Anda di halaman 1dari 58

TABEL LANGKAH PEMENUHAN SNP PADA SMA NEGERI CIMANGGUNG

1. STANDAR ISI
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL WAKTU/DURASI PEMENUHAN HASIL

Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan unsur guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait. Sekolah, mengembangkan kurikulum berdasarkan acuan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam Standar Isi.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang memiliki prinsip otonomi yang menuntut partisipasi warga sekolah dan semua stakeholder pada tingkat satuan pendidikan. Arah dan kebijakan KTSP serta keberhasilannya ditentukan oleh kerjasama semua pihak yang terkait

Standar isi merupakan bagaian inti dari struktur kurikulum (KTSP) yang ditampilkan dalam bentuk mata pelajaran sesuai standar yang berlaku dan muatan lokal. Pengembangan mata pelajaran diuraikan dalam bentuk silabus dan RPP.

Melakukan sosialisasi tentang kebijakan KTSP. Melakukan rapat koordinasi untuk menyusun KTSP Menyusun draft KTSP oleh 2 3 orang guru yang memiliki wawasan tentang KTSP Melaksanakan musyawarah untuk mengambil keputusan tentang isi dan struktur KTSP. Hasil keputususan ditinjau kembali di setiap awal tahun. Melakukan analisis terhadap standar isi Melakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan KTSP yang relevan dengan visi dan misi sekolah, pembiayaan, dan kondisi lingkungan Menetapkan kebijakan tentang struktur kurikulum (susunan mata pelajaran, jumlah jam pelajaran, jadwal, dan tenaga pendidik). Merencanakan pencapaian tujuan sekolah sesuai visi dan misinya dipertimbangkan dari formasi atau struktur mata pelajaran yang akan disampaikan

Guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait.

Awal tahun

Tersedianya Dokumen KTSP (buku I)

Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang Kurikulum), dan Kepala Sekolah

Setiap awal semester

Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Terjaminnya relevansi antara visi, misi, tujuan, dan struktur mata pelajaran yang diberikan.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kurikulum sekolah mencakup kelima kelompok mata pelajaran dengan karakteristiknya masing-masing sesuai dengan Standar Isi.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika; kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Dengan demikian menjadi persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh setiap penyelenggaraan pendidikan Kurikulum dikembangkan dengan sejumlah prinsip yaitu diantaranya memperhatikan kebutuhan kehidupan, menyeluruh, dan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Oleh karrena itu perlu diatur beban belajar supaya dapat memberi pelayanan kepada peserta didik secara proprsional sesuai usia dan tingkat perkembangannya Lampiran Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang Standar Isi

Sekolah menerapkan beban belajar sesuai dengan Standar Isi

Kajian terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Memasukkan lima kelompok mata pelajaran pada kerangka KTSP yang dibuat. Menetapkan sebaran jumlah jam pelajaran untuk lima kelompok mata pelajaran sesuai dengan visi dan misi sekolah dengan tetap sesuai dengan ketentuan dan rambu-rambu yang berlaku Mendiskusikan indikator pencapaian tujuan dari masing-masing kelompok mata pelajaran Sosialisasi kepada guru untuk memperhatikan tujuan pokok kelima kelompok mata pelajaran. Kajian terhadap lampiran Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang Standar Isi Memasukkan keterangan beban belajar pada KTSP Buku I Sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua peserta didik tentang beban mengajar dalam berbagai bentuk kesempatan pertemuan. Kajian terhadap lampiran Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006

Kepala Sekolah, Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang Kurikulum).

Setiap awal semester

Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Terjaminnya relevansi antara visi, misi, dan tujuan dengan indikator pencapaian dari lima kelompok mata pelajaran. Tersosialisasinya tujuan kelompok mata pelajaran yang relevan dengan visi dan misi sekolah

Kepala Sekolah, Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang Kurikulum)

Awal tahun

Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Tersosialisasinya beban belajar kepada siswa dan orang tua siswa.

Kurikulum sekolah dibuat dengan mempertimbangkan

Kepala Sekolah, Guru, Wakasek Kurikulum (atau Tim Pengembang

Di awal semester

Tersedianya Dokumen KTSP (buku I) Tersosialisasinya

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia peserta didik.

mengatakan bahwa pengembangan KTSP harus memperhatikan prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Hal ini perlu dijadikan rambu-rambu karena esensi dari KTSP bersifat otonomi dan kontekstual dengan keadaan lingkungan sekitarnya.

Sekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling yang diperuntukkan bagi semua peserta didik yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta.didik

Kegiatan BK memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membina peserta didik untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya. Selain itu BK memiliki perananan yang penting untuk membantu peserta didik dalam mengatasi masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta.didik.

tentang Standar Isi Memasukkan prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada naskah KTSP (Buku I) yang tercermin dalam visi dan misi sekolah serta muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan Sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua peserta didik tentang visi, misi, dan kebijakan sekolah yang telah mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia peserta didik. Menganalisis permasalahan siswa. Menyusun program BK berdasarkan hasil analisis Menganalisis kebutuhan bakat dan minat siswa Menetapkan jadwal rutin pelayanan BK. Penyediakan buku pemantauan perkembangan belajar siswa. Membuat daftar giliran layanan BK untuk semua siswa (bersifat rutin) dan mencatat kasus pelayanan bagi siswa yang membutuhkan Melaporkan perkembangan kemajuan siswa secara terbatas dalam waktu tertentu dihadapan kepala sekolah dan pengawas.

Kurikulum), dan komite sekolah.

tentang visi, misi, dan kebijakan sekolah yang telah mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia peserta didik. Bentuk sosialisasinya dapat berupa poster, spanduk, dan dalam berbagai pertemuan. Harian Deskripsi identifikasi potensi dan permasalahan perkembangan peserta didik Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuan nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.

Kepala Sekolah dan guru BK

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Sekolah melaksanakan kegiatan BK secara terprogram, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.

Program BK merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum dan layanan pendidikan. Oleh karen aitu menjadi indikator mutu karena merupakan kelengkapan dalam membina siswa. Bukti kegiatan BK dapat direkam sesuai panduan yang tersedia.

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara terprogram, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari kegiatan pengembangan dalam struktur KTSP. Keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari kedudukan KTSP itu sendiri.

Menyusun program BK berdasarkan hasil analisis Menganalisis kebutuhan bakat dan minat siswa Menyusun program kerja BK dalam satu tahun berjalan Melakukan layanan BK Melakukan evaluasi terhadap efektivitas program BK tiap bulan. Membuat program tindak lanjut sesuai program dan memperhatikan hasil evaluasi bulanan. Menganalisis kebutuhan bakat dan minat siswa Menganalisis potensi dan kompetensi guru untuk pemenuhan kebutuhan program ekstrakurikuler. Menetapkan jadwal kegiatan ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler yang akan dibina Melakukan pembinaan kegiatan ektrakurikuler Melaporkan perkembangan kemajuan siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. Melakukan tindak lanjut untuk peningkatan mutu kegiatan ektrakurikuler dengan memasukkan program pada tahun berikutnya atau melakukan perbaikan secara spontan setelah ditemukan peluang untuk pengembangan

Kepala Sekolah dan guru BK

Bulanan

Deskripsi identifikasi potensi dan permasalahan perkembangan peserta didik Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Laporan bulanan hasil evaluasi layanan BK. Deskripsi identifikasi potensi peserta didik kaitannya dengan kegiatan ektrakurikuler Program kurikuler yang sekurang-kurangnya membuat nama kegiatan, tujuan, target, langkah pembinaan ekstrakurikuler, dan dampak yang diharapkan (pembinaan karakter, kewirausahaan, dan prestasi). Daftar hadir guru pembina dan peserta didik. Agenda kegiatan ektrakurikuler yang

Guru yang dipilih untuk membina kegiatan ektrakurikuler

Bulanan

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler bagi semua siswa sesuai dengan minat dan bakat dan kondisi sekolah

Kegiatan ektrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang tidak terstruktur dalam mata pelajaran tetapi sangat berpengaruh terhadap pembinaan peserta didik sebagai manusia seutuhnya karena dikembangkan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Oleh karena itu perlu dikembangkan secara sungguhsungguh.

Menganalisis potensi dan kompetensi guru untuk pemenuhan kebutuhan program ekstrakurikuler. Menetapkan jadwal kegiatan ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler yang akan dibina Melakukan pembinaan kegiatan ektrakurikuler Melaporkan perkembangan kemajuan siswa dalam kegiatan ektrakurikuler.

Guru yang dipilih untuk membina kegiatan ektrakurikuler

Bulanan

memuat hari/tanggal, jumlah siswa, guru pembina, dan isi kegiatan ektrakurikuler Deskripsi identifikasi potensi peserta didik kaitannya dengan kegiatan ektrakurikuler Program kurikuler yang sekurang-kurangnya membuat nama kegiatan, tujuan, target, langkah pembinaan ekstrakurikuler, dan dampak yang diharapkan (pembinaan karakter, kewirausahaan, dan prestasi). Daftar hadir guru pembina dan peserta didik. Agenda kegiatan ektrakurikuler yang memuat hari/tanggal, jumlah siswa, guru pembina, dan isi kegiatan ektrakurikuler

2. STANDAR PROSES
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL WAKTU/DURASI PEMENUHAN HASIL

Kegiatan untuk merencanakan pembelajaan Kepemilikan silabus Komponen silabus Keterkaitan antar komponen dalam silabus

Kepemilikan RPP Komponen RPP Keterkaitan antar komponen RPP Keterkaitan RPP dengan silabus Kelayakan kegiatan pembelajaran

Silabus merupakan perencanaan pembelajaran yang harus disediakan oleh guru sesuai perundang-undangan yang berlaku. Secara teoritis, silabus dapat dijadikan dokumen mutu yang berfungsi sebagai bagian perencanaan, penilaian, dan bahan acuan (base line) untuk mencapai derajat kompetensi yang lebih tinggi Kualitas dari silabus harus dikontrol oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan, atau salah seorang yang dipercaya sebagai ahli untuk mengawal kualitas silabus. Hal ini dilakukan karena silabus tidak hanya sekedar ada secara administratif tetapi juga harus mememuhi komponen yang berkualitas dan memiliki Keterkaitan antar komponen dalam silabus. RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang harus disediakan oleh guru sesuai perundang-undangan yang berlaku. Secara teoritis, RPP merupakan kelengkapan guru profesional sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Kualitas dari RPP harus dikontrol oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan, atau salah seorang yang dipercaya sebagai ahli untuk

Workshop penyamaan persepsi tentang format silabus sesuai ketentuan yang berlaku dan relevansi muatan silabus dengan visi sekolah Penyusunan draft silabus oleh masing-masing guru Review draft silabus melalui wokshop sehingga menghasilkan isi silabus yang inovatif sesuai standar proses. Pendokumentasian silabus yang berlaku untuk tahun berjalan Harus diusahakan ada salah seorang ahli yang bertanggungjawab sebagai nara sumber/fasilitator dalam pengembangan silabus

Guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum,dan kepala sekolah

Awal tahun

Silabus untuk masingmasing mata pelajaran yang telah dilelegalisasi oleh kepala sekolah yang sebelumnya telah di periksa oleh tim ahli.

Wokshop penyaman persepsi tentang format RPP sesuai ketentuan yang berlaku dan pemuatan inovasi pembelajaran yang aktif dan kontekstual Penyusunan draft RPP oleh guru untuk seluruh pertemuan yang akan dilakukan Review dan penyelarasan draft RPP oleh guru sebelum mengajar sehingga melahirkan RPP yang kontekstual baik

Guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kepala sekolah

Awal tahun ajaran

RPP untuk setiap kali pertemuan yang dipisahkan masingmasing mata pelajaran dan guru yang telah dilelegalisasi oleh kepala sekolah yang sebelumnya telah di periksa oleh ahlinya

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Ketersedian buku teks, buku panduan, sumber belajar lain Pemanfaatan buku teks, buku panduan, sumber belajar lain

Pengelolaan kelas

mengawal kualitas RPP. Kualitas RPP waktu dan tempat antara lain dicirikan oleh kelengkapan Pendokumentasian RPP yang berlaku komponen RPP dengan indikator yang untuk tahun berjalan. terukur dan skenario pembelajaran yang Harus diusahakan ada salah seorang mendorong siswa aktif. Selai itu terdapat ahli yang bertanggungjawab sebagai keterkaitan antar komponen RPP dan nara sumber/fasilitator dalam keterkaitan RPP dengan silabus. penyusunan RPP Buku teks, buku panduan, dan sumber Rapat koordinasi untuk belajar lainnya merupakan bagian mencantumkan mata anggaran pada terpenting sebagai mendukung kegiatan RKS untuk menyediakan berbagai pembelajaran. Kedudukan sumber sumber belajar atau mengusulkan belajar yang berupa buku teks dan pengadaannya kepada pihak dinas lainnya sama dengan kedudukan guru. pendidikan dan dunia industri. Membuat aturan tentang optimasi pemanfaatan buku dan sumber belajar lainnya baik dalam kegiata belajar di kelas maupun di luar kelas Mensosialisasikan budaya baca dan pemanfaatan sumber belajar di sekolah dan di luar lingkungan sekolah. Pengelolaan kelas merupakan kegiatan Menyiapkan ruang kelas dan inti dari standar proses. Efektivitas perlengkapannya sebaik mungkin pendidikan salah satunya ditentukan sesuai strandar sarana dan prasarana oleh efektivitas pengelolaan kelas. pendidikan Dengan demikian, pengelolaan kelas Guru mereview skenario harus diperhatikan dengan seksama pembelajaran yang telah disusunnya dalam peningkatan mutu pendidikan dan pada RPP keterampilan pengelolaan kelas Menyiapakan berbagai bahan ajar dan merupakan ukuran terhadap tingkat sumber belajar kompetensi dan profesionalisme guru. Guru melaksanakan pembelajaran Secara rutin di akhir pekan, salah

Guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kepala sekolah

Setiap Awal Tahun

Daftar inventaris judul dan jumlah eksemplar Bukti fisik buku dan sumber belajar lain yang tercatat. Aturan pemanfaatan buku teks, buku panduan, sumber belajar lain

Guru dan kepala sekolah

Setiap akhir pekan

Daftar hadir guru di kelas dalam bentuk agenda pembelajaran Agenda pertemuan lesson study di akhir pekan (jam yang digunakan setelah proses pembelajaran dan atau pada waktu jam ekstrakurikuler)

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk pendahuluan Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk inti Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk penutup Pelaksanaan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi (persiapan, proses, penilaian).

Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP baik pada tahap pendahuluan, inti, maupun penutup sangat penting karena RPP yang telah disusun tidak bermakna apapun jika guru tidak melaksanakannya di kelas. Oleh karena itu kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP perlu diperhatikan dengan baik.

Kegiatan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi (persiapan, proses, penilaian), dan tindak lanjut merupakan kegiatan supervisi yang bermanfaat untuk peningkatan mutu proses pembelajaran

Tindak lanjut

Tindak lanjut hasil supervisi merupakan implementasi peningkatan mutu.

seorang guru menyampaikan pengalamannya di kelas di depan guru-guru lain dalam kerangka kegiatan lesson study. Sebelum masuk kelas, guru membaca Guru kembali RPP yang telah disusunnya terutama pada komponen langkahlangkah pembelajaran dan indikatir pencapaiannya. Mengapresiasi tahap inti pada skenario pembelajaran dengan kerangka aspek eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Guru melakasanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disusunya Melakukan refleksi segera setelah selesai melakukan pembelajaran sehingga dapat ditentukan tingkat kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaanya di kelas. Penyebaran angket penggalian Kepala sekolah masalah pembelajaran. Analisis kebutuhan supervisi pembelajaran Observasi kelas setiap penampilan guru sekurang-kurangnya dilakukan 1 kali dalam satu semester Refleksi langsung antara kepala sekolah dengan guru yang bersangkutan Rekapitulasi data hasil observasi Kepala Sekolah dan kelas Guru

Setiap akhir jam pembelajaran di setiap kelas

Naskah RPP Catatan akhir (anekdot) pembelajaran yang dibuat oleh guru dengan memuat keterangan nama mata pelajaran, jam pelajaran, temuan di kelas, rencana perbaikan di masa yang akan datang.

1 semester

Angket Laporan singkat analisis kebutuhan Lembaran observasi yang teriisi Catatan refleksi Laporan hasil supervisi akademik Laporan analisis obervasi kelas

1 semester

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Dengan demikian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses peningkatan mutu.

Laporan dan ulasan hasil observasi kelas Pembinaan dan peningkatan proses pembelajaran minimal 1 kali di akhir semester dipimpin oleh kepala sekolah (dapat menghadirkan nara sumber dari luar). Memberi tugas pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran

Daftar hadir peserta Pembinaan dan peningkatan proses pembelajaran. Notulen kegiatan pembinaan guru

3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL WAKTU/DURASI PEMENUHAN HASIL

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab

Tujuan pendidikan salah satunya Merancang kegiatan yang membuka menumbuhkan sikap percaya diri dan peluang bagi peserta didik merasakan bertanggung jawab. Sikap percaya diri pengalamannya untuk adalah modal untuk menumbuhkan mengembangkan sikap percaya diri keberanian untuk melakukan sesuatu dan bertanggung jawab. Rancangan yang dianggap benar bagi dirinya, diawali dengan mencantumkannya namun untuk memupuk percaya diri perlu pada KTSP yaitu dalam komponen dibarengi dengan rasa tanggung jawab pengembangan diri. agar percaya diri peserta didik adalah Membina sikap percaya diri dan yang bertanggung jawab. bertanggung jawab di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar

Sekolah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan tingkat kelulusan dan rata-rata nilai US/UN yang tinggi

Terus memantau hasil pembinaan sikap percaya diri dan bertanggung jawab peserta didik melalui catatan BK. Keterampilan peserta didik untuk mencari Merancang kegiatan yang membuka informasi/ pengetahuan lebih lanjut dari peluang bagi peserta didik berbagai sumber belajar merupakan meningkatkan keterampilan mencari kunci dari segala proses pembelajaran. informasi/ pengetahuan lebih lanjut Jika peserta didik mampu mencari Rancangan diawali dengan informasi/ pengetahuan sendiri maka ia mencantumkannya pada KTSP yaitu akan berkembang sesuai minat dan dalam komponen pengembangan diri. potensi yang dimilikinya Membina keterampilan mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dapat dilakukan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan keterampilan mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut peserta didik melalui catatan BK. Kelulusan dan nilai rata-rata US/UN Menganalisis potensi Kriteria merupakan indikator mutu pendidikan Ketuntasan Minimal (KKM). yang dilakukan di akhir kegiatan menetapkan KKM mata pelajaran pembelajaran. Dengan hasil ujian yang dengan mempertimbangkan tiga aspek diperoleh, kita dapat menarik kesimpulan kriteria, yaitu kompleksitas, daya tentang keberhasilan sistem pendidikan dukung, dan intake peserta didik. yang diselenggarakan di sekolah KKM dijadikan acuan untuk melakukan penilaian harian, tengah semester, dan akhir semester sehingga tingkat kelulusan dan rata-rata nilai US/UN dapat dipantau. KKM yang ditetapkan disosialisaikan

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.

Guru

Awal semester

Surat keputusan dan lampiran tentang penetapan KKM

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

Pengalaman belajar untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab merupakan salah satu pilar dalam pembelajaran siswa aktif baik PAKEM maupun Contextual Teaching Learning (CTL). Dengan selalu mendorong peserta didik untuk memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab diharapkan akan terjadi akselerasi peningkatan mutu pendidikan.

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman

Kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman adalah tujuan umum dari seluruh proses pendidikan. Kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman adalah keterampilan hidup bagi peserta didik sebagai bekal hidupnya.

kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan. Merancang kegiatan yang membuka peluang bagi peserta didik untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina pemanfaataan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab keterampilan mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut dapat dilakukan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab melalui catatan BK. Merancang kegiatan yang membuka peluang bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman dapat dilakukan di ruang kelas, pada

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Siswa memperoleh pengalaman belajar agar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi Tujuan pokok dari pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk dapat hidup di masyarakat (bekerja) dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah komponen yang paling penting.

Siswa memperoleh pengalaman dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun Kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun akan menjadi ukuran keberhasilan pendidikan karakter. Selain itu, kemampuan berkomunikasi adalah tujuan utama dari pendidikan karena itu perlu dijadikan indikator pemenuhan standar nasional pendidikan

kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman melalui catatan BK. Merancang kegiatan agar iswa memperoleh pengalaman belajar yang disiapkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Rancangannya dituangkan dalam KTSP yaitu dalam kalender penddikan Membina pengalaman belajar yang disiapkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dapat dilakukan di ruang kelas dan kegiatan remedial serta pengayaan Terus memantau hasil pembinaan di berbagai kesempatan. Merancang kegiatan agar iswa memperoleh pengalaman belajar berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun Rancangannya dituangkan dalam KTSP yaitu dalam kalender penddikan Membina pengalaman belajar berkomunikasi dapat dilakukan di ruang kelas, kegiatan ektrakurikuler, dan kegiatan remedial serta pengayaan. Terus memantau hasil pembinaan di berbagai kesempatan.

Guru

Akhir semester

Jadwal pengayaan dan remedial Daftar hadir siswa dan guru dalam kegiatan pengayaan dan remedial.

Guru

Akhir semester

Jadwal pengayaan dan remedial Jadwal kegiatan ekstrakurikuler yang relevan Daftar hadir siswa dan guru dalam kegiatan pengayaan dan remedial.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk melaksanakan ajaran agama dan akhlak mulia

Melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia merupakan salah satu tujuan pendidikan di Indonesia yang berketuhanan yang mahaesa. Jika peserta didik tidak memperoleh pengalaman belajar melaksanakan ajaran agama dan akhlak mulia dapat dikatakan kegiatan pembelajaran gagal total. Hal ini karena tujuan pendidikan nasional dilandasi oleh salah satu sila Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.

Siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik setelah belajar akhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianutnya

Siswa memperoleh pengalaman belajar

Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Membina peserta didik melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Untuk dapat menjalankan ajaran Merancang kegiatan yang memberi agamanya, peserta didik perlu dibekali kesempatan peserta didik dengan pengetahuan, sikap, dan melaksanakan ajaran agama dan pembiasaan perilaku yang terkait dengan akhlah mulia yang sekalus menambah ajaran agamanya. Sebaliknya pengetahuan, sikap, dan perilaku pembelajaran ajaran agama yang baiknya. Rancangan diawali dengan dianturnya akan membina pengetahuan, mencantumkannya pada KTSP yaitu sikap, dan perilaku yang baik. Dengan dalam strukur kurikulum (pendidikan demikian kedua pihak saling agama) dan pengembangan diri. mempengaruhi. Membina peserta didik melaksanakan ajaran agama dan akhlah mulia melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Indonesia merupakan negara yang Merancang kegiatan yang memberi multikultur, multi agama, bangsa, suku kesempatan peserta didik untuk

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Silabus dan RPP pendidikan agama Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Daftar hadir harian layanan BK yang memuat nama siswa, waktu, dan isi layanan BK.

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.

dan ras. Pendidikan di Indonesia memiliki misi untuk membina peserta didik agar memiliki jiwa saling menghargai antar warga negara yang berbeda agama, bangsa, suku, dan ras.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial. Kehidupan di masyarakat penuh dengan aturan-aturan sosial. Pendidikan memiliki misi menyiapkan peserta didik untuk dapat hidup di masyarakat yang penuh aturan-aturan sosial. Oleh karena itu dianggap penting dijadikan indikator mutu pendidikan.

memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Pemberian peluang untuk memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Pemberian peluang untuk memperoleh pengalaman belajar berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana.

layanan BK untuk satu tahun berjalan Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan saling menghargai antar siswa dengan berbagai latar belakang.

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan pembiasaan berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan social.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Siswa memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam kelompok, tolongmenolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya (hanya untuk SD).

Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak dapat sendiri tetapi harus bekerjasama dalam kelompok dan tolong-menolong. Dalam rangka membina sikap saling bekerjasama dan tolong menolong maka dianggap perlu memasukkan sebagai indikator peningkatan mutu lulusan

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.

Pendidikan salah satunya memiliki misi untuk tetap menjaga keutuhan sebuah negara. Dengan demikian mutu lulusan perlu memberi peluang pembinaan agar siswa mampu partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.

Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam kelompok, tolongmenolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri. Pemberian peluang untuk memperoleh pengalaman belajar berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial melalui kegiatan di ruang kelas, pada kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan BK secara berkelanjutan yang terintegrasi dan terjadwal Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri dan pendidikan karater Melaksanakan pendidikan yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler Terus memantau hasil pembinaan

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Dokumen program layanan BK untuk satu tahun berjalan Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan pembiasaan saling tolong menolong dan bekerjasama.

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kegiatan latihan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI seperti pramuka, paskibra, PMR, dan lain-lain.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.

Pendidikan salah satunya memiliki misi untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia. Dengan demikian perlu dijadikan indikator mutu lulusan

Siswa memperoleh pengalaman belajar iptek secara efektif.

Tujuan pendidikan adalah mengembangan ilmu pengetahuan dan tekologi yang disampaikan dengan pendekatan siswa aktif. Oleh karena itu Siswa memperoleh pengalaman belajar iptek secara efektif dijadikan indikator mutu lulusan. Belajar untuk mengenali dan menganalisis gejala alam dan social dapat menyiapkan peserta didik hidup di masyarakat dengan penuh wawasan. Keterampilan menganalisis gejala alam dan social akan membantu mempertahankan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenali dan menganalisis gejala alam dan sosial.

secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk belajar menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu dalam komponen pengembangan diri dan pendidikan karater. Melaksanakan pendidikan yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler Terus memantau hasil pembinaan secara rutin dan terencana. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk belajar iptek secara efektif. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan dengan penyampaian mata iptek. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk mengenali dan menganalisis gejala alam dan social. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada

Kepala Sekolah, guru, dan guru BK

Mingguan

Dokumen KTSP (buku I) Jadwal kegiatan ektrakurikuler yang menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia seperti pramuka, paskibra, PMR, dan lain-lain.

Guru

Mingguan

Silabus dan RPP

Guru

Mingguan

Silabus dan RPP

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

Belajar untuk memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dapat menyiapkan peserta didik untuk mengembangan potensi dan bakat seni di masyarakat. Selain itu, melatih keterampilan dalam mengembangkan budaya luhur.

Mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat

Belajar untuk mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat dapat menyiapkan peserta didik untuk mengembangan potensi dan bakat olah raga di masyarakat.

Siswa memahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba

Belajar untuk memahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba dapat menyiapkan peserta didik hidup sehat dan terhindar dari bahaya narkoba dan obat-obatan yang berbahaya.

setiap mata plajaran yang relevan. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu pada pengembangan diri, memasukkan pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola hidup sehat. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu pada pengembangan diri, memasukkan pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan. Merancang kegiatan yang memberi kesempatan peserta didik untuk memahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba. Rancangan diawali dengan mencantumkannya pada KTSP yaitu pada pengembangan diri, memasukkan pada silabus dan RPP pada mata pelajaran yang

Guru

Mingguan

Dokumen KTSP (Buku I) Silabus dan RPP

Guru

Mingguan

Dokumen KTSP (Buku I) Silabus dan RPP

Guru

Mingguan

Dokumen KTSP (Buku I) Silabus dan RPP

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ISI

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

relevan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada setiap mata plajaran yang relevan.

4. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR WAKTU/DURASI PEMENUHAN

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

HASIL

Guru mempunyai kualifikasi minimal

Tuntutan sebagai guru profesional harus memenuhi persyaratan sesuai PP no. 74 th. 2008 tentang Guru dan Dosen dan Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pemenuhan jumlah guru yang sesuai dengan rombongan belajar/mata pelajaran memberikan dukungan kebermutuan layanan pembelajaran

Kepala sekolah dan pengawas mendorong guru yang belum S1/DIV untuk melanjutkan studi yang sesuai. Kepala sekolah dan guru mengajukan beasiswa untuk studi S1/DIV.

Kepala sekolah, guru, pengawas

4,5 tahun

Jumlah guru memenuhi persyaratan minimal

Kepala sekolah mengajukan penambahan jumlah guru kepada pemerintahan kab./kota melalui dinas pendidikan kab./kota; Jika pengajuan ini belum direspon, padahal sekolah membutuhkan penambahan guru, kepala sekolah bersama dengan komite sekolah dan guru-guru melakukan rapat untuk mempertimbangkan perekrutan guru honorer yang dibiayai dari dana sekolah Kepala sekolah membuka komunikasi dengan kepala sekolah lain di sekitar

Kepala sekolah, komite sekolah

Kualifikasi pendidikan guru S1/DIV dibuktikan dengan ijazah Guru melanjutkan studi S1/DIV dengan biaya beasiswa (Pemda, Pemprov, Pusat, pihak lainnya) Menjelang awal Semua kebutuhan guru tahun ajaran untuk rombongan belajar baru yang ada di sekolah dapat terpenuhi

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Guru mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan

Bagian dari tuntutan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasu Akademik dan Kompetensi Guru Untuk mendapatkan kebermutuan dalam memberikan layanan pembelajaran bagi peserta didik

Kepala sekolah memiliki kualifikasi pendidikan minimal Konselor mempunyai kualifikasi pendidikan minimal Tenaga Administrasi mempunyai kualifikasi pendidikan minimal Tenaga perpustakaan

Merupakan syarat formal yang harus dipenuhi dari Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah Merupakan syarat formal yang harus dipenuhi dari Permendiknas No. 24 tahun 2008 tentang Standar TAS/M, Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/ Madrasah, Permendiknas No. 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/ Madrasah, Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor

sekolah, jika ada kelebihan jumlah guru/guru yang kekurangan jam mengajar, dapat diberi jadwal pada sekolah tersebut. Kepala sekolah melakukan penilaian kompetensi guru (PKG) Kepala sekolah bersama komite sekolah menyusun dan mengesahkan program peningkatan kompetensi guru untuk satu tahun. Kepala sekolah dan guru-guru melaksanakan program peningkatan kompetensi guru. Kepala sekolah melanjutkan studi S1/D4; Mengajukan bea siswa S1/D4 ke Pemerintahan kab./kota atau ke Pusat atau perusahaan sekitar melalui program CSR TAS, Pustakawan, Laboran, dan Konselor melanjutkan studi sesuai dengan tuntutan permendiknas (SMA/SMK, D3, S1/D4) Kepala sekolah mendorong dan memfasilitasi TAS, Pustakawan, Laboran, Konselor untuk melanjutkan studi sesuai dengan kualifikasi pada masing-masing Permendiknas. Jika sekolah merekrut tenaga honorer untuk TAS, Pustakawan, Laboran, Konselor, diusahakan untuk merekrut yang sudah memenuhi kualifikasi.

Kepala Sekolah, Guru, komite sekolah

Sepajang tahun Kompetensi guru yang ajaran kurang (hasil dari PKG) dapat ditingkatkan Guru memiliki kebiasaan untuk mengimplementasikan kemampuannya dalam layanan bagi peserta didik. Sepanjang tahun ajaran Kepala sekolah dapat menyelesaikan studi, minimal S1/D4.

Kepala sekolah

Kepala Sekolah, TAS, Pustakawan, Laboran, Konselor

1 4 tahun

TAS, Pustakawan, Laboran, Konselor memiliki kualifikasi yang sesuai dengan Permendiknas, yaitu: TASD = SMK/sederajat TASMP = D3 TASMA/K = S1/D4 Kepala perpustakaan (pendidik) = S1/D4 Kepala perpustakaan (Nonpendidik) = D2 Ilmu perpustakaan Tenaga perpustakaan =

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

mempunyai kualifikasi minimal Tenaga laboran mempunyai kualifikasi minimal Untuk memelihara dan menjaga sekolah dari gangguan sosial, bencana, dan lingkungan sekitar. Jika memungkinkan, Kepala sekolah merekrut satu atau beberapa penjaga sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah Kepala sekolah mengajukan pemenuhan tenaga penjaga sekolah kepada Pemerintah daerah kab./kota. Mengelola dan memimpin sekolah Kepala sekolah melakukan penilaian merupakan hal yang kompleks dilihat dari diri sendiri untuk mengetahui urusan-urusan dan masalah-masalah yang sejuahmana sudah/belum menguasai harus ditangani dan dipecahkan oleh kompetensi yang disyaratkan. Hal ini seorang kepala sekolah, karena itu, tanpa dapat dilakukan dengan cara refleksi penguasaan kompetensi yang disyaratkan diri atau pengisian daftar checklist, dalam Permendikan No. 13 tahun 2007, atau bertanya kepada warga sekolah kemajuan sekolah akan sangat lambat, mengenai kekurangan kepala sekolah. bahkan sekolah tidak akan berhasil Kepala sekolah menyusun rencana mencapai visi dan misinya pengembangan profesi secara berkelanjutan Kepala sekolah mengimplementasikan program/kegiatan pengembangan diri melalui berbagai bentuk dan jenis kegiatan seperti: 1) mengikuti kegiatan pengembangan profesi di K3S atau Kepala sekolah Sepanjang tahun ajaran

Sekolah mempunyai penjaga sekolah

SMA/sederajat Kepala Laboratorium (pendidik) = S1/D4 Kepala Laboratorium (laboran) = D3 Teknisi Laboratorium = D2 Laboran sekolah = SMA/Sederajat Konselor = S1 Sekolah memiliki penjaga sekolah sesuai kebutuhan

Kepala Sekolah mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan

Kepala sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Kepala sekolah menguasai kompetensi yang dipersyaratkan

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Konselor mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan

Layanan tenaga konselor berkaitan langsung dengan pengembangan atau pemecahan masalah peserta didik, sehingga kompetensi yang harus dimiliki harus betul-betul dikuasai. Jika tidak, maka tindakan yang dilakukan oleh konselor akan sangat beresiko menyebabkan disorientasi kepribadian peserta didik.

Tenaga perpustakaan mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan

Pengelolaan perpustakaan merupakan kegiatan yang secara langsung berkaitan dengan penyediaan atau fasilitasi belajar peserta didik, khususnya di ruang perpustakaan. Untuk memberikan dukungan yang optimal, diperlukan layanan yang professional, karenanya tenaga perpustakaan sekolah haruslah orang-orang yang memiliki kompetensi sebagaimana dipersyaratkan dalam Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang

MKKS. 2) meminta dibina secara langsung oleh pengawas pada kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai, dll. Tenaga konselor melakukan penilaian kompetensi sebagai konselor, baik melalui pengisian instrument, penilaian dari kepala sekolah, penilaian pengawas, atau pihak lain yang dianggap kompeten. Tenaga konselor menyusun rencana pengembangan keprofesian untuk satu tahun ajaran yang dilakukan setiap tahunnya. Tenaga konselor melaksanakan program/kegiatan pengembangan kompetensi melalui berbagai cara, misalnya: penelitian tindakan, pembinaan oleh kepala sekolah, pembinaan oleh pengawas, MGMP BK, dll. Pustakawan sekolah/madrasah melakukan penilaian kompetensi sebagai tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, baik melalui pengisian instrument, penilaian dari kepala sekolah, penilaian pengawas, atau pihak lain yang dianggap kompeten. Pustakawan sekolah/madrasah menyusun rencana pengembangan keprofesian untuk satu tahun ajaran

Kepala Sekolah, Tenaga konselor

Sepanjang tahun ajaran

Kompetensi tenaga konselor sekolah terus meningkat stiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan/hasil pemetaan kompetensi.

Kepala sekolah, tenaga perpustakaan sekolah/ madrasah

Sepanjang tahun ajaran

Kompetensi yang belum dikuasai oleh pustakawan sekolah dapat dikuasai secara bertahap dalam setiap tahunnya sesuai dengan hasil pemetaan kompetensi

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/ Madrasah

yang dilakukan pada setiap tahunnya. Pustakawan sekolah/madrasah melaksanakan program/kegiatan pengembangan kompetensi melalui berbagai cara, misalnya: workshop pengembangan layanan perpustakaan, pembinaan langsung dari KS, pembinaan langsung dari pengawas, mengikuti kegiatan asosiasi pustakawan sekolah/madrasah, pelatihan ICT untuk tenaga perpustakaan, dll.

5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL WAKTU/DURASI PEMENUHAN HASIL

Luas lahan sekolah sesuai dengan SNP

Untuk kepentingan pelayanan yang memadai bagi peserta didik dan proses kerja bagi PTK, lahan sekolah harus distandarkan

Kepala sekolah dan komite sekolah membandingkan lahan yang dimiliki sekolah dengan SNP sesuai jenjang sekolah Kepala sekolah menyusun kebutuhan penambahan lahan sekolah disertai dengan rencana desain pengembangan sarana dan prasarana sekolah Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan lahan sekolah sesuai dengan SNP ke pemerintah kab./kota atau pihakpihak yang berkepentingan

Kepala sekolah. komite sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah memiliki desain pengembangan sarana dan prasana sekolah Sekolah melakukan pengajuan pemenuhan lahan sekolah kepada berbgai pihak terkait Sekolah memiliki lahan sekolah sesuai dengan SNP

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Perabot yang dimiliki ruang kelas sesuai dengan SNP

Pemenuhan perabot yang dibutuhkan sesuai SNP akan memberikan kenyamanan bagi peserta didik dalam KBM

Kelayakan/kenya man ruang kelas untuk belajar

Kelayakan kelas merupakan pra-syarat bagi keberhasilan belajar siswa

Buku perpustakaan sesuai dengan standar yang berlaku untuk mencapai mutu hasil belajar peserta didik, sekolah harus melengkapi kebutuhan belajar peserta didik, khususnya bukubuku perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik

Kepala sekolah dan komite sekolah mengidentifikasi perabor masingmasing kelas yang dimiliki sekolah kemudian membandingkannya dengan kebutuhan bagi peserta didik yang ada. Kepala sekolah menyusun kebutuhan penambahan atau pemeliharaan perabot kelas sesuai kebutuhan Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan perabot kelas sesuai dengan SNP ke pemerintah kab./kota atau pihakpihak yang berkepentingan Sekolah memprogramkan kenyamanan sekolah dalam RKAS Sekolah menyusun aturan mengenai kenyamanan ruang kelas Warga sekolah melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas ruang kelas sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kenyamanan ruang kelas Kepala sekolah mengidentifikasi jumlah buku yang ada dan kebutuhan buku perpustakaan yang belum dimiliki Kepala sekolah bersama komite sekolah menyusun proporal untuk

Kepala sekolah. komite sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah memiliki rincian kebutuhan perabot kelas yang sudah dimiliki dan belum dimiliki Sekolah melakukan pengajuan pemenuhan perabot kelas yang belum dimiliki kepada berbgai pihak terkait Sekolah memiliki kelengkapan perabot kelas sesuai dengan SNP Sekolah dapat melakukan program kenyamanan kelas Lingkungan kelas dirasakan nyaman oleh peserta didik dan guru untuk proses pembelajaran Diketahuinya kondisi kenyamanan lingkungan kelas Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi buku di perpustakaan dan kebutuhannya Sekolah memiliki

Kepala sekolah, penjaga sekolah, peserta didik, guru

Penyusunan RKAS dan sepanjang tahun

Kepala sekolah, komite sekolah, pustakawan Sepanjang tahun ajaran

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

pemenuhan buku yang dibutuhkan di perustakaan Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan buku perpustakaan kepada berbagai pihak terkait. Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan multimedia di perpustakaan Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan multimedia di perpustakaan kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan multi media di perpustakaan kepada berbagai pihak terkait. Sekolah memprogramkan kenyamanan ruang perpustakaan dalam RKAS Pustakawan menyusun aturan mengenai kenyamanan ruang perpustakaan Warga sekolah melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas ruang perpustakaan sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah, komite sekolah, pustakawan Sepanjang tahun ajaran

Ketersediaan peralatan multimedia di ruang perpustakaan

Peralatan multimedia di perpustakaan diperlukan untuk mendukung layanan sumber belajar secara online atau sumber belajar yang bebasis teknologi informasi, seperti penggunaan BSE, sumber belajar bahasa inggris dll.

Kelayakan/kenya manan ruang perpustakaan untuk belajar

Kelayakan ruang perpustakaan untuk belajar merupakan pra-syarat bagi keberhasilan belajar siswa di perpustakaan

Kepala sekolah, penjaga sekolah, peserta didik, pustakawan

Penyusunan RKAS dan sepanjang tahun

proposal pemenuhan buku perpustakaan Buku-buku yang dibutuhkan di perpustakaan sekolah lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan multimedia di perpustakaan dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan multimedia di perpustakaan Peralatan multimedia yang dibutuhkan di perpustakaan sekolah lengkap sesuai kebutuhan Sekolah dapat melakukan program kenyamanan perpustakaan Lingkungan perpustakaan dirasakan nyaman oleh peserta didik dan guru untuk proses pembelajaran Diketahuinya kondisi

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Peralatan pendidikan di laboratorium IPA lengkap

Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kenyamanan ruang perpustakaan untuk belajar peserta didik Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPA Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPA kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPA kepada berbagai pihak terkait. Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika kepada berbagai pihak terkait.

kenyamanan lingkungan perpustakaan Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA Sepanjang tahun ajaran Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPA dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPA Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium IPA lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika Peralatan yang dibutuhkan di

Peralatan pendidikan di laboratorium Fisika lengkap

Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA (fisika)

Sepanjang tahun ajaran

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Peralatan pendidikan di laboratorium kimia lengkap

Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium Kimia Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium kimia kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia kepada berbagai pihak terkait.

Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA (kimia)

Sepanjang tahun ajaran

Peralatan pendidikan di laboratorium biologi lengkap

Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium biologi Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium biologi kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi kepada berbagai pihak terkait.

Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPA (biologi)

Sepanjang tahun ajaran

laboratorium Fisika lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium kimia lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi Peralatan yang dibutuhkan di

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Peralatan pendidikan di laboratorium bahas lengkap

Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa kepada berbagai pihak terkait.

Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru Bahasa (inggris, Indonesia, daerah)

Sepanjang tahun ajaran

Peralatan pendidikan di laboratorium IPS lengkap

Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPS Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium IPS kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS kepada berbagai pihak terkait.

Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru IPS

Sepanjang tahun ajaran

laboratorium biologi lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium bahasa lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS Peralatan yang dibutuhkan di

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Peralatan pendidikan di laboratorium TIK lengkap

Kelengkapan peralatan di laboratorium akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium TIK Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium di laboratorium TIK kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK kepada berbagai pihak terkait. Kepala sekolah dan komite sekolah menganalisis kebutuhan peralatan di ruang bengkel Kepala sekolah dan komite sekolah menyusun proporal untuk pemenuhan kebutuhan peralatan di ruang bengkel kepada berbagai pihak terkait Kepala sekolah dan komite sekolah mengajukan pemenuhan kebutuhan peralatan peralatan di ruang bengkel kepada berbagai pihak terkait. Kepala sekolah menganalisis kebutuhan ruang kerja bagi kepala

Kepala sekolah, penjaga sekolah, laboran, guru TIK

Sepanjang tahun ajaran

Peralatan kerja di ruang bengkel lengkap

Kelengkapan peralatan di ruang bengkel akan memudahkan peserta didik dan guru dalam proses praktikum

Kepala sekolah, penjaga sekolah, guru praktik, teknisi bengkel

Sepanjang tahun ajaran

Kelayakan ruang kerja pimpinan

Kelayakan ruang kerja KS menjadi unsur pendukung bagi keberhasilan kerja kepala

Kepala sekolah, komite sekolah

Sepanjang tahun ajaran

laboratorium IPS lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK Peralatan yang dibutuhkan di laboratorium TIK lengkap sesuai kebutuhan Sekolah memiliki informasi mengenai kondisi peralatan di ruang bengkel dan kebutuhannya Sekolah memiliki proposal pemenuhan peralatan di ruang bengkel Peralatan yang dibutuhkan di ruang bengkel lengkap sesuai kebutuhan Sekolah dapat melaksanakan program

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

sekolah, dan menjadi ruang untuk penerimaan tamu sekolah

Kelengkapan sarana ruang kerja pimpinan Kelengkapan ruang kerja KS menjadi unsur pendukung bagi keberhasilan kerja kepala sekolah, dan menjadi ruang untuk penerimaan tamu sekolah

Kelayakan ruang kerja guru Kelayakan ruang kerja guru menjadi unsur pendukung untuk keberhasilan kerja guru

sekolah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui pembangunan ruang kerja KS atau renovasi ruang kerja KS Penajaga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang kerja kepala sekolah secara rutin Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan sekolah Kepala sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang kerja kepala sekolah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui melengkapi perabotan ruang kerja KS Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sekolah Kepala sekolah dan guru menganalisis kebutuhan ruang kerja guru Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja guru melalui

peningkatan kelayakan ruang kerja kepala sekolah Sekolah memiliki ruang kerja pimpinan sekolah yang layak untuk bekerja

Kepala sekolah, komite sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang kerja kepala sekolah Ruang kerja pimpinan sekolah nyaman untuk bekerja

Kepala sekolah, komite sekolah, guru

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang kerja guru Sekolah memiliki ruang kerja guru yang layak untuk bekerja

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kelengkapan saran ruang kerja guru Kelengkapan ruang kerja guru menjadi unsur pendukung bagi keberhasilan kerja guru

Kelayakan/kenya manan ruang ibadah Kelayakan/kenyaman ruang ibadah menjadi unsur penting untuk meningkatkan praktik ibadah warga sekolah di ruang ibadah

pembangunan ruang kerja guru atau renovasi ruang kerja guru Penajaga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang kerja guru secara rutin Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang kerja guru Kepala sekolah dan guru menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang kerja guru Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui melengkapi perabotan ruang kerja guru Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan ruang kerja guru Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang ibadah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang ibadah melalui pembangunan atau renovasi ruang ibadah Warga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang ibadah secara rutin sesuai dengan

Kepala sekolah, komite sekolah, guru

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang kerja guru Ruang kerja guru nyaman untuk bekerja

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang ibadah Sekolah memiliki ruang ibadah yang layak/nyaman untuk ibadah warga sekolah

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kelengkapan sarana ruang ibadah Kelengkapan sarana ruang iabadah menjadi unsur pendukung untuk motivasi beribadah di ruang ibadah

Kelayakan/kenya manan ruang jamban Kelayakan/kenyaman ruang jamban menjadi unsur penting untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah

perannya masing-masing Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang ibadah Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang ibadah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang kerja melalui melengkapi kelengkapan ibadah di ruang ibadah Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan ruang sarana di ruang ibadah Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang jamban Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang jamban melalui pembangunan atau renovasi ruang jamban Warga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang jamban secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang jamban

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang ibadah Ruang ibadah sekolah nyaman untuk dijadikan tempat ibadah

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang jamban Sekolah memiliki ruang jamban yang layak/nyaman

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kelengkapan sarana jamban

Kelengkapan sarana jamban menjadi unsur pendukung untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah

Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang UKS menjadi manan ruang UKS unsur penting untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah

Kelengkapan Kelengkapan sarana ruang UKS menjadi sarana ruang UKS unsur pendukung untuk meningkatkan praktik hidup sehat di sekolah

Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan sarana jamban Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas jamban melalui melengkapi kelengkapan sarana jamban Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana jamban Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang UKS Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang UKS melalui pembangunan atau renovasi ruang UKS Warga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang UKS secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang UKS Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan sarana UKS Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang jamban Sarana jamban sekolah nyaman untuk digunakan oleh warga sekolah

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang UKS Sekolah memiliki ruang UKS yang layak/nyaman

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang UKS Sarana UKS sekolah nyaman untuk digunakan oleh warga sekolah

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kelayakan/kenya manan ruang konseling Kelayakan/kenyaman ruang konseling menjadi unsur penting dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling peserta didik dan guru BK

Kelengkapan sarana ruang konseling Kelengkapan sarana konseling menjadi unsur penting dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling peserta didik dan guru BK

Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman tempat bermain/OR

kualitas ruang UKS melalui melengkapi kelengkapan sarana UKS Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana UKS Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang konseling Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk program peningkatan kualitas ruang konseling melalui pembangunan atau renovasi ruang konseling penjaga sekolah melakukan perawatan terhadap ruang konseling secara rutin Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang konseling Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan sarana konseling Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana ruang konseling Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana ruang konseling Kepala sekolah dan warga sekolah

Kepala sekolah, komite sekolah, guru BK, penjaga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang konseling Sekolah memiliki ruang konseling yang layak/nyaman

Kepala sekolah, komite sekolah, guru BK

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang konseling Sarana konseling sekolah nyaman untuk digunakan oleh peserta didik dan guru BK Sekolah dapat

Kepala sekolah, komite

Sepanjang

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

manan tempat bermain/OR

menjadi unsur penting dalam layanan kepada peserta didik

Kelengkapan sarana tempat bermain/OR Kelengkapan sarana tempat bermain/OR menjadi unsur penting dalam layanan kepada peserta didik

Kelayakan/kenya manan ruang sirkulasi Kelayakan/kenyaman ruang sirkulasi akan mempermudah layanan bagi peserta didik dalam mencari sumber belajar

menganalisis kebutuhan tempat bermain/OR Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk pembangunan atau renovasi tempat bermain/OR Warga sekolah melakukan perawatan terhadap tempat bermain/OR secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan tempat bermain/OR Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan tempat bermain/OR Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana tempat bermain/OR Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana tempat bermain/OR Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan ruang sirkulasi Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk pembangunan atau renovasi ruang sirkulasi Warga sekolah melakukan

sekolah, guru olahraga, penjaga sekolah

tahun ajaran

melaksanakan program peningkatan kelayakan tempat bermain/ OR Sekolah memiliki tempat bermain/OR yang layak/nyaman

Kepala sekolah, komite sekolah, guru olahraga

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan tempat bermain/OR Sarana tempat bermain/OR sekolah nyaman untuk digunakan oleh peserta didik dan guru OR Sekolah dapat melaksanakan program peningkatan kelayakan ruang sirkulasi Sekolah memiliki ruang sirkulasi yang layak/nyaman

Kepala sekolah, komite sekolah, guru olahraga, penjaga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kelengkapan sarana ruang sirkulasi Kelengkapan ruang sirkulasi akan mempermudah layanan bagi peserta didik dalam mencari sumber belajar

Pencemaran lingkungan Sekolah yang bebas dari pencemaran lingkungan merupakan salah satu bentuk pengkondisian hidup sehat bagi peserta didik

perawatan terhadap ruang sirkulasi secara rutin sesuai dengan perannya masing-masing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelayakan ruang sirkulasi Kepala sekolah dan pustakawan sekolah menganalisis kebutuhan kelengkapan ruang sirkulasi Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana ruang sirkulasi Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana ruang sirkulasi Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis pencemaran lingkungan sekolah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk penanganan pencemaran lingkungan sekolah, semisal dengan memprogramkan sekolah hijau Warga sekolah melakukan penanganan pencemaran lingkungan sekolah secara rutin sesuai dengan perannya masingmasing Kepala sekolah mengevaluasi keterlaksanaan program

Kepala sekolah, komite sekolah, pustakawan

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan ruang sirkulasi Sarana ruang sirkulasi sekolah nyaman untuk digunakan oleh peserta didik dan pustakawan Sekolah dapat melaksanakan program pencegahan pencemaran lingkungan sekolah Lingkungan sekolah layak/nyaman sebagai tempat belajar bagi peserta didik

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Kelengkapan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang)

Kelengkapan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) memberikan kenyamanan bagi warga sekolah untuk tinggal di sekolah

penanganan pencemaran lingkungan sekolah Kepala sekolah dan warga sekolah menganalisis kebutuhan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah dengan komite sekolah untuk melengkapi kelengkapan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) Mengevaluasi keterlaksanaan program pemenuhan kelengkapan sarana sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang)

Warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah dapat melakukan pemenuhan kebutuhan sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan (perindang) Lingkungan sekolah nyaman bagi warga sekolah

6. STANDAR PENGELOLAAN
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL WAKTU/DURASI PEMENUHAN HASIL

Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah. Warga sekolah

Visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan rujukan utama dalam penyusunan rencana kerja jangka pendek, menengah maupun panjang Visi, misi, dan tujuan sekolah yang tidak

Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan bersama antara sekolah dengan para pemangku kepentingan Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan

PTK di sekolah, komite sekolah, pemangku kepentingan sekolah, missal: alumni, DU/DI, dll. PTK di sekolah, komite

Satu bulan

1 bln

Sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah yang dimiliki bersama oleh sekolahd an para pemangku kepentingan Semua/kecenderungan

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

memahami visi, misi dan tujuan sekolah

dipahami tidak akan memberikan energy untuk pencapaian visi dan tujuan dan pelaksanaan misi-misi sekolah

bersama antara sekolah dengan para pemangku kepentingan

sekolah,

Sosialisasi KTSP sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah

Sekolah memiliki dokumen rencana kerja sekolah dalam bentuk

KTSP merupakan produk bersama yang mencerminkan layanan pokok sekolah bagi peserta didiknya. Karena itu, semua pihak yang terlibat dengan penyelenggaraan sekolah ybs harus mengetahui dan memahami informasi yang tertuang dalam KTSP dengan baik Supaya tidak terjadi pemaknaan yang berbeda atau salah terhadap hal-hal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak dalam memberikan layanan bagi peserta didik, khususnya layanan pendidikan. Supaya semua orang yang berkepentingan dapat ikut berkontribusi terhadap penyelenggaraan sekolah secara proporsional sesuai dengan perannya masing-masing. Penyusunan rencana program merupakan salah satu dari fungsi manajemen sekolah RKS dan RKAS merupakan pedoman

KTSP dibuat dalam versi ringkas (resume) dan versi lengkap. Versi ringkas diperuntukan bagi masyarakat umum, sedangkan versi lengkap diperuntukan bagi pengelola sekolah. Minimal satu tahun satu kali, pihak sekolah wajib mengundang para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk melakukan proses sosialisasi KTSP. Jika sekolah memiliki website, proses sosialisasi dapat dilakukan melalui pengunduhan di website sekolah. Jika sekolah memiliki Koran/majalah sekolah, sosialisasi dapat dilakukan melalui perantara Koran/majalah sekolah.

Kepala sekolah, guruguru, komite sekolah

Menjelang atau awal tahun ajaran

warga sekolah dapat berkontribusi untuk pencapaian visi dan tujuan sekolah, dan mengimplementasikan misi sekolah karena mereka memahami visi, misi, dan tujuan sekolah Stakeholders sekolah dapat dengan mudah menerima dan memahami informasi yang terkandung dalam KTSP

Sekolah menyelenggarakan workshop untuk menyusun rencana kerja sekolah bersama dengan stakeholders dalam bentuk RKS dan RKAS

Kepala sekolah, komite sekolah, unsur peserta didik, unsur PTK lainnya, pengawas, dan pihak-

Antara 1 - 4 hari

Stakeholder skolah terlibat dalam penyusunan RPS dan RKAS

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

RKS dan RKAS

Penyusunan RKS memperhatikan pertimbangan komite sekolah, disetujui oleh Dewan Pendidikan, dan disahkan berlakunya oleh Dinas Pendidikan kab./kota atau oleh penyelenggara sekolah bagi sekolah swasta Rencana kerja sekolah mendukung pengembangan karir guru

bagi semua warga sekolah dalam mengelola dan mengembangkan sekolah untuk mencapai visi dan misi sekolah RKS dan RKAS menjadi salah satu rujukan dalam proses evaluasi keberhasilan program kerja/kegiatan sekolah dalam setiap tahunnya. Komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan kab./kota, atau yayasan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pengelolaan sekolah. Karena itu RKS dan RAKS perlu untuk diberikan pertimbangan oleh unsur-unsur tersebut. Sekolah merupakan bagian dari komunitas yang lebih besar, seperti masyarakat kelurahan, kecamatan, dst.

pihak yang dinilai sekolah berkontribusi dalam mengelola sekolah, seperti DU/DI, tokoh masyarakat yg tidak masuk dalam komite sekolah, dll. Penyusunan/workshop/lokakarya RKS dan RKAS melibatkan para stakeholders sekolah Pengesahan RPS dan RKAS mencantumkan mengetahui pihak komite sekolah, dewan pendidikan, dan dinas pendidikan kab./kota atau pihak yayasan (khusus bagi sekolah swasta). Kepala sekolah, komite sekolah Antara 1 - 4 hari

Sekolah memiliki dokumen RKS dan RKAS yang merupakan produk bersama

RKS dan RKAS dibuat secara bersama dengan melibatkan stakeholder sekolah RKS dan RKAS ditandatangani oleh komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan kab./kota atau yayasan (khusus sekolah swasta)

Guru yang berkualitas merupakan kunci utama keberhasilan sekolah dalam memberikan layanan pokok (pembelajaran/KBM). Pengembangan karir guru merupakan salah satu upaya untuk menjadikan guru memiliki motivasi yang tinggi dalam memberikan layanan yang professional kepada peserta didik dan berbagai pihak terkait.

Kepala sekolah dan guru mengusulkan untuk memasukan program kerja pengembangan karir guru ke dalam RKS dan RKAS. Sekolah harus membuat indikator keberhasilan pengembangan karir guru untuk kepentingan pencapaian, evaluasi pencapaian dan tindaklanjut dari evaluasi tersebut.

Kepala sekolah, guru

Ketika penyusunan RKS dan RKAS

Dalam RKS dan RKAS mencantumkan program pengembangan karir guru Kegiatan pengembangan karir guru didukung oleh kepala sekolah Kegiatan pengembangan karir guru didukung oleh

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Sekolah melaksanakan program peningkatan mutu sekolah

Program yang diselenggarakan oleh sekolah harus berorientasi mutu bukan sekedar pelaksanaan program tanpa ada orientasi peningkatan mutu. Hal ini dikarenakan proses manajemen sekolah diorientasikan untuk pencapaian tujuan secara efektif dan efisien

Penyusunan program peningkatan mutu sekolah mendasarkan pada: hasil evaluasi diri, hasil akreditasi sekolah, dan kelulusan siswa Sekolah merealisasikan visi dan misi ke

Untuk kesinambungan program dan hasil yang lebih baik, penyusunan program peningkatan mutu perlu mengggunakan hasil evaluasi diri, akreditasi sekolah, dan kelulusan siswa.

Penyusunan programprogram sekolah didasarkan pada masalahmasalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi sekolah. Sekolah menyusun indikator kebermutuan sekolah/pemenuhan standar nasional pendidikan yang dijadikan sebagai acuan dalam upaya pemenuhan SNP. Kepala sekolah mempertimbangkan dampak mutu ketika memutuskan program atau kegiatan yang akan dilakukan Pengelolaan program dan kegiatan dilakukan secara transparan sehingga banyak orang/pihak yang akan memberikan pemikiran untuk kebermutuannya. Sekolah melakukan EDS dan mengolahnya menjadi profil mutu sekolah Berdasarkan profil mutu sekolah kemudian disusun program kerja jangka menengah (RKS-4 tahunan) dan tahunan (RKAS).

Warga sekolah (KS, guru, TAS, pustakawan, laboran, konselor, penjaga sekolah, komite sekolah, peserta didik)

Sepanjang tahun ajaran

pendanaan sekolah Dalam satu tahun ajaran, sekolah mampu melaksanakan program peningkatan mutu yang tertuang dalam RKAS lebih dari 80%. Mutu/prestasi akademik dan non akademik sekolah (guru, siswa, KS) terus meningkat dari tahun ke tahun

Kepala sekolah, komite sekolah, unsur peserta didik, unsur orang tua,

1 bulan

Program peningkatan mutu sekolah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan up todate RKS dan RKAS

Pencapaian visi dan misi sekolah tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah (parsial). Semua kegiatan yang dilakukan

Kepala sekolah bersama komute sekolah dan guru-guru membuat indikator keberhasilan visi sekolah

Kepala sekolah, guru, peserta didik, komite sekolah, unsur orang tua,

Sepanjang tahun ajaran

KBM yang dilaksanakan sesuai atau mencerminan upaya

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan PTK, dan pelaksanaan kegiatan kesiswaan

harus sesuai dengan upaya pencapaian visi dan misi sekolah. Demikian halnya pengelolaan PTK dan kesiswaan merupakan bagian dari manajemen sekolah yang tujuan intinya adalah bagaimana mencapai visi dan misi sekolah.

Sekolah menyusun pedomanpedoman pengelolaan sekolah

Pedoman pengelolaan memberikan kemudahan bagi warga sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan sekolah

sebagai acuan untuk mengetahuai ketercapaian visi sekolah. Kepala sekolah melakukan rapat sekolah untuk membahas upaya pencapaian visi sekolah melalui peran dan tugas masing-masing orang di sekolah. Kepala sekolah memberikan penguatan kepada warga sekolah mengenai pentingnya kebermutuan layanan pokok sekolah, yaitu pendidikan bagi peserta didik yang dirancang oleh guru dan difasilitasi oleh sekolah Untuk menstimulasi motivasi warga sekolah dalam pencapaian visi dan misi sekolah, kepala sekolah dapat membuat program pemeliharaan dan peningkatan kinerja bagi warga sekolah, seperti dalam bentuk: pemilihan siswa terbaik untuk setiap semester, pemilihan guru terbaik, pemberian penghargaan kepada warga sekolah yang berprestasi, dll. Kepala sekolah memberikan petunjuk kepada penanggungjawab program/ kegiatan untuk menyusun atau mengembangkan pedomanpedoman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kerja masing-masing (menyusun POS) Jika POS ini sudah ada, kepala

pencapaian visi dan misi sekolah. PTK memiliki kemampuan dalam memberikan layanan bagi peserta didik dan stakeholders lainnya Program kesiswaan dapat memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik secara memadai.

Kepala sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah memiliki dokumendokumen POS, khususnya dalam implementasi layanan pokok sekolah.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Budaya dan lingkungan sekolah kondusif untuk pembelajaran

Pembelajaran sebagai layanan pokok sekolah tidak akan tercapai secara efektif jika budaya dan lingkungan sekolah tidak kondusif. Terlebih jika sekolah memiliki kondisi toxic culture (mindset, kebiasaan, dan artifac/simbol-simbol yang bertentangan dengan proses pendidikan)

Warga sekolah dapat mengakses laporan pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel

Transaparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan merupakan bagian dari indikator good governance. Transparansi dan akuntabilitas akan memicu profesionalitas yang lebih tinggi dalam pelaksanaan setiap pekerjaan yang dilakukan

sekolah melakukan kajian mengenai efektifitas POS dan kemudian memperbaiki hal-hal yang dianggap lemah/kurang. Kepala sekolah menjadi teladan dalam perilaku ideal yang diharapkan Sekolah mengeluarkan aturan tata tertib yang dilaksanakan secara konsisten, baik untuk PTK maupun peserta didik. Penataan lingkungan sekolah dan kelas diakukan dengan memperhatikan kenyamanan psikis, sosial, dan budaya belajar bagi peserta didik Jika memungkinkan semua PTK dan komite sekolah diberikan photo copy RKAS RKAS ditempel di mading atau pada media yang digunakan oleh warga sekolah Sekolah mengeluarkan laporan keuangan bulanan, tiga bulanan, semesteran, dan tahunan yang dipublikasikan secara rutin kepada warga sekolah, baik melalui rapat, media madding atau media yang paling memunginkan digunakan oleh sekolah Setiap anggaran yang digunakan oleh sekolah disertai oleh

Kepala sekolah dan semua warga sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Secara psikis, social, dan budaya, Lingkungan sekolah nyaman untuk belajar bagi peserta didik dan nyamana untuk bekerja bagi PTK

PTK di sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Warga sekolah dapat terlibat dalam menentukan anggaran dan dengan mudah mengakses informasi mengenai pengelolaan keuangan sekolah (baik dalam proses penganggaran, penggunaan, maupun pertanggyngjawaban)

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk mendukung implementasi rencana kerja sekolah

Pengelolaan sekolah sangat tidak mungkin dilakukan hanya oleh kepala sekolah dan guru, tetapi harus melibatkan pihak lain di luar sekolah, seperti orang tua, DU/DI, dan para pemangku kepentingan lainnya. Sumber daya sekolah amat sangat terbatas, sedangkan sumber daya masyarakat di sekitar sekolah itu tidak terbatas.

Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja sekolah minimal 1 kali per tahun Program supervisi dan evaluasi

Evaluasi rencana kerja dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian rencana, sehingga dapat dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan atau peningkatan

Pelaksanaan supervisi jika tidak dibarengi dengan tindaklanjut, tidak akan

pertanggungajawaban, baik secara adeministratif dat/atau kesepakatan bersama (pihak sekolah dengan komite sekolah). Kepala sekolah mengidentifikasi pihak-pihak yang potensial untuk menjadi mitra sekolah dalam mencapai visi dan misi sekolah, baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi. Kepala sekolah menjalin/membuka pembicaraan dengan stakeholders untuk kerjasama yang mutualisme Sekolah mengirimkan secara berkala informasi mengenai perkembangan sekolah kepada stakeholders. Sekolah mengadakan pertemuan secara berkala dengan pihak-pihak yang dianggap potensial, untuk memelihara dan meningkatkan komitmen dalam pencapaian visi bersama sekolah Pada setiap akhir semester dilakukan rapat evaluasi bersama mengenai capaian kinerja PTK dan kinerja sekolah Berdasarkan evaluasi tersebut, jika diperlukan, rencana kerja sekolah direvisi/diperbaiki/disesuaikan Kepala sekolah membuat program supervisi tahunan untuk semua guru.

Kepala sekolah, komite sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah memiliki kesepahaman dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait (eksternal) dalam mencapai tujuan sekolah.

PTK, komite sekolah

Setiap akhir semester

Sekolah memiliki rencana tindak untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh masing-masing maupun oleh satuan pendidikan Guru mengalami perbaikan/peningkatan dalam

Kepala Sekolah, guru

Sepanjang tahun ajaran

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

meliputi: pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut Sekolah mensosialisasikan laporan hasil pelaksanaan program sekolah

memberikan perbaikan pada proses pembelajaran. Hasil evaluasi program kerja sekolah merupakan informasi penting yang harus diketahui oleh warga sekolah untuk ditindaklanjuti oleh warga sekolah melalui proses perbaikan atau peningkatan (continuous improvement)

Setiap guru minimal mengalami proses supervise sebanyak 3 kali untuk melihat apakah tindak lanjut yang dilakukan berhasil atau tidak Setiap akhir semester kepala sekolah mengadakan rapat dengan PTK dan komite sekolah untuk membahas laporan hasil pelaksanaan program sekolah. Program kerja sekolah yang tidak sesuai/tidak memungkinkan dicapai direvisi Kepala sekolah, guru, pustawakan, laboran, TAS menganalisis hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja sekolah Melakukan perencanaan ulang/penyesuaian terhadap program kerja yang belum direalisasikan dan dirasakan perlu untuk direvisi Merancang program kerja untuk tahun ajaran selanjutnya yang didasarkan pada hasil evaluasi hasil pelaksanaan program kerja yang telah lalu. Memberikan reward kepada PTK atas capaian keberhasilan kerja sesuai ketentuan sekolah Melakukan pembinaan kepada PTK

layanan pembelajaran

PTK, komite sekolah

Setiap akhir semester

Sekolah melakukan tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan sekolah

Tindaklanjut merupakan upaya pemecahan masalah atau peningkatan mutu, tanpa tindak lanjut, maka evaluasi dapat dikatakan tidak memiliki makna apa-apa.

PTK

Setiap akhir semester dan Sepanjang tahun ajaran

PTK dan komite sekolah memahami tingkat capaian, kendala, dan pemecahan masalah yang harus diambil ke depannya Program kerja sekolah yang telah direvisi, jika ada kebutuhan untuk revisi program kerja PTK termotivasi untuk bekerja lebih baik PTK yang kinerjanya rendah dapat meningkatkan kinerjanya secara bertahap

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik pada setiap akhir semester

Proses kerja guru perlu dianalisis dalam proses pencapaian tujuan. Apakah efektif atau tidak? Proses evaluasi ini dilakukan untuk membandingkan antara apa yang dilakukan dengan apa yang direncanakan atau membandingkan apa yang diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan dari guru-guru di sekolah

Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan tenaga kependidikan pada setiap akhir semester

Proses kerja tenaga kependidikan perlu dianalisis dalam proses pencapaian tujuan. Apakah efektif atau tidak? Proses evaluasi ini dilakukan untuk membandingkan antara apa yang dilakukan dengan apa yang direncanakan atau membandingkan apa yang diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan dari tenaga kependidikan di sekolah

yang kinerjanya rendah Menjelang tengah semester dan akhir semester kepala sekolah dan guru melakukan analisis terhadap capaian KKM peserta didik. Berdasarkan capaian KKM siswa ini, kepala sekolah berdiskusi dengan guru-guru mengenai apa yang menjadi kendala bagi guru dalam KBM dan apa yang harus diperbaiki. Kepala sekolah dan guru membandingkan efektifitas beban kerja guru dengan ketercapaian KKM pada masing-masing kelas/mata pelajaran. Kepala sekolah dan guru membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap proses kerja yang telah dilakukan, misal: beban kerja guru terlalu berat, sehingga banyak tugas-tugas siswa yang tidak terperiksa. Dll. Menjelang tengah semester dan akhir semester kepala sekolah dan tenaga kependidikan sekolah melakukan analisis terhadap implementasi tupoksi masing-masing Berdasarkan implementasi tupoksi masing-masing, kepala sekolah berdiskusi dengan tenaga kependidikan (TK) mengenai apa yang menjadi kendala bagi TK dalam melaksanakan tupoksinya

KS, guru

Menjelang tengah dan akhir semester

Kepala sekolah dan guru mengalami proses evaluasi bersama terhadap efektivitas KBM dan beban kerja guru Sekolah memiliki informasi mengenai capaian KKM dan efektivitas beban kerja guru

KS, pustakawan, laboran, TAS, konselor

Menjelang tengah dan akhir semester

Kepala sekolah dan mengalami proses evaluasi bersama terhadap implementasi Tupoksi masing-masing, beban kerja, dan daya dukung kerja masingmasing Sekolah memiliki informasi mengenai capaian kerja masing-

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Sekolah mengikuti akreditasi oleh BAN-SM untuk melakukan status akreditasi sekolah

Akreditasi diperlukan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap para pemangku kepentingan Akreditasi diperlukan untuk kepentingan sekolah dalam mengeluarkan izajah bagi peserta didik Akreditasi diperlukan untuk berbagai kepentingan pengelolaan sekolah, seperti pembinaan oleh kepala sekolah dan pengawas, dll.

dan apa yang harus diperbaiki kemudian. Kepala sekolah dan TK sekolah membandingkan efektifitas beban kerja masing-masing TK dengan ketercapaian target kerja masingmasing. Kepala sekolah dan TK membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap proses kerja yang telah dilakukan, misal: implementasi pelayanan pustakawan terkendala oleh kemampuan pustakawan dalam menyusun buku-buku refensi. Dll. Kepala sekolah mengadakan rapat sekolah untuk membahas proses akreditasi sekolah dan penyusunan tim akreditasi sekolah Kepala sekolah menyusun tim akreditasi sekolah yang dikukuhkan melalui surat keputusan KS mengenai tim akreditasi sekolah Kepala sekolah memfasilitasi tim akreditasi untuk melakukan tugastugasnya. Tim akreditasi menyiapkan semua persyaratan untuk akreditasi, seperi pengisian EDS, dll sesuai petunjuk akreditasi BAN-SM Kepala sekolah memeriksa persiapan syarat-syarat untuk diakreditasi yang sudah disiapkan

masing TK dan efektivitas beban kerja TK

Warga sekolah

Sesuai kebutuhan

Sekolah memiliki SK tim akreditasi sekolah Sekolah memiliki sejumlah persyaratan untuk akreditasi sekolah Sekolah memiliki nilai akreditasi sekolah yang dikeluarkan oleh BANSM

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

oleh tim akreditasi sekolah. Jika dinilai sudah memenuhi berbagai persyaratan akreditasi, Kepala sekolah mengajukan, melalui dinas pendidikan kab./kota untuk dilakukan proses akreditasi. Kepala sekolah menampung semua aspirasi guru untuk perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah Kepala sekolah menghadirkan guruguru dalam rapat penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah KS, guru Menjelang awal tahun ajaran baru (penyusunan RPS/RKS) Aspirasi guru-guru dapat diidentifikasi oleh kepala sekolah Sekolah memiliki rumusan visi, misi, dan tujuan sekolah

Guru dilibatkan dalam perumusan visi, misi dan tujuan serta penyusunan rencana kerja sekolah

Sesuai kompetensinya kepala sekolah dapat dijadikan teladan bagi semua warga sekolah

Keterlibatan guru dalam perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah perlu karena guru menjadi bagian penting dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. Pelibatan guru akan menguatkan komitmen guru dalam proses pencaaian visi, misi, dan tujuan sekolah Pelibatan guru dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah akan mengakibatkan iklim sekolah menjadi lebih terbuka dan terbangunnya tim kerja sekolah yang lebih solid. Keteladanan kepala sekolah merupakan bagian dari proses pendidikan di sekolah, khususnya bagi peserta didik. Perilaku teladan kepala sekolah menjadi perilaku pembanding bagi warga sekolah dalam menjalankan tupoksi masing-masing Keteladanan lebih bermakna/efektif dalam proses kepemimpinan kepala sekolah dibandingkan perintah atau

Kepala sekolah melakukan evaluasi diri terhadap proses kepemimpinannya secara berkala, seperti seminggu sekali Kepala sekolah mendengarkan suara-suara warga sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai proses kepemimpinannya Perilaku kepala sekolah konsisten dalam menjalankan aturan-aturan

KS

Sepanjang tahun ajaran

Perilaku kepala sekolah mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah Warga sekolah menghormati kepemimpinan KS karena kesesuaian antara perilaku keseharian KS dengan nilai yang dianut

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

petunjuk lisan Kepemimpinan sekolah mampu menerapkan ciriciri kepemimpinan yang efektif Kepemimpinan sekolah yang efektif menjadi kunci untuk kinerja sekolah, kinerja guru, kinerja tenaga kependidikan sekolah dalam mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah

sekolah Kepala sekolah secara konsisten menjaga kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan dalam proses kepemimpinannya Kepemimpinan kepala sekolah dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah Kepala sekolah bersama dengan warga sekolah membuat mekanisme pengaduan terhadap pengelolaan sekolah, seperti menggunakan kotapengaduan, SMS, email, dll. Kepala sekolah mengumumkan (lisan/tulisan) mengenai keterbukaan informasi terkait dengan pengelolaan sekolah kepada para pemangku kepentingan sekolah Kepala sekolah/pihak yang ditugaskan merespon pengaduanpengaduan yang masuk ke sekolah KS Sepanjang tahun ajaran Warga sekolah dapat mengikuti kepemimpinan kepala sekolah Perilaku kepala sekolah jadi teladan bagi warga sekolah Sekolah memiliki mekanisme pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah Sekolah menyediakan media pengaduan Warga sekolah dapat memberikan masukan, koreksi, gagasan dengan mudah untuk perbaikan dan peningkatan mutu sekolah Iklim organisasi (sekolah) terbuka

Warga sekolah mudah mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah Kemudahan mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah merupakan bagian dari indikasi good governance. Kemudahan mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah akan membuka peluang yang lebih besar dalam proses peningkatan mutu secara berkelanjutan Kemudahan mengakses informasi dan pengaduan terkait dengan pengelolaan sekolah akan mempermudah kepala sekolah dan warga sekolah lainnya untuk memperbaiki kekurangannya

Kepala sekolah

Sepanjang tahun ajaran

7. STANDAR PEMBIAYAAN

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Ada unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam rapat penetapan besaran pembiayaan yang harus ditanggung oleh orang tua murid

Keterlibatan masyarakat dalam penetapan biaya sekolah merupakan bagian penting dari penguatan komitmen (rasa memiliki) masyarakat terhadap sekolah

Penyusunan RKS dan RKAS dilakukan dengan mengundang/menghadirkan unsur-unsur Kepala sekolah, guru, komite sekolah, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat, aparat RT, RW, Kelurahan, dan stakeholders lainnya yang memungkinkan

Kepala sekolah, guru, komite sekolah, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat, aparat RT, RW, Kelurahan

Lokakarya/ rapat penyusunan RKAS/RKT

Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per sekolah/ program keahlian Besaran biaya operasi nonpersonalia dihitung berdasarkan standar biaya per rombongan belajar Besaran biaya operasi non-

Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah Besaran biaya yang dihitung berdasarkan perbandingan dengan rombel akan mempermudah sekolah dan stakeholders dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya sekolah

Sebelum sekolah mengalokasikan biaya operasi non-personalia, terlebih dahulu dianalisis standar biaya per sekolah/program keahlian Rapat penyusunan RKAS menyetujui besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya per sekolah/program studi Sebelum sekolah mengalokasikan biaya operasi non-personalia, terlebih dahulu dianalisis standar biaya per rombel Rapat penyusunan RKAS menyetujui besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya per rombel Sebelum sekolah mengalokasikan biaya operasi non-personalia,

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah

Pada saat penyusunan RKAS

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah

Pada saat penyusunan RKAS

Besaran biaya yang dihitung berdasarkan perbandingan dengan peserta didik akan

Kepala sekolah, bendahara sekolah,

Pada saat penyusunan

Masyarakat memiliki komitmen yang lebih tinggi untuk kemajuan sekolah Ada kesepakatan warga sekolah dan stakeholders sekolah mengenai besaran biaya per bulan yang harus ditanggung orang tua siswa/wali murid untuk biaya operasional sekolah RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Sekolah memiliki besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya persekolah/ program keahlian RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Sekolah memiliki informasi mengenai satuan biaya operasi non-personalia per rombel RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

personalia dihitung berdasarkan standar biaya per peserta didik Sekolah menghitung besaran persentase minimum biaya ATS berdasarkan standar pembiayaan Sekolah menghitung besaran persentase minimum biaya BAHP berdasarkan standar pembiayaan Sekolah menghitung besaran biaya operasi selain biaya operasi non personalia, ATS, dan BAHP Kemudahan

mempermudah sekolah dan stakeholders dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya sekolah

Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah Untuk kepentingan pengelolaan keuangan sekolah, sekolah harus menghitung semua pengeluaran sekolah untuk setiap tahunnya.

Akses dokumen keuangan sekolah yang

terlebih dahulu dianalisis standar biaya per peserta didik Rapat penyusunan RKAS menyetujui besaran biaya operasi non personalia berdasarkan standar biaya per peserta didik Sebelum sekolah mengalokasikan biaya ATS, terlebih dahulu dianalisis standar pembiayaan yang berlaku/diberlakukan Rapat penyusunan RKAS menyetujui persentase minimum biaya ATS berdasarkan standar pembiayaan yang berlaku/diberlakukan Sebelum sekolah mengalokasikan biaya BAHP, terlebih dahulu dianalisis standar pembiayaan yang berlaku/diberlakukan Rapat penyusunan RKAS menyetujui persentase minimum biaya BAHP berdasarkan standar pembiayaan yang berlaku/diberlakukan Rapat RKAS menganalisis kebutuhan biaya selain biaya operasi non personalia, ATS, dan BAHP Rapat RAKS menetapkan biaya sekolah selain biaya operasi non personalia, ATS, dan BAHP Kepala sekolah dan bendahara

komite sekolah

RKAS

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah

Pada saat penyusunan RKAS

yang berlaku Sekolah memiliki informasi mengenai satuan biaya operasi non-personalia per peserta didik RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Persentase biaya ATS ditetapkan berdasarkan standar pembiayaan

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah

Pada saat penyusunan RKAS

RKAS disusun dengan mengikuti standar biaya yang berlaku Persentase biaya BAHP ditetapkan berdasarkan standar pembiayaan

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah

Pada saat penyusunan RKAS

RKAS mengalokasi dana untuk membiayai operasi sekolah selain biaya operasi operasi non personalia, ATS, dan BAHP Warga sekolah dapat dengan

Kepala sekolah,

Sepanjang

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

mengakses dokumen pengelolaan pembiayaan sekolah Besaran perolehan dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat, Pemerrintahan Provinsi, Pemerintahan Kab./Kota, orang tua siswa, dan masyarakat Sekolah menyusun laporan pengelolaan pembiayaan

mudah bagi pihak-pihak berkepentingan merupakan bagian dari implementasi transaparansi (good governance)

Penyusunan keuangan sekolah harus mengidentifikasi semua pemasukan keuangan sekolah, sehingga sekolah dapat dengan mudah memetakan pemenuhan kebutuhan biaya operasional & investasi sekolah ketika menyusun RKAS

sekolah mempublikasikan dokumen RKAS kepada warga sekolah Kepala sekolah dan bendahara sekolah mempublikasikan laporan keuangan sekolah secara berkala. Misal per tiga bulan sekali, per semester sekali, dsb. Dalam penyusunan RKAS, Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah mengidentifikasi besaran semua pemasukan keuangan sekolah secara komprehensif Dalam penyusunan RKAS diketahui ancangan jumlah pemasukan keuangan sekolah secara keseluruhan dan per sumber pemasukan Setiap uang yang dikeluarkan sekolah disertai dengan bukti otentik Setiap realisasi pengeluaran dan pemasukan keuangan sekolah direkap sesuai dengan ketentuan akuntasi yang berlaku sekolah menyusun laporan keuangan beradasarkan sistem akuntansi keuangan Negara Kepala sekolah dan bendahara sekolah mempublikasikan dokumen RKAS kepada warga sekolah Kepala sekolah dan bendahara sekolah mempublikasikan laporan

bendahara sekolah, komite sekolah

tahun ajaran

mudah mengakses dokumen pengelolaan keuangan sekolah

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah

Pada saat penyusunan RKAS

Dokumen RKAS mencantumkan rencana pemasukan keuangan sekolah per sumber masukan dan secara keseluruhan

Laporan pembiayaan merupakan bagian dari akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah, yang akan digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal sekolah.

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah, departemen/ program studi masing-masing, PTK

Sepanjang tahun ajaran

Sekolah memiliki laporan pengelolaan keuangan sekolah

Kemudahan akses terhadap laporan pengelolaan keuangan Kemudahan akses informasi pengelolaan keuangan merupakan bagian dari good governance. Kemudahan akses informasi pengelolaan keuangan akan

Kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah

Sepanjang tahun ajaran

Warga sekolah dapat dengan mudah mengakses dokumen pengelolaan keuangan sekolah

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

membangun kepercayaan dan komitmen (rasa memiliki) para pemangku kepentingan terhadap sekolah

keuangan sekolah secara berkala. Misal per tiga bulan sekali, per semester sekali, dsb.

8. STANDAR PENILAIAN
INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL WAKTU/DURASI PEMENUHAN HASIL

Guru membuat rancangan penilaian yang menggunakan berbagai teknik penilaian, misal tes untuk prestasi belajar, pengamatan untuk perilaku, lembar penilaian untuk proses pencapaian kompetensi Guru menyusun instrumen yang memenuhi syarat substansi, konstruksi, dan bahasa

Untuk memperoleh data pengukuran dengan hasil yang tepat dibutuhkan teknik penilaian yang valid dan reliabel. Dengan demikian setiap penilaian harus dirancang dengan memperhatikan berbagai teknik penilaian.

Instrumen penilaian yang dikembangkan oleh guru akan lebih bermakna dan tepat sasaran dalam pengukuran hasil belajar. Dengan demikian dianggap penting dan dijadikan indikator pemenuhan standar penilaian jika instrumen dikembangkan

Workshop penyamaan persepsi tentang teknik-teknik penilaian yang sesuai dengan data hasil belajar yang akan diperoleh. Penyusunan buku panduan tentang teknik penalaian yang berlaku di sekolah Review draft panduan teknik penilaian melalui wokshop sehingga menghasilkan model yang mengandung unsur inovatif sesuai standar penilaian. In House Traning bagi semua guru dalam menggunakan teknik-teknik penilaian Workshop penyamaan persepsi tentang pengembangan instrumen penilaian yang memenuhi syarat substansi, konstruksi, dan bahasa. Masing-masing guru mengembangkan instrumen pada setiap mata pelajaran

wakasek bidang kurikulum dan guru

Awal tahun

Sekolah memiliki buku panduan tentang teknik penilaian sesuai dengan karakter hasil belajar mata pelajaran.

Guru

Awal tahun

Sekolah memiliki instrumen atau bank soal yang dibuat oleh guru.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

oleh masing-masing guru.

Satuan pendidikan melakukan validitas empirik terhadap instrument penilaian

Instrumen yang baik adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas yang baik dan teruji secara empirik.

Satuan pendidikan memiliki instrumen yang berkualitas

Persyaratan instrumen yang baik adalah yang mampu mengukur dari apa yang akan diukur, memiliki daya pembeda, dan reliabel.

Siswa menerima

Tujuan dari kegiatan evaluasi adalah

yang diampu. Uji coba instrumen yang bekerjasama dengan sekolah lain untuk menjaga reliabilitas dan validitas alat ukur (khusus untuk instrumen ujian akhir semester) Pemanfataan instrumen dalam kegiatan evauasi Pendokumentasian instrumen sebagai bank soal sekolah. Workshop penyamaan persepsi tentang pengujian validasi instrumen. Uji coba instrumen yang bekerjasama dengan sekolah lain untuk menjaga validitas alat ukur (khusus untuk instrumen ujian akhir semester) Pemanfataan instrumen dalam kegiatan evaluasi. Pendokumentasian instrumen sebagai bank soal sekolah. Workshop penyamaan persepsi tentang kriteria instrumen yang baik. Guru mengembangkan instrumen Uji coba instrumen yang bekerjasama dengan sekolah lain untuk menjaga validitas alat ukur (khusus untuk instrumen ujian akhir semester) Pemanfataan instrumen dalam kegiatan evaluasi. Pendokumentasian instrumen sebagai bank soal sekolah. Setelah melakukan ulangan, guru

Guru

Awal tahun

Sekolah memiliki instrumen atau bank soal yang dibuat oleh guru.

Guru

Awal tahun

Sekolah memiliki instrumen atau bank soal yang dibuat oleh guru.

Guru

Harian

Siswa menerima informasi

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

informasi hasil ulangan harian

mengukur kemampuan atau kompetensi peserta didik. Oleh karena itu peserta didik berhak memperoleh informasi tentang hasil-hasil ulangan umum.

Guru menyampaikan hasil penilaian akhir kepada peserta didik dalam bentuk satu nilai disertai deskripsi Guru memberikan remidi pada siswa yang belum mencapai KKM

Kompetensi peserta didik yang diukur memiliki berbagai dimensi. Nilai yang dikeluarkan mengandung makna yang multitafsir oleh karena itu perlu dijelaskan dari makna nilai tersebut.

Pembelajaran memiliki prinsip ketuntasan. Setiap peserta didik berhak memperoleh pelayanan guru jika mereka belum mencapai KKM melalui remidi. Tujuan remidi adalah memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menuntaskan KKM

Guru menggunakan berbagai teknik

Untuk memperoleh data pengukuran dengan hasil yang tepat sesuai aspek kognitif, afektif, dan keterampilan

memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Membagian hasil ulangan kepada peserta didik setelah data hasil ulangan direkap oleh guru Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Membagian hasil ulangan kepada peserta didik setelah data hasil ulangan direkap oleh guru. Pada nilai dijelaskan tentang makna dari nilainilai tersebut Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Membagian hasil ulangan kepada peserta didik setelah data hasil ulangan direkap oleh guru. Guru memberi kegiata remidi terhadap pokok bahasan yang belum berhasil dicapoi siswa pada waktu yang telah ditentukan Workshop penyamaan persepsi tentang teknik-teknik penilaian yang sesuai dengan data hasil belajar yang

hasil ulangan harian yang dibuktikan dengan pengumuman pada papan pengumuman.

Guru

Harian

Siswa menerima informasi hasil ulangan harian yang dilengkapi dengan deskripsi makna nilai ulangan.

Guru

Harian

Jadwal remedial Laporan kegiatan remedia yang membuat tanggal, waktu, tempat, materi yang disampaikan, jumlah peserta didik, dan guru mengajar.

wakasek bidang kurikulum dan guru

Awal tahun

Sekolah memiliki buku panduan tentang teknik penilaian sesuai dengan

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

penilaian untuk menilai hasil belajar kognitif, keterampilan, dan afektif

dibutuhkan teknik penilaian yang valid dan reliabel. Dengan demikian setiap penilaian harus dirancang dengan memperhatikan berbagai teknik penilaian dan aspek yang akan dinilai

Guru mengolah/ menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa Analisis hasil penilaian merupakan tindak lanjut upaya monitoring dan laporan hasil belajar untuk kegiatan perbaikan, mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar. Analisis hasil penilaian merupakan pemaknaan dari pengumpulan dokumen hasil penilaian.

Guru memanfaatkan hasil penilaian

Hasil penilaian memiliki banyak manfaat, yaitu tidak sekedar mengukur kompetensi siswa tetapi cerminan dari rangkaian proses pembelajaran. Oleh karena itu hasil penilaian harus dimaknai dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran dan laporan kepada pihakpihak terkait.

akan diperoleh (kognitif, afektif, dan psikomotor) Penyusunan buku panduan tentang teknik penalaian yang berlaku di sekolah Review draft panduan teknik penilaian melalui wokshop sehingga menghasilkan model yang mengandung unsur inovatif sesuai standar penilaian. In House Traning bagi semua guru dalam menggunakan teknik-teknik penilaian Workshop penyamaan persepsi tentang analisis hasil penilaian untuk kegiatan perbaikan, mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa Melakukan analisis hasil penilaian oleh masing-masing guru. Kajian analisis hasil penilaian melalui wokshop sehingga menghasilkan keputusan untuk melakukan perbaikan. Pendokumentasian hasil penilaian kegiatan perbaikan. Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Memanfaatkan data hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran di masa yang akan datang.

karakter hasil belajar mata pelajaran.

wakasek bidang kurikulum dan guru

Akhir tahun

Setiap guru memiliki dokumen hasil analisis penilaian dan dokumen hasil untuk kegiatan perbaikan.

Guru

Akhir tahun

Setiap guru memiliki dokumen hasil analisis penilaian dan dokumen hasil untuk kegiatan perbaikan.

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Setiap akhir semester, guru melaporkan hasil penilaian

Melaporkan hasil penilaian merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip akuntabilitas dalam pendidikan.

Guru melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru agama

Penilaian akhlak menjadi sangat penting untuk disaampaikan kepada guru agama agar dapat ditindaklanjuti perbaikan dan pembinaan secara terarah

Pe Pendokumentasian hasil penilaian untuk dibandingkan dengan hasil penilaian yang akan datang. Setelah melakukan ulangan, guru memeriksa lembar jawaban Mengolah data hasil ulangan menjadi infrormasi yang bermakna bagi peserta didik. Melaporkan hasil penilaian kepada pihak sekolah yang selanjutnya disampaikan kepada para stakeholder terkait. Setelah melakukan penilaian aspek akhlak (yang terkait dengan mata pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru agama) Melaporkan hasil penilaian akh;lak kepada pihak sekolah. Setelah melakukan penilaian aspek kepribadian (yang terkait dengan mata pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru PKn. Melaporkan hasil penilaian akh;lak kepada pihak sekolah. Rapat koordinasi menentukan nilai akhir peserta didik Menetapkan kelulusan Mempublikasikan kepada pihk terkait dan orang tua siswa

Guru

Akhir tahun

Setiap guru memiliki dokumen hasil analisis penilaian dan dokumen hasil penilaian dalam bentuk laporan.

Guru

Akhir tahun

Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian kepada guru PKN Satuan pendidikan mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan nilai akhir peserta didik (termasuk

Penilaian kepribadian menjadi sangat penting untuk disaampaikan kepada guru PKn agar dapat ditindaklanjuti perbaikan dan pembinaan secara terarah Nilai akhir peserta didik merupakan putusan yang akan dipublikasikan secara luas dan akan menjadi laporan kemajuan peserta didik bagi orang tuanya masingmasing karena itu perlu dirapatkan oleh dewan guru.

Guru

Akhir tahun

Kepala Sekolah, Guru BK dan Guru kelas/mata pelajaran

Akhir semester

Setiap guru memiliki dokumen hasil penilaian akhlak Guru agama mnerima laporan dalam bentuk deskripsi akhlak yang perlu diperbaiki. Setiap guru memiliki dokumen hasil penilaian akhlak Guru PKn menerima laporan dalam bentuk deskripsi akhlak yang perlu diperbaiki. Notulensi rapat dewan guru dalam menentukan nilai akhir peserta didik (termasuk kenaikan kelas dan kelulusan)

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

kenaikan kelas dan kelulusan) Satuan pendidikan melaksanakan: kriteria kenaikan kelas, KKM

Kriteria kenaikan kelas dan KKM menjadi acuan dalam menentukan lulusan dan menjadi target bagi semua siswa dalam mencapai ketuntasan belajar karena itu sekolah harus memfasilitasi dengan baik pencapaian setiap mata pelajaran. Nilai akhir peserta didik merupakan putusan hasil belajar yang perlu diketahui oleh peserta didik dan orang tuanya karena orang tua/wali adalah pihak yang menitipkan pendidikan anak-anaknya kepada pihak sekolah

Rapat koordinasi menentukan kriteria kenaikan kelas dan KKM Mempublikasikan kepada pihk terkait dan orang tua siswa tentang kriteria kenaikan kelas dan KKM Rapat koordinasi menentukan nilai akhir peserta didik Menetapkan kelulusan Menyampaikan hasil penilaian kepada orang tua siswa

Kepala Sekolah, Guru BK dan Guru kelas/mata pelajaran

Awal semester

Notulensi rapat dewan guru tentang kriteria kenaikan kelas dan KKM. Ketetapan kriteria kenaikan kelas dan KKM dalam surat keputusan Notulensi rapat dewan guru dalam menentukan nilai akhir peserta didik Dokumentasi serah terima dokumen hasil penilaian kepada orang tua siswa

Satuan pendidikan melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada semua orangtua/wali siswa. Satuan pendidikan memanfatkan hasil UN untuk seleksi masuk,

Kepala Sekolah, Guru BK dan Guru kelas/mata pelajaran

Akhir semester

Hasil Ujian Nasional dari sekolah pada jenjang dibawahnya perlu menjadi acuan seleksi masuk sebagai bentuk kepercayaan antar sekolah, lebih selektif, dan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan. Sekolah Standar Nasional merupakan sekolah yang telah memenuhi persyaratan minimal dala penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian secara rasional akan mebghasilkan lulusan yang berkualitas yang ditunjukkan dengan rata-rata UN sama denga atau lebih tinggi dari standar.

Satuan pendidikan memiliki rata-rata UN setinggi UN SSN

Menetapkan kriteria hasil UN dari sekolah pada jenjang dibawahnya yang dapat diterima. Melaksanakan seleksi administratif berdasarkan hasil UN Melaksanakan seleksi akademik jika dianggap perlu sesuai kebijakan sekolah masing-masing. Mempelajari ketetapan batas kelulusan UN Mengembangkan estimasi kisi-kisi soal UN Mengembangkan instrumen (soal) yang setara UN Tryout untuk peserta didik yang akan

Kepala sekolah dan guru

Awal tahun ajaran

Dikumen ketetapan kriteria hasil UN yang yang dapat diterima.

Guru

Awal semester

Kisi kisi-kisi soal estimasi UN instrumen (soal) yang setara UN jadwal tryout untuk peserta didik yang akan menghadpi UN

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

Satuan pendidikan memanfaatkan hasil analisis daya serap

Pemantauan terahadap kualitas soal

Pemantauan terhadap pelaksanaan ujian

Daya serap peserta didik terhadap isi materi pelajaran dapat dijadikan estimasi terhadap penguasaan kompetensi. Daya serap diukur melalui test. Hasil analisis data tentang daya serap sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pembelajaran supaya dapat mencapai KKM dan kelulusan UN. Kualitas soal memiliki kedudukan yang penting dalam mengukur keberhasilan belajar. Kualitas soal ditentukan oleh tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan kualitas distraktor (pilihan ganda). Setiap soal yang dikembangkan harus dipantau agar mampu megukur apa yang akan diukur. Soal yang kualitas rendah harus dibuang dan tidak perlu digunakan. Pemantauan pelaksanaan ujian merupakan bagian yang sangat menentukan dalam kegiatan penilaian. Jika pelaksanaan ujian tidak tertib, banyak kecurangan, dan dengan suasana yang tidak kondusif maka hasil ujian dianggap tidak sah. Oleh karena ini perlu pemantauan yang ketat dalam penyelenggaraan ujian

menghadpi UN Mengembangkan instrumen penilaian yang didasarkan pada tingkat kesulitan UN. Melaksanakan test Pengolahan hasil tes yang diarahkan pada pengukuran daya serap matei ajar Laporan dan tindak lanjut Memerika dan mereview setiap kisi-kisi soal yang dikembangkan oleh guru Memeriksa dan mereview setiap butir soal yang dikembangkan oleh guru atau pihak lain Melakukan uji coba kualitas soal Melakukan dkumentasi soal dalam bank soal milik sekolah Membentuk panitia penyelenggaraan tes Menggandakan soal sesuai jumlah siswa Menetapkan jadwal ujian yan berisi tanggal/hari, waktu, tempat, mata ujian, dan pengawas ujian. Membuat pedoman atau ketentuan penyelenggaraan ujian Setiap pengawas membuat surat pernyataan untuk berlaku jujur, disiplin, menjaga ketertiban, serta tidak melakukan tindakan yang mengarah

Wakasek kurikulum dan guru

Akhir semester

Kisi kisi-kisi soal estimasi UN instrumen (soal) yang setara UN Deskripsi analisis daya serap. Kisi-kisi soal dan butir soal yang dikembangkan oleh guru Berita acara review kisi-kisi dan butir soal

Wakasek kurikulum dan Guru

Awal semester

Guru

Akhir semester

Panduan penyelenggaraan ujian Surat pernyataan pengawas di atas materai Sampel soal dan lembar jawaban

INDIKATOR PEMENUHAN STANDAR

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR

LANGKAH PEMENUHAN

PERSONIL

WAKTU/DURASI PEMENUHAN

HASIL

pada perbuatan membantu siswa dalam pengerjaan soal selama ujian berlangsung. Melaksanakan ujian dengan tertib Memeriksa hasil ujian, mengolah, dan melaporkan.

Anda mungkin juga menyukai