BAB 8. ELEKTROKIMIA
8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA 8.7 ELEKTROLISIS DALAM LARUTAN BERAIR
OKSIDASI
Menerima Oksigen Kehilangan Hidrogen Kehilangan Elektron Kenaikan Bilangan Oksidasi O H e-
REDUKSI
Kehilangan Oksigen Menerima Hidrogen Menerima Elektron Penurunan Bilangan Oksidasi
Contoh 8.1 Identifikasikan manakah reduktor dan oksidator pada reaksi berikut a. MnO2(s) + H2(g) Mn2O3(s) + H2O(l) b. Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s) c. 2H2 + O2(g) 2H2O(l)
Penyelesaian
a. b. c. H2 sebagai reduktor karena mengalami kenaikan biloks dan MnO2 sebagai oksidator karena mengalami penurunan biloks Ca sebagai reduktor dan Cl2 sebagai oksidator H2 sebagai reduktor dan O2 sebagai oksidator
Tahap 4 Balanskan hidrogen. Untuk larutan asam, tambahkan H3O+ ke tiap sisi yang kekurangan hidrogen dan H2O ke sisi lain. Untuk larutan basa, tambahkan H2O ke sisi yang kekurangan hidrogen dan OH- ke sisi lain CuS + 12H2O Cu2+ + SO42- + 8H3O+ NO3- + 4H3O+ NO + 6H2O Tahap 5 Balanskan muatan dengan menambahkan e- (elektron) CuS + 12H2O Cu2+ + SO42- + 8H3O+ + 2eNO3- + 4H3O+ + 3e- NO + 6H2O Tahap 6 Kalikan kedua setengah-reaksi dengan bilangan yang dipilih untuk membuat jumlah elektron yang diberikan oleh oksidasi sama dengan jumlah yang diperlukan pada reduksi. Kemudian tambahkan kedua setengah-reaksi, yang menghilangkan elektron. Jika H3O+, OH-, atau H2O muncul di kedua persamaan akhir, hilangkan duplikatnya. Dalam kasus ini, setengah-reaksi oksidasi dikalikan 3 dan setengah-reaksi reduksi dikalikan 8, sehingga
8 NO3-
Disproporsionasi
Terjadi apabila senyawa tunggal dioksidasi dan direduksi
-1 -2 0
Setengah reaksi reduksi sebelah kanan: Ag+(aq) + 2e- Ag(s) Secara skematis dapat ditulis: Cu | Cu2+ || Ag+ | Ag
Contoh 8.2 Suatu sel tembaga-perak dengan potensial terbaca 0,46 volt. Diketahui E0sel Ag+/Ag = 0,80 V dan E0sel Cu2+/Cu = 0,34 V. Tunjukkanlah bahwa sel dalam keadaan standar Penyelesaian: Sebagai katoda Ag dan anoda Cu sehingga E0sel = E0 Ag+/Ag E0 Cu2+/Cu E0sel = 0,80 V 0,34 V = 0,46 V Potensial yang terbaca juga 0,46 V. Jadi sel dalam kondisi standar
Hukum Faraday
1. Massa zat tertentu yang dihasilkan atau dipakai pada suatu elektroda berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel 2. Massa ekivalen zat yang berbeda dihasilkan atau dipakai pada elektroda dengan melewatkan sejumlah tertentu muatan listrik melaui sel. Arus listrik (I) adalah jumlah muatan yang mengalir melalui sebuah rangkaian per satuan waktu. Jika Q adalah besarnya muatan (coulomb), t adalah waktu (detik), dan F adalah tetapan faraday (96,485 C mol-1), maka arus I adalah:
Q I = t Jumlah elektron (mol elektron) =
It 96,485 C mol-1
Kerja listrik
wlistrik = - Q E wlistrik = - It E
Termodinamika menunjukkan sebuah hubungan penting antara perubahan energi bebas (G), dari suatu reaksi kimia spontan pada suhu dan tekanan konstan, serta kerja listrik maksimum yang mampu dihasilkan dari reaksi
G = Wlistrik.rev
Jika sel difungsikan reversibel
G = Wlistrik = - QE = - nFE(reversibel)
Contoh 8.3
Sebuah aki 6,00 V memberikan arus konstan sebesar 1,25 A selama periode 1,5 jam. Hitung muatan total Q (dalam coulomb) yang melewati rangkaian dan kerja listrik yang dilakukan oleh aki
Penyelesaian
Muatan total adalah Q = It = (1,25 C/detik)(1,50 jam)(3600 detik/jam) = 6750 C Kerja listrik adalah welek = - Q E = - (6750 C)(6,00 J/C) = - 4,05 x 104 J Ini adalah kerja yang dilakukan pada aki, sehingga kerja yang dilakukan oleh aki adalah negatifnya dari nilai tersebut, yaitu +40,5 kJ.
Tekanan 1 atm dan suhu tertentu Apabila larutan ideal, konsentrasi zat terlarutnya adalah 1 M
G = - n F E
Tegangan setengah-sel
Untuk setengah-sel Zn2+|Zn dan Cu2+|Cu, setiap setengah-sel ditulis sebagai sebuah reduksi: Zn2+(aq) + 2e- Zn(s) E = - 0,76 V Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) E = +0,34 V Reaksi dengan potensial reduksi yang lebih positif (lebih besar) berlangsung sebagai reaksi reduksi dan terjadi di katoda. Potensial reduksi yang kurang positif (lebih kecil) berlangsung sebagai reaksi oksidasi di anoda.
E = E(katoda) - E(anoda)
Contoh 8.4
Sebuah setengah-sel Zn2+|Zn dihuhubungkan dengan sebuah setengah-sel Cu2+|Cu untuk membuat sel galvani, dimana [Zn2+] = [Cu2+] = 1,00 M. Tegangan sel pada 25C diukur sama dengan E = 1,10 V, dan Cu diamati melapisi selama berlangsungnya reaksi. Hitung G untuk reaksi kimia yang berlangsung dalam sel, untuk 1,00 mol seng terlarut.
Penyelesaian
Reaksinya adalah Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s) Karena Cu adalah produk. Untuk reaksi yang tertulis, dimana 1 mol Zn(s) dan 1 mol Cu2+(aq) bereaksi, 2 mol elektron melewati rangkaian luar, sehingga n = 2. Oleh karena itu, G = - n F E = - (2,00 mol)(96,485 C/mol)(1,10 V) = - 2,12 x 105 J = - 212 kJ
Persamaan Nernst
E = E E = E RT ln Q nF 0,0592 n log Q (pada 25C)
Contoh 8.5 Hitung konstanta kesetimbangan dari reaksi: Fe(s) + Cu2+(aq) Fe2+(aq) + Cu(s) Diketahui: E0Fe2+/Fe = - 0,44 V dan E0Cu2+/Cu = 0,34 V Penyelesaian: Katoda Fe(s) Fe2+(aq) + 2eAnoda Cu2+(aq) + 2eCu(s) Fe(s) + Cu2+(aq) Fe2+(aq) +Cu(s) Log K = 2(0,78)/0,0592 K = 2,24 x 1026 E0 = 0,44 V E0 = 0,34 V E0sel = 0,78 V
pH Meter
Kawat platina Larutan KCl dan Hg2Cl2 jenuh Kalomel padat (Hg2Cl2(s)) Merkuri Tutup berpori Larutan yang pH-nya tidak diketahui
HCl 1,0 M
pH =
ACCU
Reaksi:
Anoda : Zn(s) Zn2+(aq) + 2eKatoda : 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l) Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) Zn2+ + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Anoda : Campuran merkuri dan seng Katoda : Baja yang kontak dengan HgO(s) Elektrolit : KOH 45% Anoda : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2eKatoda : HgO(s) + H2O(l) + 2e- Hg(l) + 2OH-(aq) Zn(s) + HgO(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + Hg(l)
digunakan dalam
Anoda : Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2eKatoda : PbO2(s) + SO42-(aq) + 4H3O+ + 2e- PbSO4(s) + 6H2O(l) Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 4H3O+ 2PbSO4(s) + 6H2O(l)
Anoda (karbon berpori, berisi nikel) : H2(g) + 2OH-(aq) 2H2O(l) + 2eKatoda (karbon berpori berisi nikel : O2(g) + H2O(l) + 2e- 2OH2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
Reaksi kedua: (6+x)H2O(l) + 2Fe2+(ag) + O2(g) Fe2O3.xH2O(s) + 4H3O+(aq) Reaksi total: 2Fe(s) + 3/2O2(g) + x H2O(l) Fe2O3. x H2O(l)
Korosi
Beberapa daerah logam berperan sebagai anoda dan daerah lain sebagai katoda Anoda : Besi berubah menjadi ion ferro (Fe2+) Permukaan logam menjadi berlubang (kehilangan logam karena oksidasi besi dan aliran ion logam ke katoda) Katoda : Ion ferro yang terbentuk secara simultan pada anoda kemudian bermigrasi ke katoda, dan selanjutnya dioksidasi oleh O2 membentuk karat (Fe2O3. xH2O)
Pencegahan korosi
- Pelapisan logam dengan cat atau plastik - Pasivasi (pembentukkan lapisan tipis logam oksida di permukaan logam)
LARUTAN BERAIR
Elektrolisis air antara elektroda lembam seperti platina 2H3O+(aq) + 2e- H2(g) + 2H2O(l) (katoda) 3H2O(l) O2(g) + 2H3O+(aq) + 2e- (anoda) H2O(l) H2(g) + O2(g) Berdasarkan definisinya, potensial E untuk reaksi katoda adalah 0 V, tetapi karena konsentrasi H3O+(aq) dalam air murni bukan 1 M tetapi 1 x 10-7 M, maka E berbeda dengan E dan sama dengan E katoda = E katoda 0,0592 V n
0,0592 V 2
log
P H2 [H3O+]2
= - 0,414 V
Setengah-reaksi anoda ditulis sebagai reaksi reduksi: O2(g) + 2H3O+(aq) + 2e- 3H2O(l) Tabel potensial reduksi standar (Lampiran E) memberikan = 1,229 V. Pada kasus ini, konsentrasi H3O+(aq) cenderung = 1 x 10-7 M dan bukan 1 M, sehingga E anoda = E 1 0,0592 V log 2 (P O2)[H3O+]2
1 0,0592 V = 1,299 log = 0,815 V [10-7]2 2 Jika P O2 = 1 atm. Tegangan sel total adalah E = E katoda E anoda = - 0,414 0,815 = -1,229 V
Tanda negatif berarti proses tidak berlangsung spontan; dan hanya dapat berlangsung dengan memberikan tegangan luar yang cukup untuk mengatasi tegangan intrinstik sel
log 1 +
[Na ]
Karena nilai -2,77 lebih kecil dari E(H3O+(10-7)|H2) = -4,414 reduksi Na+ (reaksi katoda 1) tidak mungkin terjadi. Yang terjadi adalah reaksi katoda 2.
Untuk anoda:
E (Cl2|Cl-) = E (Cl2|Cl-)
0,0592 V 1
log
[Cl-] P Cl2
Karena nilai 0,594 lebih besar dari E(O2, H3O+(10-7)|H2O) = 0,815 oksidasi Cl- reaksi anoda 3) tidak terjadi. Yang terjadi adalah reaksi anoda 4.
Kesimpulan
Untuk elektrolisis larutan netral dalam air: 1. Suatu spesies dapat direduksi hanya jika potensial reduksinya lebih besar dari 0,414 V 2. Sebuah senyawa dapat dioksidasi hanya jika potensial reduksinya lebih kecil dari 0,815 V
LATIHAN SOAL-SOAL
1. Setarakan reaksi berikut, yang menunjukkan sebuah reaksi yang berlangsung dalam larutan basa dalam air: a. Ag(s) + HS-(aq) +CrO42- Ag2S(s) + Cr(OH)3(s) b. MnO4-(aq) + Br-(aq) MnO2(s) + BrO3-(aq) c. Cl2(g) ClO3-(aq) + Cl-(aq) 2. Setarakan reaksi berikut yang berlangsung dalam suasana basa H2C2O4(aq) + 6H3O+(aq) + MnO4-(aq) CO2(g) + Mn2+(aq) + 14H2O
3. Bila potensial standar sel Cd(s)/Cd2+(aq)//Co2+(aq)/Co(s) pada 250C sebesar 0,126 V. Berapakah G0 bagi reaksi Cd(s) + Co2+(aq) Cd2+(aq) + Co(s) 4. Diberikan data potensial setengah sel standar untuk reaksi 2HIO3(aq) + 10H+ + 10e- I2(s) + 6H20 E0 = 1,20 V ClO3- + 6H+ + 6e- Cl- + 3H2O E0 = 1,45 V a. Tentukan potensial standar bagi reaksi berikut 3I2(s) + 5ClO3- + 3H2O(l) 6HIO3(aq) + 5Clb. Apakah reaksi berlangsung secara spontan?
5. Bagi reaksi setengah berikut diketahui nilai E0 = -0,29 V pada 25oC CuO(s) + H2O(l) + 2eCu(s) + 2OHa. Berapa E pada air murni atau OH- = 10-7M b. Berapa konsentrasi OH- apabila E = 0,00 V