Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENILAIAN KERUSAKAN TANAMAN TANAMAN CABAI (Capsicum annum L)

WIDI SAYANDA 05101001027 KELAS C AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2012

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman tidak bisa lepas dari gangguan, bisa dikatan gangguan ini tidak dapat dihindari untuk tanaman. Dibutuhkan pengendalian penyakit agar tidak menimbulkan kerugian bagi petani. Penyakit tumbuhan salah satu penyebab utama kerugian tersebut, diantaranya disebabkan oleh nematoda, bakteri, virus,

dan lain lain. Selain itu penyakit, juga dapat disebabkan oleh hama (Siti dan Chandra, 2011 : 72) Setiap gangguan yang menyerang tanaman baik yang disebabkan oleh hama, gulma ataupun penyakit tanaman (patogen) harus dikendalikan karena apabila tidak, akan sangat merugikan secara ekonomi terhadap kehidupan kita, terutama bagi petani karena dapat menurunkan produktivitas suatu tanaman, baik secara kuantitas maupun kualitas. Penyakit tanaman adalah suatu pertumbuhan yang tidak normal atau menyimpang pertumbuhan yang baik pada bagian tertentu dari tumbuhan maupun seluruh bagian yang disebabkan oleh gangguan. Penyakit tanaman menjadi kendala utama dalam upaya peningkatan produksi pertanian karena dapat merusak tanaman mulai dari masa penanaman, panen hingga masa penyimpanan produksi (Amusa, 2006: 405). Di Indonesia penyakit tanaman merupakan musuh bagi petani, karena dapat merugikan secara ekonomi dan lingkungan. Produksi tanaman menurun akibat serangan penyakit dan rusak atau layu permanen, sehingga tanaman tersebut mati dan tidak dapat berproduksi kembali. Penyakit dalam tanaman dapan disebabkan oleh beberapa masalah. Terdapat dua faktor yang bisa menimbulkan penyakit. Faktor pertama oleh penyebab abiotik dapat berupa defisiensi hara, kelebihan unsur hara, keracunan pestisida, keracunan akibat gigitan atau tusukan serangga , polusi udara, dan lain lain. Faktor kedua di sebabkan oleh penyebab biotik, berupa serangan patogen yang menyerang tanaman. (Siti dan Chandra, 2011: 72) Usaha pengendalian penyakit ini sudah banyak dilakukan terutama penggunaan fungisida secara intensif. Pengendalian seperti ini memerlukan biaya yang besar dan juga efek residu dapat menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan. Dampak yang akan ditimbulkan akibat penggunan tersebut secara berlebihan dapat merusak lingkungan sekitar (Efri dan Prasetyo, 2005:3) Penyakit tanaman dapat dinilai melalu beberapa dua cara, kerusakan mutlak dan kerusakan variasi. Penilaian ini dapat menjadi inforamasi bagi kita untuk mengetahui sejauhmana pengaruh penyakit terhadap kerusakan yang ditimbulkan. Maka dibutuhkan penggambaran dan penilainan kerusakan tanaman.

B. TUJUAN Tujuan penilaian penyakit tanaman adalah untuk menentukan tingkat kerusakan mutlak dan tingkat kerusakan bervariasi dari suatu tanamn yang terserang oleh patogen.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistematika Tanaman Cabai Menurut Nawaningsih dkk (2001) sistematika tanaman cabai dalam botani tanaman dapat dilihat dari sitematika berikut ini. Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil Ordo: Solanales Famili: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Capsicum Spesies: Capsicum annum L. B. Botani / Morfologi Tanaman Cabai 1. Akar Cabai memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putihan yang menyebar ke semua arah hingga kedalaman 30-40 cm. 2. Batang Batang memiliki tinggi (50- 150 cm) untuk cabai dewasa, berkayu, berbukubuku, memiliki cabang yang banyak dan beruas. 3. Daun Daun kecil dan tulang daun menyirip, Daun kecil dan membulat elips. Setap tangkai terdapat kurang lebih 5-10 helai daun. Ujung daun seperti pada umumny dengan daun yang lain, daun meruncing. Daun paling sering terkena serangan penyakit dan sangat rentan. 4. Buah

Buahnyabentuk seperti wortel., merunncing di ujungnya. Buah cabai biasanya identik dengan warna merah, tapi pada cabe rawit dominan warna hijau. Cabai jenis rawit memiliki ukuran keci (2-5 cm) sedangkat cabai jenis lombok ukurannya lebih besar ( 5-8 cm). Bahkan ada yang ukurannya mencapai lebih dari 10 cm. 5. Biji Dalam cabai biasanya terdapat 2- 5 biji, biji yang masih muda berwarna kuning atau putih, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. 6. Bunga Bunga rata rata memiliki helai daun dan mahkota 5 -6 helai dan berwarna putih. C. Syarat Tumbuh 1. Tanah a. Tanah berstruktur remah/ gembur dan kaya akan bahan organik. b. Derajat keasaman (PH) tanah antara 6,0 - 7,0 c. Tanah lempung, liat, tanah merah, dan hitam d. Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan. e. Ditanam di tanah yang datar dengan lereng kurang dari 5% f. Drainase yang baik.

2. Iklim

a. Curah hujan 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata. b. Suhu udara 16 - 32 C c. Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 - 12 jam).

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Penyakit tanaman adalah suatu pertumbuhan yang tidak normal atau menyimpang pertumbuhan yang baik pada bagian tertentu dari tumbuhan maupun seluruh bagian yang disebabkan oleh gangguan. Terdapat kerusakan pada tanaman oleh penyakit. Diantaranya kerusakan mengakibatkan daun menguning, terdapat bercak di daun dan adanya jamur di daun. Tapi pada tanaman cabai paling dominan kerusakan penyakit tanaman adalah daun menguning. Terdapat kerusakan pada tanaman oleh penyakit. Diantaranya kerusakan mengakibatkan daun menguning, terdapat bercak di daun dan adanya jamur di daun. Tapi pada tanaman cabai paling dominan kerusakan penyakit tanaman adalah daun menguning.

2. SARAN 1. Tanaman cabai merupakan tanaman yang rentan terhadap gangguan, perlu

perhatian lebih bagi petania agar terhindar dari serengan gangguan. 2. Diperlukan pengendalian secara rutin agar serangan hama, gulma, penyakit tidak mengganggu tanaman. Pengendalian hendaknya menggunakan dari bahan organik. Pengendalian sebaiknya menghindar terhadap penggunaan pestisida pada pengendalian penyakit tanaman, karena dapat merusak konsumen dan lingkungan apabila penggunaan secara berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. Penyakit Tanaman CabePatek http://www.hortichain.org/site/id/publications/guidance/236anthracnose.html. Diakses pada tanggal 28 Mei 2012. Anonim. Penyakit Tanaman Cabe dan Pengendaliannya. http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/709/. Diakses pada tanggal 28 Mei 2012 Anonim. Cabai. http://id.wikipedia.com/cabai. Diakses pada tanggal 28 mei 2012 Anonim. Sistematika Tanaman Cabai. http://www.plantamor.com/index.php?plant =271. Diakses pada tanggal 28 Mei 2012. Ganggus. Arrianto. 2010. Budidaya Tanaman Cabai. http://ariantoganggus.blogspot. com/2010/01/budidaya-tanaman-cabai.html. Diakses pada tanggal 26 Mei 2012.

Herlinda, Siti dan Irsan Chandra. 2011. Penuntun Praktikum Dasar dasar Perlindungan Tanaman. Penerbit Universitas Sriwijaya. Palembang

Anda mungkin juga menyukai