Anda di halaman 1dari 41

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah yang selalu dianggap menarik dalam pembelajaran IPS selama ini, adalah temuan dari beberapa penelitian (Hasan 2002), dan tulisan (Al Mukhtar 2004, A i 2002, Supriatna 2002) mengisyaratkan bah!a pembelajaran IPS di sek"lah selalu disajikan dalam bentuk #aktual, k"nsep yang kering, guru hanya mengejar target pen$apaian kurikulum, tidak mementingkan pr"ses, karena itu pembelajaran IPS selalu menjenuhkan dan memb"sankan, dan "leh peserta didik dianggap sebagai pelajaran kelas dua (S"mantri 200%)& Pembelajaran IPS di sek"lah juga belum berupaya melaksanakan dan membiasakan pengalaman nilai'nilai kehidupan dem"kratis, s"sial kemasyarakatan dengan melibatkan sis!a dan k"munitas sek"lah dalam berbagai akti#itas kelas dan sek"lah& Selain itu dalam pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek pengetahuan, #akta dan k"nsep yang bersi#at ha#alan belaka& Inilah yang dituding sebagai kelemahan yang menyebab (kegagalan) pembelajaran IPS di sek"lah'sek"lah di Ind"nesia& *ika pembelajaran IPS selama ini tetap diteruskan, (terutama hanya menekankan pada in#"rmasi, #akta dan ha#alan, lebih mementingkan isi dari pada pr"ses, kurang diarahkan pada pr"ses berpikir (tingkat tinggi), dan kurang diarahkan pada pembelajaran yang bermakna dan ber#ungsi bagi kehidupannya), maka pembelajaran IPStidak mampu membantu peserta didik untuk dapat hidup se$ara e#ekti# dan pr"dukti# dalam kehidupan masa datang& +leh karena itu semestinyalah pembelajaran IPS masa kini dan ke depan mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di dunia se$ara gl"bal&

,paya meningkatkan mutu pendidikan di sek"lah'sek"lah dibutuhkan in"-asi dan kreati#itas yang tinggi dari guru dalam menghadapi segala hambatan dan kesulitan yang ada demi berlangsungnya pr"ses pembelajaran yang berkualitas& SMA . *atinang"r mem"ti-asi gurunya untuk meningkatkan pr"ses belajar mengajar dengan menerapkan met"da /01 (Contextual Teaching and learning)& Penerapan /01 tersebut membutuhkan kreati-itas guru menggunakan -ariasi met"da pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran& Penguasaan k"nsep sis!a SMA . *atinang"r terhadap bidang studi IPS masih rendah& Salah satu k"nsep yang belum ter$apai ketuntasan belajar setiap tatap muka adalah pada k"nsep in#lasi& Hasil belajar materi in#lasi pada sis!a tahun pelajaran 2002'2003 yang men$apai sk"r ketuntasan baru 424 dan untuk tahun 2003'2005 yang men$apai sk"r hanya 464& Hal ini menunjukan penguasaan k"nsep "leh sis!a masih rendah& Penyebabnya antara lain karena pr"ses belajar mengajar menerapkan met"de $eramah, sehingga keterlibatan sis!a rendah dan pr"ses belajar memb"sankan dan pada gilirannya sis!a tidak memperhatikan materi pelajaran& Pada tahun pelajaran saat ini (2005'2007) materi in#lasi diberikan pada kelas 8& diantara kelas 8 (8% sd& 83) yang paling rendah daya serap pengusaan k"nsep bidang studi IPS adalah kelas 89, untuk itu penelitian dilaksanakan pada kelas 89 dengan anggapan jika kelas 89 berhasil ditingkatkan penguasaan k"nsep sis!a, maka pada kelas 8 lainnya akan sama meningkat& Melalui penerapan met"da diskusi ini diharapkan penguasaan k"nsep sis!a pada materi in#lasi dapat meningkat&

B. Rumusan Masalah.

:erdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan met"de diskusi dapat meningkatkan penguasaan k"nsep in#lasi sis!a kelas 89 SMA . *atinang"r ; diuraikan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut < %& :agaimana peningkatan penguasaan k"nsep In#lasi sis!a kelas 89 SMA . *atinang"r dengan menerapkan met"de diskusi ; 2& :agaimana akti-itas sis!a dalam penerapan met"de diskusi pada saat pembelajaran in#lasi ; 9& :agaimana akti-itas guru dalam penerapan met"de diskusi pada saat pembelajaran in#lasi ; Masalah tersebut kemudian

C. Tujuan Penelitian.

0ujuan penelitian ini adalah ingin < %& Mengetahui peningkatan penguasaan k"nsep In#lasi sis!a kelas 89 SMA . *atinang"r dengan menerapkan met"de diskusi& 2& Mengetahui akti-itas sis!a dalam penerapan met"de diskusi pada saat pembelajaran in#lasi& 9& Mengetahui akti-itas guru dalam penerapan met"de diskusi pada saat pembelajaran in#lasi&

F. Man aat

:agi sis!a < %& Sis!a lebih bertanggung ja!ab se$ara indi-idu dan terlibat dalam belajar& 2& Sis!a bekerja sama dengan temannya sehingga ter$ipta suasana belajar yang menyenangkan& 9& Sis!a terd"r"ng untuk belajar dengan keberanian bertanya, menyatakan pendapat, mengatakan persetujuan, menyatakan permasalahan& :agi guru < %& =uru berpeluang memperhatikan sis!a dalam pr"ses belajar baik se$ara indi-idual, kel"mp"k dan klasikal& 2& =uru mudah mengetahui kelemahan dan keunggulan sis!a pada pemahaman materi pelajaran& 9& =uru mudah memberikan kesimpulan materi pelajaran atas dasar temuan diskusi sis!a&

BAB II !A"IAN TE#RITI$

A. Pengertian %an M&%el Pem'elajaran

Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan "leh sis!a, bukan dibuat untuk sis!a (Learning is something students do, not something that is done to student) (*"hns"n > *"hns"n, %774<4)& Sedangkan menurut Sudjana (2000<2) pembelajaran

adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar& 0ujuan pembelajaran adalah ter!ujudnya e#isiensi dan e#ekti-itas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik& Pihak'pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (per"rangan dan?atau kel"mp"k) serta peserta didik (per"rangan, kel"mp"k, dan?atau k"munitas) yang berinteraksi edukati# antara satu dengan lainnya& Isi kegiatan adalah bahan (materi) belajar yang bersumber dari kurikulum suatu pr"gram pendidikan& Pr"ses kegiatan adalah langkah'langkah atau tahapan yang dilalui pendidik dan perserta didik dalam pembelajaran& Sumber pendukung kegiatan pembelajaran men$akup #asilitas dan alat'alat bantu pembelajaran& Piaget dalam @imyati dan Mulyana (2002<%9) berpendapat bah!a

pembelajaran merupakan interaksi terus menerus yang dilakukan "leh indi-idu dengan lingkungan, dimana lingkungan tersebut mengalami perubahan& @engan adanya interaksi dengan lingkungan maka #ungsi intelek semakin berkembang& @ari beberapa de#inisi di atas dapat disimpulkan bah!a pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan "leh guru untuk membelajarkan sis!a se$ara akti# yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar& Hamalik (200%), mende#inisikan pembelajaran sebagai suatu k"mbinasi yang tersusun meliputi unsur'unsur manusia, material, #asilitas, perlengkapan dan pr"sedur yang saling mempengaruhi guna men$apai tujuan pembelajaran& Manusia yang terlibat dalam pembelajaran terdiri dari sis!a, guru dan tenaga lainnya& Material meliputi buku' buku, papan tulis, kapur, #"t"gra#i, slide, #ilm, audi" dan video tape& Aasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audi" -isual, juga k"mputer& Pr"sedur, meliputi jad!al dan met"de penyampaian in#"rmasi (termasuk m"del pembelajaran), praktik, belajar, ujian dan seterusnya& M"del pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan @alam

pembelajaran se$ara e#ekti# dalam

meningkatkan hasil pembelajaran&

penerapannya, m"del pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan sis!a karena masing'masing m"del pembelajaran memiliki tujuan, prinsip dan tekanan utama yang berbeda'beda& Balaupun demikian dalam prakteknya menurut Hasan (%772<49) m"del pembelajaran seperti apapun bisa dilakukan asalkan memenuhi prinsip'prinsip sebagai berikut< %& Pembelajaran akan semakin baik jika upaya yang dilakukan guru semakin ke$il dan akti-itas belajar sis!a semakin besar& 2& Semakin sedikit !aktu yang diperlukan "leh guru dalam mengakti#kan sis!a untuk belajar maka pembelajaran akan semakin baik& 9& 4& 6& Sesuai dengan $ara belajar yang dilakukan "leh sis!a& @apat dilaksanakan dengan baik "leh guru& Sebenarnya tidak ada satupun met"de yang sempurna yang paling sesuai dengan tujuan, jenis materi dan pr"ses belajar yang ada&

B. Pengertian %an !arakteristik Pem'elajaran M&%el Diskusi.

@iskusi dan diskursus merupakan k"munikasi sese"rang berbi$ara satu dengan yang lain, saling berbagi gagasan dan pendapat& Camus bahasa mende#inisikan diskursus dan diskusi hampir identik yaitu melibatkan saling tukar pendapat se$ara lisan, teratur, dan untuk mengekspresikan pikiran tentang p"k"k pembi$araan tertentu& (Arends, %773)& Sedang menurut Sury"subr"t" (%773<%37), diskusi adalah suatu per$akapan ilmiah "leh beberapa "rang yang tergabung dalam satu kel"mp"k, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama'sama men$ari peme$ahan mendapatkan ja!aban dari kebenaran atas suatu masalah& @alam pembelajaran diskusi mempunyai arti suatu situasi di mana guru dengan sis!a atau sis!a dengan sis!a yang saling bertukar pendapat se$ara lisan, saling berbagi gagasan dan pendapat& Pertanyaan yang ditujukan untuk membangkitkan diskusi berada pada tingkat k"gniti# lebih tinggi (Arends, %773)& Menurut Sury"br"t" (%773<%5%), bah!a diskusi "leh guru digunakan apabila hendak < %& meman#aatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) "leh sis!a& 2& memberikan kesempatan kepada para sis!a untuk menyalurkan kemampuannya masing'masing& 9& memper"leh umpan balik dari sis!a tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah ter$apai& 4& membantu para sis!a belajar berpikir te"ritis dan praktis le!at berbagai mata pelajaran dan kegiatan sek"lah&

6& membantu para sis!a menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman'temannya ("rang lain)& 2& membantu para sis!a menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang di (lihat) baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sek"lah& 3& mengembangkan m"ti-asi untuk belajar lebih lanjut& :erdasarkan pengertian tersebut, peman#aatan diskusi "leh guru mempunyai arti untuk memahami apa yang ada di dalam pemikiran sis!a dan bagaimana mempr"ses gagasan dan in#"rmasi yang diajarkan melalui k"munikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antar sis!a maupun k"munikasi guru dengan sis!a& Sehingga diskusi menyediakan tatanan s"sial dimana guru dapat membantu sis!a menganalisis pr"ses berpikir mereka& Salah satu aspek diskusi adalah kemampuan untuk mengembangkan

pertumbuhan k"gniti#, aspek yang lain adalah kemampuan untuk menghubungkan dan menyatukan aspek k"gniti# dan aspek s"$ial pembelajaran& Sesungguhnya, sistem diskusi merupakan sentral untuk men$iptakan lingkungan belajar p"siti#& @iskusi membantu menetapkan p"la partisipasi dan se$ara k"nsekuen, memiliki dampak besar terhadap manajemen kelas& Pembi$araan antara guru dan para sis!anya menjadikan banyak ikatan s"sial sehingga kelas menjadi hidup bersama (Arends, %773 0j"kr"dihardj", 2009)& yang disadur

Ta'le ( Langkah)Langkah Men*elenggarakan Diskusi Taha+an 0ahap % Menyampaikan tujuan dan mengatur (setting) 0ahap 2 Mengarahkan diskusi !egiatan ,uru =uru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan menyiapkan sis!a untuk berpartisipasi& =uru mengarahkan #"kus diskusi dengan menguraikan aturan'aturan dasar, mengajukan pertanyaan'pertanyaan a!al, menyajikan situasi yang tidak segera dijelaskan atau menyampaikan isu diskusi& =uru mem"nit"r antar aksi, mengajukan pertanyaan, mendengarkan gagasan sis!a, menanggapi gagasan, melaksanakan aturan dasar, membuat $atatan diskusi, menyampaikan gagasan sendiri& =uru menutup diskusi dengan merangkum atau mengungkapkan makna diskusi yang telah diselenggarakan kepada sis!a& =uru menyuruh para sis!a untuk memeriksa pr"ses diskusi dan berpikir sis!a Sumber < 0j"kr"dihardj" (2009) ,ntuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah di$apai, diadakan tes se$ara indi-idual atau quiz, mengenai materi yang telah dipelajari dengan menggunakan pertanyaan'pertanyaan open-ended tasks. Pada penelitian ini tes indi-idu dilakukan pada akhir setiap pertemuan& 0ujuannya agar sis!a dapat menunjukkan pemahaman dari apa yang telah dipelajari sebelumnya& Sk"r yang diper"leh sis!a per indi-idu ini didata dan diarsipkan sebagai bahan untuk perhitungan sk"r kel"mp"k& :erikut $"nt"h lembar sk"r&

0ahap 9 Menyelenggarakan diskusi

0ahap 4 Mengakhiri diskusi 0ahap 6 Melakukan tanya ja!ab singkat tentang pr"ses diskusi itu&

Ta'el Lem'ar $k&r Tes Untuk Diskusi Hari/tgl Nama $is.a Materi Tes $k&r Dasar $k&r Tes $k&r Peningkatan $k&r Dasar Hari/tgl Materi Tes $k&r Tes $k&r Peningkatan

(Ibrahim, et al&,2000) .ilai perkembangan ini-idu dihitung berdasarkan selisih per"lehan sk"r tes a!al dan tes berikutnya, sehingga setiap angg"ta memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan sk"r maksimal bagi kel"mp"knya& Criteria sumbangan

indi-idu terhadap kel"mp"k dapat dilihat dalam tabel 9 di ba!ah ini< Ta'el 0 Nilai Perkem'angan in%i1i%u N& % 2 9 4 6 $k&r tes 1ebih dari %0 p"in diba!ah sk"r dasar %0 p"in hingga % diba!ah sk"r dasar Sk"r dasar sampai %0 p"in di atasnya 1ebih dari %0 p"in di atas sk"r dasar .ilai sempurna (tidak berdasarkan sk"r a!al) Nilai Perkem'angan 6 %0 20 90 40 (Sla-in, %776<50)

Sk"r kel"mp"k dihitung berdasarkan rata'rata nilai perkembangan yang disumbangkan setiap kel"mp"k& :erdasarkan rata'rata nilai perkembangan yang

ditetapkan penghargaan kel"mp"k, yaitu<

%0

$ukup baik& kel"mp"k baik&

Cel"mp"k dengan rata'rata sk"r %6, kel"mp"k

Cel"mp"k dengan rata'rata sk"r 20, sebagai

Cel"mp"k dengan rata'rata sk"r 90, sebagai kel"mp"k sangat baik&

Data'rata nilai perkembangan yang ditetapkan untuk penghargaan kel"mp"k, menggunakan tabel berikut ini< Ta'el 2 Lem'aran +enghargaan kel&m+&k .ama kel"mp"k< Angg&ta !el&m+&k 0"tal .ilai Cel"mp"k Data'rata kel"mp"k Penghargaan kel"mp"k (Sla-in, %776<%35)& Data'rata kel"mp"k E 0"tal .ilai kel"mp"k < *umlah angg"ta kel"mp"k T&tal

%%

BAB III MET#DE PENELITIAN

A. Met&%e Penelitian Tin%akan !elas

Studi pengembangan m"del diskusi dalam pembelajaran IPS ini menggunakan Penelitian 0indakan Celas (classroom action research) sebagai met"de penelitiannya& ( Flli"t, %77%G M$.i##,%772G S"edars"n", %773G Casb"llah, %777G @epdikbud, %777G Bardani, et al,2000G Sukidin, et al,2000)& P0C mend"r"ng guru untuk selalu

meningkatkan kinerjanya dengan re#leksi, dengan selalu men$"ba strategi pembelajaran yang akan mengemansipasikan peserta didiknya dari pembelajaran yang ( teacher centered dan mend"r"ng sis!anya untuk (discover , yakni men$ari sendiri, sampai mampu berdiri mandiri dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan di luar "t"ritas gurunya (H"pkins dalam Biriaatmadja, 2002<%23)& Ada tiga tingkat emansipasi sebagaimana disebutkan di atas, yaitu < %& Cemampuan guru untuk keluar sejenak dari "t"ritasnya di bidang ilmu pengetahuan dan menemukannya sendiri bagaimana sesungguhnya penguasaan ilmu pengetahuan tersebut di dalam kenyataannya&

%2

2&

=uru dapat membebaskan dirinya dari tekanan'tekanan pejabat di atasnya seperti kepala sek"lah, penga!as, buku teks, para pengembang kurikulum atau ujian'ujian negara&

9&

Fmansipasi bukan hanya

pada guru melainkan juga pada tingkatan

sek"lah di dalam menghadapi bir"krasi di dalam pendidikan yang selalu ber"rientasi pada penga!asan atau k"ntr"l (Stenh"use dalam Biriaatmadja, 2002<%24)& Penelitian tindakan kelas itu bersi#at situasi"nal, yaitu berkaitan dengan mendiagn"sis masalah dalam k"nteks tertentu, misalnya di kelas dalam sek"lah, dan berusaha menyelesaikannya dalam k"nteks itu& Masalah yang diangkat dari praktek pembelajaran sehari'hari yang benar'benar dirasakan "leh guru dan sis!anya&

Cemudian diupayakan penyelesaiannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi sis!a, pr"#esi guru, dan mutu sek"lahnya, dengan jalan mere#leksi diri, yaitu sebagai praktisi dalam pelaksanaan penuh keseharian tugas'tugasnya, sekaligus se$ara sistematik meneliti praktisnya sendiri (@epdikbud, %777<5)& Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran se$ara mendalam tentang upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan $ara mengkaji dan menganalisis se$ara re#lekti#, partisipati# dan k"lab"rati# terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS melalui m"del diskusi, terhadap guru, sis!a, k"ndisi s"sial kelas serta kendala dan masalah apa yang dihadapi selama berlangsungnya pr"ses pembelajaran di kelas& @epdiknas (%777<7'%0) menetapkan tujuan Penelitian 0indakan Celas sebagai berikut< %& 0ujuan utama Penelitian 0indakan Celas demi perbaikan dan peningkatan

layanan pr"#esi"nal guru dalam menangani P:M dapat di$apai dengan

%9

melakukan re#leksi untuk mendiagn"sis keadaan& Mere#leksi adalah melakukan analisis'sintesis'interpretasi'eksplanasi dan berkesimpulan& Cemudian

men$"bakan alternati# tindakan dan e-aluasi e#ekti#-itasnya& Ini merupakan satu daur tindakan& 2& Mengembangkan kemampuan keterampilan guru untuk menghadapi

permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya dan?atau di sek"lahnya sendiri& 9& 0ujuan penyerta Penelitian 0indakan Celas ialah dapat ditumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru dan pendidik& P0C dilaksanakan demi perbaikan dan?atau peningkatan praktek pembelajaran se$ara berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi pr"#esi"nal pendidikan yang diemban guru& +leh karena itu, Penelitian 0indakan Celas merupakan salah satu $ara strategis dalam memperbaiki dan meningkatkan layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam k"nteks, dan?atau dalam peningkatan kualitas pr"gram sek"lah se$ara keseluruhan, dalam mayarakat yang $epat berubah& Pr"ses P0C merupakan serangkaian spiral atau siklus tindakan dan penelitian yang terdiri dari urutan peren$anaan (plan), tindakan (act), pengamatan (o!serve) dan re#leksi (re"lect).

B. Pr&se%ur Penelitian

Pr"sedur penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penelitian tindakan yang berbentuk siklus ( tindakan )& M"del Siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral yang dikembangkan "leh Cemmis dan 0aggart (H"pkins, %779<45G Biriaatmadja, 2002<%23'%25G Casb"llah, %777G S"edars"n", %773G Bardani, et al, 2000G Sukidin, et al, 2002<54G Sukardi, 2009<2%2'2%9G @epdikbud, %777<22'23)& Penelitian

%4

tindakan dilakukan dengan beberapa langkah siklus, hingga ter$apai tujuan yang diinginkan& 1angkah'langkah penelitian terdiri atas empat k"mp"nen penelitian tindakan (peren$anaan, tindakan, "bse-asi, dan re#leksi) dalam suatu sistem spiral yang saling berkait , selanjutnya pada siklus kedua dan seterusnya jenis kegiatan yang dilaksanakan peneliti bersama guru mitra adalah memperbaiki ren$ana (revised plan), pelaksanaan (act), pengamatan (o!served) dan re#leksi (re"lect)& @emikian seterusnya, siklus akan terus berulang hingga pembelajaran dirasakan berhasil& 0ahap'tahap dalam Penelitian 0indakan Celas yang dikemukakan "leh

Cemmis > M$0aggart (H"pkins, %779<45) dapat dilihat dalam gambar berikut< ,am'ar ( $iklus Tin%akan M&%el !emmis %an Taggart 3H&+kins4 (550627)

t 8 l e R

Plan

#'ser1e

8 A t
t 8 l e R
#'ser1e Re1ise% Plan

Se$ara "perasi"nal tahap'tahap kegiatan penelitian dalam siklus dapat dijelaskan sebagai berikut (M"del Cemmis dan 0aggart dalam Sukardi, 2009)< %& Peren$anaan

8 A t
%6

Cegiatan peren$anaan dia!ali dengan "rientasi pendahuluan& Hal ini dilaksanakan bersama antara peneliti dan guru yang mengajar IPS di kelas 8 SMA . *atinang"r terhadap pr"ses pembelajaran yang sedang berlangsung dan !a!an$ara dengan guru& Cegiatan ini merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengidenti#ikasi masalah dan menemukan #akta di lapangan& :erdasarkan temuan pada "rientasi pendahuluan, peneliti bersama guru IPS berdiskusi meren$anakan langkah'langkah kegiatan tindakan yang akan ditampilkan guru di kelas dalam pr"ses pembelajaran berikutnya&

2& Pelaksanaan 0indakan Pada tahap ini, guru melaksanakan kegiatan tindakan sesuai dengan peren$anaan yang telah dirumuskan bersama& *enis tindakan yang dilaksanakan merupakan hasil kesepakatan yang dilakukan bersama antara guru dan peneliti, se$ara k"lab"rati#& 9& +bser-asi Cegiatan tahap "bser-asi, dilakukan "leh guru bersama peneliti dengan menggunakan ped"man "bser-asi yang telah disiapkan sebelumnya& 0ahap ini dilaksanakan untuk melihat hasil atau dampak dan siklus (tindakan) yang dilaksanakan terhadap sis!a& Hasil "bser-asi merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan re#leksi dan re-isi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan untuk menyusun ren$ana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya& 4& De#leksi 0emuan pada !aktu kegiatan siklus yang diper"leh dari pelaksanaan pr"ses pembelajaran dianalisis dari hasil diskusi antara guru, peneliti, dan pembimbing&

%2

Cesimpulan hasil diskusi dijadikan dasar bagi penyusunan ren$ana tindakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berikutnya& @alam penelitian ini, jumlah siklus yang dilakukan tergantung kepada tingkat pen$apaian tujuan, berdasarkan pada ren$ana tindakan yang telah disusun sebelumnya& Penelitian akan diakhiri bila permasalahan yang biasanya timbul di dalam pembelajaran IPS sudah dapat diatasi dan resp"n dari sis!a sudah sesuai dengan apa yang diharapkan&

C. $ituasi $&sial Penelitian

%& 0empat Penelitian 1"kasi penelitian dilaksanakan di SMA . *atinang"r yang beralamat di *alan Daya % Subang&

2& Subyek Penelitian Subyek penelitian ber#"kus pada sis!a kelas 8 9 dan guru yang mengajar dikelas tersebut& Ini temasuk juga pr"ses belajar mengajar yang ada di kelas ini selama berlangsungnya pr"gram Penelitian 0indakan Celas &

D. Instrumen Penelitian

Peningkatan kemampuan sis!a di dalam kelas dapat diketahui dengan $ara "bser-asi langsung didukung "leh !a!an$ara dengan guru mitra dan peserta didik dan melakukan "bser-asi langsung di kelas& Pada dasarnya, dalam melakukan penelitian tindakan, peneliti sendiri berperan sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan in#"rmasi yang diperlukan& Hal ini berdasarkan asumsi dari .asuti"n (%772<63) bah!a

%3

hanya manusialah yang mampu memahami, memberikan makna terhadap interaksi antar manusia, gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam u$apan atau perbuatan yang mereka lakukan (dalam Atmadinata,2006<65'67)&

E. Pengum+ulan Data ,ntuk mempermudah pekerjaan peneliti juga menggunakan alat bantu

pengumpulan data yaitu < %& +bser-asi, dipergunakan untuk membantu peneliti mengamati pr"ses pelaksanaan m"del diskusi& 2& 1embar tes, untuk mengetahui perubahan kemampuan sis!a setelah mengikuti pr"ses pembelajaran dengan menggunakan m"del diskusi&

F. Analisis Data

Peng"lahan data dan analisis data dilakukan se$ara terus menerus sepanjang penelitian ini berlangsung dari a!al hingga akhir, yaitu mulai dari tahap "rientasi sampai pada tahap berakhirnya seluruh pr"gram tindakan sesuai dengan karakteristik p"k"k permasalahan dan tujuan penelitian (H"pkins, %779G M$.i##, %772)& Analisis data digunakan baik untuk data kualitati# dari hasil !a!an$ara

maupun data kuantitati# dari tes hasil belajar& Analisis data merupakan usaha (pr"ses) memilih, memilah, membuang dan mengg"l"ngkan data untuk menja!ab dua permasalah p"k"k, yaitu (%) tema apa yang dapat ditemukan pada data'data ini dan (2) seberapa jauh data'data ini dapat meny"k"ng tema tersebut (Sukidin, dkk&, 2002)& Analisis data ini dilakukan se$ara re#lekti#, partisipati# dan k"lab"rati# pada setiap tahap

%5

re#leksi sehingga dari hasil analisis re#leksi ini dapat ditemukan alternati# jalan keluar untuk menentukan ren$ana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan berikutnya& Pr"sedur peng"lahan dan analisis data menga$u pada p"la peng"lahan data dari H"pkins (H"pkins, %779<%47) yang dilakukan melalui tahap'tahap sebagai berikut<

(. !ateg&risasi Data @ata yang telah dikumpulkan melalui berbagai met"de pengumpulan data, akan diberi k"de'k"de berdasarkan kateg"ri yang telah ditentukan untuk memudahkan analisis (Miles > Huberman dalam Muhadjir ., 2002<46G Atmadinata 2006<22)& Categ"ri yang dimaksud adalahG %) Situasi sek"lah se$ara umum latar belakang sek"lah dan denah sek"lah 2) kelas, guru dan sis!a& 9) Pr"ses pembelajaran berupa in#"rmasi tentang hubungan s"sial antara guru dengan sis!a, antar sis!a dan perubahan yang terjadi selama berlangsungnya pr"ses pembelajaran IPS 4) Semua tindakan baik yang dilakukan "leh guru maupun sis!a di dalam kelas& Semua data dikumpulkan sehingga dapat memberikan penjelasan dan makna terhadap hasil temuan peneliti& -. 9ali%asi Data Suatu instrumen dikatakan -alid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (=ay, %759 dalam Sukardi,2009<%2%)& Situasi kelas berupa in#"rmasi tentang k"ndisi #isik

%7

Halidasi data adalah suatu kegiatan pengujian terhadap ke"bjekti#an dan keabsahan data& 0eknik -alidasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah< i& Triangulasi, merupakan penge$ekan kebenaran data atau in#"rmasi tentang pelaksanaan tindakan dengan $ara mengk"n#irmasikan kebenaran data sebagai upaya mendapatkan in#"rmasi dari sumber'sumber lain mengenai kebenaran data penelitian& Sumber lain yang dapat digunakan untuk

k"n#irmasi hasil penelitian ini adalah guru yang terlibat langsung dalam penelitian ini, sis!a dan guru'guru lain& ii& #em!er check, dilakukan untuk menge$ek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian, yakni dengan $ara mengk"n#irmasikannya dengan sumber data (Miles > Huberman dalam D"$hmadi, %773< 96G Muhadjir ., 2002<46)& @alam pr"ses ini, data atau in#"rmasi yang diper"leh

dik"n#irmasikan dengan guru kelas melalui kegiatan diskusi pada setiap akhir pelaksanaan tindakan& iii& $udit trail (.asuti"n,%772), yaitu men$ek kebenaran hasil penelitian sementara, beserta pr"sedur dan met"de pengumpulan datanya, dengan mengk"n#irmasikan pada bukti'bukti temuan yang telah diperiksa dan di$ek kesahihannya pada sumber data tangan pertama (dalam Sunardi, 2009<%%2)& @iskusi juga dilakukan dengan teman'teman seja!at, pembimbing atau dengan siapa saja yang dianggap berk"mpetensi& i-& %xpert &pinion, dilakukan dengan $ara mengk"nsultasikan hasil temuan penelitian kepada para ahli, (.asuti"n dalam D"$hmadi, %773<96)& @alam kegiatan ini, peneliti mengk"nsultasikan hasil temuan penelitian kepada pembimbing untuk memper"leh arahan dan masukan sehingga -alidasi temuan penelitian dapat dipertanggungja!abkan&

20

0. Inter+retasi Pada tahap ini peneliti berusaha menginterpretasikan temuan'temuan penelitian berdasarkan kerangka te"ri yang dipilih dengan menga$u pada n"rma' n"rma praktis yang disetujui atau instuisi guru itu sendiri yang menggambarkan pelajaran yang baik (H"pkins, %779)& Hasil intepretasi ini diharapkan dapat memberikan makna yang $ukup berarti untuk kegiatan tindakan selanjutnya dan dapat mengembangkan m"del diskusi pada sis!a SMA . *atinang"r&

BAB I9 PEMBAHA$AN HA$IL PENELITIAN

Pada bagian ini akan dikemukakan temuan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sesuai dengan rangkaian tindakan yang telah dilakukan& Paparan data temuan ini sebelumnya dia!ali dengan gambaran a!al pembelajaran mata pelajaran IPS dan diakhiri dengan pr"ses dan hasil pelaksanaan tindakan mengembangkan pr"ses pembelajaran&

A. Deskri+si Hasil Penelitian

(. Pr& il A.al Pem'elajaran IP$ +rientasi pertama yang peneliti lakukan di SMA . *atinang"r ini pada tanggal %5 Pebruari 2007 dengan melakukan !a!an$ara dengan guru mitra& Setelah guru mitra menyetujui untuk bekerja sama& Melakukan re#leksi tidak ubahnya seperti berdiri di depan $ermin untuk melihat kembali bayangan kita atau memantulkan kembali kejadian yang perlu kita kaji

2%

(Bardani, dkk, 2000<224)& @engan dibantu dengan hasil analisis data, guru men$"ba merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung dan mengapa seperti itu terjadinya& =uru dibantu peneliti men$"ba merenungkan mengapa satu usaha perbaikan berhasil dan mengapa yang lainnya gagal& Melalui re#leksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah di$apai, serta apa yang belum di$apai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya& Pada hari *umat, 20 Pebruari 2007 peneliti dan guru mitra melakukan re#leksi bersama di ruang guru untuk mendiskusikan beberapa temuan selama berlangsungnya pr"ses pembelajaran dari tahun ke tahun& :eberapa temuan yang belum dapat

dikateg"rikan sebagai tindakan belajar yang baik adalah< %& Selama memberikan penjelasan dengan met"de $eramah dan tanya ja!ab, guru hanya berada di sekitar papan tulis dan meja guru atau di area depan saja, idealnya untuk pengel"laan kelas, guru sesekali berjalan'jalan sambil menge$ek, sejauh mana sis!a memperhatikan pelajarannya& 2& =uru mend"minasi pembelajaran (teacher centered) dengan mend"minasi sebagian besar pembi$araan di kelas& Padahal dengan digabungkannya met"de $eramah dan tanya ja!ab, bisa menggairahkan sis!a dalam berinteraksi selama pembelajaran berlangsung memb"sankan 9& =uru belum menggunakan alat peraga sebagai alat bantu selama pr"ses pembelajaran berlangsung& Penggunaan alat peraga dapat membantu guru dalam memberikan penjelasan kepada sis!a sehingga sis!a pun dapat lebih paham dan $epat menangkap maksud dan arah pembi$araan gurunya& 4& =uru tidak terlihat memba!a buku paket, dan buku pegangan yang dipunyai sis!a hanya 1CS saja& Sebenarnya guru bisa memba!a beberapa buku paket untuk bukan malah sebaliknya, pembelajaran terasa m"n"t"n dan

22

diperlihatkan kepada sis!a sebagai bahan ba$aan, daripada hanya mengandalkan 1CS saja& 6& Sebagian besar sis!a tidak mempunyai buku pegangan IPS& 2& =uru langsung menja!ab pertanyaan sis!a, mestinya guru melemparkan terlebih dahulu pertanyaan tersebut kepada sis!a yang lain dan memberikan kesempatan kepada sis!a yang lain untuk memberikan ja!abannya& Selain itu pula guru dapat memberikan pujian (re'ard) kepada sis!a yang bertanya maupun yang menja!ab& 3& Masih ada sis!a yang tidak memperhatikan pelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan tidak ditegur "leh gurunya& 5& =uru tidak membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran& *ika guru membuat

kesimpulan bersama dengan sis!a maka diharapkan ada materi yang (menempel) di benak sis!a& 7& =uru tidak menegur dan mengingatkan sis!a yang men$"ntek, sehingga memberikan peluang kepada sis!a untuk melakukan hal yang sama (men$"ntek) pada tes'tes yang berikutnya& Seharusnya guru menegur dan memberikan sangsi kepada sis!a yang men$"ntek !alaupun guru merasa bah!a kebiasaan men$"ntek tidak bisa dirubah& %0& =uru perlu merubah met"de pembelajaran yang bisa menyenangkan sis!a dan membuat pr"ses belajar mengajar menyenangkan, tidak m"n"t"n dan tidak memb"sankan& -. Peren8anaan untuk Tin%akan Pertama Pada hari Dabu, 26 Pebruari 2007 setelah re#leksi dilakukan, peneliti dan guru mitra langsung menyusun ren$ana tindakan untuk siklus pertama, yaitu< a& Cegiatan P0C dengan m"del diskusi dimulai dengan p"k"k bahasan in#lasi b& =uru melanjutkan dengan membuka pembelajaran terlebih dahulu dengan melakukan entr !ehaviour, untuk mengetahui kemampuan a!al sis!a tentang materi in#lasi&

29

$& =uru membuat kel"mp"k sis!a yang terdiri dari 7 kel"mp"k& Carena jumlah sis!a ada 95 "rang, maka disepakati tiap'tiap kel"mp"k berangg"takan 4 ' 6 "rang& Sebelumnya kami sepakat untuk mena!arkan terlebih dahulu pembuatan kel"mp"k ini kepada sis!a dengan syarat bah!a setiap kel"mp"k harus berangg"takan sis!a yang kemampuan masing'masing sis!a berbeda sehingga terbentuklah kel"mp"k yang heter"gen sesuai dengan syarat dari pembelajaran m"del diskusi& d& =uru membentuk kel"mp"k, sesuai dengan aturan yang ada dalam m"del diskusi yaitu< membuat salinan lembar ringkasan sis!a dan mengurutkan sis!a mulai dari peringkat tertinggi sampai peringkat terendah& Cemudian guru menentukan jumlah

angg"ta kel"mp"k& Idealnya tiap kel"mp"k berangg"takan 4 "rang& :ila tidak bisa, mungkin akan ada sisa kel"mp"k yang berangg"takan ganjil& Setelah menentukan jumlah angg"ta kel"mp"k, guru melakukan pembentukan kel"mp"k dimana setiap kel"mp"k terdiri dari sis!a berkemampuan rendah hingga tinggi dan rata'rata kemampuan tiap sis!a di kelas merata& 0erakhir guru mengisikan nama'nama

angg"ta kel"mp"k ke dalam #"rmat yang sudah disediakan& e& Pembelajaran dalam satu siklus disesuaikan dengan urut'urutan pelaksanaan m"del diskusi yaitu, pertama guru melakukan presentasi kelas yang men$akup pembukaan, pengembangan dan petunjuk dalam pelajaran& Setelah dirasakan memadai maka membiarkan sis!a belajar dalam kel"mp"knya dan yang terakhir melakukan tes indi-idu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sis!a dalam memahami pelajaran yang diberikan "leh guru& 0ahapan dalam satu siklus bisa berbeda setiap siklusnya tergantung dari ke$epatan sis!a dalam menyerap materi yang diajarkan dan kemampuan guru dalam mengel"la kelas&

24

#& 0indakan pertama akan dimulai tanggal 23 Pebruari 2007 Pada saat tindakan yang pertama guru menyiapkan materi, lembar kerja untuk kel"mp"k dan da#tar nama' nama kel"mp"k& Sambil meren$anakan tindakan, guru mitra merasa kha!atir tentang hasil yang akan di$apai, apalagi menurut guru, IPS merupakan pelajaran yang sulit dipelajari jika guru tidak menerangkan se$ara langsung& Peneliti menjelaskan bah!a m"del diskusi tidak begitu saja membiarkan sis!a belajar dengan kel"mp"knya saja, tapi ada urut'urutan yang harus dilakukan& *ustru menurut penelitian'penelitian

terdahulu, m"del diskusi ini dapat membangkitkan m"ti-asi dan semangat bersaing sis!a sehingga sis!a yang paling tidak bisa pun akan berusaha untuk belajar dan menjadi bisa&

B. Deskri+si Pelaksanaan Tin%akan

(. Pelaksanaan Tin%akan $iklus Pertama %&%& @eskripsi +bser-asi 0indakan Siklus Pertama =uru memperlihatkan sk"r dasar yang didapatkan dari rata'rata hasil dua kali tes, yaitu tes a!al dan tes akhir yang dilakukan guru pada tanggal 23 Pebruari 2007& @a#tar nilai tersebut sudah mengurutkan nilai sis!a dari mulai nilai sis!a yang paling besar sampai sis!a yang paling ke$il& Penentuan sk"r dasar ini untuk menentukan pembagian kel"mp"k, mulai dari kel"mp"k atas, kel"mp"k tengah, sampai kel"mp"k ba!ah& Selain itu juga guru memperlihatkan hasil pembagian kel"mp"k berdasarkan urutan dalam sk"r dasar yang sudah dibuat "leh guru& 0abel penentuan sk"r dasar dan pengel"mp"kan sis!a dapat dilihat dalam lampiran 0abel 6 (dibuat dalam skala penilaian 0 '%00)< %&2& De#leksi 0indakan Siklus Pertama

26

Pada hari Selasa, 9 Maret 2007 pukul %0&00 BI: peneliti dan guru mitra melakukan re#leksi bersama di ruang guru untuk mendiskusikan beberapa temuan selama berlangsungnya pr"ses pembelajaran hari *umat, 23 Pebruari 2007& :eberapa temuan yang belum dapat dikateg"rikan sebagai tindakan belajar yang baik adalah< %& =uru tidak melakukan entr !ehaviour pada a!al pelajaran melainkan langsung menyarankan pembentukan kel"mp"k sis!a& 2& =uru belum memberikan pertanyaan yang bersi#at analisa, pertanyaan yang

diajukan guru $enderung tidak membutuhkan ja!aban sis!a karena langsung dija!ab "leh sis!a dan guru hanya mengek"r saja& 9& Pada saat belajar kel"mp"k, partisipasi sis!a yang berinteraksi dengan guru belum melibatkan seluruh kel"mp"k& 4& =uru sudah berkeliling ke seluruh kelas, untuk meng"ntr"l diskusi yang dilakukan "leh sis!a& 0erlihat sis!a banyak melakukan pertanyaan yang

langsung dija!ab "leh guru& 6& Cebiasaan guru langsung menja!ab pertanyaan sis!a, masih ada dalam pembelajaran kali ini, mestinya guru melemparkan terlebih dahulu pertanyaan tersebut kepada sis!a yang lain dan memberikan kesempatan kepada sis!a yang lain untuk memberikan ja!abannya& Selain itu pula guru dapat memberikan pujian (re'ard) kepada sis!a yang bertanya maupun yang menja!ab& -. Peren8anaan Tin%akan $iklus !e%ua. :erdasarkan re#leksi terhadap pelaksanaan tindakan pertama, peneliti dan guru mitra mengadakan diskusi balikan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pertama dan meren$anakan tindakan siklus kedua& @iskusi ini langsung dilaksanakan setelah re#leksi dengan guru mitra& @ari hasil diskusi ini kami memper"leh kesepakatan sebagai berikut<

22

%&

Cel"mp"k belajar sudah berjalan dengan baik dan sis!a sudah mampu untuk berk"munikasi, men$ari in#"rmasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja sama kel"mp"k&

2& Si#at teacher centered sudah tidak terlihat lagi, guru sudah mem#ungsikan diri sebagai m"ti-at"r dan #asilitat"r dalam belajar dengan memberikan kesempatan dan pelayanan yang sama kepada masing'masing kel"mp"k& 9& Supaya guru tetap bertindak sebagai m"ti-at"r dan #asilitat"r selama pr"ses belajar mengajar berlangsung, dan tetap menjalankan m"del diskusi sesuai dengan tata $ara yang sudah dilatihkan& 4& Siklus pertama masih di#"kuskan pada kemampuan sis!a dalam berk"munikasi, men$ari in#"rmasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja sama kel"mp"k ditambah dengan kemampuan sis!a se$ara indi-idual dalam mengerjakan tes berikutnya& 0. Pelaksanaan Tin%akan $iklus !e%ua Se$ara keseluruhan da#tar nilai mulai dari tes yang pertama sampai dengan yang terakhir dapat dilihat pada lampiran 0abel 2, dan rekapitulasi dapat dilihat pada table 3& serta rekapitulasi penghargaan terhadap kel"mp"k setelah dua kali tes dapat dilihat dalam lampiran pada table 5& @ari hasil re#leksi ini disepakati< %& Cinerja guru sudah "ptimal, guru sudah mampu menjadi #asilitat"r dan m"ti-at"r sis!a dalam belajar kel"mp"k& 2& Sis!a sudah dapat bekerja kel"mp"k se$ara maksimal& Sis!a sudah

menunjukkan bah!a mereka sudah mampu untuk berk"munikasi, men$ari in#"rmasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja sama kel"mp"k& Selain

23

itu juga sis!a yang selama ini merasa bisa, dapat membantu temannya yang belum mampu memahami materi& 9& Peneliti dan guru menyepakati bah!a pada siklus kedua ini merupakan pun$ak dari kemampuan guru dalam hal menumbuhkan semangat sis!a dalam belajar kel"mp"k dan peduli kepada teman satu kel"mp"knya dan sis!a pun sudah menunjukkan bah!a mereka sudah berusaha agar kel"mp"knya menjadi kel"mp"k yang terbaik& C. Analisis Penelitian

:erdasarkan pada pelaksanaan penelitian tindakan ini, sejak siklus pertama hingga siklus kedua, beberapa analisis yang dilakukan "leh peneliti berdasarkan pada penerapan m"del diskusi di kelas 89 SMA . *atinang"r, adalah sebagai berikut<

(. Analisis Tin%akan Pertama :eberapa temuan yang dapat dianalisis dalam tindakan pertama ini adalah< (%) kemampuan guru dalam membuka pelajaran, (2) pemahaman guru terhadap m"del diskusi (9) penggunaan sumber dan alat belajar (4) kemampuan guru dalam mengel"la kelas (6) kemampuan sis!a membentuk kel"mp"k belajar (2) kemampuan sis!a belajar dalam kel"mp"knya, dan (3) kemampuan guru menutup pelajaran& Sesuai dengan ren$ana a!al yang disusun "leh peneliti dengan guru mitra, pada a!al pembelajaran guru harus membuka pembelajaran terlebih dahulu& =uru membuka pelajaran dengan mengabsen sis!anya terlebih dahulu tetapi tidak dilanjutkan dengan memberikan entr !ehaviour & Cemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini& =uru meminta sis!a untuk membuat kel"mp"k dengan berdasarkan prinsip heter"genitas (Sla-in %776<4)& =uru menjelaskan apa itu prinsip

25

heter"genitas, sehingga sis!a lebih paham dalam pembentukan kel"mp"k&

@alam

beberapa menit sis!a men$"ba untuk membentuk kel"mp"knya, !alaupun pada saat peneliti bertanya kepada salah se"rang sis!a (ASy ), mereka tidak terbiasa membentuk kel"mp"k dengan memperhatikan kemampuan masing'masing& :iasanya mereka membentuk kel"mp"k dengan $ara'$ara< membagi kel"mp"k berdasarkan l"kasi tempat duduk atau berdasarkan absen (dilakukan "leh guru) atau sis!a memilih sendiri kel"mp"knya berdasarkan kedekatan dengan sis!a yang lainnya& Setelah berlangsung

beberapa menit, se"rang sis!a (@k) mengusulkan agar guru saja yang membentuk kel"mp"knya, dan didukung "leh ASy dan @a , yang didasarkan dari nilai yang sudah ada& Menurut mereka, guru lebih mengetahui kemampuan sis!a berdasarkan dua kali tes yang sudah dilakukan "leh guru& @alam hal pembentukan kel"mp"k ini, guru sudah berusaha untuk bersikap dem"kratis, !alaupun dalam m"del diskusi pembentukan kel"mp"k sis!a mutlak adalah !e!enang guru (Sla-in, %776)& Sla-in menyebutkan jangan biarkan sis!a menentukan kel"mp"knya sendiri, karena $enderung mengikuti perasaan suka atau tidak suka& Sebenarnya guru sudah menyiapkan kel"mp"k'kel"mp"k berdasarkan peringkat sis!a, sehingga pada saat sis!a meminta guru yang membentuk kel"mp"knya, guru sudah siap dengan susunan kel"mp"k tersebut& Penggunaan sumber belajar, pada tindakan yang pertama ini, buku yang digunakan hanya 1CS terbitan dari /H Aria @uta @ep"k, tidak ditunjang "leh buku paket yang lainnya& Alasan penggunaan 1CS ini, karena harganya murah dan banyak latihannya& 0idak ada usaha dari guru maupun sis!a untuk mempunyai sumber belajar yang lain sehingga sis!a hanya terpaku pada apa yang ada dalam 1CS tersebut& Ceadaan seperti ini harus diatasi dengan mengganti m"del pembelajaran yang biasanya k"n-ensi"nal sehingga diharapkan penerapan m"del diskusi merupakan upaya yang tepat karena

27

menurut *"hns"n > *"hns"n (1ie, 2002<%3) dapat menumbuhkan saling ketergantungan yang p"siti# dan tanggung ja!ab perse"rangan& Alasan ini akan mema$u sis!a untuk men$ari sumber belajar karena tujuan dari m"del diskusi adalah mem"ti-asi sis!a agar saling membantu mengerjakan materi yang diberikan "leh guru& *ika kel"mp"knya ingin menang maka masing'masing angg"ta kel"mp"k harus membantu satu sama lain& @alam hal kemampuan mengel"la kelas, guru mitra sudah berusaha untuk melakukan aspek pertama dalam m"del diskusi yaitu presentasi kelas& Hal ini sering dilaksanakan dengan pengajaran langsung "leh sang guru, & Presentasi kelas yang diberikan harus di#"kuskan pada materi yang akan diberikan agar sis!a lebih jelas #"kusnya dan

memperhatikan presentasi dengan baik& @alam melakukan presentasi kelas, guru masih bersi#at teacher centered, si#at ini terlihat pada saat ada pertanyaan dari sis!a, guru langsung menja!ab tanpa memberi kesempatan kepada sis!a yang lain untuk mengemukakan pendapatnya& Seharusnya guru memberi kesempatan terlebih dahulu kepada sis!a yang lain yang mungkin sudah mengetahui man#aatnya& Pada saat sis!a sudah duduk dalam kel"mp"knya, guru sudah berjalan berkeliling dan melayani pertanyaan'pertanyaan yang dil"ntarkan "leh sis!a& Sayangnya kel"mp"k yang tidak bertanya, tidak diberi perhatian "leh guru, mungkin guru menganggap kel"mp"k tersebut sudah bisa memahami sendiri& Alangkah lebih baiknya apabila guru singgah ke

kel"mp"k tersebut dan guru berinisiati# untuk bertanya terlebih dahulu& Asumsi bah!a kel"mp"k yang tidak bertanya pasti sudah bisa, dapat menghambat kelangsungan materi jika kenyataannya kel"mp"k tersebut tidak mengerti sama sekali& Cerjasama sis!a dalam kel"mp"k sudah berlangsung $ukup baik, terlihat dalam masing'masing kel"mp"k sis!a yang ada dalam peringkat atas menugaskan dirinya sendiri untuk memberikan penerangan kepada teman'temannya yang lain& Sementara teman yang lainnya ada yang mendengarkan& :eberapa kel"mp"k terlibat diskusi yang

90

diselingi dengan perdebatan'perdebatan ke$il& Se$ara keseluruhan, sis!a sudah mampu berk"munikasi dan bekerja sama dengan kel"mp"knya se$ara baik& =uru sudah mengambil kesimpulan pada saat menutup pembelajaran dengan

mengulas kembali sedikit materi yang sudah dilakukan pada pr"ses belajar mengajar& Hal ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan guru tersebut& Mungkin karena guru memang sudah memahami bah!a pr"ses belajar harus ditutup dengan membuat kesimpulan& -. Analisis Tin%akan !e%ua. Cinerja guru pada siklus kedua ini sudah bagus, guru sudah bisa menjadi #asilitat"r dan m"ti-at"r sis!a dalam belajar kel"mp"k& Si#at'si#at pembelajar yang teacher

centered sudah tidak terlihat dari mulai siklus pertama& 0idak ada lagi $eramah yang memb"sankan, d"minasi dan sikap guru yang "t"riter, menguasai pr"ses belajar mengajar& Pembelajaran sudah berpusat pada sis!a, dimana guru melakukan

pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan sis!a& =uru sudah membuka pelajaran dan menga!ali pembelajaran dengan memberikan entr tujuan pembelajaran& !ehaviour juga menyampaikan

Menyimpulkan pembelajaranpun dilakukan "leh guru diakhir

pr"ses sebagai upaya untuk menutup pembelajaran& Cemampuan sis!a dalam bekerja kel"mp"k pun sudah semakin baik, ini terlihat dari hasil tes indi-idu yang dilakukan pada siklus kedua ini dimana nilai terke$il yang di$apai sis!a adalah 30 dan banyak yang memper"leh nilai %00 sehingga bisa dikatakan tujuan pembelajaran m"del diskusi ini ter$apai& Suasana belajar yang terekam dalam siklus kedua ini adalah kegairahan dan semangat sis!a dalam mengikuti pr"ses belajar mengajar& Sis!a tetap bersemangat sampai akhir, terlihat pada saat guru bersama sis!a memeriksa hasil tes bersama'sama,

9%

sis!a terlihat sangat antusias, apalagi ada peningkatan nilai yang diper"leh "leh masing' masing indi-idu& Peneliti dan guru mitra menyepakati bah!a pada siklus kedua ini merupakan pun$ak dari kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran m"del diskusi dan sis!apun telah menunjukkan bah!a sis!a merasa nyaman dengan m"del diskusi dan telah berhasil memperbaiki nilai yang diper"leh se$ara indi-idual !alaupun belajar se$ara berkel"mp"k& @engan anggapan bah!a pembelajaran sudah stabil dan ada harapan dari sis!a !alaupun peneliti sudah tidak meneliti lagi, tapi pembelajaran ingin tetap dilakukan seperti yang sudah diterapkan "leh guru, maka tindakan kedua merupakan siklus terakhir&

D. Im+likasi M&%el Diskusi terha%a+ Pem'elajaran IP$.

,paya mengembangkan suatu m"del pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar sis!a dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan m"del diskusi dilakukan dengan maksud agar sis!a mampu memahami materi in#lasi se$ara lebih mendalam dilihat dari sudut pandang dan kebiasaan yang berbeda dari biasanya& :erbeda disini dalam artian sis!a mampu menerapkan, membiasakan dan

membudayakan $ara'$ara yang diper"leh dalam m"del diskusi dalam pr"ses pembelajaran IPS selanjutnya dan pada pembelajaran yang lainnya& Selain itu pula upaya penerapan m"del diskusi dalam pembelajaran IPS, dimaksudkan pula agar sis!a dapat belajar k"nten akademik dan keterampilan' keterampilan dalam bidang s"sial dan beberapa perilaku s"sial, sikap dan kemampuan (Sla-in, %774<9)& :elajar dengan menggunakan m"del diskusi akan menumbuhkan gairah dalam belajar, karena dengan $ara ini akan terjadi k"mpetisi di antara sesama angg"ta

92

kel"mp"k dan memungkinkan sis!a untuk belajar se$ara nyata bagaimana terlibat, bertingkah laku, bekerja sama, k"mpr"mi, saling memberikan dukungan antar indi-idu dalam kel"mp"k, merasakan, bersikap, bernilai dan berpartisipasi dalam kel"mp"k yang sangat penting artinya bagi kehidupannya di masyarakat dan bangsanya pada masa mendatang (:adeni, %775<2G Atmadinata, 2006<7)& @alam m"del diskusi guru bukan lagi berperan sebagai satu'satunya nara sumber dalam pembelajaran, melainkan berperan sebagai m"ti-at"r, #asilitat"r dan manajer pembelajaran& Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana keterbukaan dan dem"kratis akan memberikan kesempatan yang "ptimal bagi sis!a untuk memper"leh in#"rmasi yang lebih banyak mengenai materi yang dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap, dan keterampilan s"sialnya sebagai bekal dalam kehidupannya di masyarakat (Sla-in<%772)& @alam penerapan m"del diskusi di kelas dari siklus pertama sampai siklus kedua, maka sis!a memper"leh beberapa hal, yaitu< %& Sis!a memper"leh pengalaman baru tentang m"del pembelajaran, sehingga sis!a bisa membandingkan antara m"del pembelajaran yang lama yang hanya mengandalkan met"de $eramah, tanya ja!ab dan pemberian tugas dengan diskusi& 2& Sis!a memper"leh pelajaran tentang< bekerja sama, saling memberikan m"ti-asi antar teman, menjadi pemimpin dalam kel"mp"k, keberanian mengemukakan pendapat, berk"munikasi, berpikir, bertanggung ja!ab, meme$ahkan masalah dan menganalisa& Sis!a juga sudah mengembangkan kemampuan men$ari in#"rmasi m"del

dengan semakin banyaknya sis!a yang memba!a sumber belajar yang tidak hanya dari satu penerbit tetapi berma$am'ma$am penerbit, sehingga sis!a bisa saling bertukar in#"rmasi&

99

9& Sis!a mempunyai tanggung ja!ab indi-idu dengan berusaha mengerjakan tesnya se"rang diri dan menginginkan hasil yang bagus sehingga akan berpengaruh baik terhadap kel"mp"knya 4& Sis!a menjadi lebih bergairah dan bersemangat dalam belajar dilihat dari IdenyutJ pembelajaran yang berlangsung sampai siklus kedua terasa hidup, dan tidak terlihat ada sis!a yang merasa b"san& 6& Sis!a memper"leh hasil yang lebih baik& Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai yang baik dari tes yang satu ke tes yang berikutnya& @alam dua siklus yang dilakukan, ditemukan beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai implikasi meningkatnya hasil pembelajaran dengan m"del diskusi dalam pembelajaran IPS, dalam hubungannya dengan #ungsi dan tujuan pembelajaran IPS di SMA itu sendiri yaitu< %& $is.a mam+u mengem'angkan +engetahuan tentang IP$ +a%a materi in lasi. @alam mengembangkan pengetahuan ini, sis!a berusaha untuk menggali in#"rmasi' in#"rmasi IPS tidak hanya dari satu sumber& Hal ini terbukti pada saat "bser-asi pertama buku yang dipergunakan hanya satu sumber saja berupa 1CS (1embar Cerja Sis!a) tetapi pada akhir siklus kedua sudah banyak sis!a yang memiliki bahan ajar berupa buku paket !alaupun tidak sama penerbitnya, jadi tidak sekedar 1CS sebagai ped"man utama& pengetahuan sis!a& -. $is.a mam+u mengem'angkan keteram+ilan IP$. Ceterampilan yang dimaksud dalam materi in#lasi adalah menganalisa terjadinya in#lasi& Ceterampilan ini digunakan untuk mengkaji in#"rmasi yang sampai kepada sis!a guna menentukan kesahihan in#"rmasi tersebut& sis!a yang bertanya tersebut bisa memahami, menganalisa ulang dan menyimpulkan pendapat dari temannya& :eragamnya buku paket yang ada di kelas, justru menambah

94

Ceterampilan lain yang dimiliki sis!a adalah sudah mampu untuk berk"munikasi, men$ari in#"rmasi, berpikir dan menganalisa juga membina kerja sama kel"mp"k& Cemampuan sis!a memiliki keterampilan ini menghasilkan peningkatan nilai dari tes yang pertama ke tes yang berikutnya& 9& $is.a mam+u 'ersika+ rasi&nal4 teliti4 jujur %an 'ertanggung ja.a'& @alam mengembangan sikap rasi"nal sis!a sudah menunjukkan sikap rasi"nal mereka dalam hal pembentukan kel"mp"k di siklus satu& Sis!a menyerahkan

pembentukan kel"mp"k kepada guru karena merasa tidak sanggup untuk melakukannya sendiri& Sis!a beranggapan prinsip heter"genitas yang diinginkan "leh guru tidak akan ter$apai karena masing'masing sis!a belum mengetahui kemampuannya dalamIPS pada materi in#lasi& Cetelitian ditunjukkan dengan tidak begitu saja menerima pendapat dari teman yang lain juga dalam mengerjakan lembar kerja yang diberikan "leh guru dan ini sudah ditunjukkan sejak siklus satu& Sikap jujur ditunjukkan "leh sis!a pada saat mengerjakan tes yang diberikan "leh guru&

Sis!a berusaha mengerjakan tesnya se"rang diri, !alaupun ini dik"ndisikan "leh guru dengan memberikan set s"al yang berbeda kepada setiap sis!a& Sikap

bertanggung ja!ab ditunjukkan "leh sis!a dengan $ara membantu teman dalam satu kel"mp"knya yang belum memahami materi yang diberikan dan berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik bagi kel"mp"knya& Hal ini sudah ditunjukkan sejak siklus yang pertama. :erdasarkan analisis yang dilakukan pada setiap siklus, te"ri'te"ri diskusi terhadap pembelajaran IPS, maka m"del diskusi dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS di kelas 89 SMA . *atinang"r telah men$apai tujuannya&

96

BAB 9 !E$IMPULAN DAN RE!#MENDA$I

A. !esim+ulan.

%& Penguasaan k"nsep sis!a kelas 89 SMA . *atinang"r dengan menerapkan met"de diskusi tampak jelas meningkat dan dari siklus pertama ketuntasan telah men$apai 44,434 dan meningkat pada siklus kedua menjadi 37,944& Maka dengan demikian jelaslah bah!a dengan penerapan met"de diskusi pada kegiatan belajar mengajar IPS pada materi In#lasi telah terbukti berhasil& 2& M"del diskusi merupakan suatu pembelajaran yang mengk"ndisikan sis!a untuk belajar dalam suatu kel"mp"k ke$il dengan tingkat kemampuan yang berbeda& @alam menyelesaikan tugas'tugasnya, setiap angg"ta kel"mp"k bekerja sama dan saling membantu untuk saling memahami materi yang diberikan, membantu memberikan in#"rmasi kepada teman satu kel"mp"k sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar& Cegiatan belajar dinyatakan selesai jika semua sis!a dalam kel"mp"k tersebut memahami dan menguasi materi pembelajaran&

92

M"del

dapat dipergunakan pada semua tingkatan belajar untuk men$apai keberhasilan belajar&

sehingga Ceberhasilan

memungkinkan

pembelajaran diskusi tidak hanya ditentukan "leh guru tetapi juga ditentukan "leh sis!a yang tergabung dalam kel"mp"knya& pelaksanaan diskusi harus diiringi dengan pembekalan keterampilan dalam melakukan kerja sama seperti berani berbi$ara dan mengemukakan pendapat, berani bertanya, menghargai pendapat teman, memberi semangat kepada teman untuk berbi$ara, tidak mend"minasi pembi$araan dalam kel"mp"k, mempunyai kemampuan argumentasi dan keterampilan'keterampilan lainnya yang dapat menunjang suksesnya strategi diskusi& 9& Peran penting guru sebagai pemegang kebijakan dalam menentukan

pembelajaran di dalam kelas, tidak dapat diabaikan, karena itu guru mutlak harus memiliki !a!asan yang luas dan mengetahui berbagai met"de dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan akti#itas dan kreati#itas sis!a dalam mengatasi kesulitan'kesulitan belajar pada mata pelajaran IPS& =uru dituntut harus memahami keinginan sis!a dalam belajar tetapi tidak melepas begitu saja& =uru tetap bertanggung ja!ab sepenuhnya dalam pr"ses belajar mengajar& M"del diskusi dengan sendirinya menjadikan pembelajaran yang asalnya bersi#at teacher centered menjadi student centered, karena k"ndisi s"sial di dalam kelas berbeda& *ika biasanya guru yang terus memberikan materi se$ara klasikal

indi-idual, maka setelah m"del ini diterapkan, interaksi yang terjadi di dalam kelas menjadi interaksi antar guru dengan sis!a, sis!a dengan sis!a dalam satu kel"mp"k, sis!a dengan sis!a yang berbeda kel"mp"k dan kel"mp"k yang satu dengan kel"mp"k yang lainnya& Hal ini membuat suasana kelas lebih hidup dan tidak memb"sankan bagi sis!a& Peranan guru hanya sebagai #asilitat"r dan

93

m"ti-at"r dalam upaya membantu dan melatih sis!a dalam menerapkan m"del diskusi di dalam kelas& +leh karena itu, pr"ses pembelajaran IPS sudah seharusnya diarahkan pada penekanan pr"ses yang dilakukan selama pembelajaran, bukan hanya dilihat dari hasil akhir sehingga sis!a tidak lagi menganggap bah!a IPS merupakan pelajaran yang sulit dipelajari tetapi justru dalam pr"sesnya sis!a diajak untuk menyenangi pelajaran IPS& @engan mementingkan pr"ses sis!a dibiasakan dan dilatih untuk melakukan segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran IPS& B. Rek&men%asi

:erdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan beberapa rek"mendasi dalam penerapan m"del diskusi sebagai berikut< %& :erdasarkan pada hasil temuan selama penelitian, maka m"del diskusi dapat diterapkan dengan baik di dalam kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar sis!a dan keterampilan yang dilakukan "leh sis!a& Hal ini membuktikan bah!a penting untuk mempertimbangkan m"del diskusi sebagai salah satu m"del pembelajaran yang dapat dilakukan di dalam kelas& ,ntuk meningkatkan pemahaman sis!a,

sebaiknya sis!a banyak berlatih dan melakukan peer teaching sehingga pemahaman sis!a terhadap materi IPS menjadi lebih baik& 2& M"del diskusi dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan kerja sama yang baik antara guru dan sis!a& =uru harus betul'betul memahami m"del yang akan diterapkan di kelas sehingga jika ada sis!a yang tidak mengerti m"del diskusi, guru dapat menjelaskannya dengan baik& @alam penerapan m"del diskusi, guru sebaiknya dapat menjalankan perannya sebagai peran$ang, #asilitat"r, m"ti-at"r dan pengel"la pembelajaran& ,ntuk memper"leh kinerja seperti itu, maka guru sebaiknya terus

95

mengembangkan pr"#esi"nalisme baik melalui pendidikan #"rmal maupun kegiatan' kegiatan pengembangan pr"#essi"nal dalam jabatan seperti M=MP, 'orkshop dan kegiatan'kegiatan lain yang dapat mengembangkan !a!asan& 9& =uru dapat mend"r"ng sis!a untuk menambah !a!asannya dengan menyarankan pen$arian in#"rmasi tentang IPS dari berbagai buku sumber, media baik $etak maupun elektr"nik bahkan dari internet& Hal ini dapat memberikan nilai tambah kepada sis!a dan pemahaman yang baru& =uru akan merasa term"ti-asi untuk mengembangkan dirinya juga jika sis!a dapat melakukan hal'hal yang disarankan "leh gurunya&

97

DAFTAR PU$TA!A Al Mu$htar, Su!arma& (2004)& (engem!angan !erpikir dan )ilai dalam (endidikan *(+ , :andung< =elar Pustaka Mandiri& @epartemen Pendidikan .asi"nal& (%777) ,ahan (elatihan (enelitian Tindakan ($ction -esearch), *akarta< tidak diterbitkan& @imyati dan Mulyana& (2002)& ,ela.ar dan (em!ela.aran. *akarta<Dineka /ipta& @jahiri, C"sasih& (2004)& (etikan *nternet / 01.023 Cooperative4Colla!orative *nquir Learning #odel and +ocial Learning #odel& :andung<Pr"di P, K PPS ,PI& @jajadisastra, L& (%752)& #etode-metode #enga.ar, *ilid I dan II, :andung< Angkasa& Flli"tt, *"hn& (%77%)& $ction -esearch "or %ducational Change. =reat :ritain<D"!land Ph"t"typesetting,1td Hamalik, +emar& (200%)& (roses ,ela.ar #enga.ar& :andung< :umi Aksara& Hasan, Said Hamid&(%772) (endidikan *lmu +osial, *akarta, Pr"yek Pendidikan 0enaga Akademik, @irjen @ikti, @epdikbud& Ibrahim, Muslimin, et&al& ( 2000)& (em!ela.aran 5ooperati"& Surabaya< ,ni-ersitas .egeri Surabaya, ,ni-ersity Press& Mulyasa, F& (2006)& #en.adi 6uru (ro"esional3 #enciptakan (em!ela.aran 5reati" dan #en enangkan. :andung<D"sda& .asuti"n, S& (%757) ,er!agai (endekatan (roses ,ela.ar #enga.ar, *akarta,<:ina Aksara&

40

Sla-in, D"bert& F& (%776)& Cooperative Learning3 Theor , -esearch and (ractice& Se$"nd Fditi"n& :"st"n'1"nd"n'0"r"nt"'Sidney'0"ky"'Singap"re<Allyn and :a$"n S"matri, M& .uman& (200%), #enggagas (em!aharuan (endidikan *(+, :andung< Demaja D"sdakarya Sury"subr"t", (2002)& (roses ,ela.ar #enga.ar di +ekolah& *akarta< Dineka /ipta& Bardani, I =ak, dkk& (2000)& (enelitian Tindakan 5elas& *akarta< ,ni-ersitas 0erbuka& Biriaatmadja, D"$hiati > Bahab, Abdul A is& (2009) 7and out (enelitian Tindakan 5elas (Classroom $ction -esearch), Lokakar a (rogram $pplied $proach ,agi dosen ,aru. ,ni-ersitas Pendidikan Ind"nesia&

4%

Anda mungkin juga menyukai