Anda di halaman 1dari 4

BAB III PEMBAHASAN

Diagnosa pada pasien ini ditegakkan melalui anamnesa dan gejala klinis yang khas. Dimana keluhan pasien yakni sering menangis karena rasa gatal terutama semakin hebat pada malam hari, riwayat tetangga pasien juga mengeluh gatal-gatal dan bintil-bintil pada sela sela jari sama seperti pasien. Ibu Pasien juga mengaku Pasien sering digendong oleh tetangganya. Sekarang ibu dan ayah pasien juga mengeluh gatal-gatal dan bintil-bintil pada sela jari. Hal ini sesuai dengan 4 tanda cardinal skabies yakni:1,2 1. Pruritus nokturna, yaitu gatal pada malam hari terutama dibagian sela-sela jari tangan, bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerola mammae (area sekeliling puting susu) dan permukaan depan pergelangan yang disebabkan karena aktifitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas. 2. Penyakit ini menyerang secara kelompok, mereka yang tinggal di asrama, barak-barak tentara, pesantren maupun panti asuhan berpeluang lebih besar terkena penyakit ini. Penyakit scabies amat mudah menular melalui pemakaian handuk, baju maupun seprai secara bersama-sama.Penyakit Skabies mudah menyerang daerah yang tingkat kebersihan diri dan lingkungan masyarakatnya rendah. 3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ini ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dan lain-lain). Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum komeum yang tipis, yaitu: sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae (wanita), umbilikus, bokong, genitalia ekstema (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

4. Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik, dapat ditemukan satu atau lebih stadium tungau ini. Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal tersebut.1,2 Pada pemeriksaan dermatologi: pada regio digitorum 2,3,4 dekstra terdapat ruam primer berupa papul eritem multiple dengan ukuran milier,bentuk bulat,berbatas tegas dan penyebaran diskret , regio digitorum sinistra 2,3,4 terdapat ruam primer berupa papul eritem multiple dengan ukuran milier,bentuk bulat,berbatas tegas dan penyebaran diskret, regio umbilikalis anterior terdapat ruam primer berupa papul eritem multiple dengan ukuran milier,bentuk bulat,berbatas tegas dan penyebaran diskret ,regio inguinalis terdapat ruam primer berupa papul eritem multiple dengan ukuran milier,bentuk bulat,berbatas tegas dan penyebaran diskret ,regio femoralis anterior terdapat ruam primer berupa papul eritem multiple dengan ukuran milier,bentuk bulat,berbatas tegas dan penyebaran diskretHal ini sesuai dengan gejala dan lokasi yang sering terjadi pada kasus skabies yaitu 4 1. Lokasi : sela jari tangan,pergelangan tangan,ketiak,paha,daerah genitalia,telapak tangan,dan kaki 2. Efloresensi/sifat-sifatnya: papula dan vesikel milier sampai lentikuler disertaiakskoriasi.jika terjadi infeksi sekunder tampak pustula

lentikuler.lesi yang khas adalah terowongan milier,tampak berasal dari salah satu papul atau vesikel,panjang ukuran 1 cm berwarna putih abuabu. Untuk membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit ini yakni dengan menemukan tungau di kulit penderita. Ada beberapa cara untuk menemukan tungau tersebut ; cara pertama mula-mula mencari terowongan, kemudian pada ujung yang terlihat papul atau vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan diatas sebuah kaca obyek, lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop cahaya. Cara kedua yakni dengan menyikat papul atau vesikel tersebut dengan sikat dan di tamping diatas selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar. Kemudian dengan cara membuat biopsi irisan, yakni lesinya dijepit

dengan 2 jari kemudian dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop cahaya. Serta bisa juga dengan cara biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan H.E.1,2 Pada kasus ini pemeriksaan penunjang tidak dilakukan karena keterbatasan alat,seharusnya jika berdasarkan kepustakaan hal ini harus dilakukan karena penemuan tungau adalah hal yang paling diagnostik dalam kasus skabies. Namun walaupun pemeriksaan penunjang tidak dilakukan , diagnosis skabies pada kasus ini sudah bisa ditegakkan dengan menemukan 2 dari tanda kardinal.1,2 Pada kasus ,didiagnosis banding dengan prurigo herba,pedikulosis korporis dan dermatitis atopi,untuk membedakanya dari skabies,maka di temukan: a. Prurigo hebra Pada prurigo hebra hampir menimbulkan gejala yang sama dengan skabies,namun biasanya pada prurigo hebra ditemukan papul-papul yang gatal,predileksi pada bagian ekstensor ekstremitas. Hal ini berbeda dengan predileksi dari skabies yang cenderung mengenai bagian tubuh yang memiliki stratum korneum kulit yang tipis, seperti sela jari tangan,pergelangan tangan bagian volar,siku bagian luar,lipat ketiak bagian depan,areola

mammae,umbilikus,bokong,genitalia eksterna,kaki dan perut bagian bawah Berdasarkan kasus.hal ini sesuai dengan tinajauan pustaka,karena pada kasus ditemukan ruam pada sela-sela jari,tangan,genitalia dan kaki. b. Dermatitis atopi Pada lesi tidak terdapat terowongan(kunikulus) dan gatal terasa sepanjang hari Berdasarkan kasus,hal ini sesuai kepustakaan. Pada skabies gatal akan sangat terasa pada malam hari, namun pada dermatisi atopi gatal terasa sepanjang hari. Pengobatan scabies diberikan tidak hanya kepada pasien tetapi kepada seluruh keluarga yang mungkin terinfeksi tungau walaupun tidak memberikan gejala yang khas. Hal ini dilakukan karena penyakit ini merupakan penyakit yang menular baik secara kontak langsung maupun tidak langsung.1,2

Penatalaksanaan pada kasus ini, untuk topikal dengan pemberian Permethrin cream 5%, dioleskan keseluruh badan dari kaki sampai kepala secara menyeluruh terutama di daerah-daerah lipatan seperti ketiak, antar jari, dan lipat paha. Kemudian setelah 8-14 jam setelah pengolesan pertama tubuh kembali dibersihkan dengan cara dimandikan.5,6 Permetrin 5% selain memenuhi kriteria syarat obat ideal untuk pengobatan skabies,permetrin 5% juga kurang toksik bila dibandingkan dengan gameksan dan efektifitasnya sama,pemakaian cukup 1 kali, bila belum sembuh diulangi semnggu kemudian,gatal-gatal biasanya berkurang signifikan dalam 24 jam setelah penggunaan. Efek samping dari permetrin5% dianggap cukup aman diantaranya iritasi,gatal,panas dan nyeri hanya besifat ringan dan sementara.1,3 Permethrin bekerja dengan cara mengganggu polarisasi dinding sel saraf parasit yaitu melalui ikatan dengan Natrium. Hal ini memperlambat repolarisasi dinding sel dan akhirnya terjadi paralisis parasit. Permethrin dimetabolisir dengan cepat di kulit, hasil metabolisme yang bersifat tidak aktif akan segera diekskresi melalui urine. Permethrin juga diabsorbsi setelah pengaplikasian secara topikal, tetapi kulit juga merupakan sebuah tempat metabolisme dan konjugasi metabolit.5,6 Prognosa pada penyakit ini adalah baik bagi pasien dengan kepatuhan dalam penggunaan obat. Selain itu juga dianjurkan untuk mengobati seluruh anggota keluarga yang mungkin terkena penyakit ini, menjemur pakaian dan alas tidur yang akan dipakai. Pasien juga diminta untuk menjaga kebersihan badan.

Anda mungkin juga menyukai