Anda di halaman 1dari 1

KAYU SAMBUNGAN HAL 1 TARAKAN - Tiap hari, ratusan kubik kayu olahan tanpa dokumen masuk ke Kota Tarakan

menggunakan perahu kayu jenis dompeng (bermesin) berukuran besar. Anehnya hal ini seakan menjadi pemandangan yang lumrah bagi aparat baik Dinas Kehutanan da instansi penegak hukum lainnya. Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, kayu-kayu tanpa AK! ( urat Angkutan Kayu !lahan) itu didatangkan dari daerah sekitar "ulau Tarakan. Terutama daerah di Kabupaten #ulungan seperti Desa ekatak $enara dan Desa ekatak "uji, Desa Kaligo, Tanah Kuning dan $angkupadi. Kayu-kayu tanpa dokumen itu diangkut menggunakan kapal menuju tempat khusus untuk pembongkaran. Ka%asan pembongkaran kayu liar itu di sekitar ungai "amusian dan kemudian dirakit dengan rapi masuk ke pangkalan kayu di #om "anjang di &alan Kusuma #angsa Tarakan dan selumit belakang #'I Tarakan. Keterangan dari beberapa pihak menyebutkan, sejak kapal di laut menuju "ulau Tarakan, juragan kapal tinggal menelpon bos yang menyuruhnya bah%a kapalnya sudah bergerak menuju "ulau Tarakan. Dari laporan itu kemudian bos kayu melakukan (koordinasi) dengan aparat yang bertugas di laut. #aru-baru ini, terjadi keributan seorang oknum pengusaha kayu karena barangnya ditahan oleh polisi. !knum pengusaha kayu yang enggan namanya di sebutkan tidak terima karena merasa sudah melakukan (koordinasi) dengan aparat melalui anggotanya. Tapi rupanya orang keper*ayaan tersebut tidak segera mengontak aparat di laut, sehingga kayu dan perahunya ditahan. ("raktik ini sudah berlangsung lama. udah menjadi lahan oknum aparat men*ari tambahan penghasilan,) ujar pengusaha kayu tersebut. Dia mengatakan, lokasi pembongkaran kayu olahan tanpa dokumen bukan hanya di ungai "emusian, namun ada berapa tempat lagi. Di antaranya di ungai $amburungan, &uata +aut, T"A dan di "asar #eringin serta belakang #'I. "ara pengusaha kayu di Tarakan mengeluhkan tidak adanya aturan yang jelas agar usaha mereka menjual kayu se*ara legal dan tidak terperangkap dalam pelanggaran hukum. elama ini masyarakat di Kota Tarakan memerlukan kayu untuk bangunan.(',

Anda mungkin juga menyukai