Anda di halaman 1dari 26

RETARDASI MENTAL

dr.Ayling Sanjaya,M.Kes,SpA

Pengertian
Retardasi mental (RM) keadaan individu dg intelegensia yg kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Ditandai dg fungsi kecerdasan umum yg berada di bawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan menyesuaikan diri (berperilaku adaptif) Mulai timbul sebelum usia 18 tahun. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental
2

AAMD (American Association for Mental Dificiency) keadaan di mana inteligensi umum berfungsi di bawah rata-rata, bermula dari masa perkembangan, disertai gangguan tingkah laku penyesuaian. ICD 10 (International Code of Disease) perkembangan mental yg terhenti/tidak lengkap, terutama ditandai dg adanya hendaya (impairment) keterampilan (skills) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pd semua aspek inteligensi, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.
3

Retardasi mental (RM) merupakan masalah dunia terutama di negara berkembang. Diperkirakan hampir 3 % populasi mempunyai IQ < 70

0.3 % dari populasi mengalami RM yang berat.

Etiologi
Trauma (sebelum dan sesudah lahir) - Perdarahan intrakranial sebelum/sesudah lahir - Cedera hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama/sesudah lahir - Cedera kepala berat

Infeksi (bawaan dan sesudah lahir) - Rubella kongenitalis - Meningitis - Infeksi sitomegalovirus bawaan - Ensefalitis - Toksoplasmosis kongenitalis - Listeriosis - Infeksi HIV

Kelainan kromosom - Kesalahan pd jumlah kromosom (Sindroma Down) - Defek pd kromosom (sindroma X yg rapuh, sindroma Angelman, sindroma Prader-Willi) - Translokasi kromosom dan sindroma cri du chat Kelainan genetik dan kelainan metabolik yg diturunkan - Galaktosemia - Penyakit Tay-Sachs - Fenilketonuria - Sindroma Hunter - Sindroma Hurler - Sindroma Sanfilippo - Leukodistrofi metakromatik - Adrenoleukodistrofi - Sindroma Lesch-Nyhan - Sindroma Rett - Sklerosis tuberosa
6

Metabolik - Dehidrasi hipernatremik - Hipotiroid kongenital - Hipoglikemia (diabetes melitus yg tdk terkontrol) Keracunan - Pemakaian alkohol, kokain, amfetamin dan obat lain pd bumil - Keracunan metilmerkuri - Keracunan timah hitam Gizi - Malnutrisi
Lingkungan - Kemiskinan - Status ekonomi rendah - Sindroma deprivasi.

Disfungsi otak merupakan dasar dari retardasi mental, tetapi sebanyak 30-50% kasus RM tdk dpt diidentifikasi penyebabnya, biasanya merupakan campuran faktor bawaan, lingkungan atau sosiokultural.

DIAGNOSIS RM (DSM IV)


A.Gambaran utama
a) Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, secara klinis dikenal;
i. ii. iii. iv. RM ringan jika IQ antara 50-70 RM sedang jika IQ antara 35-49 RM berat jika IQ antara 20-34 RM sangat berat jika IQ <20

b)

c)

Terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif (dalam proses belajar atau adaptasi sosial) yang dipertimbangkan berdasarkan budaya umum dan budaya setempat Timbul sebelum usia 18 tahun

B. Gambaran penyerta
a)
b)

Penyandang RM sering disertai dengan adanya psikopatologi yang lain, misalnya agresif, iritabel, gerakan stereotipik, dll. Penyandang RM mempunyai risiko lebih besar untuk di eksploitasi, dan diperlakukan salah secara fisik/emosional/seksual

10

Gejala-gejala yang ditemukan pada RM mencakup:


keterlambatan berbahasa gangguan gerakan motorik halus dan gangguan adaptasi (toileting, kemampuan bermain) keterlambatan perkembangan motorik kasar, jarang ditemui, kecuali kalau RM disertai dengan kondisi lain, seperti palsi serebral gangguan perilaku, antara lain agresi, menyakiti diri sendiri, deviasi perilaku, inatensi, hiperaktifitas, kecemasan, depresi, gangguan tidur dan gerakan sterotipik.

11

Anamnesis yang dilakukan harus mencakup faktor risiko bagi retardasi mental, di antaranya: faktor ibu: usia ibu waktu melahirkan (<20 tahun, atau >40 tahun), hubungan darah/keluarga yang dekat antara suami-istri faktor perinatal faktor neonatal

12

Klasifikasi RM DSM IV
1. Retardasi mental berat sekali IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dari orang yang terkena retardasi mental. 2. Retardasi mental berat IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang yang terkena retardasi mental. 3. Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orang yang terkena retardasi mental. Mengalami kelambatan dalam belajar berbicara dan keterlambatan dalam mencapai tingkat perkembangan lainnya (misalnya duduk dan berbicara). 4. Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang terkena retardasi mental. Pada umunya anak-anak dengan retardasi mental ringan tidak dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah. Bisa mencapai kemampuan membaca sampai kelas 4-6.

13

RM ringan (mampu didik)


Mulai tampak gejala pada usia sekolah dasar, misalnya sering tidak naik kelas, selalu memerlukan bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi Anak dapat menyelesaikan pendidikan dasar (tamat SD) 80 % dari anak dengan RM termasuk dalam golongan ini

14

RM sedang (mampu latih)


Sudah tampak sejak anak masih kecil dengan adanya keterlambatan dalam perkembangan, misalnya perkembangan wicara atau perkembangan fisik lainnya Anak hanya mampu dilatih untuk merawat dirinya sendiri Pada umumnya tidak mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya Angka kejadian sekitar 12 % dari seluruh kasus RM

15

RM berat dan sangat berat


Sudah tampak sejak anak lahir, yaitu perkembangan motorik yang buruk dan kemampuan bicara yang sangat minim Hanya mampu untuk dilatih belajar bicara dan keterampilan untuk pemeliharaan tubuh dasar Angka kejadian 8 % dari seluruh RM

16

Evaluasi keadaan motorik, persepsi dan kemampuan kognitif. Parameter pertumbuhan. Perkembangan Penilaian kognitif Uji psikologis. Pemeriksaan neurologis Evaluasi neuropsikologik mencakup kemampuan anak memecahkan problem verbal dan non-verbal, adaptasi sosial. - RM sering disertai dengan kerusakan otak fokal atau luas dan sering disertai dengan kelainan susunan saraf pusat lainnya. Palsi serebral, epilepsi, gangguan visus dan pendengaran lebih sering dijumpaai pada penyandang RM dibandingkan dengan populasi umum. - Pemeriksaan kromosom (karyotype), EEG, CT-Scan atau MRI, titer virus untuk infeksi kongenital, dll.

17

Tatalaksana
Berikan informasi mengenai RM dan dampaknya kepada orang tua atau pengasuhnya Tidak ada pengobatan khusus. Obat-obatan hanya diberikan jika RM disertai dengan gangguan fisik atau mental lainnya Program pelatihan khusus yang intensif berupa pelatihan keterampilan hidup yang mendasar Program pendidikan luar biasa Konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan jiwa lainnya bila diperlukan

18

TATA LAKSANA
multi-dimensi dan sangat individual.

Perawatan umum:
Meningkatkan kesehatan dg memberikan gizi yg baik, mengajarkan cara
hidup sehat Memberikan perlindungan terhadap penyakit (imunisasi)

Mendeteksi penyakit sedini mungkin


Diagnosis dini PKU dan hipotiroid (kalau ada), untuk mencegah kerusakan lebih lanjut

Koreksi defek sensoris, kemudian dilakukan stimulasi dini (stimulasi


sensoris, terapi wicara)
19

Terapi medikamentosa:
1.Pemberian neurotropik, vitamin masih kontroversial 2.Pemberian prikotropik diberikan jika ditemukan komorbiditas spesifik, sesuai dengan DSM IV antara lain kelainan perkembangan pervasif (termasuk autisme), attention deficit hyperactivity disorder, kelainan tic, gerakan stereotipik, skizofrenia atau kelainan psikotik lain, kelainan mood, gangguan cemas, post-traumatic stress disorder (PTSD), kelainan obsesif-kompulsif, kelainan makan (eating disorder) serta kondisi medis umum lainnya.

20

Pencegahan
Genetik Penyaringan prenatal (sebelum lahir) u/kelainan genetik dan konsultasi genetik u/ keluarga yg memiliki resiko dpt mengurangi angka kejadian RM yg penybbnya a/faktor genetik. Sosial Program sosial pemerintah u/ memberantas kemiskinan &menyelenggarakan pendidikan yg baik dpt mengurangi angka kejadian RM ringan akibat kemiskinan dan status ekonomi yg rendah. Keracunan Program lingkungan u/ mengurangi timah hitam & merkuri serta racun lainnya akan mengurangi RM akibat keracunan. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan efek pemakaian alkohol &obatobatan selama kehamilan dpt mengurangi angka kejadian RM. Infeksi Pencegahan rubella kongenitalis u/ mencegah RM. Kewaspadaan (misalnya yang berhubungan dengan kucing, toksoplasmosis dan kehamilan), membantu mengurangi RM akibat toksoplasmosis. 21

ABUSE ? OVERPROTECTION ? FUTURE ? INDEPENDENT ? PARENT AND CHILD PHYSICOLOGY? DISEASES?

22

23

EARLY DETECTION EARLY TREATMENT OUTCOME

24

25

TERIMA KASIH

26

Anda mungkin juga menyukai