Anda di halaman 1dari 7

HALAMAN PENGESAHAN dengan unit praktikum Sistem

Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan Reproduksi disusun oleh : Nama NIM : Puspa Sari : 1214140007

Kelas/Kelompok : B / IV telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar,

Januari 2014

Koordinator Asisten,

Asisten,

Ahmad Faqih Dzulkarnain Nim : 101404003

Ita Puspita Nim :111404033

Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

Drs. Adnan, MS NIP: 1984 011 5200 604 1 002

A. Dasar Teori
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Dan pada proses perkembang biakannya selalu berhubungan dengan sistem reproduksi. Reproduksi pada hewan terjadi dalam dua jenis yaitu reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Reproduksi aseksual adalah penciptaan individu baru yang semua gen nya berasal dari satu induk tanpa peleburan telur dan sperma. Sedangkan reproduksi seksual adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet jantan dan betina untuk membentuk zigot. Peleburan gamet (sperma dan ovum) disebut dengan fertilisasi. Fertilisasi terbagi menjadi dua macam yaitu fertilisasi eksternal dan fertilisasi internal (Campbell, 2004). Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual (Campbell, 2004). Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual (Anonim, 2013). Secara umum organ reproduksi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, alat reproduksi utama atau gonad dan alat reproduksi tambahan. Gonad terdiri atas testis dan ovarium, sedangkan alat reproduksi tambahan terdiri atas saluran-saluran reproduksi beserta kelenjar-kelenjar yang berhubungan dengannya (Adnan, 2013). Didalam testis terdapat saluran reproduksi yang berperan sebagai penghasil sperma yang disebut tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus merupakan tempat diman spermatogenesis berlangsung. Saluran-saluran reproduksi yang lain itu vas efferent, epididimis, vas deferents dan uretra. Epididimis terdiri atas caput, korpus, dan kauda. Epididimis merupakan sauran panjang berlekuk dan di tutupi oleh badan lemak. Vas deferensia bermuara di dalam uretra sebelah dorsal dari vesikula seminalis. Urethra merupakan bagian akhir dari saluran reproduksi yang terdirir atas dua bagian proksimal dan distal. Bagian distal terletak didalam penis (Adnan, 2013). Testis yang merupakan reproduksi utama pada jantan biasanya berpasangan. Testis dikelilingi oleh jaringan ikat yang disebut tunika albungenia. Testis umumnya berbentuk bulat lonjong. Pada manusia testis terbagi menjadi ruang-ruang kecil yang disebut lobules testis, sedangkan pada tikus dan mencit, testinya terdiri dari satu ruangan saja. Fungsi utama dari testis adalah menghasilkan spermatozoa dan hormon-hormon reproduksi jantan, utamanya anrogen (Adnan, 2013). Pada kedua jenis kelamin, gonad mempunyai fungsi ganda yaitu produksi sel benih (gametogenesis) dan sekresi hormon seks. Androgen merupakan hormon seks steroid yang memaskulinisasi dalam kerjanya dan estrogen yang memfeminisasi. Kedua jenis hormon diproduksi oleh kelenjar yang berlainan. Testis mensekresi banyak androgen, terutama testosteron, juaga mensekresi estrogen dalam jumlah kecil. Ovarium mensekresi banyal estrogen dan sejumalah kecil androgen (Soewolo, 2003). Ovarium dapat dibedakan dua daerah, yaitu daerah tepi ovarium disebut korteks dan daerah tengah ovarium disebut medulla. Korteks merupakan daerah tepi yang lebar, mengandung folikel dan korpus luteum dan dilapisi oleh epitel permukaan. Terlihat berbagai bentuk sel telur yang sedang berkembang pada ovarium. Bentuk-bentuk tersebut berupa oogonium yang sedang tumbuh menjadi oosit primer, oosit sekunder dan sel telur (ovum). Ditemukan beberapa bentuk folikel, yaitu folikel primer, folikel sekunder dan folikel tersier.(Poernomo , 2003). Oviduct terdapat sepasang di kanan dan kiri, digantung oleh ligamentum mesosalpink, merupakan saluran kecil berkelok-kelok membentang dari depan ovarium

berlanjut ke tanduk uterus. Merupakan saluran yang menghantarkan sel telur (ovum) dari ovarium ke uterus (Lytle, 2000) Uterus memiliki dua kornua, satu korpus, dan satu servik. Tipe bentuk uterus sapi adalah tipe bipartitus yaitu hanya mempunyai satu servik uteri, korpus uterinya jelas dan panjang serta kedua koruna uteri dipisahkan oleh septum (Hafez, 2000).

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu mengenal bagian-bagian dan susunan sistem reproduksi internal dan eksternal serta memahami fungsinya.

C. Prosedur Kerja 1. Mematikan mencit dengan cara dislokasi leher. 2. Mengamati alat kelamin luar pada mencit jantan dan betina. 3. Melakukan pembedahan, selanjutnya mengamati alat kelamin dalam, meliputi gonad,
saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar asesoris. Memperhatikan jumlah, bentuk, dan posisi atau letak masing-masing organ. Kemudian menggmbarkan hasil pengamatan.

D. Hasil Pengamatan
1. Organ sistem reproduksi mencit betina a. Genitalia eksternal mencit betina Gambar Gambar pembanding Keterangan 1. Kelenjar klitoris 2. Lubang uretra 3. Anus 4. Ekor

b. Genitalia internal mencit betina Gambar Gambar pembanding 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1.

Keterangan Ginjal kiri Ovarium kiri Uretra Rektum Kandung kemih Ureter Tuba fallopi Ovarium kanan Bursa lemak

2. Organ sistem reproduksi mencit jantan a. Genitalia eksternal mencit jantan Gambar Gambar pembanding

Keterangan Anus Penis Ekor Kantung skrotum 5. Klitoris 1. 2. 3. 4.

b. Genitalia internal mencit jantan Gambar Gambar pembanding

Keterangan

1. Kandung kemih 2. Ureter 3. Testis 4. Epididimis 5. Uretra 6. Duktus deferens 7. Kelenjar prostat 8. Bursa lemak

E. Pembahasan
Sistem reproduksi Mencit jantan tersusun atas organ genital eksternal dan internal. Pada organ genital eksternal terdapat skrotum yang terletak didepan anus mencit. Pada Mencit jantan terdapat penis yang digunakan sebagai alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Gambar organ genitalia eksternal dapat dilihat pada gambar ketiga, dimana sangat jelas terlihat adanya skrotum dan penis. Sistem reproduksi Mencit jantan tersusun atas sepasang testis yang merupakan lokasi pembuatan sel gamet jantan, selanjutnya terdapat epididimis yang merupakan tempat pemasakan spermatozoa Mencit, selanjutnya terdapat saluran panjang yang disebut vas deferens yang menghubungkan testis dengan kelenjar aksesori. Di dalam sistem reproduksi Mencit terdapat beberapa kelanjar aksesori seperti vesikula seminalis dan prostate. Sistem reproduks Mencit jantan berakhir pada penis. Penis mencit berbentuk hemipenis, yaitu penis yang berada di dalam tubuh, tidak terlihat dari luar dan akan dikeluarkan ketika akan melakukan kopulasi. Berbeda dengan penis, hemipenis berjumlah sepasang, namun hanya satu yang melakukan kopulasi. Hemipenis juga dimiliki oleh reptile. Pada pengamatan, hemipenis ini berwarna putih dan terletak di bagian dalam, karenanya hemipenis ini terlihat setelah mencit dibedah. Hemipenis ini akan mengeras dengan bantuan baculum kemudian keluar dari saluran reproduksi. Gonad jantan, atau testes (tunggal, testis), terdiri dari banyak saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi oleh beberapa lapis jaringan ikat. Saluran tersebut adalah tubula seminiferus (seminiferous tubule), tempat sperma terbentuk. Sel-sel Leydig (Leydig cell) yang terbesar di antara tubula seminiferus menghasilkan testosterone dan androgen lain, yang merupakan hormone seks jantan. Pengamatan testis dilakukan dengan mengamati anatomi, kemudian mengamati histology sayatan testis. Testis mencit berada di sebelah dalam sejajar dengan hemipenis dengan posisi di sebelah dorsal. Fungsi testis pada mencit sama dengan penis manusia, yaitu memproduksi sel sperma. Secara anatomi, testis ini berdiameter 0,5 cm, berwarna putih dan menggembung sperti kantung berisi udara. Sistem reproduksi pada Mencit Betina tersusun atas sepasang ovarium yang berisi selsel telur mencit. Kemudian setelah ovarium, terdapat saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus, yakni oviduct atau tuba fallopi yang menjadi jalan keluar sel telur menuju uterus. Mencit memiliki uterus yang bertipe bicornis dengan 2 tanduk ovary yang

tampak jelas. Sistem reproduksi Mencit Betina berakhir pada suatu muara yang disebut vagina. Jika pada hewan-hewan sebelumnya kebanyakan memiliki kloaka sebagai muara bersama dari 3 sistem,yakni: ekskresi,digesti dan reproduksi, pada mamalia (Mencit Betina) ketiganya bermuara pada saluran yang berbeda. Vagina adalah ruangan berdinding tebal yang membentuk saluran kelahiran yang dilalui bayi saat lahir; dan juga merupakan tempat singgah bagi sperma selama koopulasi. Pengamatan vagina ini tidak dilakukan secara langsung karena mencit betina yang digunakan tidak bisa dibedah karena adanya kendala yang tidak bisa disebutkan. Pengamatan vagina ini diganti menjadi studi literature. Namun sejauh ini, gambar mengenai bagian-bagian dari vagina dan bagian-bagian repoduksi mencit betina tidak ditemukan yang lebih detail kecuali yang ada pada hasil pengamatan di atas. Gonad betina, ovarium (ovary), berada di dalam rongga abdomen, manggantung, dan bertaut melalui mesentrium ke uterus. Masingpmasing ovarium terbungkus dalam kapsul pelindung yang keras dan mengandung banyak folikel. Folikel terdiri atas satu sel telur yang dikelilingi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel folikel, yang memberikan makanan dan melindungi sel telur yang berkembang. Keseluruhan dari 400.000 folikel yang dimiliki sudah terbentuk sebelum kelahirannya. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa ratus folikel yang membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi betina. Sel-sel folikel juga menghasilkan hormone seks utama perempuan, yaitu estrogen. Sel telur itu didorong dari folikel dalam proses ovulasi. Jairngan folikel sisanya kemudiantmbuh di dalam ovarium untuk membentuk massa padat yang disebut sebagai korpus luteum (corpus luteum). Korpus luteum mensekresikan tambahan estrogen dan progesterone, yaitu hormone yang mempertahanakan dinding uterus selama kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan lisis, dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan selama siklus berikutnya.

F. Kesimpulan
1. Sistem reproduksi internal pada jantan yaitu testis, vesikula seminalis, vas deferens, vas eferens, kelenjar prostat, kelenjar boulbouretral. 2. Sistem reproduksi betina ( genetalia feminina) terdiri dari vulva, vagina, uterus, oviduct, ovarium, dan glandula mammae.

G. Saran
1. Di harapkan dalam menjalankan praktikum praktika agar lebih seriu lagi dalam melakukan pengamatan. Dan di harapkan bagi asisten agar memperhatikan praktikannya agar hasil yang didapatkan lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2013. Perkembangan Hewan. Makassar: Universitas Negeri Makassar. Anonim. 2013. Sistem Reproduksi. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Reproduksi. Diakses pada Tanggal 31 Desember 2013. Campbell, N A. 2004. Biologi Edisi kelima Jilid III. Erlangga. Jakarta Delliman, H Dieter. 1992. Textbook of Veternary Histology. Hafez, E. S. E., B. Hafez. 2000. Reproduction in Farm Animals. Philadelphia : USA. Ismudiono. 2012. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Surabaya : universitas Airlangga Press Lytle, Charles, John R. Meyer (I). 2005. General Biology. New York,Mc. Graw Hill Higher Education. Poernomo., Hanani, N.A.R., J.T. Ibrahim. 2003. Strategi Pembangunan Pertanian. Lappera Pustaka Utama: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai