4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
Learning objectives :
Setelah mengikuti praktikum ini, diharapkan : Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan analisis sperma Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan sperma
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
Referensi :
WHO Laboratory Manual for the examination of human semen and sperm-cervical mucus interaction. 4th ed. Cambridge University Press. 1999 Penuntun laboratorium WHO untuk pemeriksaan semen manusia dan interaksi semen-getah servik. Edisi 1. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1988 Gandasoebrata R. Penuntun laboratorium klinik. Edisi 10. Dian Rakyat. Jakarta. 2001 Strasinger, di lorenzo. Semen. In urynalysis and body fluid. Philadhelpia. FA Davis co. 2008 WHO laboratory manual for the examination and processing of human semen. 5th ed. 2010
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 3
Pengumpulan bahan
Abstinensia min 2 hari ~ mak 7 hari Cara masturbasi Dikeluarkan di laboratorium atau sediaan dikirim ke laboratorium dalam waktu maksimal 1 jam sejak dikeluarkan Tempat botol/gelas kaca bermulut lebar atau botol plastik dgn syarat non toksik thd spermatozoa identitas penderita, tanggal pengumpulan dan lamanya abstinensia, jam ejakulasi Dikirim ke laboratorium pada suhu 20-370C
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 4
mikroskop pipet tetes gelas / tabung / pipet ukur kaca objeck glass dan cover glass pipet leukosit bilik hitung Neubauer Improved (NI)
semen larutan Turk aquadest Larutan fikasasi metanol 96% Cat Giemsa
Bahan :
WS_Analisis Sperma_LC14
Jenis Pemeriksaan
Makroskopis Mikroskopis Antibodi yang melapisi sperma Biakan semen Analisis biokimia CASA ( computer aided sperm analysis)
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
Pemeriksaan makroskopis
Warna Normal : putih kelabu homogen, butiran seperti jeli Abnormal : Jernih jumlah sperma sangat sedikit Merah kecoklatan sel darah merah Kuning penderita ikterus, minum vitamin Bau Normal : bau khas seperti bunga akasia Abnormal : bau busuk infeksi
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 7
Pemeriksaan makroskopis
Likuefaksi (mencairnya semen) Diamati pada suhu kamar dicatat waktu pencairan Normal : mencair dalam 60 menit, rata-rata 15 menit (jk semen tdk mencair dlm 60 mnt, utk pemeriksaan ditambahkan lar fisiologis atau ensim proteolitik) Volume tabung/gelas ukur dari kaca Normal : > 1.5 ml
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 8
Pemeriksaan makroskopis
Konsistensi
: Sampel diambil dgn pipet / ujung jarum biarkan menetes amati benang yang terbentuk Normal : benang < 2 cm atau sisa sampel di ujung pipet/ jarum hanya sedikit Cara
pH
Cara : Teteskan sampel pd kertas pH meter (stlh likuefaksi/ 30 mnt baca hasil setelah 30 dtk) Normal : pH 7,2 7,8 Abnormal : pH > 7,8 infeksi, waktu pemeriksaan pH < 7 azoospermia kemungkinan disgenesis vas deferens, vesika seminalis, atau epididimis
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14
Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan estimasi jumlah sperma Cara :
Teteskan 1 tetes sampel ke objek glass tutup dgn cover glass periksa di bawah mikroskop pembesaran 400 x px pada beberapa lapang pandang, pada suhu kamar Jumlah rata-rata sperma yang didapat dikalikan dengan 106 Jumlah rata-rata sperma yang didapat digunakan sebagai dasar pengenceran saat penghitungan dengan bilik hitung Neubauer Improved
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
10
< 15 15 40 40 200
1:5 1 : 10 1 : 20
> 200
1 : 50
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
11
Pemeriksaan mikroskopis
Motilitas sperma
Cara : 1 tetes sampel ke objek glass tutup dgn cover glass px dgn pembesaran 400x pd suhu kamar Px dlm 4 -6 lapang pandang pd 200 sperma Kecepatan gerak sperma normal 5 x panjang kepala sperma atau 0,5 x panjang ekor sperma atau 25 m/detik.
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
12
klasifikasikan gerakan sperma : Motilitas progresif (PR) sperma bergerak aktif, lurus atau dlm lingkaran besar, dgn kecepatan adekuat Motilitas nonprogresif (NP) sperma bergerak, dalam lingkaran kecil , gerakan di tempat, atau gerakan lain di luar kriteria PR Tidak motil (IM) tidak ada pergerakan sperma Px ulang dengan tetesan sperma kedua Normal PR dan NP 40% (PR > 32%)
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 13
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
14
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
15
Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan vitalitas sperma
Jika sperma motil < 40 % px vitalitas/sperma yang hidup dgn pengecatan supravital 1 tetes sampel segar + 1 tetes eosin 0,5% pd objek glass ditutup dgn cover glass 1-2 mnt diamati dgn mikroskop (pembesaran 400x) Hitung persentase jumlah sperma yang mati (terwarnai oleh cat) dengan yang hidup (tidak terwarnai oleh cat) Pemeriksaan ini untuk mengecek pemeriksaan motilitas Persentese sel mati < 58%
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
16
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
17
Pemeriksaan mikroskopis
Morfologi sperma Cara :
1 tetes sampel ke salah satu ujung objek glass dibuat apusan sampel dikeringkan di udara difiksasi dgn metanol 96% keringkan Cat dgn Giemsa ( 30 mnt ) bilas dgn air bersih keringkan px dgn mikroskop pembesaran 400 x Hitung pd 200 sperma kepala, leher & ekor hasil yang didapat dibuat persentase
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
18
Sperma 1 2 3..dst
Normal
200
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
20
Neck
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
21
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
22
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
23
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
24
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
25
Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan elemen bukan sperma Cara :
penghitungan sel selain sperma : leukosit, sel epitel gepeng dll hitung dlm 100 sperma Penghitungan :
C=NxS 100
C : jumlah sel dalam juta / ml N : jumlah sel yang dihitung dalam 100 sperma S : jumlah sperma dalam juta / ml
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 26
Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan hitung jumlah sperma Cara :
pipet leukosit & bilik hitung NI Pasang bilik hitung NI di miroskop dgn pembesaran 100x / 400x cari kotak hitung spt terlihat dlm gambar Penghitungan di kotak tengah yg td 25 kotak sedang masing-2 didalamnya terbagi menjadi 16 kotak kecil
WS_Analisis Sperma_LC14 27
4/21/2014
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
28
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
29
Hisap sampel dgn pipet leukosit sampai angka 0,5 hisap lart Turk sampai angka 11 (pengenceran 1 : 20) (Pengenceran lain berdasarkan estimasi jumlah sperma) Jumlah kotak sedang yang harus dihitung : jml sperma dlm 1 kotak sedang < 10 hitung 25 kotak jml sperma dlm 1 kotak sedang 10-40 hitung 10 kotak jml sperma dlm 1 kotak sedang > 40 hitung 5 kotak Buat rata-rata jumlah sperma hitung jumlah sperma & faktor koreksinya dgn aturan seperti tertera dalam tabel Normal : 15 jt/ ml
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
30
Pengenceran
25
10
Faktor koreksi
1 : 10
1 : 20 1 : 50
10
5 2
4
2 0,8
2
1 0,4
Pengencer (WHO, 1999) : 50 gr NaHCO3, 10 ml 35% formalin, 0,25 gr tryptan blue dalam 1 l aquades
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 31
Contoh : Rata-rata ditemukan 50 sperma yang dihitung dalam 5 kotak sedang dengan pengenceran 1 : 20, maka jumlah sperma adalah : = 50/1 x 106 = 50 juta / ml Rata-rata ditemukan 20 sperma yang dihitung dalam 10 kotak sedang dengan pengenceran 1 : 20, maka jumlah sperma adalah : = 20/2 x 106 = 10 juta / ml
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
32
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
33
Interpretasi Hasil
Interpretasi hasil analisis sperma saat ini didasarkan atas 3 parameter pokok, yaitu :
Jumlah spermatozoa / ml % motilitas spermatozoa yang bergerak baik (kriteria PR dan NP) % morfologi spermatozoa normal
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
34
Interpretasi Hasil
Normozoospermia Oligozoospermia Ekstrim Oligozoospermia Astenozoospermia Teratozoospermia
% motil % morfo*
40 40 40 < 40 40 4 4 4 4 <4
Oligoastenozoospermia
Oligoastenoteratozoospermia Oligoteratozoospermia
4/21/2014
< 15
< 15 < 15
WS_Analisis Sperma_LC14
< 40
< 40 40
4
<4 <4
35
Interpretasi Hasil
Astenoteratozoospermia Polizoospermia Azoospermia
Jml sperma
15 250
% motil
< 40 40
% morfo
<4 4
Bila tidak dijumpai spermatozoa dari pemeriksaan sediment sentrifugasi sperma yang lebih dari 1 kali Bila semua spermatozoa tidak ada yang hidup, dinyatakan dalam pengecatan vital Bila ditemukan spermatozoa yang tersembunyi yaitu bila ditemukan dalam sediment sentrifugasi sperma Bila tidak ada semen /sperma yang keluar, meskipun pasien telah merasa mengeluarkan ejakulat
Nekroozoospermia
Kriptozoospermia
Aspermia
WHO, 2010
4/21/2014 WS_Analisis Sperma_LC14 36
Pemeriksaan Antibodi
Ditujukanj thd Ab yg melapisi sperma infertilitas krn faktor imunologi Cara : immunobead test, mixed antiglobulin reaction test (MAR)
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
37
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
38
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
39
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
40
4/21/2014
WS_Analisis Sperma_LC14
41