Anda di halaman 1dari 7

ABORTUS

Pengertian abortus menurut beberapa ahli sebagai berikut:


1. Abortus adalah pengeluaran hasil kosepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dan berat badan < 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Wiknjosastro (2002) 2. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan berusia 22 minggu atau kehamilan belum mampu hidup di luar kandungan. ( ai!uddin A. 2000). ". Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan #ara apapun sebelum janin #ukup berkembang untuk hidup di luar kandungan. ($uningham %.& dkk& 1''5). (ari beberapa pengertian diatas& maka dapat disimpulan bah)a abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram. 1. Pengertian Abortus Imminens *enurut Wiknjosastro (2002) mengatakan abortus imminens adalah peristi)a terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan kurang atau sama dengan 2 minggu& dimana hasil konsepsi masih di dalam uterus tanpa adanya dilatasi se+iks. Abortus imminens perdarahan ber#ak yang menunjukkan an#aman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. (alam kondisi ini& kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan ( ai!uddin A.&2000). edangkan yang disampaikan oleh *anuaba ,. (1''-)& bah)a abortus imminens adalah abortus tingkat permulaan dimana terjadi perdarahan per+agina& .steum /teri masih tertutup dan hasil konsepsi baik dalam kandungan. 0erdasarkan pengertian diatas& maka dapat disimpulan bah)a abortus imminens adalah perdarahan per+agina pada kehamilan sebelum 20

minggu dengan hasil konsepsi masih didalam uterus tanpa adanya dilatasi ser+iks. 2. Etiologi Abortus Imminens *enurut Wiknjosastro (1''')& bah)a abortus imminens sebagian besar tidak diketahui penyebabnya& tetapi terdapat beberapa sebab antara lain 1 a. 2elainan 3ertumbuhan 4asil 2onsepsi 1) 2elainan kromosom5 kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan adalah trisomi& poliploidy dan kemungkinan kelainan kromosom seks. 2) 6ingkungan kurang sempurna5 bila lingkungan kurang sempurna di endometrium disekitar implantasi kurang sempurna sehingga pemberian 7at-7at makanan pada hasil konsespsi terganggu. ") 3engaruh dari luar5 baik radiasi& +irus& obat-obatan maupun dapat mempengaruhi hasil konsepsinya lingkungan

hidupnya dalam uterus. 3engaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen. b. 2elainan 3ada 3lasenta 8ndometritis dapat terjadi dalam +illi korialis dan menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu& sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. 2eadaan ini biasa terjadi sejak kehamilan mudah misalnya hypertensi menahun. #. 3enyakit ,bu 3enyakit mendadak seperti pneumonia& thypus abdominalis& pyelonepritis& malaria dapat menyebabkan abortus. 9o:in& bakteri& +irus atau plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin sehingga menyebabkan kematian janin dan kemudian terjadinya abortus. Anemia berat& kera#unan& laparatomy& peritonitis umum dan penyakit jarang. menahun seperti bruselosis& Monocleosis Infeksiosa& Toksoplasmosis& juga dapat menyebabkan abortus )alaupun lebih

d. 2elainan 9raktus ;enitalia Retroversio uteri& mioma uteri atau kelainan uterus dapat menyebabkan abortus. 9etapi harus diingat bah)a hanya retro+ersi uteri gra+idi inkarserata atau mioma submukosa yang memegang peranan penting. ebab lain abortus dalam trimester kedua adalah ser+iks inkompeten yang dapat disebabkan kelemahan pada ser+iks& dilatasi ser+iks berlebihan. . Pato!isiologi 3ada a)al abortus terjadilah perdarahan dalam de#idua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. 4al tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya& sehingga merupakan benda asing dalam uterus. 2eadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. 3ada kehamilan kurang - minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena +illi korialis belum menembus de#idua se#ara mendalam. 3ada kehamilan antara - sampai dengan 1< minggu +illi korialis menembus de#idua lebih dalam& sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. 3ada kehamilan 1< minggu keatas umumnya dikeluarkan setelah ketuban pe#ah ialah janin disusul beberapa )aktu kemudian plasenta. 3erdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. 3eristi)a abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. 4asil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak didalamnya benda ke#il tanpa bentuk yang jelas (0lighted .+um)& mungkin pula janin setelah mati lama (*issed Abortion). Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam )aktu singkat& maka ia dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. ,si uterus dinamakan mola kruenta. 0entuk ini menjadi mola karnosa apabila pigmen darah telah diserap dan dalam sisanya terjadi organisasi sehingga semuanya tampak seperti daging& bentuk lain adalah

mola tuberosa& dalam hal ini aminion tampak benjol-benjol karena terjadi hematoma antara amnion dan korion. 3ada janin yang telah lama meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses mumi!ikasi1 janin mengering dan karena #airan aminion menjadi kurang oleh sebab diserap& ia menjadi agak gepeng (%etus 2ompressus). (alam tingkat yang lebih lanjut ia menjadi tipis seperti kertas perkamen (%etus 3apiraseus). 2emungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadinya maserasi1 kulit terkupas& tengkorak menjadi lembek& perut membesar karena terisi #airan dan seluruh badan janin ber)arna kemerah-merahan (Wiknjosastro, 2002). ". #omplikasi *enurut 9aber& dkk& 1''<& komplikasi yang berbahaya pada abortus terdiri dari perdarahan& per!orasi& in!eksi& dan syok. a. 3erdarahan 3erdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa konsepsi dan jika perlu pemberian trans!usi darah. 2ematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan tepat pada )aktunya. b. 3er!orasi 3er!orasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus& pada posisi hyperretro!leksi. =ika terjadi peristi)a ini& pada penderita perlu segera dilakukan laparatomi& dan tergantung dari luas dan bentuk per!orasi& penjahitan luka operasi atau perlu histeroktomi. #. ,n!eksi ,n!eksi d. yok yok pada abortus dapat terjadi karena perdarahan ( yok 4emoragik) dan karena in!eksi berat atau syok endosenptik. $. %ambaran #linis Abortus Imminens kadang-kadang terjadi sepsis& in!eksi dari tuba dapat menyebabkan kemandulan.

Abortus ini diduga terjadi apabila perdarahan yang berasal dari uterus mun#ul selama pertengahan pertama kehamilan. (an pada )anita hamil perdarahan melalui ostium uteri eksterna& disertai mules sedikit atau tidak sama sekali& uterus membesar sesuai dengan tuanya kehamilan& ser+iks belum membuka& tes kehamilan positi! dan / ;1 kantong kehamilan utuh (*ansjoer& A& 1''').

Gambar . Imminens Gambar 2. !bortus Imminens (Wiknjosastro& 2002) (*ansjoer& A& 1''').

!bortus

&. 'iagnosa Ban(ing Abortus Imminens *enurut 9aber& dkk& (1''<) diagnosis banding abortus imminens adalah sebagai berikut 1 a.3erdarahan ,mplementasi (tanda "artman) dapat timbul sekitar haid yang diperkirakan. =umlahnya tidak lebih dari darah haid hari pertama siklus yang normal. 9idak ada nyeri atau nyeri pinggang penyerta. b.Abortus ,nsipiens atau ,nkompletus ditandai oleh perdarahan yang lebih hebat serta pendataran dan dilatasi ser+iks. #. 2ehamilan ektopik harus dipertimbangkan bila pasien mengeluh nyeri pel+ik unilateral selama kehamilan muda. ;ambaran nyeri tekan unilateral dan korpus yang lebih ke#il dari yang diperkirakan untuk lamanya amenorhoe merupakan tanda ke#urigaan tambahan. ;ejala dan tanda kehamilan ektopik dapat sangat mirip dengan abortus imminens yang dikomplikasikan oleh korpus luteum.

d. Misse# abortion1 uterus lebih ke#il yang diperkirakan untuk amenorhoe. 9es kehamilan untuk $ona#otropin korion dapat negati!. e.2ehamilan mola1 uterus lebih besar dari yang diperkirakan untuk umur kehamilan& >asikel seperti anggur dapat dilihat dalam +agina. !. 6esi er+iks atau 9rouma >agina1 polip yang tampak di ostium uteri eksternum& maupun reaksi ser+iks& dapat berdarah pada kehamilan muda. ?yeri biasanya tidak ada. 3emeriksaan spekulum dari ser+iks dan +agina akan menegakkan diagnosis. ). Penanganan Spesi!ik Abortus Imminens 3enanganan yang spesi!ik yang dapat dilakukan pada kasus abortus imminens (*urah& *& 1''') adalah1 a.,stirahat tidur baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsangan mekanik berkurang. b.3eriksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap empat jam bila pasien panas. #. 9es kehamilan bila dilakukan bila hasil negati!& mungkin janin telah mati. 3emeriksaan / ; untuk menentukan apakah janin masih hidup. d.0erikan obat penenang& bisanya phenobarbital " : "0 mg jika perlu. 0erikan preparat hematinik misalnya sul!as terosus @00-1000 mg dan obat penguat plasenta duphaston. 3emberian pertama < tablet sekaligus kemudian 1 tablet tiap - jam. e.(iet tinggi kalori tinggi protein (9293) dan tambahan +itamin $. !. *engurangi melakukan hubungan se:sual untuk menimbulkan kemungkinan rangsangan protakladin dan jangan melakukan akti!itas !isik yang berlebihan. g.0ersikan +ul+a minimal dua kali sehari dengan #airan antiseptik untuk men#egah in!eksi terutama saat masih mengeluarkan #airan #oklat. h.9entang pemberiaan hormon progesteron pada abortus imminens belum ada persesuaian paham sebagai besar ahli tidak menyetujuinya dan mereka yang menyetujui mengatakan bah)a harus ditentukan dahulu adanya kekurangan hormon progesteron. Apabila dipikirkan bah)a

sebagian besar abortus didahului oleh kematian hasil konsepsi dan kematian ini dapat disebabkan oleh banyak !aktor& maka pemberian hormon progesteron& memang tidak banyak man!aatnya. i. 0ila perdarahan berhenti1 6akukan antenatal terjad)al dan penilaian bila terjadi perdarahan lagi.

Anda mungkin juga menyukai