Presentation 1
Presentation 1
Kemampuan dari tubuh manusia untuk melawan hampir semua jenis organisme atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuh Guyton dan Hall. 2012. Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta.
Imunitas didapat 1. Limfosit B yang membentuk antibodi yang bersirkulasi, yaitu globulin dalam plasma darah yang mampu menyerang agen asing. 2. Limfosit T teraktivasi yang secara khusus dirancang untuk menghancurkan benda asing
Hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih determinan tersebut ditemukan pada satu molekul
Multideterminan, univalent
Banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari setiap macamnya (kebanyakan protein)
Multideterminan, multivalent
Banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul (antigen dengan berat molekukl yang tinggi dan kompleks secara kimiawi)
Pembagian antigen menurut spesifitas: Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak spesies Xenoantigen, yang hanya dimiliki spesies tertentu Aloantigen (isoantigen), yang spesifik untuk individu dalam satu spesies Antigen organ spesifik, yang hanya dimiliki organ tertentu Autoantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri Pembagian Antigen menurut ketergantungan terhadap sel T: T dependen, yang memerlukan pengenalan oleh sel T terlebih dahulu untuk dapat menimbulkan respon antibody. Kebanyakan antigen protein termasuk dalam golongan ini T independen, yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk membentuk antibody. Kebanyakan antigen golongan ini berupa molekul besar polimerik yang dipecah didalam tubuh secara perlahan-lahan, misalnya lipopolisakarida, ficoll, dekstran, levan, flagelin polimerik bakterik
Pembagian antigen menurut sifat kimiawi: Hidrat arang (polisakarida) Hidrat arang umumnya imunogenik. Glikoprotein yang merupakan bagian ermukaan sel banyak mikroorganisme dapat menimbulkan respon imun terutama pembentukan antibody. Contoh lain adalah respon imun yang ditimbulkan golongan darah ABO, sifat antigen dan spesifitas imunnya berasal dari polisakarida pada permukaan sel darah merah Lipid Lipid biasanya tidak imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat protein pembawa. Lipid dianggap sebagai hapten, contohnya adalah stingolipid. Asam nukleat Asam nukleat tidak imunogenik, tetapi dapat menjadi imunogenik bila diikat protein molekul pembawa. DNA dalam bentuk heliksnya biasanya tidak imunogenik. Respon imun terhadap DNA terjadi pada penderita dengan lupus eritomatosus sistemik (LES) Protein kebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umumnya multideterminan dan univalent Imunologi dasar. Edisi 6. Karnen Garna Baratawidjaja. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2004
7. Kenapa pada pemeriksaan fisik didapatkan makula eritem dan papul milier?
Metode invitro yaitu dengan pemeriksaan hitung eosinofil dalam darah tepi, maupun pemeriksaan IgE total. Hasil pemeriksaan sering meningkat bila terdapat lebih dari satu jenis alergi. Pemeriksaan ini berguna untuk prediksi kemungkinan alergi pada bayi atau anak kecil dari suatu keluarga dengan derajat alergi yang tinggi. Pemeriksaan lain yang lebih bermakna adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST atau ELISA. Metode yang lain yaitu metode in vivo dengan cara tes kulit gores, tes kulit tusuk dan tes kulit intra epidermal yang tunggal atau berseri. Denny Satria Utama. 2010. HUBUNGAN ANTARA JENIS AEROALERGEN DENGAN MANIFESTASI KLINIS RINITIS ALERGIKA. undip
9. Pemeriksaan penunjang yang bisa mendiagnosis adanya reaksi hipersensivitas? Pemeriksaan ini memakai metode invitro dan invivo.
12. DD?
Dermatitis atopik Karena diagnosis penyakit ini didasarkan pada adanya riwayat keluarga dengan alergi yang atoppik atau bentuk alergi lainnya, Lesi pada wajah, leher, dan tangan.