Anda di halaman 1dari 4

1 BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Jakarta, dimana seni adalah ekspresi, tembok adalah kanvas, dan jalanan adalah galeri. Kira-kira seperti itulah paham yang dianut oleh para pelaku street art. Sebagian orang mungkin menganggap apa yang mereka kerjakan sebagai vandalisme, sebagian lagi boleh saja menganggapnya seni. Menurut Wikipedia (sebuah situs yang sering menulis tentang seni jalanan), street art adalah segala jenis seni yang dikembangkan di jalan dan ruang publik. Termasuk dalam kategori ini adalah grafiti alias corat-coret di tembok. Selain itu juga mencakup seni lain seperti stiker, stensil, mural, sculpture (patung), wheat-pasting, dan banyak lagi. Topik yang diangkat bercerita tentang sebuah komunitas urban culture dalam masyarakat Indonesia kini yakni sebuah komunitas bernama Street art, yang ternyata mulai dilirik oleh masyarakat seni di Indonesia. Hal yang melatarbelakangi pemilihan topik ini adalah karena pentingnya sebuah pengenalan tentang eksistensi keberadaan para seniman muda seni instalasi kontemporer, mengenai industri seni jalanan dalam masyarakat seni Indonesia. Selain itu juga ikut terlibat aktif dalam upaya-upaya mewujudkan seni jalanan Indonesia yang sehat kemudian ikut serta dalam upaya-upaya pengenalan dan pemahaman seni sebagai bentuk ekspresif kesenian, dan tidak lupa untuk ikut serta dalam upaya mensosialisasikan seni jalanan sebagai media komunikasi yang demokratis dalam kehidupan multikultur Indonesia, dan terakhir ikut serta dalam upaya-upaya mengumpulkan, memelihara dan mempublikasikan berbagai data dan dokumentasi.

2 Banyak yang beranggapan bahwa seni harusnya dibawa pada tingkat eksklusif terlebih dahulu untuk bisa dinikmati. Namun pertunjukkan seni bagi para pecinta seni jalanan tidaklah harus selalu eksklusif, bahkan pada saat berjalan-jalan menyusuri jalanan kota pun mereka mengaku seharusnya dapat menikmati sebuah eksistensi kesenian. Hal inilah yang dapat menjadi alasan untuk melancarkan buku dengan topik mengenai Street art sebagai sebuah jerit dalam perjalanan. Dalam sebuah gambar, membawa sebuah pesan yang akan langsung dicerna pada saat itu juga. Pada prinsipnya, sebuah gambar memungkinkan adanya sebuah komunikasi yang searah antara seseorang dan gambar yang sedang dilihatnya. Street art, bukan hanya berisi corat-coret tembok yang menghibur, namun dapat bermuatan dokumenter bahkan ada gambar-gambar yang dibuat khusus untuk mengkritik pemerintahan. Saat ini, industri seni jalanan di Indonesia telah melihat adanya celah tersebut. Maka seorang seniman street art tidak ragu untuk menyuarakan hal-hal tabu, bahkan bertentangan dengan hukum dan pemerintahan untuk dapat menyampaikan pesan dalam karya-karyanya. Dalam buku ini banyak membahas tentang apa itu street art, darimana datangnya street art, bagaimana kesenian jalanan itu sendiri dapat masuk ke Indonesia hingga perkembangannya dalam masyarakat urban di kota Jakarta. Maka diharapkan dengan segala kekurangan dan kelebihannya buku ini akan mampu menggugah cita rasa masyarakat Indonesia tentang seni tata ruang dan jalanan dalam kultur urban di kota Jakarta.

3 1. 2 Lingkup Tugas Sebagai seorang mahasiswa Desain Komunikasi Visual sangatlah menarik untuk sebuah pokok bahasan dengan tema dunia street art, yang kemudian mampu untuk mempublikasikan informasi tentang eksistensi keberadaan para seniman-seniman seni jalanan yang konsisten dengan sebuah seni instalasi kontemporer dalam bentuk media cetak. Berdasarkan kondisi tersebut, maka lingkup tugas dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani melalui pendekatan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual, yakni membuat materi komunikasi sebagai pendukung publikasi buku berjudul Street art; Sebuah Jerit Perjalanan. Sebuah buku dengan konsep mengenalkan eksistensi sebuah gaya baru dalam desain, seni ruang dan jalanan khususnya akan digarap secara independen kepada masyarakat seni telah jelas, bahwa masyarakat saat ini perlu diberikan bimbingan dan pemahaman pengetahuan tentang dunia urban yang menjunjung tinggi kesenian independen dari jalanan dan dukungannya terhadap hal ini. Perancangan visual dasar dalam pembuatan buku ini banyak berkutat tentang seni-seni yang tumbuh di jalanan kota Jakarta. Karena bertema tentang street art dan perkembangannya, maka akan cenderung muncul gaya gambar yang ramai dengan layout-layout sederhana, warna-warna mencolok den terkadang muncul dengan tidak mengindahkan aturan-aturan dasar dalam sebuah buku. Peranan DKV dalam terapannya sebagai ilmu komunikasi dalam pemecahan masalah adalah dengan melakukan pendekatan dengan target audience, dan tidak melakukan tindakan pengkotak-kotakkan ide dalam pemecahan masalah tersebut, dimana dalam buku ini terdapat pengaplikasian Desain Komunikasi Visual di berbagai media-media pendukungnya mudah-mudahan dapat mengubah pandangan mereka sedikit lebih terbuka dan memahami kesenian yang berasal dari jalanan ini.

4 Rancangan visual pendukung dalam lingkup yang cukup luas; poster yang letaknya ramai di pinggir jalan atau tempat umum atau public space, flyer yang akan menjadi media promosi, merchandise dan display sewaktu buku ini mulai dipublikasikan dalam sebuah toko buku, dan lain sebagainya dalam mendukung publikasi media.

Anda mungkin juga menyukai