GG Sistem Kardiovaskuler2
GG Sistem Kardiovaskuler2
Pembahasan
Review fisiologi sistem kardiovaskuler Patofisiologi aterosklerosis Patofisiologi Infark miokardium (MCI) Askep arterosklerosis & Infark miokardium ( MCI)
Fungsi utama sistem kardiovaskuler : 1. Memompa darah ke jaringan 2. Transportasi nutrisi dan oksigen bagi tubuh 3. Pengeluaran karbondioksida dan zat sisa metabolisme 4. Pertahanan perfusi yg adekuat pada organ dan jaringan.
Persyarafan Jantung
Dipersyarafi oleh : sistem saraf otonom Saraf para simpatis melalui nervus vagus (saraf kranial X) : mengirimkan impuls yang memperlambat frekuensi jantung/mengurangi kekuatan kontraksi memperlambat nodus SA Berasal dari medula oblongata melalui sisi kanan dan kiri nervus vagus (CN X)
Persyarafan Jantung
Saraf Simpatis : mengirimkan impuls yang menstimulus nodus SA, meningkatkan kekuatan kontraksi. Beasal dari segment T1-T5 di spinal cord masuk ke sympathetic, asenden dan berakhir di ganglia sampai ke jantung melalui saraf jantung (accelerated nerve).
Siklus Jantung
Fase siklus jantung Fase I : Periode Pengisian Fase II : Periode Kontraksi Isovolemik (isometrik) Fase III : Periode Ejeksi Fase IV : Periode Relaksasi Isovolemik (isometrik)
Fase I
Periode Pengisian Terjadinya aliran darah secara pasif dari vena pulmonary masuk ke dalam atrium kiri , kmd masuk ke ventrikel kiri melalui katup mitral yang terbuka, dilanjutkan dg kontraksi atrial
Pada akhir periode ejeksi, katup semilunar akan menutup (BJ 2) dan tekanan ventrikel turun, katup atrioventrikuler terbuka sehingga darah kembali ke ventrikel
1.
2.
Adalah : jumlah darah yang dipompakan keluar dari masingmasing ventrikel setiap denyut jantung SV dipengaruhi oleh : Beban awal Kontraktilitas Beban akhir Sekitar 2/3 dari jumlah darah dalam ventrikel pada akhir diastole disebut volume diastole akhir (End Diastolic VolumeEDV), dikeluarkan selama fase systole Sedangkan volume darah yang tersisa didalam ventrikel pada akhir sistolik disebut volume sistolik akhir (End Systolic Volume-ESV) Penurunan fungsi ventrikel menghambat kemampuan ventrikel untuk mengosongkan diri, dengan demikian mengurangi volume sekuncup
3.
Faktor-faktor yang penentu beban awal : 1. Insufisiensi mitral : meningkatkan preload 2. Stenosis mitral : menurunkan beban awal 3. Volume sirkulasi : 1. Meningkatnya volume : meningkatkan preload 2. Menurunnya volume : menurunkan preload 4. Obat-obatan : 1. Vasokontriktor : meningkatkan preload 2. Vasodilator : menurunkan preload
Faktor penentu afterload : 1. 2. 3. 4. 5. Stenosis aorta : meningkatkan afterload Vasokonstriksi perifer : meningkatkan afterload Hipertensi : meningkatkan afterload Polisitemia : menaikkan afterload Obat-obatan : a. Vasodilator : menurunkan beban akhir b. Vasokonstrikstor : meningkatkan beban akhir
Kontraktilitas
Mempengaruhi stroke volume Dipengaruhi : frekuensi dan irama jantung Obat : digitalis atau inotropik (glikosida dan kalsium) meningkatkan kontraktilitas Depresan fisiologis : anoksia, hiperkarbia, asidosis : menurunkan kontraktilitas.
Arterosklerosis
Introduction
Arteriosklerosis suatu penyakit kronik pada sistem arterial, yang memiliki karakteristik abnormal penebalan dan pengerasan pada dinding pembuluh darah. Arteriosklerosis tunika intima yang mengalami perubahan penurunan kemampuan arteri dengan adanya perubahan ukuran lumen yaitu bermigrasinya sel-sel otot polos dan serat-serat kolagen kedalam tunika intima menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengeras.
Aterosklerosis adalah suatu bentuk arteriosklerosis dimana penebalan dan pengerasan pembuluh darah, disebabkan oleh akumulasi lipid dan fibrin di dinding pembuluh darah dan akan meningkat membentuk suatu lesi , yang disebut plaque
Etiologi Aterosklerosis
Merokok Hipertensi Diabetes Peningkatan LDL ( low density lipoprotein) Penurunan HDL (high density lipoprotein) Resistensi insulin Stress oksidatif Infeksi
Patofisiologi Aterosklerosis
Endothelial Injury Reaksi inflamasi di sel endothelial Pelepasan
Cytokine inflamatory - TNF- - IFN- - IL-1 - Radikal bebas - Heat shock protein
Memproduksi kolagen dan bermigrasinya sel otot polos dan serat kolagen di tunika intima
Terbentuk fatty streak
Menyebabkan penumpukan fibroblast dan terdapatnya fisura plaque dan terbentuk kolagen cap
fibrous plaque Dengan banyaknya plaque ini menyebabkan terjadinya ruptur plaque Terjadi perdarahan ( plaque hemoragic) complicated plaque
Dengan terjadinya complicated plaque, yang juga terjadi plaque hemoragic sehinga terbentuk bekuan yang abnormal Thrombus
Apabila terlepas Embolus Menyebabkan oklusi mendadak pada pembuluh darah koroner
Mechanism of Atherosclerosis
Mechanism of Atherosclerosis
Introduction
MCI terjadi ketika aliran darah mengalami gangguan dalam suatu waktu dan terjadi nekrosis.
Infark subendokardial jika trombus pecah sebelum nekrosis jaringan terjadi dengan komplit dan infark hanya terjadi di miokardium Infark transmural Jika trombus secara permanen di pembuluh darah dan infark akan meluas di seluruh miokardium ( endokardium-epikardium dan menghasilkan disfungsi jantung berat.
Infarc myocard
4/20/2014
40
Factor risk :
Family history of atherosclerosis Age -- 50% of all cases occur in the elderly Dyslipidemia Hypertension Cigarette smoking Diabetes Mellitus type 2 Obesity Sedentary life style Psychosocial factors( e.g. ; stress) Deficiency estrogen Heavy alcohol consumption
4/20/2014
44
4/20/2014
45
4/20/2014
46
Manifestasi Klinis:
Nyeri dada Nyeri menyebar ke leher, rahang, bahu, punggung, tangan kiri dan epigastrium Pada orang dg diabetes silent infarction
Clinical Manifestations
Infark kadang merangsang sensasi tidak dapat mencerna kembung Nausea dan vomitus disebabkan refleks stimulasi pusat muntah oleh serat-serat saraf nyeri Refleks vaso vagal mempengaruhi GIT Pelepasan katekolamin merangsang saraf simpatis diaforesis, dan vasokonstriksi perifer kulit dingin dan lembab Demam dimulai 24 jam dan pastinya 1 mg setelah infark
Clinical Manifestations
Electrocardiography
Segment ST elevation - T wave inversion Q wave pathologic
Clinical Manifestations
Laboratory Tests
Elevated CKMB Increase 3 to 6 hours after onset, reach peak in 12 to 18 hours and return normal levels in 3 to 4 days Elevated LDH 14 to 24 hours after onset, peak 48 to 72 hours, and slowly return to normal over next 7 to 14 days Elevated AST Rise within several hours after the onset of chest pain, peak 12 to 18 hours, and return to normal 3 to 4 days. Leukocytosis 10.000 to 20.000 mm3 Elevated erythrocyte sedimentation rate
Collaborative Care
Cardiac Catheterization Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) Coronary Artery Bypass Graft Surgery (CABG) Drug Therapy : IV Nitroglycerin Antiarrhytmic Drugs Morphine Positive Inotropic drugs Beta adrenergic blockers Calcium channel blockers Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors Stool Softeners Nutritional Therapy
Nursing Management
Tujuan nursing management : 1. jelaskan dan berikan pengobatan untuk kemungkinan terjadinya disritmia 2. Monitor terjadinya penurunan cardiac output 3. Mempertahankan lingkungan perawatan yang terapeutik dan intensif 4. Identifikasi pengaruh psikososial pada pasien yang menderita MCI dan keluarga 5. Memberikan pendidikan kesehatan terhadap perubahan gaya hidup dan tahap rehabilitasi)
Nursing Assessment
Subjective data History : Angina, MI, hypertension, diabetes mellitus Medications: nitrates, calcium channel blockers, antihypertensive, lipid lowering agents Sedentary lifestyle, smoking Nausea, vomiting, palpitation, dyspnea ,syncope Urinary output, defekasi Stress
Nursing Assessment
Objective data Fever, anxiety, restlessness Integument : cold, clammy ( berkeringat), pale skin (kulit pucat) Respiratory : tachypnea,crackles Cardiovascular : Tachycardia or bradycardia, arrhythmias (especially ventricular), elevated BP, S4, S3, murmur Urinary : Decreased urinary output Diagnostic test
Nursing diagnosis
Nyeri
Type : Tiba-tiba, berat, seperti diremas-remas, seperti tertiban benda berat. Location : substernal, radiates to one or both arms, jaw, neck Duration : > 30 minute Cause : unrelated to exercise (sleep) Relief : oxygen, narcotics, not relief by rest or NTG
Altered cardiac tissue perfusion Anxiety Activity Intolerance Self esteem disturbance Sleep pattern disturbance Ineffective management of therapeutic regimen Anticipatory grieving
Planning
1.
2. 3. 4.
5. 6.
Pengalaman menghilangkan rasa nyeri Tidak terjadi MCI yang berlanjut Mendapatkan pengobatan yang tepat Mengajarkan mengatasi kecemasan dg koping yg positif Kolaborasi dengan bagian rehabilitasi Modifikasi atau rubah faktor risiko
Nursing Implementation
Acute Intervention
Rawat di ICCU Pada fase recovery setelah MCI, dilakukan pengkajian tingkat nyeri, monitoring physiologik, tingkatkan rasa nyaman dan istirahat, Hindari stress dan kecemasan. Morphine Kaji nyeri dg renrang 1 to 10
Pain
Monitoring
ECG interpretation Tanda-tanda vital secara berkala Intake output Kaji bunyi jantung dan suara paru Kaji status oksigenisasi klien
Nursing Implementation
Istirahat dan kenyamanan Istirahat total selama 2-3 hari u/ MCI berat Istirahat adekuat dan hindari kunjungan Penkes kepada klien dan keluarga tentang aktivitas Kecemasan Identifikasi sumber kecemasan, dan kaji cara menguranginya Berikan informasi tentang lingkungan