Anda di halaman 1dari 21

PENEGAKAN DIAGNOSIS

WIDYA, drg., MKes.,SpKG

Diagnostik (Diagnostics):
ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan (simptom) yang ada gejala2

Diagnosa(Diagnosis):

Penentuan jenis penyakit dg meneliti / memeriksa gejala-gejalanya Proses pemeriksaan terhadap hal-hal yang dipandnag tak beres

1. Diagnosis Medis
Proses penentuan jenis penyakit berdasarkan tanda2 / gejala, menggukanan cara dan alat seperti lab, foto dan klinik
2.

Diagnosis Pembanding (DD)


diagnosis yang dilakukan dengan membandingka tanda2 klinis suatu penyakit dengan tanda2 penyakit yang lain.

PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
Riwayat Penyakit & Gigi (Pemeriksaan Subjektif) Pemeriksaan Gigi (Pemeriks. Objektif)

Informasi diagnostik

Interpretasi terhadap informasi yg didasari Penetahuan dan pengalaman klinik

DIAGNOSIS

Perawatan

Pemeriksaan Subjektif
Meliputi:
Pengisian kartu status Anamnesa:

Garis besar kesehatan umum pasien Ada / tidak penyakit sistemik Tindakan pengobatan yang akan dilakukan

Gunanya: Secara umum utk mengetahui lingkungan pasien, penyakit yang diderita, ada/tdknya alergi obat dan mencegah penyakit menular

Pemeriksaan Objektif
Pemeriks. Klinik: 1. Visual 2. Sondasi 3. Perkusi 4. Palpasi 5. Mobiliti
6.
7. 8. 9. 10. 11.

Vitalitester Thermal test Transiluminasi Cavity test Anesthetic test Bite test

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Rontgent Pemeriksaan Bakteriologik Pemeriksaan histopatologik Pemeriksaan Darah Pemerikaan Urine

Pemeriksaan Visual

Merupakan pemeriksaan paling sederhana Membutuhkan penerangan yang baik Visibilitas harus baik

Yang harus diperhatikan: 1. Kelainan Ekstra Oral pembengkakan facial asymetrys 2. Kelainan Intra Oral alat : kaca mulut dan sonde area: gigi dan jaringan lunak sekitar

Pemeriksaan Sondasi

Cara: dengan menggeser2kan sonde Dilakukan tanpa tekanan Area: DEJ dan CEJ Alat: 1. Sonde Half Moon / Lurus reaksi + : vital reaksi - : non vital reaksi : dentin sekunder

2. Jarum Miller: kasus perforasi atap pulpa 3. Sonde Periodontal: status jar. periodontal

Pemeriksaan Perkusi
Dilakukan dengan ketukan ringan pada gigi Menggunakan ujung jari atau ujung tangkai instrumen Arah: vertikal atau horizontal Cara: 1. perkusi dimulai dari gigi tetangga yg sehat, pasien dpt membedakan gg mana yg lbh sakit 2. perkusi vertikal : insisal/oklusal perkusi horizontal : bukal/lingual 3. Perkusi dg ujung jari : pd kasus akut 4. Perkusi dg Ujung tangkai Isntrumen: tekanan/gaya ketukan harus SAMA

Pemeriksaan Palpasi

Menentukan konsistensi jaringan dg perabaan / tekanan ringan, utk mengetahui: ada/tdknya pembengkakan ada/tidaknya rasa sakit pd daerah palpasi kelainan yg terdapat pd jar. Lunak/keras kasar/licinnya permukaan jaringan Cara: Palpasi dilakukan dg ujung jari Tekanan ringan pd gusi/mukosa sekitar apex Perhatikan adanya pembengakan / rs. Sakit Perhatikan ada fluktuasi pd pembengkakan Jgn lakukan palpasi pd abses kelj. Getah bening

Pemeriksaan Mobiliti

Dilakukan utk mengetahui derajat kegoyangan gigi @ gg goyang krn tdk didukung tlg alv. @ mendeteksi ada/tidaknya kerusakan tlg alv. Cara: @ menggunakan ibu jari & telunjuk atau tongue blade @ selanjutnya ditentukan derajat kegoyangan gigi Derajat Kegoyangan Gigi (Grossman): Derajat Goyang I: pasien merasakan gg gyg, op blm melihat II: goyangnya gg terlihat & terasa, 1 mm III: >1mm, dpt digerakkan dlm arah vertikal

Pemeriksaan dengan Vitalitester Dilakukan untuk mengetahui vitalitas gigi, menggunakan alat Electric Pulp Tester/ Vitalometer Ketepatan pemeriksaan tergantung pada: Status psikologik penderita, gelisah/tenang Ketepatan alat itu sendiri Ambang rasa individual KU penderita, apakah minum obat penenang

Cara Penggunaan EPT:


Baca petunjuk pabrik Pasien dijelaskan, tdk sakit, hanya rangsangan alat Isolasi dan keringkan gg yang akan diperiksa Pengatur arus set pd angka 0 Ujung EPT (+) elektrolit, dilekatkan pd servik gg Jgn sentuhkan EPT pd ggv / restorasi metal Naikkan pengatur arus bertahap sampai tampak respons Catat pd skala berapa timbulnya respons, lakukan 2X

Indikasi: semua gg yg dpt diisolasi/dikeringkan KI : sulit diisolasi, crown, restorasi bsr, tauma baru, anestesi, rs sakit kontiniu, nervous

Pemeriksaan Thermal
(Dingin & Panas)
Pemeriksaan Thermal Dingin: Menggunakan udara dingin, es, CE, kapas + CE Aksi: saraf sensoris terangsang kontraksi pulpa Respons: + : pulpa masih vital - : pulpa terisolasi atau non vital Hiperemia : respons cepat, hebat, cepat reda Pulpitis Akut: respons lbh hebat dan lebih lama P. Kronis : respons lambat atau negatif Pemeriksaan Thermal Panas: Menggunakan Gutaperca panas atau instr panas Aksi: ekspansi pulpa

Pemeriksaan Transiluminasi

Alat: fiber optik probe sebagai sumber cahaya Metode: Cahaya menembus Jar. Sehat Jar. Patologis Fraktur

struktur jaringan jernih kemerahan keruh / gelap cahaya tidak melewati garis fraktur

Cavity Tes (Pengeburan)


Tujuan: utk mendapatkan kepastian apabila hasil pemeriksaan lain meragukan Dasar Pemikiran: vitalitas pulpa sulit didiagnosa dengan berbagai cara dengan keadaan : @ adanya sekunder dentin yg berlebihan @ nekrose sebagian (parthial necrosis) dilakukan pembuangan dentin utk menguji respons pulpa Scr klinik paling dapat dipercaya

Anaesthetic test
Tujuan: utk mendapatkan kepastian terakhir bila sumber sakit tidak ditemukan dengan cara lain hanya menentukan lokasi sumber sakit Cara: lakukan anestesi infiltrasi gg2 RA Dimulai dari gg anterior Lakukan anestesi blok RB Apabila geligi yg dicurigai sbg sumber sakit berhenti rs sakitnya setelah dianestesi sumber rs sakit

Pemeriksaan dengan Gigitan (Bite Test)


Tujuan: utk menentukan gigi yang mengalami retak dgn memisahkan segmen gg yg retak Cara: pasien diinstruksikan menggigit: @ forceps yg dililit rubber dan sheet, @ forceps yg dililit kapas atau applicator stick Aksi: segmen gg yg fraktur akan terpisah/ bergerak rs. sakit

Pemeriksaan sinar Rontgent


Penting alat bantu diagnosa Dalam kasus endodontik mutlak hrs ada Radiolucent: terlihat gelap, jar lunak Radio-opaque: jar keras, tdk dpt dilalui sinar X

Kekurangan:

Hanya memberikan gambaran dua dimensi Kesalahan proyeksi pemotretan Kurang jelas membedakan granuloma dan kista radikuler

Guna:

Mendeteksi karies Kerusakan tlg jar periodontal Gigi impaksi dan belum erupsi, benda asing Saluran akar gigi, resorpsi interna dan eksterna, fraktur, sinus dll

Pemeriksaan bakteriologik:

Utk perawatan gg nekrosis, sudah steril / belum Cara: lakukan tes perbenihan pd SA gg yg dirawat

Pemeriksaan histopatologik:
Yi: pemeriksaan jaringan yg mengalami kelainan di bawah mikroskop

Pemeriksaan Darah / Urine:


biasanya pemeriksaan ini dilakukan utk mengetahui kondisi pasien dlm hub dgn perawatan kita Ex. Pasien Diabetes melitus

Kesalahan Diagnosis

Kurang pengetahuan operator Tidak melakukan aturan diagnostik Gagal mencari penyebab yg paling mendekati Gagal menemukan penjalaran rasa sakit simptom rs sakit dpt berasal ari tempat lain Tidak mendengarkan keluha pasien Kesalahan umum: melakukan pemeriksaan tergesa-gesa tanpa memberi kesempatan pasien menceritakan keluhannya

Anda mungkin juga menyukai