Anda di halaman 1dari 2

Ejakulasi penis Emisi dan ejakulasi penis adalah puncak dari aksi seksual pria.

Ketika rangsangan seksual menjadi amat kuat, pusat reflex medulla spinalis mulai melepas impuls simpatis yang meninggalakan medulla pada segmen T-12 samapai L-2 dan berjalan ke organ genital melalui pleksus hipogastrik dan pleksus saraf simpatis pelvis untuk mengawali emisi, awal dari ejakulasi. Emisi dimulai dengan kontraksi vas deferens dan ampula yang menyebabkan keluarnya sperma ke dalam uretra interna. Kemudian, kontraksi otat yang melapisi kelenjar prostat yang diikuti dengan kontraksi vesikula seminalis, akan mengeluarkan cairan prostat dan cairan seminalis ke dalam uretra juga. Semua cairan ini bercampur di uretra interna dengan mucus yang telah disekesi oleh kelenjar bulbouretra untuk membentuk semen. Proses yang berlengsung sampai saat ini disebut emisi. Pengisian uretra dengan semen mengeluarkan sinyal sensoris yang dihantarakan melalui nervus pupendus ke regio sacral medulla spinalis, yang menimbulkan rasa penuh yang mendadak diorgan genitalia interna. Selain itu, sinyal sensoris ini lebih jauh lagi membangkitkan kontraksi ritmis dari organ genitalia interna menyebabkan kontraksi otot-otot iskhiocavernosus dan bulbocavernosusu yang menekan dasar jaringan erektil penis. Kedua pengaruh ini menyebabkan peningkatan tekanan ritmis seperti gelombang dikedua jaringan erektil penis dan di duktus genital serta uretra, yang mengejakulasikan semen dari uretra ke luar. Proses akhir ini disebut ejakulasi. Pada waktu yang sama, kontraksi berirama dari kontraksi otot pelvis dan bahkan beberapa otot penyangga tubuh menyebabkan gerakan mendorong dari pelvis dan penis, yang juga membantu mengalirkan semen ke bagian terdalam vagina dan mungkin bahkan sedikit ke dalam serviks uteri. Keseluruhan periode emisi dan ejakulasi ini disebut orgasme pria. Pada akhir proses tersebut, gairah seksual pria menghilang hampir sepenuhnya dalam waktu 1 sampai 2 menit, dan ereksi menghilang, suatu proses yang di sebut resolusi. MEKANISME EREKSI PENIS Ereksi adalah salah satu fungsi vascular korpus kavernosum dibawah pengendalian sistem saraf otak. Jika penis lunak maka stimulus simpatis terhadap arterial penis menyebabkan kontriksi sebagian organ ini, sehingga aliran darah melalui penis tetap hanya sedikit. Saat stimulasi mental atau seksual, stimulasi parasimpatis menyebabkan vasodilatasi arterial yang

memasuki penis sehingga lebih banyak darah memasuki vena dibandingkan yang dapat didrainase vena. Sinusoid korpus kavernosum berdistensi karena berisi darah dan menekan vena yang dikelilingi tunika albugiena non distensi. Setelah ejakulasi, impuls simpatis menyebabkan terjadinya vasokonstriksi arteri dan darah akan mengalir ke vena untuk dibawa menjauhi korpus. Penis mengalami detumesensi atau kembali ke kondisi lunak.

Anda mungkin juga menyukai