Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR Assalamualaikum. Wr. Wb.

Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia. Makalah ini bersisi tentang pengertian, macam-macam, dan bahaya Narkoba. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan memberi informasi kepada para remaja tentang bahaya Narkoba.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para remaja. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Makassar, 12 Februari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Narkoba B. Macam Macam Narkoba C. Faktor yang Mendorong D. Bahaya Narkoba E. Penyelesaian atau Solusi

BAB III PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalahzat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.

B. Tujuan Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan: 1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya 2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba 3. tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia

C. Rumusan Masalah

Kami membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang timbul dari benak kami, diantaranya: 1. Apa pengertian Narkoba? 2. Ada berapa macam Narkoba? 3. Apa bahaya Narkoba? 4. Bagaimana mengatasinya?

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan

Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

B. Macam Macam Narkoba

Jenis-Jenis Narkoba 1. Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.

2. Codeina Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

3. Heroin (putaw) Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir akhir ini. Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.

4. Methadon Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.

5. Demerol Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.

6. Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai Lates. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

C. Faktor yang Mendorong a. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.

b. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja antara lain: 1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya 2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat. 3. Perubahan teknologi yang cepat. 4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti Akhlaq) 5. Meningkatnya waktu menganggur. 6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya. 7. Menjadi manusia untuk orang lain.

D. Bahaya Narkoba a. Menurut Efeknya

Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD

Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu

Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw

"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".

b. Menurut Jenisnya Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut: Opioid: depresi berat apatis rasa lelah berlebihan malas bergerak banyak tidur gugup gelisah

selalu merasa curiga denyut jantung bertambah cepat rasa gembira berlebihan banyak bicara namun cadel rasa harga diri meningkat kejang-kejang pupil mata mengecil tekanan darah meningkat berkeringat dingin mual hingga muntah luka pada sekat rongga hidung kehilangan nafsu makan turunnya berat badan

Kokain: denyut jantung bertambah cepat gelisah rasa gembira berlebihan rasa harga diri meningkat banyak bicara kejang-kejang pupil mata melebar berkeringat dingin mual hingga muntah mudah berkelahi

pendarahan pada otak penyumbatan pembuluh darah pergerakan mata tidak terkendali kekakuan otot leher

Ganja: mata sembab kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair sering melamun pendengaran terganggu selalu tertawa terkadang cepat marah tidak bergairah gelisah dehidrasi tulang gigi keropos liver saraf otak dan saraf mata rusak skizofrenia

Ectasy: enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat sulit tidur kerusakan saraf otak

dehidrasi gangguan liver tulang dan gigi keropos tidak nafsu makan saraf mata rusak

Shabu-shabu: enerjik paranoid sulit tidur sulit berfikir kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas banyak bicara denyut jantung bertambah cepat pendarahan otak shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

Benzodiazepin: berjalan sempoyongan wajah kemerahan banyak bicara tapi cadel mudah marah konsentrasi terganggu kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh: a. Remaja Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

b. Pelajar Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut: - Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, - Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, - Sering menguap, mengantuk, dan malas, - Tidak memedulikan kesehatan diri, - Suka mencuri untuk membeli narkoba.

E. Penyelesaian atau Solusi Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu 1. Primer Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa: 1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk 2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu. 3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis

Saran Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam NARKOBA dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam NARKOBA dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

DAFTAR PUSTAKA www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-bahaya-narkoba-bagi-remaja.html Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ. Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali. Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW serta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman. Karya tulis ilmiah yang diberi judul Upaya Pencegahan Narkoba di Kalangan Remaja ini merupakan sebuah karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok dimana tugas ini merupakan aspek penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penulis menyadari bahwa tugas karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang. Harapan penulis semoga tugas karya tulis ilmiah ini dapat diambil manfaaatnya oleh pembaca.

Banjar, April 2013 Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hubungan Generasi Muda dan Narkoba 2.2 Narkoba 2.3 Zat Adiktif Lainnya BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Narkoba 3.2 Jenis Narkoba 3.3 Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja 3.4 Upaya Pencegahan Narkoba di Kalangan Remaja BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masayarakat. Seperti

perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian, perampokan, perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba. Perilaku menyimpang remaja tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja. Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya kebiasaan merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA , pemakain narkoba dan lain-lain. Di kalangan remaja, sangat banyak kasus tentang penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan hasil survei Badan Narkoba Nasional (BNN) Tahun 2005 terhadap 13.710 responden di kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan penyalahgunaan narkoba usia termuda 7 tahun dan rata-rata pada usia 10 tahun. Survai dari BNN ini memperkuat hasil penelitian Prof. Dr. Dadang Hawari pada tahun 1991 yang menyatakan bahwa 97% pemakai narkoba yang ada selama tahun 2005, 28% pelakunya adalah remaja usia 17-24 tahun. Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba. Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuantujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot.melihat latar belakang diatas maka kami mengangkat judul Makalah Kenakalan remaja (tentang Narkoba) yang terfokus pada pengetahuan tentang narkoba dan akibatnyan bagi remaja.

1.2 Rumusan Masalah 1 2 3 4 . . . . Apa Pengertian atau definisi Narkoba? Apa saja jenis-jenis narkoba itu? Apa dampak atau bahaya narkoba terhadap remaja? Bagaimana Upaya pencegahan narkoba di kalangan remaja?

1.3 Tujuan Penulisan 1 2 3 4 . . . . Memahami pengertian narkoba Lebih mengatahui jenis-jenis narkoba Mencari tahu apa dampak atau bahaya narkoba terhadap remaja Lebih mengetahui cara pencegahan narkoba di kalangan remaja

4 BAB IITINJUAN PUSTAKA2.1

Hubungan Generasi Muda dan Narkoba Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktuwaktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yangmendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulangulang atau berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya diamerasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).Definisi kenakalan remaja : 1.KartonoKenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yangdisebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, merekamengembangkan bent uk perilaku yang menyimpang. 2.Santrock Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.(Anonim.2010)

5Salah satu kenakalan remaja yang sering dilakukan adalah penyalahgunaan narkoba. Anonim (2010) menjelaskan Narkoba adalahsingkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapatmembuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap,atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumsi dengan cara dihisapadalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.Ratna Yunita (2010) menjelaskan Penyalahgunaan narkoba adalahsuatu pemakaian non medical atau ilegal barang haram yang dinamakannarkotik dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak kesehatan dankehidupan produktif manusia pemakainya. Berbagai jenis narkoba yangmungkin disalahgunakan adalah tembakau, alkohol, obat-obat terlarang danzat yang dapat memberikan keracunan, misalnya yang diisap dari asapnya.Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba, jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw. 2.2Narkoba Sebetulnya penggunaan narkotik, obat-obatan, psikotropika dan zatadiktif lainnya (NAPZA) untuk berbagai tujuan telah ada sejak jaman dahulukala. Masalah timbul bila narkotik dan obat-obatan digunakan secara berlebihan sehingga cenderung kepada penyalahgunaan dan menimbulkan kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut substance abuse ). Dengan adanya 6 penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup para pecandu,maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin serius. Lebihmemprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang merupakanmasa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat berpengaruhterhadap kesehatan, sosial dan ekonomi suatu bangsa.Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabiladimasukkan ke dalam tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dankesadaran seseorang. Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zatatau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupunsemisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapatmenimbulkan ketergantunganNarkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi: Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembanganilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensisangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja. Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihanterakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggimengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin.

Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalamterapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein.Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahankhas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan: Golongan I:Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuatmengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi. Golongan II:Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalanterapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuatmengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Amphetamine. Golongan III:Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakandalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:Phenobarbital.Golongan IV:Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakandalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai

26 BAB IVPENUTUP4.1

Kesimpulan Kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja amatmembahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan sertasosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal iniakan mengganggu pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibatkebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan berbagai penyakit.Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalanremaja, keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini, maka motto bahwa, Pencegahan lebih baik dari mengobati, akan benar

-benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obatterlarang.Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalahkeluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting ( significant other ) dalam sosialisasi. Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsatersebut ke dunia Narkoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orangtua memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilakuanak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra- putrinya.

27 4.2

Saran 1.

Perlu adanya tindakan-tindakan baik dari orang tua, sekolah dan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja (menggunakan narkoba).2.

Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious pada diriseorang remaja.3.

Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat) untuk mendapatkan respons yang baik. Jangan berfikir YOUCAN SOLVE THEM BY YOURSELF dan jangan takut untuk menuju per ubahan. Intinya DONT BE AFFRAID TO SPEAK UP !!.

28 DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI.Jakarta: PSKM FKK UMJ.Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus,2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PTRINEKA CIPTA.Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersudaSofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua,Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba diKalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIAPUSTAKA JAYA.

Anda mungkin juga menyukai