dengan unsur%unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya 'enis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya =20@ (Sutarto, 200H). Sebagian besar endapan emas di Tndonesia dihasilkan 'enis endapan epitermal. Endapan emas tipe ini umumnya didapatkan dalam bentuk urat, baik dalam urat kuarsa maupun dlam urat bentuk karbonat yang terbentuk dalam suhu #50%8000& dengan p3 sedikit asam atau mendekati netral Crat%urat tersebut terbentuk oleh hasil aktifitas hidrotermal yang berada di sekitar endapan porfiri. +imana emas, perak, tembaga, $olfram, dan timah terdapat dalam endapan ini (Sukandarrumidi, 200N). 0ebanyakan emas epitermal terdapat dalam vein%vein yang berasosiasi dengan )lterasi Vuart*%Tllite yang menun'ukkan pengendapan dari fluida%fluida dengan p3 mendekati netral (Eluida%fluida 0hlorida Detral) +alam alterasi dan mineralisasi dengan 'enis fluida ini, emas di'umpai dalam vein, veinlet, breksi ekplosi atau breksi hidrotermal, dan sto"k$ork atau stringer yritePVuart* yang berbentuk seperti rambut (hairline) Emas epitermal 'uga terdapat dalam )lterasi )dvan"ed%)rgilli" dan alterasi%alterasi sehubungan yang terbentuk dari Eluida%fluida )sam Sulfat. +alam alterasi dan mineralisasi dengan 'enis fluida ini, emas di'umpai dalam veinlet, batuan%batuan silika
masif, atau dalam rekahan%rekahan atau breksi%breksi dalam batuan. roses terbentuknya emas endapan epitermal dapat diuraikan sebagai berikut6 emas diangkut oleh larutan hidrotermal yang kaya akan ligand 3S% dan L3%. 7igan ini mengangkut emas hingga ke tempat pengendapannya. 0ehadiran breksi hidrotermal merupakan salah satu "irri adanya proses pendidihan pada larutan hidrotermal. endidihan ter'adi karena ada pertemuan antara larutan yang bersuhu tinggi (hidrotermal) dengan larutan yang bersuhu rendah (larutan meteori"). Selama proses pendidihan ini tekanan men'adi semakin besar sehingga mengan"urkan dinding batuan yang dilalui larutan hidrotermal. )kibat proses pendidihan tersebut, yaitu hilangnya gas 32S, ter'adi peningkatan p3 dan penurunan suhu. 0etiga proses tersebut dapat mengantarkan emas pada batuan sehingga kadar emas primer tinggi biasanya di'umpai di breksi hidrotermal (Sukandarrumidi, 200N). +iba$ah ini "ontoh endapan emas epitermal dari sistem low sulfidation dan high sulfidation. !abel 2.2 &ontoh endapan emas epitermal (high sulfidation) (Qayan dalam . $$$.osun.org) Endapan Au (ton "mur Wana"o"haF eru 820 1F ueblo ,ie'o 580 &ret as"ua 5H0 1F ieninaF eru 250 1F 7epanto 2#0 Vuat El Tndio #(0 1F &hin2uashih #50 Vuat Summitville 20 1F Oodal2uilar #0 DF !abel 2.8 &ontoh endapan emas epitermal (Low Sulphidation)
(Qayan dalam $$$.osun.org) Endapan Au (ton 7ihir (2H orgera 500 Oound 1ountain HH8 -aguio +istri"t 800 3ishikari 250 0elian #80 Gunung ongkor #N5 +ukat #50 &erro 0orikollo #HN
2.2.2 Perak +i'umpai sebagai unsur (perak murni) atau sebagai senya$a. Sebagai perak murni ()g) mempunyai sifatI 0ristal%kristal berkelompok tersusun se'a'ar, men'arum, atau men'aring, kadang berupa sisik, kilap logam. +alam bentuk mineral didapatkan sebagai argentite, "errargirit, miagirit, dan proustit (Sukandarrumidi, 200N). erak biasanya berasosiasi dengan pirit, tembaga, emas, kalsit, dan nikel. erak terbentuk dari reduksi sulfide pada bagian ba$ah endapan )g, 4n, dan b. !erkadang 'uga terbentuk sebagai endapan primer urat epitermal berasosiasi dengan kalsit (temperature rendah) (Sutarto, 200H). 0andungan perak pada beberapa mineral dapat men"apai perak murni (#00@), argentite (8N@), prousite (55@), miagrite (85@), dan dalam kandungan emas (28@). Endapan perak yang dihasilkan dari endapan emas kurang lebih N5@ didapatkan sebagai hasil samping dari pengolahan bi'ih emas, nikel dan tembaga. Endapan perak dapat berupa endapan pengisian dan endapan penggantian, serta pengayaan sulfide. 0ebanyakan endapan perak didunia dihasilkan dari dari hidrotermal tipe fissure filling (Sukandarrumidi, 200N). 2.3 Pemanfaatan ,asil Endapan Epitermal 2.8.# Emas Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan 'uga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. enggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun se"ara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas di"antumkan dalam mata uang dolar )merika. -entuk penggunaan emas dalam bidang moneter la*imnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram. 2.8.2 Sfalerit (4nS) Cnsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam%logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bi'ih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bah$a unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan dengan belerang. 0alkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di ba$ah kondisi atmosfer bumi a$al yang mendukung reaksi reduksi. Sfalerit, yang merupakan salah satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bi'ih logam yang paling banyak ditambang untuk mendapatkan seng karena mengandung sekitar 50%52@ seng. elapisan seng pada ba'a untuk men"egah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. )plikasi%aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan "ampuan logam. 2.8.2 !imbal ( b) !imbal tersebut 'uga memberikan berbagai manfaat, salah satunya adalah pelumasan pada dudukan katup dalam proses pembakaran khususnya bagi mesin%mesin kendaraan bermotor keluaran lama (dekade #(80%an dan sebelumnya). )danya fungsi pelumasan dari !imbal pada dudukan katup tersebut, akan mengakibatkan dudukan katup ter'aga dari keausan dan resesi (recession valve) sehingga lebih tahan lamaFa$et. +engan kata lain pera$atan untuk dudukan katup tersebut men'adi lebih murah. sifat timbal ini yang tahan terhadap korosi (karatan), timbal ini biasanya digunakan untuk bahan perpipaan, bahan aditif untuk bensin, baterai, pigmen dan amunisi. Selain itu dalam dunia permesinan terutama kendaraan bermotor timbal ini 'uga bermanfaat buat menambah nilai oktan pada bensin (premium) sehingga efek knocking (ketukan) pada mesin dapat dihindari. Oesidu timbal ini berfungsi untuk melapisi katup. 0arena ada
lapisan ini, maka ketika katup menutup ada sema"am bantalanFpelindung antara bahan metal katup dengan dudukan katup(valve seat) di "ylinder head mesin sehingga terhindar ter'aga dari keausan dan resesi (recession valve) sehingga lebih tahan lamaFa$et. ($$$.superpedia.rumahilmuindonesia.net)