Text Book Reading Diabetes Melitus - Elza
Text Book Reading Diabetes Melitus - Elza
Peningkatan dunia.
angka
insidensi
dan
Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik yang terjadi kerena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduaduanya. (ADA, 2010)
Lemah Badan
Kesemutan
Gatal
Mata Kabur
KRITERIA DIAGNOSIS DM
1. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL (11,1 mmol/L) Glukosa plasma sewaktu merupakan pemeriksaan sesaat pada suatu hari memperhatikan waktu makan terakhir. 2. Gejala klasik DM + Kadar glukosa plasma puasa 126 mg/dL (7.0 mmol/L) Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. 3. Kadar gula plasma 2 jam pada TTGO 200 mg/dL (11,1 mmol/L) TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air. hasil tanpa
Langkah Diagnostik DM
Penatalaksanaan
Tujuan
Jangka pendek Menghilangkan keluhan & tanda DM, mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya target pengendalian glukosa darah. Jangka panjang
Pilar Penatalaksanaan DM
1.
2.
3.
4.
1.
Edukasi
Mengikuti pola makan sehat. Meningkatkan kegiatan jasmani. Menggunakan obat diabetes & obat-obat pada keadaan khusus secara aman dan teratur. Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) & memanfaatkan data yang ada. Melakukan perawatan kaki secara berkala. Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan tepat. Mempunyai ketrampilan mengatasi masalah yangg sederhana, mau bergabung dengan kelompok diabetesi serta mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan DM.
KH 45-65% total asupan energi. Lemak 20-30% kebutuhan kalori. Protein 15-20% total asupan energi. Garam tdk > 3000 mg atau 6-7 g (1sendok teh) garam dapur. Serat 25 g/hari. Pemanis alternatif.
B.
Kebutuhan Kalori
RUMUS BROCCA
BBI = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori
Wanita sebesar 25 kal/kg BB; pria sebesar 30 kal/ kg BB Usia 40-59 tahun kalori dikurangi 5%. Usia 60-69 dikurangi 10%. Usia >70 dikurangi 20%. Penambahan 10% untuk keadaan istirahat. Penambahan 20% untuk aktivitas ringan. Penambahan 30% untuk aktivitas sedang. Penambahan 50% untuk aktivitas sangat berat. Kegemukan dikurangi 20-30%. Kurus ditambah 20-30%. Makanan terbagi dalam 3 porsi besar: Makan pagi (20%), makan siang 30%, makan malam (25%). Serta 2-3 porsi ringan diantara makan besar (10-15 %).
3.
Latihan Jasmani
3-4
4.
Intervensi farmakologis
A. Mekanisme Kerja Obat Hipoglikemik
Oral
Oral
Cara Kerja
Pemberian 15-30 menit sebelum makan Sesaat sebelum makan Tidak bergantung pada jadwal makan Sebelum/ pada saat/ sesudah makan Bersama makan suapan pertama Bersama makan dan atau sebelum makan
Sulfonilurea
Glinid
Meningkatkan sekresi insulin Menambah sensitivitas terhadap insulin & meningkatkan ambilan glukosa di perifer Menekan produksi glukosa hati & memperbaiki ambilan glukosa di perifer Mengurangi absoprsi glukosa di usus halus Menghambat kerja DPP IV konsentrasi GLP-1 tinggi merangsang pelepasan insulin & menghambat pelepasan glukagon.
Tiazolidindion
Metformin
B .
Suntikan
Penyulit DM
Penyulit Akut
Ketoasidosis Diabetik Status Hiperglikemia Hiperosmolar Hipoglikemia Penyulit Menahun Makroangiopati PD Jantung, PD Tepi, PD Otak Mikroangiopati Retinopati diabetik, Nefropati diabetik Neuropati