Anda di halaman 1dari 6

Bronchitis Definisi : inflamasi / peradangan pada bronchus (saluran udara yang menghubungkan trachea dan bronchioles lalu menuju

alveolus). Etiologi : !nfectious agents : "irus : influen#a $ and B% parainfluen#a% respiratory syncytial virus% dan coronavirus &ikroorganisem: Mycoplasma species% Chlamydia pneumoniae, Streptococcus pneumoniae, Moraxella catarrhalis, and Haemophilus influenzae 'on infectious agents : perokok% polusi udara% debu. (lasifikasi : Bronchitis akut : batuk dan produksi sputum selama kurang dari ) minggu. Bronchitis kronis : batuk dengan ekspetorasi sputum selama ) bulan (terakumulasi dalam periode * tahun). Bronkhitis kronis : terjadi hipertrophy pada sel kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi mucous (di mukosa kartilago saluran pernafasan). Bila keadaan ini terus berlanjut% maka akan menyebabkan komplikasi yang menyebabkan penyempitan aliran saluran pernafasan. (ondisi yang demikian disebut chronic +btructive ,ulmonary Disease (-+,D).

simple chronic bronchitis terdapat produksi mucoid sputum -hronic mucopurulent bronchitis terdapat sputum yang mengandung pus -hronic bronchitis .ith obstruction terdapat .hee#ing (harus dibedakan dengan asthma). ,ada -hronic bronchitis dengan obstruksi .hee#ing terdapat setelah batuk batuk. ,ada asthma terjadi .hee#ing dahulu baru kemudian terjadi batuk batuk.
Bronchitis kronis eksaserbasi akut : pada pasien yang stabil dengan keadaan bronchitis kronis% lalu secara mendadak muncul manifestasi klinis berupa peningkatan volume sputum% sputum mengandung pus dan terjadi sesak nafas. ,atophysiology (etika terjadi introduksi agen inflamasi terhadap sel bronchus% jaringan bronchus teriritasi dan menjadi hiperemis dan edematous% reaksi inflamasi ini mengakibatkan fungsi jaringan mucocilliary di bronchus yang berfungsi untuk mengeluarkan benda asing menjadi terganggu. $kibatnya di dalam bronchus sering kali terjadi penumpukan debris yang kemudian menyebabkan iritasi lebih lanjut. &erespon keadaan tersebut% tubuh

mensekresikan lebih banyak lagi mucus yang mengakibatkan mucus tertumpuk pada bronchus sehingga mengakibatkan tersensitisasinya refleks batuk. Bronkhitis akut biasanya terjadi selama /0 hari saja% bila kemudian terjadi invasi lebih lanjut oleh agen inflamasi ke saluran pernafasan yang lebih dalam (bronchiolus dan alveolus)% maka dapat terjadi bronchopneumonia. Bronkhitis kronis merupakan hasil dari kejadian berulang atas bronchitis akut atau terjadi akibat merokok secara berat (atau pun menghirup polutan dari lingkungan sekitar.) Epidemiologi : 12$ Bronkhitis akut terjadi pada 33 / /000 orang de.asa setiap tahun.

Berdasarkan data dari 'ational -enter for 4ealth 2tatistics *005. 6%7 juta orang (38) populasi menderita bronchitis kronis.
International 9op 7 reasons for seeking medical care in countries that collect such data. Mortality/Morbidity Bronchitis : self limited pada individu yang sehat% although it may result in absenteeism from .ork and school. Race :ebih banyak terjadi pada masyarakat ekonomi kurang mampu dan yang tinggal di area industri Sex :aki laki ; <anita Age acute bronchitis = 7 years% chronic bronchitis ; 70 years.

&anifestasi (linis :

2ymptoms of acute bronchitis:

-ough and sputum production: ; 7 days may suggest acute bronchitis. ) !n patients .ith acute bronchitis% cough generally lasts from /0 *0 days. <arna sputum : jernih / kuning / hijau / ada sedikit darah (blood tinged)

2ore throat >unny or stuffy nose 4eadache &uscle aches E?treme fatigue @ever: 9his is a relatively unusual sign and% .hen accompanied by cough% suggests either influen#a or pneumonia. 'ausea% vomiting% and diarrhea: (jarang) Dyspnea and cyanosis: ditemukan pada orang de.asa apabila terdapay -+,D atau keadaan lainnya yang mengakibatkan paru paru tidak berfungsi.

Pemeriksaan Fisik :
'ormal atau erythema pada faring% lymphadenopathy% dan rhinorrhea. -oarse rhonchi dan .hee#es yang berpindah lokasi dan intensitas setelah batuk yang hebat (deep and productive cough). Diffuse .hee#es% high pitched continuous sounds the use of accessory muscles can be observed in severe cases. +ccasionally% diffuse diminution of air intake or inspiratory stridor occursA these findings indicate obstruction of a major bronchi or the trachea% .hich reBuires seBuentially vigorous coughing% suctioning% and% possibly% intubation or even tracheostomy.

Differential Diagnosis : $lpha/ $ntitrypsin Deficiency $sthma Bronchiectasis Bronchiolitis -hronic Bronchitis -hronic +bstructive ,ulmonary Disease Castroesophageal >eflu? Disease !nfluen#a ,haryngitis% Bacterial ,haryngitis% "iral ,neumonia 2inusitis% $cute

-ough E?pectoration

2inusitis% -hronic 2treptococcus Croup $ !nfections

Other Problems to Be Considered


E?ercise induced asthma Bacterial tracheitis -ough -ystic fibrosis !nfluen#a 4yperreactive air.ay disease >etained foreign body 9onsillitis +ccupational e?posures

aboratory St!dies

(ultur hasil sekresi dari saluran nafas untuk mengetahui apakah terdapat : influen#a virus% M pneumoniae, and Bordetella pertussis. -ulture methods and immunofluorescence tests have been developed for laboratory diagnosis of C pneumoniae infection. &elakukan s.ab pada tenggorokan. &elakukan pemeriksaan darah lengkap dengan differensial. :akukan kultur darah bila ada suspek terjadinya super infeksi. ,rocalcitonin levels berguna untuk membedakan infeksi bacterial dengan infeksi non bacterial.

Imaging St!dies
-hest radiography pada pasien suspek pneumonia. ,ada pasien lansia lebih baik dilakukan chest radiography karena pneumonia pada lansia tindak memberikan gejala apa apa. Bronchoscopy untuk mengeksklusi foreign body aspiration% tuberculosis% tumors% dan penyakit chronic lainnya.

Other "ests
!nfluen#a tests may be useful. $dditional serologic tests% such as for atypical pneumonia% are not indicated.

2pirometry @E"/ akan berkurang akibat bronkospasme. $kan menjadi normal kembali setelah $kan menjadi normal kembali setelah 3 5 minggu.

Proced!res
:aryngoscopy eksklusi epiglottitis.

9erapi 9erapi yang diberikan secara principal dimaksudakan untuk memberikan perbaikan terhadap symptom. &edikasi yang diberikan adalah untuk membuka saluran bronchus yang terobstruksi dan mengeluarkan mucus yang berada di dalamnya. +bat obatan yang diberikan : &ucolytic -odein D De?tromethorphan (untuk jangka pendek) 2hort acting beta agonist digunakan untuk mengontrol symptom bronchospasm% dyspnea dan batuk batuk kronis (untuk batuk kronis juga dapat digunakan long acting beta agonist dikombinasikan dengan kortikosteroid).

,ada penelitian menunjukan bah.a 57 E08 terapi dengan antibiotic (tanpa indikasi khusus) adalah tidak efektif. !ndikasi khusus yang dimaksudkan adalah kasus bronchitis akut yang terbukti diakibatkan oleh kuman pertusis.
$ntibiotik juga direkomendasikan untuk pasien yang berumur ; 57 tahun dengan batuk batuk akut% pernah menjalani ra.at inap di rumah sakit dalam kurun .aktu / tahun% memiliki Diabtes &ellitus% atau -ongestive 4eart @ailure% atau menjalani konsumsi steroid. &edikasi antimikroba (bila etio : mikroba)% antiviral (bila etio : virus)% dan analgetic antipyretic (untuk meredakan gejala lethargy% malaise dan demam).

,revensi : vaksin influen#a% tidak merokok% hidup di lingkungan yang bersih% vaksin pneumonia (bila ; 57 tahun D bila menderita penyakit kronis)

Com#lications

Bacterial superinfection :o.er respiratory tract infection and pneumonia: :ess than 78 of patients .ith bronchitis develop pneumonia. 9he incidence of subseBuent pneumonia% ho.ever% remains unaffected by the use of antibiotics. -hronic bronchitis: >epeated episodes of acute bronchitis may lead to chronic bronchitis. >eactive air.ay disease: $cute bronchitis may lead to reactive air.ay disease. 4emoptysis

,rognosis : baik.

Anda mungkin juga menyukai