1 Struktur organisasi Ruang IGD RSUD Buleleng dipimpin oleh kepala instalasi yang dibantu oleh seorang kepala ruangan dan wakil kepala ruangan, 1 orang inventaris, 3 ketua tim, 12 perawat pelaksana, 2 orang cleaning service,10 orang pramuhusada dan 7 orang tenaga administrasi. Ruang IGD dipimpin oleh seorang kepala ruangan dengan latar belakang pendidikan S2 Keperawatan. Dalam proses pemberian asuhan keperawatan, staf keperawatan dibagi menjadi tiga orang Ketua Tim yang memimpin tiga orang Perawat Pelaksana. Adapun struktur organisasi IGD dapat dilihat pada gambar 3.1 dan 3.2.
WADIR PELAYANAN dr. I Komang Gunawan Landra, Sp.KJ. NIP. 19611204 200604 1 003
Ka.Bag.PELAYANAN KEPERAWATAN I Gusti Ayu Dewi Ariani, SKM. M.Kes NIP. 19670713 200604 1 003
Ka.Sub.Bag ASUHAN KEPERAWATAN Ni Luh Suwiti, S.Kep., Ns NIP. 19660920 199003 3 010
Ka.Sub.Bag PROFESI KEPERAWATAN I Gusti Ayu Made Wartini, S.Kep., Ns NIP. 19771210 199703 2 002
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bagian Keperawatan RSUD Kabupaten Buleleng Tahun 2014
Ka. Instalasi dr. Oka Udrayana, S.PB NIP. 19770811 200212 1 010
Kasubag Asuhan Keperawatan Ns. Ni Luh Suwiti, S.Kep NIP. 19660920 199003 2 010 Kepala Ruangan Ns. I Kade Iman Darmawan, S.Kep, M.Kep. NIP. 19751220 199803 1 003
Kasubag Profesi Keperawatan Ns. I Gusti Ayu Made Wartini, S.Kep NIP. 19771210 199703 2 002
nip . 19720422 199503 2 003. Katim III 199503 2 003 Gst Pt 19720422 Eka Prapta.C , Amd.Kep NIP .19840923 200902 1 001
Ketut Indikasi
NIP .19840923 201001 2 021 I B Darma Putra, Amd.Kep
Kd. Surasman
NIP .19920306 20110 1 1001 Km Adi Sanjaya, Amd.Kep
3.2.1.2 Ketenagaan 3.2.1.2.1 Tenaga keperawatan Susunan ketenagaan di Ruang IGD pada bulan April 2014 dipimpin oleh seorang kepala ruangan, di bantu oleh 1 orang wakil, 1 orang inventaris, 3 ketua tim, 12 perawat pelaksana yang dapat dilihat pada berikut :
Tabel 3.6 Pola Ketenagaan di Ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng Tahun 2014 No Nama Kualifikasi Pendidikan 1 Ns. I Kade Iman Darmawan, S.Kep, M.Kep. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Ni Made Widiatmika, SST Putu Gunha Wisnawa, SST Nyoman Sari Widana, Amd. Kep Putu Suryawan, Amd. Kep Gusti Putu Eka Prapta C., Amd. Kep Nyoman Budiani, Amd. Kep Ni Ketut Sri Ariastuti, Amd. Kep Eko Suwartiningsih Adek Evy Supryatin L. Ristania Anggantari Ketut Indikasi Kadek Surasman Ns. Putu Gusandra Yudha W., S.Kep. Ida Ayu Oka P., Amd. Kep Komang Adi Sanjaya, Amd. Kep. I B. Dharma Putra, Amd. Kep. DIV DIV DIII DIII DIII DIII DIII SPK SPK SPK SPK SPK S1 DIII DIII DIII S2
PNS
Status
Kontrak
Pelatihan yang diikuti BCLS, BTCLS, TOT BTCLS PPGD, BHD PPGD, BTLS BTLS BTCLS PPGD, BTCLS PPGD BTCLS BTCLS GELS, Pelatihan Kegawatdarurat -an Jiwa
Ket
18
DIII
Sumber : Data primer yang diolah dari Laporan Ketenagaan Ruang IGD Tahun 2014
Dari tabel diatas terdapat 18 orang tenaga keperawatan yang terdiri dari 1 orang yang berpendidikan S2, 9 orang staf berpendidikan DIII Keperawatan, 2 orang yang berpendidikan DIV, 5 orang yang berpendidikan SPK dan 1 orang berpendidikan S1 Keperawatan. 5 pegawai
yang masih berpendidikan SPK saat ini sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana keperawatan di beberapa institusi pendidikan kesehatan. Status pegawai di Ruang IGD adalah 13 orang berstatus PNS dan 5 orang berstatus pegawai kontrak. 3.2.1.2.2 Tenaga non keperawatan Tenaga non keperawatan di ruang IGD sebanyak dua orang cleaning service tenaga kontrak RSUD Kabupaten Buleleng.
Tabel 3.7 Tenaga Non Keperawatan No 1 Kualifikasi Administrasi Jumlah 7 orang Jenis Kontrak 6 orang Orientasi 1 orang PNS 1 orang Kontrak 1 orang PNS 3 orang Kontrak 7 orang
Cleaning Service
2 orang
Pramuhusada
10 orang
Sumber : Data primer yang diolah dari Laporan Ketenagaan Ruang IGD Tahun 2014
3.2.1.2.3 Tingkat kebutuhan tenaga perawat IGD merupakan tempat masuk pertama pasien-pasien yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Buleleng. Jumlah ketengaan di IGD ditentukan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Sebagian besar tenaga merupakan PNS. Beberapa tenaga kerja telah memiliki sertifikat pelatihan gawat darurat. Perkiraan perhitungan jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan di IGD dengan menggunakan Pedoman Cara Perhitungan Tenaga Keperawatan menurut Depkes RI (2005) :
Rata-rata jumlah pasien perhari x jumlah jam perawatan/hari Jam efektif per hari + Loss day
Dengan rumus faktor koreksi (loss day): Loss day = (Jmlh hari minggu dlm 1 thn+ cuti+hari besar) Jumlah hari kerja efektif x jumlah perawat yg dibutuhkan
Berdasarkan data kunjungan pasien di IGD dari bulan Januari sampai Maret 2014, maka kebutuhan tenaga keperawatan di IGD adalah sebagai berikut :
rata-rata jumlah pasien perhari (Januari-Maret 2014) x jumlah jam perawatan/hari Jam efektif perawatan/hari = 78 x 2.5 6 = 32.5 = 33 orang
Loss day =
(52+12+14) 365-(52+12+14)
x 33
Loss day =
78 287
= 33 + 9 = 42 orang
Jadi, total tenaga perawat yang dibutuhkan di IGD menurut rumus Depkes RI (2005) adalah 42 orang. Dengan jumlah tenaga yang ada pada saat pengkajian yakni 18 orang maka dapat disimpulkan bahwa tenaga keperawatan di ruang IGD belum mencukupi kebutuhan ruangan. Berdasarkan penyebaran kuesioner mengenai sistem ketenagaan di Ruang IGD kepada 16 orang perawat pada tanggal 4-7 April 2014, ditemukan bahwa sebagian besar perawat menyatakan bahwa struktur organisasi yang telah berjalan di ruangan telah berjalan baik dengan kepala ruangan dan ketua tim sudah kompeten dalam melakukan tugas-tugasnya serta pembagian tugas sudah sesuai kemampuan perawat di bidangnya. Selain itu, keinginan perawat juga untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan tambahan dan sebagian besar perawat menyatakan cukup puas dengan kebijakan rumah sakit mengenai pemberian beasiswa dan pelatihan pendidikan keperawatan. Dari segi waktu pekerjaan, sebagian besar perawat menyatakan sudah cukup puas dengan jumlah jam kerja dan kesempatan untuk mengambil cuti juga sudah baik. Tetapi beban kerja
perawat dinyatakan cukup berat karena tingkat ketergantungan pasien tidak sebanding dengan jumlah perawat. Sebagian besar perawat menyatakan jumlah pendapatan yang diterima sudah cukup sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dari segi kejelasan pembagian tugas, sebagian besar perawat menyatakan sudah cukup jelas dengan pembagian tugas di ruangan dan menyatakan puas dengan pembagian tugas di ruang IGD.
3.2.1.3 Komunikasi Komunikasi antar staf di ruang IGD dilakukan secara lisan dan tertulis. Operan dilakukan setiap pergantian shift yang diikuti oleh dua shift yang bersangkutan. Rapat dilakukan setiap satu bulan sekali pada hari jumat minggu pertama dimana rapat membahas tentang masalah yang terdapat di ruangan IGD. Sosialisasi instruksi atau pengumuman dilakukan lisan dan tertulis melalui buku dan papan pengumuman.
3.2.1.4 Alur pasien IGD merupakan tempat penerimaan pertama pasien yang memerlukan pelayanan rumah sakit khususnya yang mengalami kondisi kegawatdaruratan. a) Sumber pasien Pasien yang datang ke IGD merupakan pasien-pasien yang datang ke RSUD Buleleng untuk memeriksakan kesehatan atau memerlukan pertolongan kesehatan segera. b) Prosedur keluar dan masuk IGD Pasien Masuk Pasien yang masuk IGD merupakan pasien yang datang ke RSUD Buleleng yang mengalami gangguan kesehatan dan ingin mendapatkan penanganan kesehatan segera ataupun pasien yang datang untuk melakukan kontrol kesehatan ke poliklinik namun memerlukan penanganan kesehatan segera. Pasien yang datang ke IGD akan dilakukan pemeriksaan tanpa melalui proses pemilahan (triage). Selama pasien ditangani, keluarga pasien dianjurkan untuk mendaftarkan pasien ke loket pendaftaran dan mengurus jaminan kesehatan bila pasien menggunakan jaminan kesehatan. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan baik pemeriksaan fisik, anamnesa, tindakan medical, surgikal, observasi, konsultasi spesialis ataupun resusitasi sesuai dengan keperluan pasien. Dilakukan juga pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
laboratorium ataupun radiologi. Bila seluruh hasil pemeriksaan telah selesai maka pasien mendapatkan pelayanan farmasi seperti obat-obatan dan alat habis pakai. Pasien Keluar Setelah pasien dinyatakan stabil dan bebas dari situasi gawat darurat maka pasien dapat dipindahkan dari IGD. Pasien dengan kondisi stabil dapat diindikasikan untuk pulang bila dirasa tidak memerlukan observasi melalui rawat inap, namun bila pasien dirasa memerlukan observasi lebih lanjut, pasien akan diindikasikan untuk menjalani rawat inap. Pasien yang menjalani rawat inap biasanya akan diamprahkan kamar inap sebelumnya oleh petugas IGD. Bila kamar telah siap, pasien akan diantar oleh pramuhusada ke ruang perawatan. Bila pasien diindikasikan untuk menjalani operasi, pasien akan diantar ke ruang operasi dan setelah menjalani operasi pasien akan diantar langsung diantar ke ruang perawatan yang sebelumnya telah diamprahkan oleh perawat IGD atau bila pasien diperkirakan memerlukan perawatan semi intensif (observasi) selama >6 jam sampai 24 jam maka pasien akan dikirim kembali ke IGD dan akan dirawat di ruang ODC (One Day Care). Saat pemindahan pasien dari IGD, perawat menyelesaikan administrasi perawatan selama di IGD seperti formulir permohonan perpindahan status pasien rawat inap. Namun bila pasien meninggal setelah mendapat penanganan di IGD atau meninggal dalam perjalanan menuju IGD (DOA, Dead On Arrived), pasien akan dikirim ke kamar jenasah dengan pengurusan administrasi sebelumnya. Pasien Dirujuk Apabila pasien memerlukan perawatan lebih lanjut dengan spesifikasi peralatan dan tenaga spesialistik lain, pasien dirujuk ke RS lain yang lebih lengkap. Dokter IGD membuat rujukan kepada rumah sakit yang dituju dan menghubungi rumah sakit rujukan Perawat IGD menghubungi unit Ambulance Petugas IGD menyelesaikan semua administrasi pasien selama dirawat dan biaya ambulance. Bila sudah siap pasien dijemput unit ambulance dengan didampingi seorang perawat IGD. Setelah sampai di tempat tujuan perawat melakukan timbang terima dengan perawat penerima dan mengembalikan semua inventaris RS yang digunakan pasien. Pasien Meninggal
Apabila pasien meninggal di IGD, pasien dikirim ke ruang pemulasaran jenazah dan selanjutnya dipulangkan sesuai prosedur, yaitu:
Dokter IGD memastikan bahwa pasien sudah meninggal. Dokter menjelaskan kepada keluarga pasien tentang keadaan penderita. Perawat IGD melakukan perawatan jenazah dan selanjutnya mengirim penderita ke ruang pemulasaran jenazah.
Petugas IGD menyelesaikan semua biaya perawatan selama pasien dirawat dan biaya transport jenazah ke tempat tujuan.
ICU
KAMAR OPERASI
RAWAT INAP
PASIEN
PELAYANAN FARMASI
RAWAT JALAN
KAMAR JENASAH
REFERAL/ RUJUKAN