Anda di halaman 1dari 29

TERMODINAMIKA

Dr. Ulva Ria Irfan

Kimia Fisika Semester Akhir 2013/2014 Program Studi Teknik Geologi 20 Februari 2014

Definisi
Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang penyimpanan (storage), pengubahan (transformation), dan pemindahan (transfer) energi. Termodinamika mengkaji kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika akan membahas tentang sistem dan lingkungan.

Kerja, Kalor dan Energi Kerja, Kalor dan Energi adalah konsep yang mendasar dalam termodinamika . Semua pengukuran kalor dan perubahan energi menghasilkan pengukuran kerja. Kerja merupakan gaya x jarak ; kerja dilakukan selama proses untuk menghasilkan suatu perubahan Energi adalah kapasitas sistem untuk melakukan kerja Kalor adalah energi sistem yang berubah sebagai hasil perbedaan temperatur antara sistem dan temperatur lingkungan. Proses pelepasan energi sebagai kalor disebut eksoterm, dan proses penyerapan energi sebagai kalor disebut endoterm

Termodinamika
Kumpulan benda-benda yang dikaji disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.
LINGKUNGAN

SISTEM BOUNDARY

Termodinamika
Apabila temperatur sebagian boundary dari sistem tiba-tiba naik, maka akan terjadi redistribusi spontan sampai semua bagian sistem memiliki temperatur yang sama. Ketika suatu sistem berubah dari satu keadaan keseimbangan ke keadaan keseimbangan lainnya, maka lintasan yang dilalui sistem tersebut dinamakan proses.

SISTEM

TERISOLASI

TERTUTUP

TERBUKA

TERISOLASI Transfer massa


Transfer panas dan/atau kerja

TERTUTUP Tidak ada


Ada

TERBUKA Ada
Ada

Tidak ada
Tidak ada

Hukum Termodinamika ke Nol


- Hukum ini meletakkan konsep suhu pada dasar yang kokoh, yaitu jika dua sistem ada dalam kesetimbangan termal, maka keduanya mempunyai suhu yang sama, bila tak ada dalam kesetimbangan termal maka keduanya mempunyai suhu yang berbeda.

- Tinjauan 3 sistem A, B dan C; bila sistem A ada dalam kesetimbangan termal dengan sistem B, dan sistem B juga ada dalam kesetimbangan termal dengan C maka A ada dalam kesetimbangan dengan C:

- TA = TB - TB = TC

TA = TC

Hukum Termodinamika I
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas).

Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.

Hukum Termodinamika I
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum termodinamika I Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai Q = W + U Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan U adalah perubahan energi dalam.

Entropi dan Ketidakteraturan


Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem. Sistem yang komponennya sedikit seperti kristal padat memiliki ketidakteraturan yang kecil atau entropi rendah. Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya banyak seperti gas memiliki ketidakteraturan besar atau entropi tinggi.

Jumlah cara komponen sistem dapat disusun tanpa merubah energi sistem terkait erat dengan kuantitas entropi (S).

Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem menjadi semakin tidak teratur (random) & energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih besar Sdisorder > Sorder Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi juga fungsi keadaan yaitu hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir tidak pada bagaimana proses terjadinya Ssis = Sfinal Sinitial Jika entropi meningkat maka Ssis akan positif, sebaliknya jika entropi turun, maka Ssis akan negatif

Entropi dan HukumTermodinamika II


Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi partikel kurang teratur Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada juga yang lebih teratur (air membeku) secara spontan Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang berlangsung dalam arah spontan akan meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan lingkungan). Ini yang disebut dengan hukum kedua termodinamika Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau lingkungan, tetapi untuk perubahan spontan entropi total sistem dan lingkungan harus positif Suniv = Ssis + Ssurr > 0

Memperkirakan Nilai Entropi (So) Relatif Sistem


Berdasarkan pengamatan level molekuler bisa diperkirakan entropi zat akibat pengaruh
1. 2. 3. 4. 5. Perubahan temperatur Keadaan fisik dan perubahan fasa Pelarutan solid atau liquid Pelarutan gas Ukuran atom atau kompleksitas molekul

1. Perubahan Temperatur
So meningkat seiring dengan kenaikan temperatur T(K) 273 295 298 So 31,0 32,9 33,1 Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel

2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa


Ketika fasa yang lebih teratur berubah ke yang kurang teratur, perubahan entropi positif Untuk zat tertentu So meningkat manakala perubahan zat dari solid ke liquid ke gas Na H 2O C(grafit) So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s) So (g) 153,6 188,7 158,0

3. Pelarutan solid atau liquid


Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni, tetapi jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi entropi overall NaCl AlCl3 CH3OH So s/l 72.1(s) 167(s) 127(l) Soaq 115,1 -148 132

4. Pelarutan Gas
Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan dalam liquid atau solid Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas murni Saat O2 (Sog = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (Soaq = 110,9 J/mol K)

5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul


Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan komplesitas molekul Li Na K Rb Cs Jari2 152 186 227 248 265 M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9 So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2

Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan kompleksitas kimia yaitu dengan semakin banyaknya jumlah atom dalam molekul Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan kovalen NO NO2 N 2O 4 So(g) 211 240 304 Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan molekul

Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu diperhitungkan bagaimana bagian dari melekul dapat bergerak terhadap bagian lain Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih banyak cara dibanding rantai pendek CH4 C2H6 C3H8 C4H10 So 186 230 270 310

Hk kedua menyatakan penurunan entropi sistem hanya dapat terjadi jika entropi lingkungan meningkat melebihinya Peran penting lingkungan adalah dalam memberi panas ke sistem atau mengambilnya dari sistem (lingk dapat berperan sebagai source or heat sink) Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas sistem, diserap oleh lingkungan ini menyebabkan gerak random partikel dilingkungan meningkat sehingga entropi meningkat qsis < 0, qsurr > 0, Ssurr > 0 Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas dan lingkungan melepas panas, sehingga entropi lingkungan menurun, qsis > 0, qsurr < 0, Ssurr < 0

Perubahan entropi lingkungan berbanding lurus dengan perubahan panas sistem dan berbanding terbalik dengan temperatur lingkungan sebelum transfer panas Ssurr -qsis, dan Ssurr 1/T Kombinasinya menghasilkan Ssurr = -qsis/T Jika proses berlangsung pada tekanan konstan, qp sama dengan H sehingga Ssurr = -Hsis/T Kita dapat menghitung Ssurr dengan mengukur Hsis dan temperatur ketika perubahan terjadi

Perubahan Entropi dan Keadaan Kesetimbangan


Perubahan mengarah kekesetimbangan secara spontan, Suniv > 0 Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi daya untuk mendorong perubahan sehingga Suniv = 0. Pada titik ini perubahan entropi pada sistem diikuti perubahan entropi lingkungan dalam jumlah yang sama tetapi berbeda tanda Pada kesetimbangan Suniv = Ssis + Ssurr = 0 Atau Ssis = -Ssurr

Kesetimbangan Uap Air


Penguapan 1 mol air pada 100oC (373 K) H2O(l:373 K) H2O(g: 373 K) Sosis = So H2O(g) So H2O(l) = 195,9 86,8 = 109,1 J/K Sistem menjadi lebih tidak teratur Ssurr = -Hosis/T = -Hovap/T = -40,7 x 103 J/373 K = -109 J/K Suniv = 109 J/K + (-109 J/K) = 0 Saat kesetimbangan tercapai, proses reaksi berlangsung spontan baik arah maju maupun balik

Eksotermik dan Endotermik Spontan


Reaksi Eksotermik C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(g) + kalor CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s) + kalor Reaksi Endotermik Kalor + Ba(OH)28H2O(s) + 2NH4NO3(s) Ba2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2NH3(aq) + 10H2O(l)

Entropi, Energi Bebas dan Kerja


Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur Ssis dan Ssurr, tetapi akan lebih mudah jika kita memiliki satu parameter saja untuk menentukan spontanitas Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang menggabungkan entalpi dan entropi dari sistem G = H TS Diajukan oleh Josiah Willard Gibbs 1877

TUGAS - 1
Cari masing-masing 2 contoh aplikasi dari Hukum Termodinamika 0, 1, 2.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai