Anda di halaman 1dari 4

Toksikologi Logam Berat : Minamata Disease di Negeri Sakura

Merkuri (Hg) adalah satu-satunya logam berat yang berbentuk cair dan berwarna perak. Merkuri atau yang biasa kita sebut raksa sering kita temui sebagai bahan pengisi pada termometer yang berguna sebagai penunjuk skala suhu. Meskipun penggunaannya banyak digantikan dengan alkohol karena merkuri bersifat toksik atau racun. Sebelum diketahui beracun, Merkuri banyak dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan hidup, yaitu pengobatan penyakit sifilis pada abad ke-15, sebagai pembersih luka (merkurokom, kalomel/HgCl), sebagai komponen merkuri organik untuk diuretik, dan sampai bertahun-tahun digunakan sebagai bahan kosmetika. Dalam bidang pertanian merkuri digunakan sebagai pembasi jamur (fungisida) dan pengawetan kayu sehingga kayu tidak mudah lapuk karena jamur. Pada umumnya terdapat dua industri yang memanfaatkan merkuri yaitu industri cat dan industri kertas. Keduanya menggunakan merkuri sebagai antijamur. Selain itu ada juga industri yang menggunakan merkuri sebagai katalisator untuk industri vinil-klorida untuk sintesis plastik, industri kosmetik meskipun ada larangan yang keras dan asetaldehid. Ada tiga bentuk merkuri yang toksik dalam kehidupan, yaitu elemental merkuri (Hg murni), garam inorganik merkuri dan organik merkuri. Elemental merkuri (Hg) sering digunakan dalam instrument ilmiah, uapnya yang sangat beracun. Karena merkuri mudah menguap dalam suhu ruang dan paparannya menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat. Garam inorganik merkuri (Hg2+ dan Hg+) tidak mudah diserap oleh tubuh namun ketika terjebak di dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan ginjal, garam merkuri (Hg2+) lebih toksik dari merkuro (Hg+). Merkuri organik (R-Hg) bentuknya seperti aril, alkil dan alkoksi alkil sangat beracun dibanding garam lainnya karena lebih mudah untuk diserap oleh makhluk hidup. Seperti elemental merkuri target kerusakan adalah otak dan sistem saraf. Perbedaan toksiksitas merkuri karena perbedaan dalam distribusinya. Elemental merkuri mudah terhirup kemudian ke paru-paru dan teroksidasi dalam sel darah merah menjadi Hg2+. Selain itu juga elemental merkuri menuju ke otak dan ke janin kemudian melakukan metabolisme menjadi Hg2+ di jaringan-jaringannya. Merkuri inorganik tidak dapat mencapai saluran otak tapi dapat menuju ke ginjal dan terjebak disana. Organik merkuri cukup lipidsoluble untuk mendistribusikan ke sistem saraf pusat dan dioksidasi menjadi Hg2+. Jadi meskipun ketiga bentuk merkuri beracun akibat dari pengikatan sulphydryl dalam protein, memberikan perbedaan toksiksitasnya. Minamata Dieseas Jepang sebagai negara dengan industri hebat dan pengelolaan limbah yang baik pernah mengalami pencemaran lingkungan besar-besaran. Pencemaran menyebabkan toksiksitas merkuri organik (metil-merkuri) terjadi di teluk Minamata, Jepang Selatan pada tahun 1950-an. Metil merkuri pertama disintesis pada tahun 1865, yang digunakan sebagai bahan anti jamur pada biji-bijian yang baru dipanen. Minamata itu sendiri adalah nama kota nelayan di Pulau Kyushu. Pada ujung Timur Teluk Minamata digunakan untuk lokasi pembuangan limbah perusahaan Chisso Corporation yang merupakan pabrik kima yang memproduksi plastik, asetaldehid, obatobatan dan parfum dimana merkuri digunakan sebgai katalisator. Sekitar tahun 1950, pabrik tersebut meningkatkan produksinya yang berarti juga meningkatkan hasil pembungan limbah ke Teluk Minamata. Metil merkuri terbentuk dari proses metilasi senyawa merkuri inorganik oleh bakteri metanogenik yang biasanya ada dalam sedimen yang kemudian diabsorpsi oleh tanaman akuatik, yang selanjutnya dimakan oelh ikan yang hidup diteluk Minamata tersebut. Kasus pencemaran teluk baru diketahui setelah hasil tangkapan ikan nelayan berkurang karena banyaknya ikan dan kerang yang mati di sekitar daerah itu. Beberapa tahun berikutnya sekitar 1953, burung-burung tidak dapat

terbang sedangkan kucing liar yang hidup di perkampungan nelayan teluk Minamata menujukkan perilaku aneh dan kemudian mati mendadak.

Kasus Minamata Disease baru ditemukan setelah terjadi kasus pada 1956. Penderita MD pertama kali adalah seorang anak berusia 5 tahun menunjukkan gejala mengarah pada kerusakan sistem saraf pusat. Amak itu tidak dapat berjalan, bicara tidak jelas dan menggigau. Beberapa hari kemudian adiknya menderita penyakit dengan gejala yang sama. Epideminologi MD pada Orang Dewasa Sejak pertama kali MD ditemukan pada tahun 1953 sampai 1971 tercatat kasus pada orang dewasa mencapai 98 orang. Pasien terbatas pada nelayan yang mengkonsumsi ikan dalam jumlah besar dari teluk Minamata. Kandungan metil merkuri normal rata-rata pada ikan laut adalah 100-200 g/kg berat basah, sedang ikan dari teluk Minamata mengandung 2.600-6.600 g metil merkuri /kg. Jadi konsumsi ikan dari Teluk Minamata merupakan tingkat metil merkuri yang sangat beracun. Gejala yang timbul pertama kali adalah rasa kaku pada pinggang dan sekitar mulut, gangguan saraf perasa, kesulitan menggerakan tangan, sulit mengkoordinaskian gerak tubuh, kelemahan dan tremor, berbicara pelan dan gagap, sempoyongan, penglihatan dan pendengaran juga terganggu. Setelah itu gejala berlanjut sehingga menimbulkan kelumpuhan total, perubahan bentuk pinggul, sulit menelan, konvulsi dan meninggal. Epideminologi Kongentinal MD Selain terjangkitnya MD pada orang dewasa yang mengkonsumsi ikan tercemar merkuri, ternyata ditemukan juga kondisi idiosi kongential yang disertai dengan gejala neurologi di sepanjang teluk Minamata. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa metil merkuri ditransfer dari ibu kepada fetus melalui plasenta sehingga menyebabkan keracunan metil merkuri pada janin yang dikandungnya. Semua ibu dan penderita kongentinal MD terlihat sehat namun bila diperiksa secara teliti ternyata 73% dari mereka menunjukkan gejala gangguan saraf. Setelah 10 tahun kemudian gangguan saraf akan semakin parah. Ciri-ciri penderita kongential Minamata Disease ketika usia sekitar 6 bulan, terlihat ketidakstabilan pada leher, terjadi konvulasi, dan tidak dapat mengikuti sinar dengan matanya. Gejala khas ialah ganggua mental, refleks yang berkurang (oral dan memegang), gangguan serebelum (leher lemah tidak stabil), asimetrik, inkoordinasi, ataksia, adiodokinesis, dismetri,

tremor, disatria dan nistagmus. Penderita juga akan mengalami gangguan pertumbuhan, akinesia, hipersalivasi, dan lain sebagainya. Apabila bayi tumbuh sampai dewasa akan mengalami cacat seumur hidup dan tidak bisa mandiri.

Penanggulangan Pencemaran Merkuri Penanggulangan pencemaran metil merkuri dengan cara reklamasi pantai Minamata dan usaha pencegahan bahan limbah tercemar masuk ke kawasan pantai. Hasilnya pada 29 juli 1997, Gubernur provinsi Kumamoto mendeklarasikan bahwa kandungan ikan dan kerang Teluk Minamata telah aman di Konsumsi. Proyek penanggulangan berjalan selama 23 tahun dapat mencegah limbah logam metil merkuri dalam ikan di Teluk Minamata dan mencegah kasus Minamata Disease yang baru. Penangan pembuangan limbah yang tidak terkontrol dapat mematikan tidak hanya bagi keadaan lingkungan tempat limbah dibuang tetapi juga mempengaruhi kehidupan makhluk hidup mulai dari organisme kecil sampai manusia. Dampaknya tidak hanya pada keadaan finansial tapi juga kesehatan hingga keturunan. Toksisitas logam berat merkuri yang terjadi karena berubahnya inorganik merkuri menjadi organik merkuri sebagai akibat dari aktivitas bakteri yang membuat hal itu terjadi. Pencemaran lingkungan apabila meracuni satu organisme akan meracuni organisme lain. Penganggulangan pencemaran metil merkuri yang dilakukan di Teluk Minamata sepertinya dapat dicontoh oleh pemerintah Jakarta dalam menanggulangi pencemaran laut di Ancol. Namun sepertinya lagi akan sulit untuk terealisasikan karena memerlukan waktu yang lama. Selain biaya yang besar dan minimnya kepedulian menjaga lingkungan bersih, tidak akan ada yang rela kehilangan produktivitas pabrik yang dapat menggenjot ekonomi Jakarta.

Daftar Pustaka
Darmono. 2008. Farmasi Forensik dan Toksikologi : penerapannya dalam menyidik kasus tindak kejahatan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) : Jakarta Timbrell, John. 2002. Introduction to Toxicology . Taylor and Francis Inc. : USA

Anda mungkin juga menyukai