Anda di halaman 1dari 12

I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Bulan adalah satelit alami yang mengelilingi planet bumi yang dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang tanpa bantuan alat apapun. Bulan adalah benda angkasa yang bergerak secara relati . !ecara umum bulan bergerak relati dalam tiga macam" yaitu r#tasi" re$#lusi dan re$#lusi dengan bumi pada matahari.Dari r#tasi dan re$#lusi terhadap bumi dan matahari yang teratur kita bisa melakukan penelitian untuk mengetahui p#sisi bulan tampak dari bumi dan mengetahui bentuk gambar bulan dalam siklusnya mengelilingi Bumi. B. %ujuan &. 'engetahui p#sisi Bulan (. 'embandingkan k##rdinat p#sisi bulan dari stellarium s# t)are dengan telesk#p *. 'engetahui ase +bentuk bulan yang terkait dengan penanggalan hijriyah ,. 'engamati dan mendeskripsikan permukaan bulan II. DA!A- %E.-I Bulan begitu istime)a bagi bumi" karena bulan satu/satunya satelit yang dimiliki bumi.cahaya bulan yang merupakan hasil pantulan dari matahari menyinari bumi pada malam hari. Bulan tidak dapat menghasilkan sinarnya sendiri"tetapi memper#leh pantulan dari sinar matahari. Penampakan bulan bergantung pada p#sisinya terhadap bumi dan matahari" Akibatnya, luasan cakram bulan yang terkena sinar
matahari setiap saat dan setiap hari mengalami perubahan. Mula-mula saat bulan baru (new moon), tidak ada cahaya bulan yang nampak. Keesokan harinya bulan sabit tipis (waxing crescent) nampak di ufuk barat sebelum terbenam matahari. etiap hari, luasan cahaya bulan tersebut terus membesar, hingga setelah kira-kira tu!uh hari kemudian mencapai setengah dari luasan cakram bulan. aat itu disebut first "uarter, karena kira-kira umur bulan (moon) adalah seperempat bulan (month). #uasan bulan terus membesar hingga kira-kira $% hari setelah new moon, luasan cakram bulan mencapai maksimum $&&' yang disebut dengan bulan purnama (full moon). elan!utnya, luasan cahaya cakram bulan mulai mengecil hingga kembali mencapai setengah luasan, yang disebut sebagai fase last "uarter. Kemudian bulan kembali berbentuk bulan sabit tipis (waning crescent) yang nampak di ufuk timur sebelum matahari terbit. Akhirnya, bulan kembali mengalami fase bulan

baru dan begitu seterusnya. (enomena perubahan fase bulan digambarkan dalam Al Quran Surat Yasin:39.)Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilahmanzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua). *ang dimaksud dengan 'urjun al-qadim adalah bentuk bulan tua (waning crescent).

Dari paparan di atas" ada empat ase bulan" yaitu


&. Bulan baru 0ne) m##n1 (. !eperempat pertama 0 irst 2uarter1 *. Bulan purnama 0 ull m##n1 ,. !eperempat akhir 0last 2uarter1

Berikut ini akan dijabarkan met#de untuk menghitung )aktu terjadinya keempat ase bulan tersebut. 3##rdinat yang digunakan adalah ge#sentrik" dimana p#sisi titik pusat matahari dan bulan diukur dari pusat bumi. Adapun ase/ ase bulan secara t#p#sentrik 0p#sisi titik pusat matahari dan bulan diukur dari pengamat di permukaan bumi1 Insya Allah akan dibahas pada kesempatan lain" terutama setelah diberikan penjelasan tentang k##rdinat t#p#sentrik. De inisi keempat ase bulan berikut ini tidak menggunakan pr#sentase luasan cahaya cakram bulan" namun selisih antara bu!ur ekliptika nampak (apparent ecliptical longitude)
bulan dan matahari.

III. 'E%.DE ANALI!A DA%A A. Alat dan Bahan a. 4#mputer +pc b. !tellatium s# t)are c. 5P! d. 3amera 44D e. 3abel . %elesk#p B. !kema alat

4. %ata laksana Pelaksanaan dilakukan pada malam hari dengan menempatkan telesk#p ditempat yang gelap untuk menghindari kilauan cahaya lampu jalan dan lain sebagainya .kemudian telesk#p diarahkan ke bulan sampai mendapatkan titik #cus" setelah titik #cus didapatkan" gambar yang diper#leh direkam dengan kamera 44D yang terhubung dengan lapt#p. I6. HA!IL E3!PE-I'EN A. Data gambar 5ambar dari telesk#p

P#sisi bulan dari stellarium s# t)are

6. PE'BAHA!AN pada sistem 3alender Hijriah" sebuah hari+tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut. 3alender Hijriyah dibangun berdasarkan rata/rata silkus sin#dik bulan kalender lunar 02#mariyah1" memiliki &( bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sin#dik bulan" bilangan hari dalam satu tahunnya adalah 0&( 7 (8"9*:98 hari ; *9,"*<=:> hari1.Hal inilah yang menjelaskan & tahun 3alender Hijriah lebih pendek sekitar && hari dibanding dengan & tahun 3alender 'asehi. ?aktanya" siklus sin#dik bulan ber$ariasi. @umlah hari dalam satu bulan dalam 3alender Hijriah bergantung pada p#sisi bulan" bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai *: hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru 0ne) m##n1 di titik ap##ge" yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi" dan pada saat yang bersamaan" bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari 0periheli#n1. !ementara itu" satu bulan yang berlangsung (8 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige 0jarak terdekat bulan dengan bumi1 dengan bumi berada di titik terjauhnya dari matahari 0apheli#n1. dari sini terlihat bah)a usia bulan tidak tetap melainkan berubah/ubah 0(8 / *: hari1 sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut 0Bulan" Bumi dan 'atahari1 Penentuan a)al bulan 0ne) m##n1 ditandai dengan munculnya penampakan 0$isibilitas1 Bulan !abit pertama kali 0hilal1 setelah bulan baru 0k#njungsi atau ijtimak1. Pada ase ini" Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya 'atahari" sehingga p#sisi hilal berada di u uk barat. @ika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke/(8" maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi *: hari. %idak ada aturan khusus bulan/bulan mana saja yang memiliki (8 hari" dan mana yang memiliki *: hari. !emuanya tergantung pada penampakan hilal.

6I. 3E!I'PULAN &. Dalam menentukan p#sisi bulan dengan menggunakan stellarium s# t)are yang terpenting adalah data yang akurat dan tepat. N# Nama Aaktu pengamatan lintang & Bulan (: j *:m (:d &*h &>m *>s Letak #bjek bujur /&*B (9C ,>D

(. ?ase bentuk bulan menjadi acuan untuk menentukan tanggal hijriyah" ne) m##n +hilal 0bulan sabit pertama kali1adalah a)al bulan *. 3ebanyakan dari ka)ah/ka)ah di Bulan adalah ka)ah hasil tabrakan dengan benda/benda luar angkasa

6II.

DA?%A- PU!%A3A

httpE++))).g##gle.c#.id+searchF2;telesk#pGre rakt#rHie;ut />H#e;ut / >Ha2;tHrls;#rg.m#IillaEidE# icialHclient; ire #7/a httpE++))).g##gle.c#.id+searchF2; ase/ aseGbulanHie;ut />H#e;ut / >Ha2;tHrls;#rg.m#IillaEidE# icialHclient; ire #7/a Panduan Eksperimen Astr#n#mi.(:&&.y#gyakartaE Lab Astr#n#mi ?akultas !ains dan %ekn#l#gi. httpE++id.)ikipedia.#rg+)iki+Da tarJka)ahJdiJBulan

6III.

LA'PI-AN

Lap#ran sementara Data Hasil Eksperimen !tellarium A. Nama Angg#ta+NI' &1 Ahmad !yari Hidayatull#h + :=<(:::= (1 ?ariha Ul a -iIkia *1 !iti N#r ?atma ,1 Didik Auryant#r# 91 A ie 'ujahid B. %anggal Eksperimen 4. Aaktu A)al Praktikum D. L#kasi Eksperimen &. a. lintang b. bujur (. letak ge#gra is E E ketinggian l#kasi E E && @uni (:&& E (:.*:.(:

E. 3#ndisi 4uaca ?. Alat yang digunakan 5. .bjek yang diamati

LAPORAN PRAKTIKUM ASTROFISIKA

PENGAMATAN BULAN

.lehE Nama EAhmad !yari Hidayatull#h Pr#di E?isika NI' E:=<(:::=

LABORATORIUM ASTRONOMI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA

YOGYAKARTA 2011

LAPORAN PRAKTIKUM ASTROFISIKA

PENGAMATAN VENUS

.lehE Nama EAhmad !yari Hidayatull#h Pr#di E?isika NI' E:=<(:::=

LABORATORIUM ASTRONOMI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA 2011

LAPORAN PRAKTIKUM ASTROFISIKA

PENGAMATAN JUPITER

.lehE Nama EAhmad !yari Hidayatull#h Pr#di E?isika NI' E:=<(:::=

LABORATORIUM ASTRONOMI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA 2011

LAPORAN PRAKTIKUM ASTROFISIKA

EKSPERIMEN STELLARIUM

.lehE Nama EAhmad !yari Hidayatull#h Pr#di E?isika NI' E:=<(:::=

LABORATORIUM ASTRONOMI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA 2011

Anda mungkin juga menyukai