Anda di halaman 1dari 4

Berita Kelahiran Nabi Muhammad s.a.

w
rubath 16/02/2011 BULETIN BULANAN

Saudara kaum muslimin yang dimuliakan Allah, melalui momen yang sangat berbahagia ini di bulan kelahiran junjungan agung kita Nabi Muhammad s.a.w, patutlah bagi kita untuk menggali kembali sejarah yang berkaitan dengan kelahiran beliau. Lahirnya beliau adalah lahirnya agama Tauhid, lahirnya beliau adalah lahirnya orang-orang yang akan menyembah Allah sang penciptanya. Karena itulah disini kami akan sedikit menceritakan bagaimana pengatahuan orang-orang Yahudi dan Nasrani (Ahlul Kitab) tentang berita kelahiran dan kedatangan Insan Yang Mulia ini, sesuai dengan apa yang telah Allah beritakan kepada mereka melalui para Rasul yang diutus kepada mereka. Sungguh orang-orang Yahudi dan Nasrani sangat tahu persis tentang berita akan terlahirnya Nabi Akhir zaman yang akan membawa keadilan dan kedamaian serta agama yang benar, mereka mengetahui sifat-sifat beliau, Akhlak dan budi pekertinya, dan hal ini tidak dapat terbantahkan lagi karena fakta sejarah telah mengungkapkan tentang berita tersebut, bahkan Al Quran sendiri telah menggambarkan bagaimana pengetahuan mereka tentang sosok Nabi Muhammad s.a.w. Dalam al Quran Allah s.w.t berfirman :

Artinya : orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al kitab (Taurat dan Injil) Mengenal Muhammad seperti mereka Mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya

sebahagian diantara mereka Menyembunyikan kebenaran, Padahal mereka mengetahui .(Q.S Al Baqarah :146) Maksud Mengenal Nabi Muhammad s.a.w. Yaitu Mengenal sifat-sifatnya sebagaimana yang tersebut dalam Taurat dan Injil. Dalam ayat lain Allah berfirman menceritakan tentang ungkapan Nabi Allah Isa a.s kepada umatnya tentang kabar kelahiran dan datangnya Nabi Muhammad s.a.w.

Artinya: dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti -bukti yang nyata, mereka berkata: Ini adalah sihir yang nyata.(Q.S Ash Shaff : 6) Ayat di atas sangat jelas menerangkan kepada kita bagaimana pengetahuan orang Yahudi dan Nasrani tentang berita kedatangan Nabi Muhammad, akan tetapi disayangkan sekali karena kebanyakan diantara mereka menyembunyikan berita tersebut bahkan mereka berani menyelewengkan ayat-ayat Allah yang telah turun kepada mereka yang menjelaskan tentang sifatsifat Nabi Muhammad lantaran karena sifat hasad (iri) yang telah tumbuh di hati mereka, karena yang mereka harapkan adalah Nabi akhir zaman itu diutus dari kalangan mereka (Bani Israil) bukan dari bangsa lain (Arab) hanya beberapa orang diantara mereka yang dijaga oleh Allah-lah yang tetap menjaga keaslian berita tersebut sambil menanti-nanti waktu kedatangan Nabi teragung yang telah dijanjikan Allah . Di bawah ini kami akan ceritakan beberapa kisah yang berkaitan dengan pengetahuan orang Yahudi dan Nasrani tentang berita kedatangan Nabi Muhammad s.a.w :

Kisah Bahira si pendeta Nasrani

Pada saat Nabi Muhammad berumur 12 beliau ikut bersama pamannya Abu Thalib berangkat ke Negeri Syam untuk melakukan suatu perdagangan bersama beberapa rombongan dari suku Qurays,

tatkala rombongan itu sampai di sebuah tempat yang bernama Bhusra yang sudah termasuk wilayah Syam ketika dalam keadaan beristirahat tiba-tiba mereka didatangi oleh seorang laki-laki yang sudah tua yang tidak lain adalah seorang pendeta Nasrani benama Bahira kemudian ia memperhatikan mereka satu persatu lalu memegang tangan Nabi Muhammad seraya berkata ini adalah pemimpin alam semesta, ini adalah utusan tuhan Sang Pencipta, ini adalah orang yang Allah utus sebagai Rahmat bagi alam semesta. Abu Thalib pun Berkata kepadanya : bagaimana engkau mengetahui hal itu, Ia berkata : sungguh ketika kalian telah sampai di Aqabah (nama tempat) aku lihat semua pohon dan batu bersujud kepada anak ini dan sungguh kami telah mendapati tanda-tanda kenabiannya tercatat dalam kitab-kitab suci kami. Diantara tanda yang disebutkan oleh pendata tersebut adalah stempel kenabian yang ada di pundak belakang Nabi Muhammad. Kemudian pendeta itu meminta kepada Abu Thalib agar Nabi Muhammad segara dikembalikan ke Makkah karena takut akan dibunuh oleh orang-orang Yahudi dan Romawi yang telah lama mencari kesempatan untuk membunuh beliau, Lalu beliau pun dipulangkan oleh pamannya dengan beberapa pembantunya. ( ar Rahiqim Makhtum,Karya Syekh Shafiyur Rahman)

Kisah Waraqah bin Naupal

Waraqah bin Naupal adalah sepupu Sayyidah Khadijah r.a yang memiliki pengetahuan tentang kitab Injil dan Taurat. Ketika pertama kali Nabi s.a.w menerima wahyu di gua Hira beliau merasa sangat takut dan gelisah kemudian menceritkan kejadiaan itu kepada istrinya Sayyidah Khadidah, setelah Beliau telah berhasil ditenangkan oleh istrinya, beliau pun dibawa oleh sang istri menemui sepupunya Waraqah bin Naupal, setelah sampai di rumahnya terjadilah dialog antara Nabi Muhammad s.a.w dengan Waraqah. Waraqah berkata: ceritakan apa yang telah terjadi padamu, Nabi pun menceritakan semua yang beliau alami di Gua Hira, setelah mendengarkan semua cerita Nabi s.a.w. Waraqah pun berkata Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya Engkau adalah Nabi untuk ummat ini, engkau telah didatangi oleh Malaikat Jibril yang pernah datang kepada Nabi Musa a.s. dan kelak engkau akan didustakan, disakiti, diusir bahkan kamu akan diperangi oleh kaummu. Ketika mendengar apa yang dikatakan Waraqah beliau sangat terkejut sekali karena beliau merasa di saat itu sangat dicintai oleh kaumnya. Beliau bertanya, apakah mungkin mereka akan mengusirku?. Jawab Waraqah dengan tegas Demi Allah setiap orang yang diangkat jadi Nabi seperti kamu pasti akan dimusuhi dan diperangi oleh kaumnya. Sunguh jika pada waktu kamu dimusuhi dan diusir aku masih hidup, pasti aku akan membelamu sekuatnya. Kemudian tidak lama setelah pertemuan itu Waraqah pun meninggal dunia.

(Sirah an Nabawiyyah, Karya Abul Hasan Ali al-Hasany an-Nadwy. Kisah ini juga disebutkan dalam kitab Shahih Bukhary di bab Badu al Wahyi)

Kisah Bani Qainuqa

Bani Qainuqa adalah sebagian dari golongan bangsa Yahudi yang tinggal di kota Madinah. Ketika Nabi Muhammad s.a.w telah hijrah ke Madinah beliau pernah mengumpulkan mereka dan bersabda Wahai orang-orang Yahudi takutlah kalian Kepada Allah Azza Wa Jall yang akan menghukum kalian sebagaimana yang telah terjadi pada suku Qurays, masuk islam dan percayalah kepada-Ku, karena sesunguhnya kalian telah mengetahui bahwa Aku adalah seorang Utusan Allah sebagaiman yang telah kalian dapatkan dalam kitab-kitab suci kalian. (Muhammad Rasulullah s.a.w, Karya Syekh Muhammad Ridha)

Kisah Muqaiqis pembesar negeri Qibt (Mesir)

Setelah perjanjian damai di Hudaibiah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w dengan orang-orang Qurays telah disepakati, Nabi pun mulai memperluas jalur dakwahnya dengan mengirimkan surat kepada Raja-raja dunia dan para pembesar-pembesar bangsa Arab untuk mengajak mereka agar masuk Islam, diantara mereka yang telah dikirimi oleh Nabi s.a.w surat adalah Muqaiqis seorang pembesar dari kota Qibt (Mesir) ia adalah seorang raja yang beragama Nasrani dan memiliki pengetahuan tentang isi kitab Injil, karena itulah ketika ia membaca surat dari Nabi Muhammad yang isinya untuk mengajaknya semata-mata menyembah Allah dan mengakui bahwa beliau adalah utusan Allah serta agar ia masuk ke dalam agama Islam, Ia pun membenarkan semua isi surat Nabi s.a.w, semua ini terlihat dari surat balasan yang Ia kirimkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. inilah isi suratnya : Bismillah Arrahman Arrahim untuk Muhammad bin Abdillah dari Muqaiqis Pembasar Kota Qibt, Amma Badu, Salam sejahtera atasmu. telah aku baca isi suratmu dan aku paham semua isinya termasuk seruanmu agar aku masuk Islam, Sungguh aku mengetahui bahwa Nabi (setelah Nabi Isa) masih ada, tetapi aku kira ia akan diutus di Negeri Syam. Dan aku telah memuliakan Utusanmu dan aku kirimkan dua orang Budak perempuan sebagai hadiah untukmu juga seekor keladai sebagai tungganganmu. Wassalam Dan sangat disayangkan sekali walupun ia mengakui Kerasulan NabiMuhammad tetapi Ia tidak mau beriman, kerena masih cinta dengan kedudukan yang ia jabati. Adapun dua budak yang ia hadiahkan kepada Nabi salah satunya adalah Mariyah Al Qibtiyyah yang darinyalah nabi memperoleh anak laki-laki bernama Ibrahim yang meninggal di waktu kecil. (Nur al Iman, Karya Syekh Muhammad Hadhary Bik)

Anda mungkin juga menyukai