Anda di halaman 1dari 11

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

1. Mengapa bahasa melayu yang dijadikan dasar pembentukan bahasa Indonesia, Sebutkan beberapa alasan! Jawab :Bahasa melayu di jadikan bahasa Indonesia karena bahasa melayu sudah dikenal sejak zaman dahulunya.Bahasa melayu dahulu sudah di gunakan orang-orang Indonesia sebagai alat komunikasi seperti: dalam transaksi jual beli dan juga berbagai peranan-peranan yang sangat penting di berbagai bidang atau kegiatan di indonesia pada masa lalu. Mulai dari perjanjian-perjanjian antar masyarakat dan di kerajaan-kerajaan,prasasti-prasasti kerajaan yang merupakan bukti nyata bahasa melayu sebagai bahasa sehari-hari penduduk Indonesia Contoh : Beberapa bukti nyata yang mengungkapkan bahwa bahasa melayu telah dipakai di Indonesia di masa jauh sebelum kemerdekaan:

Prasasti Kedukan Bukit di Palembang tahun 683 M Prasasti Talang Tuo di Palembang tahun 684 M Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat tahun 686 M Prasasti Gandasuli di Jawa Tengah tahun 832 M

Bukti-bukti diatas menunjukkan sudah mulainya kerajaan-kerajaan di Indonesia menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa dalam hal tulis-menulis. Jadi,bahasa melayu sudah menjadi alat komunikasi massal penduduk Indonesia. Sejak saat itulah penguasaan dan pemakaian bahasa melayu menyebar ke seluruh polosok kepulauan Indonesia. Dan mulai saat itu bahasa Indonesia dijadikan sebagai Lingua Franca. Faktor-faktor yang mempengaruhi di jadikannya bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia: 1) Bahasa melayu dalai bahasa sederhana. Komunikatif, dijadikan bahasa yang menciri khas bagi perdagangan dan pelayanan disuatu pelabuhan indonesia maupun di negara-negara luar Indonesia. 2) Faktor intralinguistik adalah faktor yang ada di dalam bahasa itu sendiri, dalam hal ini bahasa Melayu. Kelebihan bahasa Melayu dibandingkan dengan bahasa daerah lain, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Madura, dan bahasa Bali ditinjau dari faktor intralinguistik tampak dalam hal tingakatn bahasa. Bahkan dapat dikatakan bahasa melayu tanpa tingkatan bahasa. 3) Faktor ekstralinguistik adalah faktor diluar bahasa Melayu yang meliputi latar belakang sosial budaya. Kelebihan bahasa Melayu dibandingkan dengan bahasa daerah lain dilihat dari faktor ekstralinguistik tampak dalam dua hal. Pertama, bahasa Melayu telah tersebar luas di wilayah Nusantara. Hal itu disebabkan oleh penuturnya yang cenderung berwatak perantau. Penutur bahasa Melayu merantau karena kebanyakan diantara mereka berprofesi sebagai pedagang. Kedua, pada zaman kerajaan Srwijaya bahasa Melayu telah diangkat sebagai bahasa kebudayaan dan bahasa ilmu pengetahuan, terutama pada sekolah tinggi pusat agama Budha.

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 1

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

Alasan dipilihnya bahasa melayu sebagai dasar pembentukan bahasa Indonesia: a. Bahasa melayu sudah merupakan Lingua Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan dahulunya, terutama di daerah-daerah pesisir pantai Indonesia merupakan pusat-pusat berkembangnya bahasa melayu dari pedagang ke penduduk atau sebaliknya serta dari penduduk ke penduduk lain.Seperti hal yang dijelaskan diatas sebagai alat komunikasi massal. b. Kita analogikan perbandingan bahasa melayu dengan bahasa Jawa, walaupun pemakai bahasa Jawa lebih banyak tetapi bukanlah bahasa Jawa yang dipilih sebagai dasar pembentukan bahasa Indonesia. Hal itu disebabkan karena penutur bahasa Jawa hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja, berbeda dengan bahasa Melayu yang dipakai tersebar di seluruh pelosok Nusantara, terutama di daerah pantai berdekatan dengan pelabuhan. Dengan dipilihnya bahasa Melayu sebagai dasar pembentukan bahasa Indonesia, maka upaya untuk menasionalkan bahasa Melayu lebih mudah dan praktis. c. Bahasa Melayu memiliki sifat yang demokratis. Hal itu ditandai dengan tidak adanya tingkatan-tingkatan/jenjang/kasta-kasta dalam pemakaian bahasa. Hal tersebut sangat cocok dengan kecenderungan masyarakat Indonesia yang bercorak tidak menonjolkan tingkatan/kasta. d. Bahasa Melayu lebih terbuka,kompatibel, dan mudah disesuaikan dengan perkembangan zaman dan pengaruh dari luar. 2. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia terbuka, apa maksudnya? Bahasa bahasa manasaja yang memperkaya kosakata bahasa Indonesia berikan contoh! Jawab : Bahasa Indonesia bersifat terbuka (transparan), artinya bahasa ini dapat beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri perkembangannya dengan bahasa-bahasa lain dan mudah menerima unsur-unsur bahasa asing, seperti unsur fonologi, morfologi, dan unsur semantik.Karna sifatnya itu, bahasa Indonesia dapat berkembang dengan pesat terutama di bidang pembendaharaan kosakata, seperti ipteks, politik, bisnis, dan lain-lain karena sifatnya yang terbuka tadi. Kata-kata dan istilah dari bahasa Sanskerta, Cina, Jepang, Jawa, Sunda, Arab, Belanda, dan Inggris begitu mudahnya diserap ke dalam bahasa Indonesia dan dijadikan kosata.Data penyerapan kata (bukti bahasa Indonesia terbuka): Asal Bahasa Arab Belanda Tionghoa Hindi Jumlah Kata 1.495 kata 3.280 kata 290 kata 7 kata

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 2

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

Inggris Parsi Portugis Sanskerta-Jawa Kuno Tamil

1.610 kata 63 kata 131 kata 677 kata 83 kata

Sumber: Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia (1996) yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang bernama Pusat Bahasa). Bahasa bahasa manasaja yang memperkaya kosakata bahasa Indonesia a. Bahasa arab contohnya : manfaah diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi manfaat asr diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi asar saah diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi saat contoh kata serapan selain mengalami penyesuaian penulisan juga pengucapan yaitu Jika (ain Arab) berada di akhir suku kata, akan berubah menjadi (k) mana diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi makna rayah diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi rakyat

Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya


abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir, azan, bakhil, baligh, batil, barakah, daftar, hikayat, hikmah, halal, haram, hakim, haji, ilmu, insan, khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat, kitab, kuliah, kursi, kertas, lafaz,

Lafalnya berubah, artinya tetap


berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah buya dari kata abuya derajat dari kata darajah kabar dari kata khabar lafal dari kata lafazh lalim dari kata zhalim

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 3

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

makalah dari kata maqalatun masalah dari kata mas-alatun mungkin dari kata mumkinun

Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula

keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan dengan kata sialan, berasal dari kata kufarat yang berarti orang kafir ( jamak ) logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen, berasal dari kata lughah yang bermakna bahasa atau aksen. naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas. perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus. petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa yang bermakna pendapat hukum. laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata 'askar yang berarti sama

a. Dari bahasa Belanda abituren (abiturient) absen (absent) afdruk (afdruk) agen (agent) bak (bak) bakteri (bacterie) balkon (balkon) konfeksi (confectie) kongres (congres) konkret (concreet) radiator (radiator) radio (radio)

abonemen (abonnement) absensi (absentie) Agustus (augustus) bagasi (bagage) balada (ballade) koneksi (connectie) konferensi (conferentie) kongsi (kongsi) rabies (rabis) radikal (radicaal) rak (rek)

b. Dari bahasa Inggris access - akses accessory - aksesori accomodation - akomodasi acting - akting actor - aktor menthol - mentol molecule - molekul music - musik account - akun activist - aktivis actress - aktris metabolism - metabolisme motivation - motivasi particle - partikel

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 4

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

horror - horor Illegal - Ilegal

campus kampus coin - koin

c. Dari Bahasa Sanskerta Penyerapan Transkripsi Ortografis dan Makna Leksikal Bahasa Sanskerta gama Bahasa Indonesia agama Makna Leksikal bentuk kepercayaan kepada Tuhan, dewa, dengan ajaran peribadatan dan kewajiban lain beragam-ragam, berjenis-jenis jarak, selang di tengah dua benda nama dewa pencipta alam semesta dalam kepercayaan Hindu golongan kasta tertinggi dalam masyarakat Hindu gambaran pribadi seseorang, organisasi, perusahaan, dll. perbuatan melanggar larangan Tuhan perkataan bohong sebangsa elang besar dan perkasa orang yang pekerjaannya mengajar

Aneka ntara Brahma Brahmana Citra Dosa Dusta Garuda Guru

aneka antara Brahma brahmana Citra Dosa dusta garuda Guru

Perubahan Makna Kata Serapan Bahasa Sanskerta Kata Makna tak berarti, tak Alpa penting nama lain Dewi Candi Durga (istri Dewa Shiwa)

Bahasa Indonesia Kata Makna alpa lupa, lalai, lengah candi

bangunan kuno dari batu tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja dan pendeta pikiran, perhatian cinta 1 senang sekali; 2 terpikat Cint (lelaki-perempuan) dahaga haus, ingin minum Dahaga terbakar, panas Pandai guna manfaat, faedah Guna dari keranda peti mati; usungan mayat Keranda keranjang/peti bamboo Lain para kata yang menyatakan Para plural

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 5

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

Raga Upacara

Upaya

nafsu, gairah, cinta raga tubuh, badan, 1 pelayanan; 2 cara upacara 1 peralatan menurut adat; 2 berkata pelantikan, perayaan peristiwa penting 1 kedatangan; 2 siasat upaya usaha, ikhtiar

Perubahan Transkripsi Ortografis Kata Serapan Bahasa Bahasa Makna Sanskerta Indonesia angkasa langit, awang-awang ka asmara cinta, kasih sayang Smara bahagia keadaan senang, beruntung, tenteram Bhgya bayu Angin Vyu binasa hancur lebur, musnah, rusak sama Vina seklai gembala pemelihara binatang ternak Gopala irama naik turunnya lagu secara teratur; Virama ritme manusia orang, insan Manusya neraka alam akhirat tempat manusia berdosa Naraka dihukum nyata jelas sekali, terang, terbukti Niyata peristiwa kejadian, perkara, hal Prastawa viastavan wisatawan orang yang bertamasya, turis babi binatang babi Vavi Perubahan Transkripsi Ortografis dan Makna Kata Serapan Bahasa Sanskerta Kata Makna percakapan, Vacas suara, kata yang utama di Vaidrya antara sejenisnya pisau Churik penasihat raja Mantrin Bahasa Indonesia Kata Makna baca membaca, mengeja, melafalkan tulisan baiduri permata berwarna dan beragam curiga mantri prasangka, sangsi, syak 1 jabatan untuk keahlian khusus; 2 juru rawat kepala, pembantu dokter 1 bebas; 2 lepas dari tuntutan; 3 tidak terikat

berbudi merdeka maharddhika 1 bijaksana; 2 orang suci

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 6

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

Samgama Sajjana astra

Tapas

Vanita

kebersamaan, sanggama Bersetubuh pertemuan orang baik dan sarjana 1 gelar lulusan S1; 2 ahli jujur ilmu pengetahuan 1 pengetahuan; sastra karya tulis imajinatif 2 buku teks berbentuk puisi, prosa liris, prosa, drama panas tapa penyempurnaan jiwa untuk memperoleh kesucian, kesaktian dengan jalan mengasingkan diri yang dihasrati wanita perempuan dewasa

d. kata serapan dari bahasa Portugis algojo (algoz) armada (armada) akta (acta) banjo (banjo) beledu (veludo) bendera (bandeira) bola (bola) boneka (boneca) dadu (dado) dua (dois) gagu (gago) - arena (arena) - aula (aula) - bangku (banco) - Belanda (holanda) - beranda (varanda) - biola (viola) - bolu (bolo) - botol (botelha) - dansa (dana) - flores (flores: bebungaan): nama pulau Flores - gancu (gancho)

f. Bahasa asing lainnya Bahasa Tamil : Logam, pualam, gembala, materai. Bahasa Perancis : Trotoar. Bahasa Parsi : Pasar, Kenduri, peduli. Bahasa China : Bakmi, Bakso, Bakwan, Bakmoi Bahasa Jepang : Kimono, Judo, karate, samurai. 3. Bahasa Melayu berkembang menjadi bahasa Indonesia melalui berbagai jalur, jalur apa sajakah? Jelaskan masing-masing jalur tersebut! Jawab : 1.Jalur perdagangan Bahasa Melayu didukung oleh medan tuturnya yang berada di daerah geografis yang sangat strategis. Dalam hal ini, bahasa Melayu terteletak dalam jalur perdagangan hingga penyebarannya lebih mudah dan cepat untuk semua etnik atau

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 7

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

suku. Para pedagang yang datang dari Arab, Eropa, Asia, dan kepulauan nusantara bertemu bandar-bandar selat Malaka. Di tempat pertemuan itulah terjadi transaksi jual beli dengan pedagang pribumi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa penduduk setempat yakni bahasa Melayu.Para pedagang dan penduduk saling transaksi jual beli dengan bahasa melayu tersebut sehingga lambat laun bahasa melayu berkembang terus menerus dari perdagangan tersebut. 2.Jalur Proto melayu dan Deutro melayu (Melalui para perantau) Menurut Kern,dahulunya nenek moyang dari perkembangan bahasa dan kebudayaan melayu di Indonesia dibawa oleh 2 periode : Melayu Tua (Proto Melayu) Bangsa melayu tua dan kebudayaannya memasuki wilayah Indonesia sekitar tahun 1.500 s/d 500 SM. Mereka masuk melalui 2 rute: jalan barat dan jalan timur. Jalan barat adalah melalui Semenanjung melayu kemudian terus ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara jalan timur adalah melalui kepulauan Filipina terus ke sulawesi dan menyebar ke seluruh Indonesia. Keturunan proto melayu ini sampai kini masih berdiam di Indonesia bagian timur, seperti Dayak, Toraja, mentawai, Nias dan papua.Keturunan mereka hingga kini masih dapat dilihat, meski populasinya sedikit, antara lain orang Sakai di Siak, orang Kubu di palembang, dan orang Semang di Malaka. Melayu Muda (Deutro Melayu) Bangsa melayu muda dengan segala kebudaayan melayunnya memasuki kawasan Indonesia sekitar 500 SM secara bergelombang. Mereka masuk melalui jalur barat, yaitu melalui daerah semenanjung Melayu terus ke Sumatera dan tersebar ke wilayah Indonesia yang lain. kebudayaan mereka lebih maju daripada proto melayu. Keturunan bangsa Deutro melayu ini selanjutnya berkembang menjadi suku-suku tersendiri, misalnya melayu, Makassar, jawa, Sunda, Bugis, Minang dll. Kern menyimpulkan bahwa bahasa yang tersebar di Nusantara adalah serumpun, karena berasal dari bahasa austronesia (bahasa melayu). Dari kedua jalur tersebut dapat disimpulkan bahwa peran perantau sangat signifikan dalam perkembangan bahasa melayu.Para perantau dari daerah luar seperti semenanjung melayu sangat berperan sekali dalam hal pengenalan kebudayaan serta bahasa melayu ke Indonesia.Dengan 2 gelombang ini terlihat bahwa bahasa melayu dahulunya tidak terpusat di satu daerah saja tapi para perantau juga menyebarluaskannya ke seluruh wilayah di nusantara sehingga membantu bahasa Indonesia lambat laun menjadi Lingua Franca.

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 8

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

4. Jelaskan peranan sumpah pemuda tanggal 28 Oktober terhadap kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia! Jawab : Sumpah pemuda sangat berperan dalam hal lahirnya bahasa Indonesia.Melalui momentum sumpah pemuda bahasa melayu secara resmi diakui sebagai bahasa nasional (bahasa Indonesia). Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional tersebut, Muhammad Yamin mengatakan, jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan. Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting yaitu : a) Sebagai Bahasa Nasional Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi : Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. b) Sebagai Bahasa Negara Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi: 1. 2. 3. 4. Lambang kebanggan nasional Lambang identitas nasional Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai : 1. Bahasa resmi kenegaraan 2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan 3. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah 4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 9

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

5. Mengapa pemakai bahasa perlu menguasai ragam bahasa yang digunakan? Jawab:Karena dengan menguasai ragam bahasa yang digunakan,si penutur dalam hal berkomunikasi akan mampu berkomunikasi dengan sangat baik dengan si pendengar sehingga si pendengar nantinya mudah memahami bahasa yang digunakan si penutur karena penutur paham dan menguasai ragam bahasa yang digunakannya.Dan sebaliknya,jika si penutur saja tidak mengerti atau tidak mampu menguasai ragam bahasa yang ia gunakan bagaimana si pendengar akan paham apa yang penutur sampaikan.Dengan kata lain penguasaan ragam bahasa mencegah ketidaktepatan dalam hal berkomunikasi. 6. Faktor apa saja yang tentukan seseorang memilih ragam bahasa tertentu dalam berkomunikasi? Jawab : 1. Kemampuan penutur, biasanya penutur akan lebih banyak menggunakan bahasa yang lebih dikuasainya karena dengan hal tersebut sangat berpengaruh nantinya pada hasil komunikasi si penutur dengan pendengar.Jika penutur tidak menguasai ragam bahasa yang digunakannya maka nanti dalam hal berkomunikasi menjadi tidak baik atau mungkin tidak dimengerti. 2. Kemampuan pendengar, biasanya penutur juga cenderung menggunakan bahasa yang digunakan oleh pendengar, hal ini terjadi agar ada kecocokan antara penutur dan pendengar. 3. Umur,umur disini sangat berpengaruh dalama hal pemilihan ragam bahasa seperti kita biasanya memilih bahasa yang lebih sopan kepada dosen,orang tua. Jika kita adalah anak dalam suatu keluarga, tentu kita harus menggunakan ragam/gaya bahasa yang berbeda jika lawan bicara kita adalah ayah, ibu, kakak, atau adik. Jika kita seorang murid, tentu kita harus menggunakan ragam/gaya bahasa yang berbeda pula terhadap guru, terhadap teman sekelas, atau terhadap sesama murid yang kelasnya lebih tinggi 4. Faktor Sosial seperti status sosial dan derajat hubungan, pada situasi tertentu seseorang akan menggunakan suatu bahasa yang menunjukkan strata sosial yang tinggi. contoh: antara direktur dan karyawan. Derajat hubungan, terkadang seseorang menggunakan suatu bahasa pada pertemuan pertama, namun menggunakan bahasa yang lain ketika hubungannya sudah semakin dekat sehingga nantinya akan menambah kekerabatan antara si penutur dan si pendengar. 5. Faktor Budaya seperti keragaman etnis, seseorang terkadang berbicara suatu bahasa dengan orang se-etnis. Dan berbicara bahasa lain dengan orang yang berlainan etnis.Misalnya: orang minang biasanya akan menggunakan ragam bahasa minang dengan sesama orang minang,tetapi jika orang minang bertemu orang jawa mungkin orang minang menggunakan bahasa Indonesia agar dimengerti satu sama lain. 6. Faktor Situasional seperti tempat, terkadang pemilihan bahasa dengan menggunakan asas pembagian integratif. Menggunakan bahasa pertama didalam

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 10

[TUGAS BAHASA INDONESIA]

rumah, dan bahasa kedua diluar rumah misalnya saat berada di dalam mesjid, di ruang perpustakaan, di taman, di pasar, atau juga di lapangan sepak bola. Menurut para ahli: Ervin-Trip (1982: 125) mengidentifikasikan empat faktor utama yang menyebabkan pemilihan bahasa, yaitu (1) latar (waktu dan tempat) dan situasi, (2) partisipan dalam interaksi, (3) topik percakapan, dan (4) fungsi interaksi. Faktor pertama dapat berupa hal-hal, seperti: makan pagi di lingkungan keluarga, pesta kuliah, atau berkencan.Faktor kedua mencakup hal-hal, seperti: usia, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, asal, latar belakang kesukuan, dan peranannya dalam hubungan dengan partisipan lain. (contoh: direktur-karyawan, suami-istri, penjual pembeli, guru-siswa). Faktor ketiga dapat berupa: topik-topik tentang pekerjaan, olah raga, harga sembako, peristiwa aktual, dan sebagainya. Faktor keempat dapat berupa hal-hal seperti: penawaran informasi, permohonan, dan mengucapkan terima kasih. Senada dengan pendapat Ervin-Trip di atas, Grosjean (1982: 136) berpendapat tentang faktor yang berpengaruh dalam pemilihan bahasa. Menurut Grosjean terdapat empat faktor, yaitu (1) partisipan, (2) situasi, (3) isi wacana, (4) fungsi interaksi. Aspek yang perlu diperhatikan dari faktor partisipan adalah (a) keahlian berbahasa, (b) pilihan bahasa yang dianggap lebih baik, (3) status sosial ekonomi, (d) usia, (e) jenis kelamim, (f) pendidikan, (g) pekerjaan, (h) latar belakang etnis, (i) relasi kekeluargaan, (j) keintiman, (k) sikap kepada bahasa-bahasa, dan (l) kekuatan luar yang menekan. Faktor situasi mencakup: (a) lokasi atau latar, (b) kehadiran pembicara monolingual, (c) tingkat formalitas, dan (d) tingkat keintiman. Faktor isi wacana berkaitan dengan (a) topik percakapan dan (b) tipe kosakata. Faktor fungsi interaksi mencakup: (a) strategi menaikan status, (b) jarak sosial, (c) melarang masuk atau mengeluargak sesoorang dari pembicaraan, dan (d) memerintah atau meminta.

ROBBY KURNIAWAN (1211012032)

Halaman 11

Anda mungkin juga menyukai