Anda di halaman 1dari 2

Wormwood, Artemisia absinthum L.

(Absinthii herba)
Womwood adalah stimulan pahit yang berasal daari bagian Artemisia absinthium (Asteraceae) yang tumbuh di atas tanah dan populer digunakan sebagai teh. Tumbuhan ini juga diguanakan sebagai antelmintik. Meskipun penggunaan herba ini dalam bentuk teh dianggap aman, minuman (absinte) yang disuling dari tumbuhan ini berbahaya dalam dosis tinggi dan kini tidak digunakan lagi. Minuman ini adalah stimulan yang populer di banyak negara Eropa selama akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh, serta menimbulkan keadaan yang dikenal sebagai absintisme, suatu bentuk gangguan jiwa. Tumbuhan ini umumnya masih tumbuh di kebun-kebun Mediterania. Daun dan akar mudanya tertutup rapat oleh rambut-rambut putih keabuan yang khas, yang memberikan tampilan yang khas untuk spesies ini.

Kandungan kimia Minyak atsiri mengandung B-tujon sebagai komponen utama, dan juga alkohol. Bisa bolen, dan lain-lain. Lakton seskuiterpen juga ada, terutama absintis, anabsintin, artemetin, artabsinolida A, B, C, dan D, artemolin dan lainnya, serta flavonoid. Selama proses destilasi, terbentuk kamazulen biru secara intensif, dan bersama dengan kandungan kimia lain memberi warna biru-hijau khas pada minyak absin. Pemastian mutu dan analisis Kandungan minyak atsiri paling sedikit 0,2% dan seskuiterpenoid yang pahit 0,15-0,4%, menurut Eur. Ph. yang memuat penjelasan tentang metode tersebut. Nilai pahit Lakton seskuiterpen absintin adalah penyebab rasa pahit yang kuat, dan menurut Eur.PH. paling sedikit 10.000 untuk ekstrak mentahnya. B-Tujon, suatu monoterpen, juga

menyebabkan sebagian rasa pahit. Obat ini bekerja sebagai stimulan aromatik pahit, dengan minyak atsiri yang berperan penting dalalm efek aromatik dan rasa pahit lakton seskuiterpen. Metabolisme dan farmakokinetik Karena obat bekerja melalui reseptor rasa pahit di lidah, metabolisme dan farmakokinetik tidak terkait secara langsung dalam hal ini. Efek farmakologis dan khasiat klinis Senyawa pahit dianggap bekerja malalui reseptor pada lidah, yang menginduksi peningkatan sekresi saliva dan getah lambung, senyawa pahit (suatu aperitif) yang digunakan sekitaer lambung dan empedu. Efek-efek ini masih diperdebatkan karena belum diketahui hanya terjadi pada pasien yang mengalami penurunan refleks sekresi, atau suatu peningkatan yang juga terjadi pada orang-orang sehat. Toksisitas Tujon, komponen utama minyak atsiri ini, bersifat toksik dan halusinogenik pada dosis tinggi. Senyawa ini bersifat neurotoksik, serta menyebabkan efek samping berupa serangan epilepsi dan gangguan psikiatri yang bertahan lama. Hal ini dianggap menjadi masalah hanya pada penggunaan minuman beralkohol hasil penyulingan (absinte). Tujon ditemukan dalam minyak atsiri pada banya spesies yang tidak sejenis, termasuk sage (Salvia officinalis) dan thuja (Thuja occidentalis), serta masih digunakan untuk pengobatan yang diserta sedikit efek buruk.

Anda mungkin juga menyukai