Anda di halaman 1dari 5

Hypertensive Urgency dan Emergency

Posted on September 16, 2012 by Abdiyat Sakrie

1 Vote Definisi Menurut guidelines JNC V , pasien dengan peningkatan tekanan dara! digolongkan pada " tingkatan# pre!ipertensi $120%1"&'(0%(&), !ipertensi stage 1 $1*0%1+&'&0%&&) dan !ipertensi stage 2 $,160'100)- .ekanan dara! normal pada de/asa adala! 0120'(01ipertensi emergensi $krisis) dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan dara! men2apai ,1(0'120 dengan disertai adanya keterlibatan kerusakan organ- Conto! organ yang terlibat diantaranya otak, mata, 3antung dan gin3al-

Sedangkan !ipertensi urgensi adala! peningkatan tekanan dara! men2apai ,1(0'120 namun tanpa disertai adanya keterlibatan kerusakan organEtiologi & Pathofisiologi Peningkatan drastis tekanan dara! dapat ter3adi se2ara de no4o atau komplikasi dari !ipertensi esensial atau !ipertensi sekunder- Non2omplian2e terapi !ipertensi pada pasien dengan !ipertensi kronis sangat berperan dalam ke3adian !ipertensi emergensi'urgensi- 5aktor yang menginisiasi !ipertensi emergensi dan urgensi masi! belum 2ukup dimengerti.er3adinya peningkatan tekanan dara! se2ara 2epat akibat peningkatan resistensi 4askuler sistemik sala! satu kemungkinan 6aktor yang men2etuskan !ipertensi emergensi- 7alam

!omeostasis tekanan dara!, endotelium merupakan aktor utama dalam mengatur tekanan dara!7engan mengeluarkan nitri2 o8ide dan prosta2y2lin yang dapat memodulasi tekanan 4askuler7isamping itu peran renin 9 angitensin sistem 3uga sangat berpengaru! dalam ter3adinya !ipertensi emergensiSaat tekanan dara! meningkat dan menetap dalam /aktu yang lama, respon 4asodilatasi endotelial akan berkurang, yang akan memperpara! peningkatan tekanan dara!- :eadaan ini akan beru3ung pada dis6ungsi endotel dan peningkatan resistensi 4askuler yang menetap-

Diagnosis Membedakan antara !ipertensi emegensi $adanya organ damage) dan urgensi $tanpa organ damage) merupakan langka! yang krusial dalam menentukan penanganan- ;angka! diagnosis dapat dia/ali dengan !istori'anamnesis, pemeriksaan 6isik, dan 3ika diperlukan pemeriksaan penun3angPada anamnesis !arus didapatkan keterangan ri/ayat !ipertensinya< kapan pasien pertama kali mengalami tekanan dara! tinggi< rata%rata tekanan dara!< ada tidaknya tanda%tanda kerusakan organ semisal renal dan 2erebro4askuler< obat anti%!ipertensi yang diminum dan kepatu!annya< konsumsi obat%obat yang dapat meningkatkan tekanan dara! $simpatomimetik, NSA 7, !erbal, 2o2aine, met!amp!etamine, ep!edra)7alam mela2ak adanya keterlibatan kerusakan organ dapat ditanyakan nyeri dada $M , aorta diseksi), sesak na6as $edema pulmo akut), nyeri punggung $diseksi aorta), nyeri kepala

$2erebro4askuler), pandangang yang kabut $papiledema), dan tanda%tanda stroke seperti kelema!an anggota gerak atau penerunan kesadaranPada pemeriksaan 6isik pengukuran tensi dilakukan pada kedua lengan dengan posisi pasien supinasi dan berdiri- Perbedaan tekanan dara! lengan kiri dan kanan ,20 mm1g dapat di2urigai disesksi aorta- Pemeriksaan mata dengan pemeriksaan 6unduskopi- Pemeriksaan 2ardio4askuler dengan mendengar adanya murmur- 7iastolik murmur yang mengara! pada insu6isiensi aorta mendukung untuk ke2urigaan diseksi aorta- Mitral regurgitasi dapat mun2ul akibat ruptur dari mus2ulus papilari- ;i!at 3uga tanda%tanda gagal 3antung- =ongki basa! pada pemeriksaan pulmo mengara! pada edema pulmo- 7elirium atau 6lapping tremor mengara! pada !ipertensi en2epalopat!iPemeriksaan penun3ang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan dara! rutin< kimia dara! $pro6il gin3al, lipid), >C?, 6oto t!oraks, urin rutin, dan C. s2anPenanganan 7alam penanganan pasien datang dengan !ipertensi emergensi atau urgensi adala! seberapa 2apat dan target tekanan dara! berapa yang akan dilakukan1ipertensi @rgensi

Prinsipnya, !ipertensi urgensi dapat ditangani dengan anti%!ipertensi oral dengan pera/atan ra/at 3alan- Namun keadaan ini sulit untuk memonitor tekanan dara! setela! pemberian obatAbat yang diberikan dimulai dari dosis yang renda! untuk meng!indari ter3adinya !ipotensi mendadak terutama pada pasien dengan resiko komplikasi !ipotensi tinggi seperti geriatri, penyakit 4askuler peri6er dan at!eros2lerosis 2ardio4askuler dan penyakit intrakranial- .arget inisial penurunan tekanan dara! 160'110 dalam 3am atau !ari dengan kon4ensional terapi oralBeberapa pili!an obat# 1- AC> in!ibitor $Captopril), dengan pemberian dosis oral inisial 2+ mg, onset aksi mulai dalam 1+ 9 "0 menit dan maksimum aksi antara "0 9 &0 menit- :emudian 3ika tekanan dara! belum turun dosis dilan3utkan +0 mg 9 100 mg pada &0 9 120 menit kemudian2- Cal2ium%2!annel blo2ker $Ni2ardipine), dosis oral a/al pemeberian "0 mg, dan dapat diulangi setiap ( 3am sampai target tekanan dara! ter2apai- Anset aksi dimulai C 9 2 3am"- Beta blo2ker $;abetalol), non selekti6 beta blo2ker, dosis oral a/al 200 mg, dan diulang "%* 3am- Anset ker3a dimulai pada 1 9 2 3am*- Simpatolitik $Clonidine), dengan dosis oral a/al 0-1 9 0-2 mg dosis loading dilan3utkan 0-0+ 9 0-1 mg setiap 3am sampai target tekanan dara! ter2apai- 7osis maksimum 0-D mg1ipertensi >mergensi

Prinsip penanganan !ipertensi emergensi ditentukan pada organ mana yang terlibat- Penanganan dilakukan dengan pemeberian obat%obatan se2ara parenteral- deal rate penurunan tekanan dara!

masi! belum 2ukup 3elas- Penurunan mean arterial pressure 10E pada 1 3am a/al dan 1+E dalam 2 9 " 3am berikutnya direkomendasikan Neurologic emergency. :eadaan neurologi2 emergen2y yang tersering adala! !ipertensi ensepalopat!i, intra2erebral !emor!agi2, dan a2ute is2!emi2 stroke- Pada a2ute stroke target penurunan tekanan dara! masi! kontro4ersial- 1ipertensi pada intra2erebral bleeding direkomendasikan ole! Ameri2an 1eart Asso2iation diberikan penanganan 3ika tekanan dara! lebi! dari 1(0'10+ mm1g-

Pasien dengan is2!emi2 stroke membutu!kan tekanan sistemik yang 2ukup untuk memperta!ankan per6usi di distal obsktruksi- Ale! karena itu tekanan dara! !arus dimonitor ketat dalam 1 9 2 pertama- 1anya 3ika tekanan sistolik menetap pada 220 mm1g diberikan penangananCardiac emergency. :eadaan !ipertensi emergen2y dengan 2ardia2 emergen2y diantaranya a2ute myo2ard is2!emi2 atau in6ar2tion, pulmonary edema, dan aorti2 disse2tion- Pasien dengan temuan myo2ardial is2!emia atau in6ar2tion, dapat diberikan nitrogly2erin, 3ika tanpa !eart 6ailure bisa ditamba!kan beta blo2ker $labetalol, esmolol) untuk menurunkan tekanan dara!Pasien dengan aorti2 disse2tion, V beta blo2ker !arus diberikan pertama, diikuti dengan 4asodilating agent, dan V nitroprusside- .arget tekanan dara! kurang dari 120 mm1g dalam 20 menit-

Penanganan pada edema pulmo dia/ali dengan V diureti2s dilan3utkan V AC> in!ibitor $enalaprilat) dan nitrogly2erin- Sodium nitroprusside dapat digunakan 3ika obat diatas tidak 2ukup menurunkan tekanan dara!Hyperadrenergic states. Pasien dengan kelebi!an 2at!e2!olamine pada seting p!eo2!romo2ytoma, 2o2aine atau o4er dosis amp!etamine, monoamine o8idase in!ibitor% indu2ed !ipertensi atau 2lonidine /it!dra/al syndrome dapat bermani6estasi !ipertensi krisis sindromP!eo2!romo2ytoma, kotrol tekanan dara! inisial dapat diberikan Sodium Nitroprusside atau V p!entolamine- Beta blo2kers bisa diberikan tapi tidak bole! dipakai tunggal sampai al6a blokade ter2apai1ipertensi disebabkan 2lonidine /it!dra/al penanganan terbaik adala! dengan dilan3utkan pemberian 2lonidine disertai pemberian obat%obatan diatas- BenFodiaFepine merupakan agen pertama untuk penanganan intoksikasi 2o2aineKidney failure. A2ute :idnet n3ury $A: ) bisa merupakan penyebab maupun akibat dari !ipertensi emergensi- A: termani6estasi dengan proteinuria, mikroskopik !ematuria, oliguria dan anuria- Penanganan yang optimal masi! kontro4ersial- Galaupun V nitroprusside sering digunakan, namun dapat mengakibatkan kera2unan 2yanida atau t!io2yanateParenteral 6enold

Anda mungkin juga menyukai