Terdiri dari
Dapat berupa
Terdiri dari
Simplisia nabati
Simplisia Hewani Simplisia Mineral
SIMPLISIA
HASIL OLAHAN SIMPLISIA Ekstrak Medisinal Senyawa kimia murni untuk obat Senyawa kimia murni untuk prekursor
SIMPLISIA
(Kepmenkes 230/Menkes/IX/76)
BADAN POM
Bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun,atau diolah secara sederhana, kecuali dinyatakan lain merupakan bahan yang telah dikeringkan
Simplisia nabati
Simplisia yang berasal dari tanaman,yang berupa tanaman utuh, bag.tanaman atau eksudat tanaman Eksudat tanaman : Isi sel yang secara pontan keluar dari tanaman, atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat nabati lain yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman, dan belum berupa zat kimia murni
Simplisia hewani
BADAN POM
Simplisia yang berasal dari hewan yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat berguna yang dihasilkan oleh hewan, dan belum berupa zat kimia murni
Simplisia mineral/pelikan
Simplisia yang berupa mineral, yang belum diolah atau diolah secara sederhana dan blm berupa zat kimia murni
No 1
Simplisia/Daerah Jambu biji a. Pasuruan b. Surabaya c. Bandung Temu giring a. Sidoarjo b. Surabaya c. Kediri Daun salam a. Sukabumi b. Jakarta c. Bandung
Rendemen
----
BADAN POM
No 4
Simplisia/Daerah Lempuyang gajah a. Purworejo b. Madiun c. Purwodadi Buah adas a. Magelang b. Madiun c. Boyolali Daun Jambu Mede a. Tawang Mangu b. Kendari (Sulsel) c. Banjar (Jabar)
Rendemen
----
Karbohidrat
Metabolit primer
Protein Lemak
Fitokimia
Metabolit sekunder
SENYAWA KIMIA PADA TUMBUHAN
Alkaloid
Flavonoid
Minyak atsiri Kuinon
Steroid
Tanin Dsb,
Metabolit tekanan
Fitoaleksin
fitotoksin
Metabolit primer: BADAN POM Senyawa yang disintesis oleh makhluk hidup (tumbuhan) untuk memenuhi kebutuhan dasar makluk hidup pembuatnya, yaitu tumbuh dan berkembang
Metabolit sekunder : Senyawa yang disintesis oleh makhluk hidup (tumbuhan), tidak untuk memenuhi kebutuhan dasar makluk hidup pembuatnya, tetapi untuk mempertahankan eksistensi dalam berinteraksi dengan ekosistem Disebut juga : natural product Fungsi utama : - Sebagai alat pemikat (attractant) - Sebagai alat penolak (repellant) - sebagai alat pelindung (protectant)
BADAN POM
Alat pemikat :
- Serangga untuk penyerbukan - Burung/kelelawar untuk penyebaran biji - Mikroba untuk simbiose dsb.
Alat penolak :
- Pemakan (herbivor, serangga dsb) - Hama dan penyakit - Tanaman pesaing
Alat pelindung :
-Zat lilin, mencegah penguapan air - Lignin sebagai penutup luka, waktu kekeringan, menghindarkan dari UV
BADAN POM
Bagi manusia - Obat-obatan - Bahan tambahan makanan/kosmetik - Zat racun - Antiseptik - Industri tekstil, tinta, kulit, rokok dsb.
BADAN POM
Fitotoksin :
Hasil sintesa mikroba yang terbentuk di dalam tumbuhan, pada waktu mikroba (bakteri/fungi) menyerang tumbuhan tsb.
BADAN POM
Mutu simplisia dipengaruhi oleh : Kandungan senyawa berkhasiat yang ada pada simplisia tersebut
BADAN POM
1.Asal tanaman obat (tempat tumbuh) 2.Kualitas dari tanaman obat yang akan diambil untuk simplisia (genetis/kesehatan) 3. Cara pengumpulan bahan untuk simplisia (pemanenan) 4. Cara penanganan (pengolahan pasca panen) 5. Cara pengepakan simplisia, dan 6. Penyimpanan simplisia
BADAN POM
BADAN POM
Pembuatan dengan proses khusus (penyulingan, menyarian, pengeringan eksudat) Pembuatan dengan memerlukan air (pati)
BADAN POM
- Bibit tanaman dipilih dari bibit unggul - Tanaman yang ditanam dengan berpedoman pada Cara Bercocok Tanam yang Baik (GAP = Good Agriculture Practices), akan menghasilkan tanaman yang berkualitas
PENGELOLAAN SIMPLISIA
BADAN POM
Pengelolaan simplisia di industri OT meliputi tahapan kegiatan sebagai berikut : A. Pengelolaan simplisia basah 1. Penerimaan 2. Sortasi basah 3. Pencucian 4. Pengupasan/perajangan (bila diperlukan) 5. Pengeringan 6. Sortasi kering 7. Pengepakan/penyimpanan 8. Pengawasan mutu
B. Pengelolaan simplisia kering kotor 1. Penerimaan 2. Sortasi 3. Pencucian 4. Pengeringan 5. Pengepakan/penyimpanan 6. Pengawasan mutu
BADAN POM
PENERIMAAN
BADAN POM
SORTASI BASAH
Memisahkan pengotor dan bahan asing dari simplisia, misalnya : tanah, pasir, tanaman atau bagian tanaman lain, bag. lain dari tanaman yang tidak untuk simplisia.
PENCUCIAN
Menghilangkan tanah dan pengotor lain dari simplisia. Menggunakan air bersih
BADAN POM
1. Bahan yang mudah larut dalam air pencucian cepat 2. Kondisi air Harus bersih Jngn, menambah jumlah mikroba awal. Mikroba dalam air : a. Pseudomonas e. Proteus b. Micrococcus f. Enterobacter c. Bacillus g. Streptococcus d. Escherichia PENGUPASAN DAN PERAJANGAN Untuk mempermudah proses pengeringan, penyimpanan dan proses selanjutnya Menggunakan alat perajang yang tidak bereaksi dengan bahan Semakin tipis semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan adanya senyawa yang mudah menguap Sebaiknya bahan dijemur dulu 1 hari sebelum dirajang
PENGERINGAN
Tujuan :Simplisia tidak mudah rusak, dapat disimpan lebih lama
BADAN POM
Tumbuhan hidup reaksi enzimatis tidak ada krn adanya keseimbangan proses metabolisme yaitu proses sintesis, transformasi dan penggunaan isi sel. bila tumbuhan mati keseimbangan hilang. Bila kadar air < 10%, tidak terjadi reaksi enzimatis, mutu simplisia terjaga.
Bila kadar air rendah, tidak
BADAN POM
Pertumbuhan bakteri akan terhenti apabila kadar air simplisia < 10 % Suhu terbaik pengeringan 60o C, Untuk kayu, biji, kulit bisa sampai 90o C. Untuk bahan yang mengandung senyawa mudah menguap dan rusak oleh panas 30o-40o C Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau buatan
BADAN POM
Kelembaban Udara
Aliran Udara
Waktu Pengeringan
Luas Permukaan bahan
Apabila :
Irisan terlalu tebal Suhu pengeringan terlalu tinggi Penguapan permukaan bahan lebih cepat dari bagian dalam
Terjadi Face
Hardening
Cara pengeringan
BADAN POM
A. Pengeringan alamiah: - Pengeringan langsung di bawah sinar matahari untuk bagian tanaman yang keras (kayu, akar, kulit kayu, biji dsb). Juga untuk bahan yang mengandung senyawa thermostabil Untuk bahan yang relatif lunak dan tidak tahan sinar UV, perlu ditutup dengan kain hitam
- Diangin-anginkan Untuk bagian tanaman yang lunak (daun, bunga, thallus dsb.) dan mengandung senyawa thermolabil
B. Pengeringan buatan
BADAN POM
- Pengeringan dengan alat pengering ( Oven, ruang pengering, ban berjalan dsb.) - Suhu, kelembaban, tekanan dan aliran udara dapat dikontrol - Prinsip : Udara panas dialirkan ke dalam ruangan, dan bahan ditaruh pada rak-rak di dalam ruangan tersebut - Dapat juga bahan di taruh pada ban berjalan, dan dilewatkan lorong atau ruangan yang udaranya telah dipanaskan - Hasil pengeringan lebih baik daripada pengeringan alamiah, mutu simplisia lebih bagus
SORTASI KERING
BADAN POM
Tujuan : Melindungi simplisia terhadap cemaran dan pengaruh cuaca. Setiap kemasan harus diberi label : Nama simplisia (nama daerah/latin) Jumlah Nama pemasok Tanggal pengepakan Kadaluwarsa (bila ada) Cara pengepakan tergantung jenis simplisia dan tujuan pengepakan. Bahan dan bentuk pengepakan disesuaikan, yang penting dapat melindungi simplisia dari kerusakan dan hemat tempat waktu penyimpanan dan distribusi
Syarat Wadah
BADAN POM
1. Tidak beracun 2. Inert sehingga tidak menebabkan perubahan bau, rasa, warna dan reaksi dari simplisia 3. Melindungi simplisia baik dari pencemaran maupun pengaruh lingkungan yang dapat menurunkan kualitas. 4. Simplisia yang tidak tahan sinar, misal yang mengandung vitamin, pigmen, minyak perlu wadah aluminium foil, plastik atau botol yang gelap 5. Wadah yang sering digunakan : Karung, Kantong plastik, Kantong kertas kedap udara, peti, drum kaleng/besi berlapis, karton, peti kayu, botol/guci
PENYIMPANAN SIMPLISIA
BADAN POM
1. Selama penyimpanan dapat terjadi penurunan mutu dan kerusakan simplisia 2. Penyebab kerusakan utama simplisia adalah AIR dan KELEMBABAN. Kadar air simplisia perlu dikendalikan 3. Perlu diperhatikan cara penyimpanan, mulai dari pengepakan, pembungkusan, wadah, kondisi gudang, sistem pengawetan dan pemeriksaan mutu secara berkala pada penyimpanan dalam jangka lama 4.Simplisia berupa kayu, akar, kulit kayu,yang mengandung damar kurang higroskopis 5. Daun dan herba kering dapat menyerap air 10 15% dari bobot bahan, bahkan ada yang sampai 30% 6. Glikosida terurai pada kadar air 8%
Secara umum dapat diambil sebagai pedoman, kadar air dalam simplisia sebaiknya tidak lebih dari 5%
7. Wadah simplisia harus tidak beracun, inert sehingga BADAN POM tidak menyebabkan perubahan bau, rasa dan warna. Wadah harus dapat melindungi simplisia yang disimpan dari penurunan mutu, dehidrasi, penyerapan air, cemaran proses kimia intern
8.Penyimpanan simplisia kering biasanya dilakukan pada suhu o o o o kamar (15 30 C), atau suhu sejuk (5 -15 C) atau o o suhu dingin (0 5 C). Disamping itu kelembaban udara perlu serendah mungkin 9.Gudang harus dengan ventilasi yang cukup, tidak bocor. sinar matahari tidak langsung masuk ke gudang, dapat mencegah masuknya hewan 10.Pengaturan simplisia di dalam gudang harus berpinsip FIFO atau FEFO bagi simplisia-simplisia sejenis
BADAN POM
Cahaya
Oksigen :
Menyebabkan terjadinya oksidasi senyawa tertentu pada simplisia Dapat berpengaruh pada bentuk fisik, misalnya Cair menjadi kental atau padat, benbentuk butir dsb
BADAN POM
Reaksi enzimatis, auto-oksidasi, polimerisasi dapat menyebabkan perubahan senyawa kimia dalam simplisia
Pengotor/ serangga :
BADAN POM
Pengotor dapat berupa pasir, debu, ekskresi hewan/ serangga, bagian tubuh serangga, bahan asing misalnya fragmen dari wadah, bagian tanaman lain dsb Serangga dapat pula menimbulkan kerusakan fisik dari simplisia
PENGAWASAN MUTU
BADAN POM
Penerimaan bahan baku dari pemasok Akan diolah menjadi produk Dalam penyipanan jangka panjang (secara berkala)
Pemeriksaan simplisia meliputi : Identifikasi Makroskopis/mikroskopik Organoleptis Mikrobiologis Kimiawi
Mutu simplisia harus memenuh standar FI, MMI, Permenkes, SK Menkes, SK Kepala Badan POM dan standar resmi lainnya (buku-buku WHO USP,BP, BPC dsb.) Evaluasi ini mencakup identifikasi untuk penentuan kualitas dan kemurnian simplisia Beberapa negara simplisia telah dibakukan dan tertera dalam farmakope seperti FI, CHP (Chinese Herbal Pharmacopeia), USP, BP, BPC (British Parmaceutical Codex), European Pharmacopeia, THP (Thailand Herbal Pharmacopeia), JP (Japan Pharmacopeia) dsb.
Pengambilan sampel (Cuplikan) Pemeriksaan pendahuluan : makroskopik, organoleptik bila perlu mikroskopik (untuk serbuk)
Pemeriksaan bahan organik asing : Pengotor, bag. Tanaman lain, sisa tubuh hewan, termasuk simplisia yang sudah rusak dan berjamur.
Pemeriksaan cemaran mikroba : Non patogen (ALT & angka kapang/ jamur) dan Patogen (Salmonella typosa, Pseudomonas aeruginosa, Escherechia coli, Staphylococcus aureus)
Penetapan : - Susut Pengeringan - Kadar Air - Kadar Abu (Kadar abu total, kadar abu larut air, kadar abu tdk larut dalam asam) - Kadar Sari (Kadar sari larut air, kadar sari larut etanol) - Kadar residu pestisida - Kadar cemaran logam berat Uji golongn/jenis kandungan senyawa kimia (kualitatif maupun kuantitatif) - Jenis/Kadar Minyak atsiri - Jenis/Kadar flavonoid - Jenis/Kadar alkaloid dsb. Kadar Minyak atsiri total, alkaloid total, flavonoid total, atau kadar tiap jenis senyawa
BADAN POM