Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

1. Visi, Misi, dan Tujuan ISBD Visi dapat diartikan sebagai jangkauan pandangan ke depan yang merupakan idealisasi dari suatu usaha atau perjuangan. Dalam konsep yang lebih abstrak dapat disetarakan dengan dengan suatu cita-cita, namun cita-cita yang lebih dekat jangkauannya, sehingga sangat berpeluang untuk direalisasikan melalui usaha atau perjuangan tersebut. Sementara itu misi merupakan suatu usaha atau perjuangan yang dilakukan untuk mencapai suatu visi. Visi dan misi ibarat kedua sisi mata uang, di mana masing-masing sisinya berfungsi saling melengkapi dan memaknai substansinya, sehingga bisa difungsikan untuk mewujudkan harapan dari subyek yang memilikinya. Ketiadaan satu sisi dari mata uang tersebut akan menghilangkan makna sisi lainnya. lmu Sosial dan !udaya Dasar sebagai komponen pengetahuan dasar diberikan di perguruan tinggi memiliki visi " berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan misinya ialah memberikan landasan dan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggungjawab terhadap sumber daya dan lingkungannya. #dapun tujuan dari $% lmu Sosial dan !udaya Dasar diberikan di perguruan tinggi adalah sebagai berikut. &engembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

'%

&enumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

(%

&emberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya dan mampu memecahkan masalah sosial budaya secara arif.

2.

Pengertian Fungsi dan uang Ling!u" Sebelum mempelajari matakuliah lmu Sosial dan !udaya Dasar ) S!D%,

ada baiknya kalau kita mengenali lebih awal pengertian tentang ilmu baik secara etimologis maupun definitif. Dengan mengenali konsep dasarnya kita akan dapat mengidentifikasi, apakah matakuliah S!D termasuk suatu ilmu pengetahuan, pengetahuan dasar, atau sekedar pengetahuan. &asing-masing istilah ini mempunyai arti yang sangat berbeda. #palagi kalau dilihat dari kaca mata keilmuan. Secara etimologis kata ilmu merupakan kata serapan dari kata *ilman )bahasa #rab% yang artinya pengetahuan. Kata ilman sendiri berasal dari kata kerja *alima )fi+il madli,pasttense% , artinya -tahu. atau telah mengetahui. Sedang kan kata kerja masa kininya )fi+il mudlori+,presenttense% ialah -ya+lamu. yang berarti sedang mengetahui. Sementara kata bendanya )noun% dari kata *alima tersebut adalah ilman" yang berarti pengetahuan. /adi kata ilman inilah yang kemudian diserap kedalam bahasa ndonesia menjadi ilmu. Diakui perbendahaaraan bahasa ndonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing, apakah itu bahasa #rab, nggris, !elanda, 0ina, atau yang lainnya. /angankan bahasa ndonesia bahasa daerah )/awa misalnya%, juga banyak menyerap dari bahasa asing. Sebagai contoh kata -full. ) nggris% diserap menjadi -pol. artinya penuh. #tau -empthy. diserap menjadi -entek. artinya kosong atau habis. Kata -mripat. adalah serapan dari kata -ma+rifat. )bahasa #rab% artinya mata atau melihat. 0ontoh yang yang lain, kata seperti botol, bakso, administrasi,

transportasi, semuanya adalah serapan dari unsur bahasa asing" !elanda, 0ina, dan nggris yang sekarang telah menjadi bahasa ndonesia. Kembali pada konsep awal bahwa ilmu secara etimologis atau harfiyah artinya ialah pengetahuan. 1engetahuan di sini menyangkut berbagai aspek kehidupan dan benda yang ada di sekitar manusia. Semua benda atau yang lainnya yang dikenali lewat indera dapat dikatakan pengetahuan. ndera mata dapat mengenali ujud, warna, dan sifat atau kualita dari suatu benda. 1elangi kelihatan indah karena indera mata yang mampu memberikan sifat atau kualita pada pelangi sehingga dikatakan indah. 2al demikian tidak bisa dikenali oleh indera lainnya, karena masing-masing memiliki bidang yang terpisah. Suara seseorang yang melantunkan suatu lagu, ternyata bisa dinikmati begitu nyaman oleh penggemarnya. Dari kejauhan tempat masjid berada suara muad3d3in dapat didengar sayup sampai, dan juga desiran daun-daun tumbuhan yang diterpa angin semuanya dapat didengar oleh telinga. 2al ini berarti bahwa indera telingga mendapat pengetahuan tentang -suara. tersebut. 4amun demikian telingga tidak mampu mengidentifikasi bagaimana rasanya garam, gula, buahbuahan, atau le3atnya makanan yang diolah dengan resep mutakhir. ni berarti telingga tidak mampu menangkap pengetahuan tentang -rasa. kecuali hanya indera pengecap yang dapat melakukannya. Demikian juga kondisi suatu benda apakah kasar atau halus, hal seperti ini tidak dapat ditangkap oleh indera-indera tersebut. 5ang dapat menangkap pengetahuan tentang keadaan suatu benda kasar atau halus hanya indera peraba. 2al ini berarti bahwa indera peraba bisa mendapatkan pengetahuan tentang -halus. atau -kasar.nya suatu benda. Selanjutnya bagaimana -aroma. suatu benda abstrak yang tidak tampak ujudnya, ternyata bisa ditangkap oleh indera penciuman atau hidung. Dengan kemampuan kepekaannya, manusia selalu bisa merasakan kehidupan ini dengan aman dan nyaman. a akan berbinar wajahnya sambil tersenyum tatkala indera hidungnya menangkap aroma yang kebetulan sangat disukainya. a benar-benar bisa menikmati betapa sedap, harum, le3at atau rasa apa saja sehingga ia menjadi senang ketika hidungnya menangkap aroma pengetahuan -bau. tersebut. Sebaliknya dengan kemampuan indera ini manusia bisa menghindarkan diri dari

aroma bau yang ternyata tidak sesuai dengan seleranya. Suatu misal ketika seseorang berada dalam suatu kerumunan tiba-tiba ia ribut sendiri, ngedumel sambil menutup lobang hidungnya. a berteriak-teriak sambil mengumpat yang tidak jelas kepada siapa umpatannya ditujukan. Sementara itu temannya yang merasa melepas benda abstrak tersebut tenang-tenang saja, bahkan bisa tersenyum karena dengan lepasnya gas tersebut, ia bisa terhindar dari rasa mual atau sakit perut. !egitu juga yang kebetulan menghirup aroma bau yang tidak disukainya itu, mereka berusaha menutup lobang hidungnya ketidaknyamanan yang sedang dihadapinya. Semua yang dijelaskan di atas adalah gambaran bahwa pengetahuan tidak terbatas dan memiliki bidang yang sangat luas, sehingga dapat dikatakan bahwa semua hal yang dikenali atau diketahui oleh indera manusia dapat disebut pengetahuan. 1engetahuan seperti ini belum ada spesifikasi, belum terkelompokkan secara khusus dan masih bersifat umum, sehingga menjadikan pengetahuan tampak sangat luas dan kompleks. !erbeda dengan ilmu pengetahuan yang di dalamnya sudah terdapat suatu pengelompokan berdasarkan obyek kajiannya, maka ilmu pengetahuan sifatnya terbatas pada bidang yang bersangkutan. 4amun dengan sifat yang telah membatasi diri ini, kajian ilmu pengetahuan menjadi sangat mendalam. Dengan sifatnya yang demikian lahirlah berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti lmu 1endidikan, lmu Kedokteran 6mum, lmu 2ukum, lmu 7konomi, lmu 1olitik, dan lainnya. !erdasarkan uraian tersebut akhirnya dapat didefinisikan secara sederhana bahwa ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah suatu pengetahuan yang telah dihimpun dan disusun secara obyektif, metodis, dan sistematis. lmu pengetahuan disusun secara obyektif, artinya ilmu pengetahuan itu disusun berdasarkan obyek yang menjadi bidang kajiannya. 8byek suatu ilmu pengetahuan ada dua macam. 1ertama disebut dengan obyek materia, dan kedua disebut obyek forma. 8byek materia yaitu obyek kajian bidang ilmu yang bersifat masih sangat umum atau makro. Karena obyeknya yang sangat umum ini, maka dapat terjadi kesamaan obyek materia antara satu ilmu pengetahuan tertentu dengan ilmu pengetahuan yang lain. Sebagai contoh 9 8byek materia lmu 1endidikan adalah agar terhindar dari

manusia. 2al ini sama dengan obyek materia lmu Kedokteran 6mum, 7konomi, dan 2ukum. 4amun demikian walaupun berbagai jenis ilmu pengetahuan tersebut mempunyai obyek materia yang sama, tetapi obyeknya formanya pasti dan harus berbeda, sebab apabila suatu ilmu pengetahuan memiliki obyek forma yang berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, maka sebenarnya di antara keduanya adalah termasuk ilmu pengetahuan yang sama. 8byek forma yaitu obyek kajian suatu ilmu pengetahuan yang sudah bersifat khusus, spesifik atau mikro. #rtinya secara khusus dan mendalam ilmu pengetahuan mempelajari, mengkaji, mengembangkan, dan menyebarluaskan, obyek formanya demi untuk kepentingan kesejahteraan manusia. #tau dengan kata lain obyek forma suatu ilmu pengetahuan adalah -sesuatu. yang diperjuangkan oleh ilmu pengetahuan yang bersangkutan demi untuk kemanusiaan. Kalau obyek materia lmu 1endidikan, lmu Kedokteran 6mum, lmu 2ukum, dan lmu 7konomi semuanya adalah sama, yaitu manusia, maka obyek forma masing-masing dari ilmu pengetahuan tersebut ialah -apa. yang diperjuangkan oleh masing-masing. 4amun perlu diingat bahwa muara dari semua kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan ialah untuk kesejahteraan atau kebahagiaan hidup manusia. Kalau terjadi sebaliknya, berarti secara a3as moral keilmuan berarti terjadi suatu penyimpangan. !iasanya yang demikian ini merupakan ulah dari keserakahan manusia dalam hidup yang hanya ingin memuaskan ambisinya sekalipun harus mengorbankan orang lain. lmu pengetahuan bersifat metodis, hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut dalam upaya mengembangkan jati dirinya untuk kemanusiaan, memiliki metode-metode penyelidikan. #rtinya metode-metode penyelidikan yang ada dalam dunia keilmuan selalu dipergunakan sebagai cara alat atau cara untuk menyelidiki obyek formanya. Selain ditujukan untuk kepentingan kesejahteraan manusia, upaya penyelidikannya ini juga untuk perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Keberadaan suatu ilmu pengetahuan yang semula sederhana akhirnya terus berkembang menjadi semakin kompleks. Keberhasilan penemuan kapal terbang yang pada awalnya hanya bisa terbang selama $' detik dengan dikayuh kaki beberapa orang, kini sudah sangat jauh kondisinya. Kecepatan kapal terbang generasi masa kini sudah melampaui kecepatan suara,

sehingga mampu menembus ruang angkasa sampai ke bulan, mars, atau planet lainnya. &etode-metode penyelidikan ilmu pengetahuan antara lain berupa metode" observasi, wawancara, angket, demonstrasi, eksperimen, catatan anekdot, sosiometri, dan lainnya. :idak semua jenis metode penyelidikan ini selalu dipergunakan secara bersamaan, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu masing-masing metode penyelidikan memiliki kelebihan dan kekurangan. 8leh sebab itu dalam penggunaannya kadang-kadang beberapa metode dipadukan secara bersamaan. Dengan cara ini kekurangan suatu metode dapat dibantu oleh kelebihan metode yang lain. Seorang dokter dalam menghadapi pasien ia akan mempergunakan beberapa metode sekaligus. :ujuannya tidak ada lain kecuali untuk memberikan suatu layanan sebaik mungkin agar pasiennya bisa memperoleh kesembuhan. Ketika menghadapi pasien dokter biasanya akan menanyakan apa yang anda keluhkan ;, sejak kapan ; dan seterusnya )metode wawancara%. Kemudian dokter meminta kepada pasien agar membuka mulutnya, kemudian dilihat dengan menggunakan alat senter kecil, dicek denyut jantungnya, tensinya )observasi% kemudian dibuatkan suatu resep )eksperimen% dengan pesan )wawancara% agar obatnya diambil di apotik dan diminum misalnya ( kali sehari, masing-masing $ tablet. #da kalanya sambil diberi pesan -kalau tiga hari belum baik silahkan datang lagi ke sini ya.. !egitu seterusnya hingga pasien betul-betul memperoleh kesembuhan. !erbagai metode tersebut bisa juga dipergunakan oleh bidang ilmu pengetahuan yang lain. &isalnya dalam bidang hukum, ketika seorang polisi bertanya kepada saksi tentang kejadian suatu perkara )wawancara%, penyelidikan di tempat kejadian perkara )observasi%, rekonstruksi kejadian suatu perkara )demonstrasi%, dan seterusnya. &elalui penggunaan metode-metode tersebut, maka suatu rangkaian kejahatan dapat diungkap, sehingga pelaku dapat dikenai suatu hukuman sesuai dengan pasal-pasal yang dilanggarnya. Selanjutnya ilmu pengetahuan bersifat sistematis, maksudnya ialah bahwa ilmu pengetahuan itu sudah memiliki pembidangan sesuai dengan jatidirinya. Sudah dikelompokkan sesuai dengan bidangnya, sehingga tidak

bercampur baur dengan ilmu pengetahuan yang lain. 4amun demikian ilmu pengetahuan satu dengan yang lain tidak selalu dikhotomis, sebab ada sebagian ilmu pengetahuan yang berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan yang lain, sehingga pembahasannya kadang-kadang bersinggungan. Selain itu sifat sistematis ilmu pengetahuan yaitu terletak pada sifat pemaparannya yang runtut. #rtinya suatu ilmu pengetahuan yang ditulis selalu mengikuti logika tertentu, sehingga akan membantu konsumennya untuk -segera. bisa memahami substansi dari ilmu pengetahuan tersebut. Sebuah artikel yang ditulis oleh seseorang dapat dipastikan telah disusun secara sistematis, agar pemaparan buah pikiran penulisnya mudah dipahami oleh pembaca. #tau contoh yang lebih konkrit lagi, sebuah buku yang ditulis oleh pengarangnya, dipaparkan mulai dari bab , bab , bab , dan seterusnya adalah gambaran sebuah sistematika pembahasan yang runtut atau sistematis. Pengertian I#$u S%sia# dan Buda&a Dasar a. Latar'e#a!ang 1ada mulanya S!D merupakan dua jenis matakuliah terpisah yang masing- masing berdiri sendiri dengan nama lmu Sosial Dasar ) SD% dan lmu !udaya Dasar ) !D%. Dalam struktur kurikulum perguruan tinggi kedua matakuliah termasuk komponen matakuliah umum )&K6%, yaitu matakuliah yang diorientasikan kepada upaya untuk membantu perkembangan kepribadian mahasiswa sebagai calon akademisi agar tidak terjebak ke dalam keahlian atau disiplin ilmu yang ditekuni. Dengan memperoleh matakuliah umum, kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap persoalan-persoalan sosial dan budaya yang berkembang dalam masyarakat akan semakin tajam. 2al ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan mahasiswa, terutama jika kelak ia terjun dalam kehidupan bermasyarakat di manapun ia berada. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan masyarakat terhadap lulusan perguruan tinggi juga semakin kritis. Kualitas lulusan menjadi bahan perbincangan kalangan calon penggunanya. &asyarakat menghendaki agar lulusan perguruan tinggi dapat secara langsung diterima di berbagai bidang lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Kondisi seperti ini

mengharuskan dunia pendidikan terutama perguruan tinggi segera meresponnya. Departemen 1endidikan 4asional dalam hal ini tanggap terhadap tuntutan masyarakat tersebut. Kurikulum nasional di perguruan tinggi yang berlaku saat itu terus diupayakan untuk dikembangkan agar mampu menjawab tuntutan masyarakat yang semakin kompleks. 6paya ini diawali dengan lahirnya Surat Keputusan &endiknas 4o. '(' tahun '<<<, tentang 1edoman 1enyusunan Kurikulum 1endidikan :inggi, dan 1enilaian 2asil !elajar &ahasiswa. !erdasarkan surat keputusan tersebut, pemerintah tidak lagi menyiapkan kurikulum perguruan tinggi secara nasional, melainkan setiap perguruan tinggi supaya mengembangkan sendiri kurikulumnya, sesuai dengan kebutuhan stake holders setempat. 8leh karena itu di dalam merancang kurikulum, perguruan tinggi diharapkan melibatkan masyarakat, terutama masyarakat calon pengguna lulusan atau stake holders tersebut. !erbeda dengan yang berlaku sebelumnya, di mana setiap terjadi perkembangan atau perubahan kurikulum, pemerintah melalui Dirjen Dikti selalu menyiapkan kurikulum nasional atau kurikulum inti. 1erguruan tinggi tinggal melaksanakan kurikulum tersebut. 4amun tidak demikian sebagaimana dituangkan dalam SK no. '(' tahun '<<< tersebut, di mana setiap perguruan tinggi diberi kewenangan mengembangkan kurikulum sendiri, sehingga punya ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. Dengan mengembangkan kurikulum sendiri, maka kebutuhan masyarakat terhadap lulusan perguruan tinggi akan teradopsi. Di sinilah sisi pentingnya perguruan tinggi melibatkan masyarakat )stake holders% dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum. 4amun dalam perjalanan yang memakan waktu hampir dua tahun belum semua perguruan tinggi siap menghasilkan kurikulum seperti yang dikehendaki oleh Dirjen Dikti. &enyikapi kondisi tersebut pemerintah melalui &endiknas segera mengambil langkah, yaitu dengan mengeluarkan SK 4o. <=> tahun '<<', tentang Kurikulum nti 1endidikan :inggi. Di dalam SK tersebut terdapat pengelompokan sejumlah matakuliah yang ada di perguruan tinggi. 1engelompokan tersebut meliputi9 matakuliah pengembangan kepribadian )&1K%, matakuliah keilmuan dan keterampilan )&KK%, matakuliah keahlian berkarya

)&K!%, matakuliah prilaku berkarya )&1!%, dan matakuliah berkehidupan bermasyarakat )&!!%. Kelompok matakuliah pengembangan kepribadian )&1K% merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia ndonesia yang beriman dan berta?wa kepada :uhan 5ang &aha 7sa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan )&atakuliah 1endidikan #gama, 1endidikan 1ancasila dan Kewarganegaraan, dan !ahasa ndonesia%. Kelompok matakuliah keilmuan dan keterampilan )&KK% merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu. Kelompok matakuliah keahlian berkarya merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Kelompok matakuliah perilaku berkarya )&1!% merupakan bahan kajian dan peajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan prilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Sedangkan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat )&!!% adalah kelompok bahan kajian dan peajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya ) S!D dan #D%. 6ntuk kelompok matakuliah &!! secara nasional telah disiapkan rambu-rambu pelaksanaannya. @ambu-rambu ini dituangkan dalam SK Dirjen Dikti 4o. (<, Dikti,Kep,'<<(, tentang @ambu-@ambu 1elaksanaan &atakuliah !erkehidupan !ermasyarakat di 1erguran :inggi ndonesia. Di dalam surat keputusan tersebut kedua matakuliah ) SD dan !D% yang semula berdiri sendiri dan termasuk matakuliah pengembangan kepribadian )&1K% disatukan menjadi matakuliah lmu Sosial dan !udaya Dasar, dan masuk komponen &atakuliah !erkehidupan !ermasyarakat )&!!%. Aalaupun telah diterbitkan SK tersebut, namun kenyataan di lapangan masih ada perguruan tinggi yang belum merespon positip terhadap keberadaan matakuliah berkehidupan bermasyarakat. /urusan dan atau program studi

mengembangkan kurikulum sesuai spesifikasinya sendiri-sendiri. !ahkan ada yang secara tegas tidak memasukkan &!! ke dalam kurikulumnya, sehingga matakuliah S!D bagaikan ditelan 3aman. Kondisi ini akhirnya teratasi dengan lahirnya SK Dirjen Dikti 4o. =(,Dikti,Kep,'<<B, tentang @ambu-@ambu 1elaksanaan Kelompok &atakuliah 1engembangan Kepribadian )&1K% di 1erguruan :inggi, dan 4o. ==,Dikti,Kep,'<<B, tentang @ambu-@ambu 1elaksanaan Kelompok &atakuliah !erkehidupan !ermasyarakat )&!!% di 1erguruan :inggi. Dengan lahirnya kedua surat keputusan tersebut keberadaan matakuliah pengembangan kepribadian dan matakuliah berkehidupan masyarakat menjadi semakin jelas dan mantap. !erdasarkan kedua surat keputusan tersebut, semua kurikulum perguruan tinggi wajib memuat kedua kelompok matakuliah tersebut, yaitu &atakuliah 1engembangan Kepribadian yang terdiri atas" matakuliah 1endidikan Kewarganegaraan, 1endidikan #gama, dan bahasa ndonesia, dan &atakuliah !erkehidupan !ermasyarakat yang terdiri atas" matakuliah lmu Sosial dan !udaya Dasar ) S!D%, dan lmu Kealaman dasar ) #D%. Semua jenis matakuliah ini sudah harus diberlakukannya pada semester ganjil '<<B,'<<C. '. Pengertian I#$u S%sia# dan Buda&a dasar Seperti dijelaskan di atas bahwa matakuliah ini pada mulanya adalah matakuliah yang berasal dari dua matakuliah yang terpisah dan berdiri sendirisendiri. 4amun dalam perjalanannya akhirnya berdasarkan surat keputusan Dirjen Dikti Depdiknas 4o. (<,Dikti,Kep.'<<( kedua matakuliah ) SD dan !D% digabung menjadi satu matakuliah dengan nama lmu Sosial dan !udaya Dasar ) S!D%. Sehubungan dengan itu untuk memahaminya kiranya perlu dikenali dari konsep awalnya masing-masing, yaitu sebagai lmu Sosial Dasar ) SD% dan lmu !udaya Dasar ) !D%. stilah Ilmu Sosial Dasar, lmu !udaya Dasar, dan satu lagi lmu #lamiah dasar, sama sekali tidak mengatakan bahwa matakuliah dengan namanama tersebut masing-masing memperkenalkan dasar-dasar dari ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu budaya, dan ilmu-ilmu alamiah. 5ang benar adalah bahwa masingmasing matakuliah tersebut ingin membuka pagar-pagar yang membatasi disiplin-

disiplin yang membentuk masing-masing kelompok ilmu tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut yang dimaksudkan dengan disiplin ilmu adalah9 scientific study of some aspect or segment of reality )penyelidikan ilmiah terhadap beberapa aspek atau segmen realita%. 0ontoh disiplin ilmu misalnya9 sosiologi, filsafat, fisika, dan lainnya. !iasanya disiplin-disiplin ilmu yang tergolong #D adalah9 fisika, kimia, astronomi, geologi, meteorologi, dan biologi. Dima ilmu yang mendahului ini mewujudkan ilmu-ilmu fisis, sedangkan yang terakhir ilmu-ilmu biotis dengan rincian utama9 3ologi, fitologi, dan fisiologi manusia. #dapun ilmu sosial dasar meliputi dua kelompok utama, yaitu9 studi manusia dan masyarakat, dan studi lembaga-lembaga sosial. 5ang terdahulu terdiri atas9 psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedangkan yang kemudian terdiri atas ekonomi dan politik. lmu !udaya dasar bisanya dibagi menjadi tiga kelompok. 1ertama seni )sastra, musik, seni rupa, seni tari dan berpidato%, sejarah, agama dan filsafat. Sejak manusia hidup dalam kondisi sederhana, seni menempati posisi yang penting dalam kehidupannya sehri-hari. Sejarah umat manusia juga menunjukkan bahwa di dalam seni itu terdapat beberapa dari kebanyakan ekspresi manusia yang menonjol dalam pengertiannya atas eksistensinya sendiri. Sastra yang diajarkan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi berpendekatan kritik literer, di dalamnya tercakup hakikat sastra, analisisnya, evaluasinya, dan tempatnya di dalam kehidupan manusia. #dapun seni rupa dan musik seringkali masih sekedar diajarkan untuk keterampilan seni belaka, jadi belumlah sebagai pemberian bekal pemerkaya pemilikan budaya intelek bersama. Sejarah yang diajarkan sebagai disiplin yang menelaah manusia di dalam dimensi waktu dengan mengutamaan telaahnya pada masa lampaunya. &anusia di situ dilukiskan sebagai ciptaan #llah, makhluk pencipta budaya dan makhluk pencipta peradaban. &elalui perubahan budaya dan perubahan peradaban pengajar sejarah bermaksud memahamkan isi pengalaman buat manusia di masa lampau serta kondisinya sekarang sebagaimana terdapat berbagai kelompok kehidupan. &ahasiswa yang mempelajari sejarah diharapkan menemukan identitasnya sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat agama, sebagai warga suatu bangsa, dan warga umat manusia. Sehubungan dengan

sejarah kebudayaan haruslah lebih ditonjolkan dari sejarah politik dan sejarah ekonomi. @etorika yang ada terbagi menjadi jenis lisan dan yang tertulis seringkali dipandang sebagai suatu keterampilan belaka dengan akibat bahwa yang dicapai melalui retorika tertulis hanyalah materi obyektif atau mekanisme mengungkapkan berdasarkan tata bahasa melalaui komposisi tertulis. 1ada hal tujuan yang sebenarnya dari retorika tertulis adalah melatih mahasiswa untuk menulis prosa dengan idiom yang baik dan gaya bahasa yang berlaku berdasarkan logika yang layak. &elalui latihan yang banyak di bawah bimbingan dosen yang cakap, retorika tertulis harus mampu memberikan keterampilan untuk meneruskan, berdalih, membuktikan dan menghimbau. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, ditetapkan bahwa retorika sekedar diajarkan sebagai keterampilan itu harus lain dengan yang diberikan melalui sejarah sastra dan kritik sastra. @etorika tertulis dekat sekali pertaliannya dengan linguistik, sejarah bahasa, serta tata bahasa. Dalam mengajarkan retorika tertulis mahasiswa diajak bergaul dengan logika informal, khususnya bidang yang terkenal dengan sebutan logical fallacies atau logika semu. Dalam kehidupan sehari-hari manusia berkomunikasi dengan sesamanya secara langsung sehingga membutuhkan retorika lisan. lmu !udaya Dasar jika memberikan retorika lisan haruslah pada praktek berpidato di muka umum menurut gaya bahasa yang berlaku, berdasarkan struktur bahasa yang logis dan syarat-syarat keterampilan mengungkapkan pikirannya secara lisan sama pentingnya yang secara tertulis. Setelah mengenali pembagian ilmu pengetahuan ke dalam tiga bidang lapangan ilmu pengetahuan )ilmu-ilmu sosial, pengetahuan budaya, dan ilmu-ilmu alamiah% sebagaimana dikemukakan di atas, maka lmu Sosial Dasar bersamasama dengan lmu !udaya Dasar dan lmu #lamiah Dasar pada dasarnya merupakan satuan-satuan pengetahuan yang didasarkan pada pembagian tersebut di atas, yang merupakan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. lmu sosial dasar merupakan pengetahuan yang menelaah masalahmasalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat

ndonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian )fakta, konsep, teori% yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial )geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi psikologi sosial, dan sejarah% Dengan demikian lmu Sosial Dasar merupakan suatu pengetahuan dasar yang berusaha memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan. Dengan kemampuan tersebut kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya akan menjadi lebih besar, dan pada akhirnya mahasiswa terbantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadiannya, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku dalam menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik. Dengan lmu Sosial Dasar mahasiswa diharapkan mempunyai tiga macam kemampuan, yaitu kemampuan personal, akademik, dan profesional. Kemampuan personal merupakan kemampuan kepribadian yang tampak dalam penampilannya sebagai pribadi bangsa ndonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan dan kepekaan yang luas terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat ndonesia. Selanjutnya kemampuan akademis merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan secara ilmiah, hasil lisan maupun tulisan, menguasai teknik analisis, maupun berpikir logis, kritis, dan sistematis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasikan dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif-alternatif pemecahannya. Kemampuan profesional merupakan kemampuan di bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini para akademisi diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya. Selanjutnya Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah waib di perguruan tinggi merupakan terjemahan dari istilah Basic Humanities atau pendidikan

humaniora. Humanior atau humanus dalam bahasa Datin berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus budi pekertinya. lmu !udaya Dasar atau Basic Humanities tidak identik dengan The Humanities ) lmu tentang !udaya%. lmu tentang budaya mencakup keahlian filsafat, agama, seni, dan sejarah. Sedangkan lmu !udaya Dasar bukanlah ilmu tentang berbagai budaya, melainkan mengandung pengertian umumnya tentang konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan. 1endekatan terhadap berbagai masalah budaya tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai pengetahuan budaya )The Humanities%, baik dengan menggunakan suatu keahlian disiplin ilmu tertentu maupun dengan menggunakan pendekatan berbagai keahlian atau inter, bahkan multidispliner. Dengan mempelajari lmu !udaya Dasar mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kepribadiannya dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritisnya terhadap masalah-masalah budaya, sehingga daya tangkap, persepsi dan penalarannya terhadap lingkungan budaya dapat menjadi lebih peka, halus dan manusiawi. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar pada dasarnya merupakan gabungan secara kolaboratif antara SD dan !D yang dilandasi SK Dirjen Dikti 4o, (<,Dikti,Kep,'<<(. 5ang sedikit agak membedakan antara S!D dengan SD dan !D sebelum dikolaborasi ialah terletak pada titik tekan dalam mencapai sasaran pembelajaran pada diri mahasiswa. !aik dalam SD maupun !D masing-masing diorientasikan pada usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa. Dengan demikian aspek personal tampak menonjol. !erbeda dengan SD dan !D, sasaran pembelajaran mahasiswa dalam mempelajari S!D lebih ditekankan kepada aspek perkembangan sosialnya yaitu dalam kerkehidupan bermasyarakat. 8leh karena itu kalau SD dan !D masuk dalam kelompok matakuliah pengembangan kepribadian )&1K%, maka S!D masuk dalam kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat )&!!%.

:itik persoalannya sekarang adalah dapatkah S!D disebut sebagai ilmu pengetahuan ;. Seperti dijelaskan di atas, bahwa persyaratan suatu ilmu pengetahuan ialah pertama memiliki obyek, baik materia maupun forma. Kedua memiliki metode penyelidikan yang dipergunakan untuk mengkaji dan mengembangkan obyeknya, dan ketiga ialah sistematis. lmu Sosial dan !udaya Dasar ) S!D% pada dasarnya masih belum termasuk kategori sebagai kelompok ilmu pengetahuan, karena belum secara spesifik memiliki obyek forma. !ahkan S!D dapat digolongkan sebagai pengetahuan dasar yang relatif masih sangat muda. Dikatakan sangat muda, karena S!D merupakan perpaduan antara kedua pengetahuan dasar yang ada sebelumnya, yaitu lmu Sosial Dasar, dan lmu !udaya dasar. &asing-masing memiliki kajian fenomental yang berhubungan secara langsung dengan kehidupan manusia. lmu Sosial Dasar banyak mengkaji masalah-masalah sosial dalam kehidupan manusia, sedangkan lmu !udaya Dasar mengkaji berbagai aspek kehidupan yang terkait dengan masalah budaya. &engingat bidang kajian kedua kelompok pengetahuan dasar ini yang relatif dekat dengan kehidupan manusia, maka berdasarkan keputusan Dirjen Dikti 4o(< tersebut di atas, kedua ilmu pengetahuan dasar ini dikolaborasikan, dengan nama baru lmu Sosial dan !udaya Dasar atau disingkat S!D. /adi S!D bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya. 8leh karena itu fungsi S!D merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar. (. uang #ing!u" ISBD Sebagai matakuliah berkehidupan bermasyarakat )&!!% mata kuliah S!D dirancang untuk membekali mahasiswa sebagai calon akademisi agar

nantinya memiliki tiga kemampuan dasar yaitu9 personal, akademis, dan kemampuan profesional. Kemampuan personal yaitu kemampuan kepribadian, di mana para akademisi diharapkan memiliki wawasan pengetahuan dan kemampuan, sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian ndonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat ndonesia. Kemampuan akademis yaitu suatu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai berbagai teknik analisis, maupun berpikir logis, kritis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahan. Kemampuan profesional 9 kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya. 6ntuk mencapai ketiga kemampuan di atas, maka diperlukan sejumlah bahan kajian yang akan dioperasionalkan dalam bentuk pembelajaran. !ahan kajian tersebut meliputi 9 $% '% (% =% >% B% C% E% ). 1endahuluan )pengantar S!D% &anusia sebagai &akhluk !udaya &anusia dan 1eradaban &anusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial &anusia keragaman dan kesetaraan &anusia, nilai, moralitas, dan hukum &anusia, sains, teknologi dan seni &anusia dan lingkungan ISBD Se'agai *%$"%nen MBB S!D sebagai bagian komponen &ata Kuliah !erkehidupan bermasyarakat )&!!% mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. &anusia adalah makhluk yang

membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. &anusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa ada bantuan dari pihak lain. Dibandingkan dengan hewan, keberadaan manusia pada saat baru lahir sangat lemah, tidak berdaya dan tidak akan mungkin bisa bertahan hidup tanpa ada manusia lainnya. 4aluri seorang ibu yang baru melahirkan anaknya akan otomatis tergerak untuk mau menyusui anaknya, walaupun sebelumnya belum pernah belajar bagaimana cara menyusui. Komunikasi antara anak dengan ibu melalui kontak menyusui sudah merupakan indikator ketergantungan antara satu manusia dengan lainnya. 2al ini tentu agak berbeda dengan yang dialami oleh hewan. Seekor anak ayam yang baru menetas walaupun tanpa ada induknya, ia akan mampu berusaha mencari makanan untuk dirinya, sehingga ia mampu untuk bertahan hidup dan berkembang. +. Pende!atan dan Met%de Pe$'e#ajaran ISBD Seperti matakuliah yang lain matakuliah S!D disajikan kepada

mahasiswa untuk dikaji bersama melalui interaksi edukatif yang disebut dengan proses pembelajaran. 5ang terpenting dalam proses pembelajaran tersebut ialah bagaimana dosen mampu menyediakan lingkungan belajar yang bisa membuat mahasiswa belajar. 6ntuk itu proses pembelajaran S!D akan mempergunakan berbagai pendekatan dengan prinsip mahasiswa dapat belajar. !elajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, yaitu dari belum tahu menjadi tahu )kognitif%, dari belum baik menjadi baik )afektif%, dan dari belum terampil menjadi terampil )psikomotorik%. Ketiga ranah ini yang menjadi sasaran belajar dengan titik tekan berada pada aspek sikap )afektif%, yaitu sikap berkehidupan bermasyarakat. Semua proses pembelajaran akan diorientasikan kepada belajar yang berpusat pada aktivitas mahasiswa )student active learning%. 6ntuk mengarah pada sasaran ini metode pembelajarannya adalah melalui9 ceramah, diskusi, tanya jawab, bermain peran )demonstrasi%, penelitian sosial budaya, pentas kreatifitas, apresiasi seni budaya, kolaborasi, dan problem solving.

,.

Pe$e(a-an Masa#a- S%sia# Buda&a &asalah sosial budaya merupakan suatu kondisi atau perkembangan

yang terwujud dalam masyarakat dan budayanya yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan. &asalah ini meliputi hal-hal sebagai berikut. $% !erbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial budaya yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan )antar bidang%. '% #danya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, yang didalamya terdapat persamaan, perbedaan, yang dapat menimbulkan pertentanganpertentangan maupun kerjasama. (% a% b% c% d% e% f% g% h% .. S!D menggunakan pendekatan secara komprehensif dari berbagai cabang ilmu untuk memecahkan masalah sosial, di antaranya 9 Sosiologi #ntropologi Sosial dan !udaya lmu Sejarah lmu 7konomi lmu 2ukum lmu 1olitik Feografi 1sikologi sosial Siste$ E/a#uasi Pe$'e#ajaran ISBD 7valuasi hasil belajar keberhasilan mahasiswa akan diukur melalui dua tahap, yaitu evaluasi dalam proses dan produk. 7valuasi dalam proses dimaksudkan untuk mengukur kadar keterlibatan fisik, mental, dan emosional mahasiswa selama dalam proses pembelajaran. 7valuasi proses ini lebih dititikberatkan pada aspek pembentukan prilaku )afektif%, dan keterampilan selama dalam proses pembelajaran. 1roses evaluasi dilakukan melalui pengamatan sejak mahasiswa masuk di kelas" bagaimana ketepatan waktunya, sikap dan

prilakunya selama di ruang kelas, aktivitas dan partisipasinya dalam proses pembelajaran. Sementara evaluasi produk lebih menitikberatkan pada pengukuran aspek kognitif melalui tes tulis. :es tulis dapat berupa tes insidental, ujian tengah semester )6:S% dan ujian akhir semester )6#S%. Secara rinci aspek yang dinilai baik yang menyangkut masalah penilaian proses maupun produk meliputi hal berikut. $% '% (% =% Kedisiplinan dan partisipasi kuliah, termasuk dalam diskusi 6jian tengah semester 6jian akhir semester 1ertugasan. a. 1embuatan makalah )kelompok dan mandiri% b. 1resentasi di kelas c. 1artisipasi dalam perkuliahan MAT I* EVALUASI 4o $. !entuk penilaian 1ertugasan a. pembuatan makalah b. presentasi di kelas c. disiplin dan partisipasi dalam perkuliahan 6jian tengah Semester )6:S% 6jian akhir semester )6#S% 0UMLAH !obot (<G 1enilai Dosen

'. (.

(<G =<G 1112

Dosen Dosen

IN3*ASAN
lmu Sosial dan !udaya Dasar ) S!D% sebagai komponen pengetahuan dasar diberikan di perguruan tinggi memiliki visi " berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan misinya ialah memberikan landasan dan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman, kesetaraan,

dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggungjawab terhadap sumber daya dan lingkungannya. 1ada mulanya S!D merupakan dua jenis matakuliah terpisah yang masing-masing berdiri sendiri dengan nama lmu Sosial Dasar ) SD% dan lmu !udaya Dasar ) !D%. Dalam struktur kurikulum perguruan tinggi kedua matakuliah termasuk komponen matakuliah umum )&K6%, yaitu matakuliah yang diorientasikan kepada upaya untuk membantu perkembangan kepribadian mahasiswa sebagai calon akademisi agar tidak terjebak ke dalam keahlian atau disiplin ilmu yang ditekuni Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan masyarakat terhadap lulusan perguruan tinggi juga semakin kritis. Kualitas lulusan menjadi bahan perbincangan kalangan calon penggunanya. &asyarakat menghendaki agar lulusan perguruan tinggi dapat secara langsung diterima di berbagai bidang lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Departemen 1endidikan 4asional dalam hal ini tanggap terhadap tuntutan masyarakat tersebut. Kurikulum nasional di perguruan tinggi yang berlaku saat itu terus diupayakan untuk dikembangkan agar mampu menjawab tuntutan masyarakat yang semakin kompleks. 6paya ini diawali dengan lahirnya Surat Keputusan &endiknas 4o. '(' tahun '<<<, tentang 1edoman 1enyusunan Kurikulum 1endidikan :inggi, dan 1enilaian 2asil !elajar &ahasiswa. Kemudian ditindaklanjuti dengan SK &endiknas 4o. <=> tahun '<<', tentang Kurikulum nti 1endidikan :inggi. Di dalam SK tersebut terdapat pengelompokan sejumlah matakuliah yang meliputi 9 matakuliah pengembangan kepribadian )&1K%, matakuliah keilmuan dan keterampilan )&KK%, matakuliah keahlian berkarya )&K!%, matakuliah prilaku berkarya, dan matakuliah berkehidupan bermasyarakat )&!!%. Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat )&!!% adalah kelompok bahan kajian dan pembelajaran yang diperlukan mahasiwa untuk memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya ) S!D dan #D%. Kelompok matakuliah ini secara nasional telah disiapkan rambu-rambu pelaksanaannya yang dituangkan dalam SK Dirjen Dikti 4o. (<, Dikti,Kep,'<<(. Di dalam surat keputusan tersebut kedua matakuliah

) SD dan

!D% yang semula berdiri sendiri dan termasuk matakuliah

pengembangan kepribadian )&1K% disatukan menjadi matakuliah lmu Sosial dan !udaya Dasar, dan masuk komponen &atakuliah !erkehidupan !ermasyarakat )&!!%. Selanjutnya pelaksanaannya di atur dalam SK Dirjen Dikti 4o. =(,Dikti, Kep,'<<B, tentang @ambu-@ambu 1elaksanaan Kelompok &atakuliah 1engembangan Kepribadian )&1K% di 1erguruan :inggi, dan 4o. ==,Dikti, Kep, '<<B, tentang @ambu-@ambu 1elaksanaan Kelompok &atakuliah !erkehidupan !ermasyarakat )&!!% di 1erguruan :inggi. !erdasarkan kedua surat keputusan tersebut, semua kurikulum perguruan tinggi wajib memuat kedua kelompok matakuliah tersebut, yaitu &atakuliah 1engembangan Kepribadian yang terdiri atas" matakuliah 1endidikan Kewarganegaraan, 1endidikan #gama, dan !ahasa ndonesia, dan &atakuliah !erkehidupan !ermasyarakat yang terdiri atas" matakuliah lmu Sosial dan !udaya Dasar, dan lmu Kealaman Dasar ) #D%. Semua jenis matakuliah ini sudah harus diberlakukannya pada semester ganjil '<<B,'<<C. lmu Sosial dan !udaya Dasar ) S!D% pada dasarnya masih belum termasuk kategori sebagai kelompok ilmu pengetahuan, karena belum secara spesifik memiliki obyek forma. !ahkan S!D dapat digolongkan sebagai pengetahuan dasar yang relatif masih sangat muda. Dikatakan sangat muda, karena S!D merupakan perpaduan antara kedua pengetahuan dasar yang ada sebelumnya, yaitu lmu Sosial Dasar dan lmu !udaya dasar.

Tugas Untu! Dise#esai!an.


$. 2impun sedikitnya $< definisi tentang ilmu menurut pakar yang berbeda-beda. '. Dakukan suatu analisis terhadap masing-masing definisi ilmu tersebut sehingga dapat diklasifikasi perbedaan dan persamaan yang terdapat pada masing-masing definisi. (. tersebut. 0oba buat rumusan definisi ilmu menurut bahasa Saudara berdasarkan definisi-definisi yang telah Saudara himpun

=.

2impun pula definisi tentang ilmu sosial dan ilmu tentang budaya dari berbagai literatur.

>. kehidupan manusia. B.

Dakukan suatu analisis di mana letak titik tekan antara ilmu sosial dan ilmu tentang budaya dalam hubungannya dengan

:ugas-tugas suatu kelompok kecil antara ( H > orang.

tersebut

akan

lebih

berbobot

pembahasannya apabila Saudara lakukan bersama dengan teman lain dalam

Selamat !elajar

Anda mungkin juga menyukai