Anda di halaman 1dari 3

ISDN

Indikasi: - Untuk mencegah sakit di dada yang disebabkan oleh angina - Gagal jantung kiri Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia, kardiopati obstruktif hipertrofik, stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia berat, trauma kepala, perdarahan otak, glaukoma sudut sempit. Cara Kerja Obat: Isosorbide dinitrate adalah jenis vasodilator. Obat ini mengendurkan pembuluh darah, meningkatkan persediaan darah dan oksigen ke jantung. Obat ini digunakan untuk mencegah sakit di dada yang disebabkan oleh angina. Efek Samping: Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi (dapat terjadi bradikardi paradoksikal). Efek samping yang khas setelah injeksi meliputi hipotensi berat, mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri perut, sinkop, pemberian jangka panjang disertai dengan methemoglobinemia.

APIDRA
Indikasi: Diabetes melitus Kontraindikasi: Terapi perubahan cara hidup. Hipo atau hiperglikemia yang belum di koreksi. Kerusakan ginjal & hati. Kemungkinan merusak kemampuan mengendarai & menjalankan mesin. Kehamilan & laktasi. Usia lanjut, anak. Efek samping : Hipoglikemia; tempat suntikan & reaksi hipersensitif seperti kulit merah, bengkak, pruritis. Peran perawat: Diberikan setelah makan. Berikan dalam waktu 15 menit sebelum makan atau dalam waktu 20 menit sesudah mulai makan. Cara kerja: Insulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai energi. Insulin menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu penyimpanan glikogen didalam sel otot dan hati. DEXAMETHASON Indikasi: Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Kontraindiksi: Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita. Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya. Efek Samping: Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak. Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya.

Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi. Cara Kerja Obat: Deksamethasone adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan antiinflamasi. Sebagai imunosupresan Deksamethasone bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksamethasone dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.

GLIMEPIRIDE
Indikasi : Glimepiride diindikasikan untuk pasien dengan Noninsulin-Dependent (Tipe II) Diabetes Melitus (NIDDM) dengan hiperglikemia yang tidak dapat dikontrol dengan diet dan latihan tersendiri. Glimepiride digunakan sebagai penunjang dalam diet dan latihan untuk menurunkan gula darah. Glimepiride dapat dikombinasikan dengan insulin, tetapi kombinasi ini dapat meningkatkan potensi terjadinya hipoglikemia. Kontraindikasi: Penderita dengan hipersensitivitas terhadap obat ini Diabetik ketoasidosis, dengan atau tanpa koma. Pada kondisi ini harus diberikan terapi insulin. Kehamilan dan menyusui Efek Samping : Gangguan metabolisme : Hipoglikemia (kemungkinan gejala dari hipoglikemia teramsuk sakit kepala, rasa lapar, mual, muntah, lemah, mengantuk dan gangguan tidur, gelisah, agresif, gangguan pada konsentrasi, gangguan pada perhatian dan reaksi, depresi, bingung, kekacauan berbicara, kehilangan kemampuan menggunakan kata-kata, gangguan pada panca indra, tremor, parases, gangguan pada penglihatan, pusing, keadaan tidak berdaya, kehilangan kontrol diri, kehilangan pikiran yang tidak waras, konvulsi otak, somnolence dan kehilangan kesadaran dan termasuk koma, pernapasan pendek dan bradikardi. Sebagai tambahan, tanda menghambat regulasi adrenergik hepatic porphyria, syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH) secretion. Gangguan pencernaan : Mual, muntah, nyeri perut, diare, sensasi tekanan atau rasa kenyang pada epigastrium. Peningkatan kadar enzim hati jarang terjadi. Kasus khusus, gangguan fungsi hati (seperti kolestasis dan jaundice) dan hepatitis dapat berkembang menjadi gagal hati. Reaksi hipersensitivitas : reaksi alergi kulit, seperti gatal, eritema, urtikaria, dan erupsi morbiliform atau makulopapular; porphyria catanea tarda, reaksi fotosensitivitas, dan vaskulitis alergi. Reaksi hematologi : Leukopenia, trombositopenia, agranulositosis, anemia hemolitik, anemia aplastik dan pansitopenia. Gangguan pada mata : Perubahan akomodasi dan/atau penglihatan kabur. Uji laboratorium : Penurunan kadar natrium dalam serum Cara kerja:

Mekanisme kerja primer Glimepiride dalam menurunkan gula darah tergantung pada perangsangan insulin yang dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas. Glimepiride meningkatkan kerja insulin dalam proses pengambilan glukosa perifer. RANITIDIN Indikasi: Tukak lambung dan usus 12 jari Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison" Kontraindikasi: Penderita gangguan fungsi ginjal Wanita hamil dan menyusui Cara kerja: Ranitidine menghambat kerja histamin pada reseptor-H2 secara kompotitif, serta menghambat sekresi asam lambung. Efek Samping : Efek samping ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot, pusing, dan timbul ruam kulit, malaise,nausea. Konstipasi Penurunan jumlah sel darah putih dan platelet ( pada beberapa penderita ). Sedikit peningkatan kadar serum kreatinin ( pada beberapa penderita) Beberapa kasus ( jarang ) reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, demam, ruam, urtikaria, eosinofilia. SOHOBION Indikasi: : Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit karena kekurangan vitamin B1, B6, B12 seperti beri - beri, neuritis perifer, dan neuralgia. Efek samping: Penggunan vitamin B6 dosis besar dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan sindroma neuropati. Cara kerja: Vitamin B1 berperan sebagai koenzim pada dekarboksilasi asam alfa-keto dan berperan dalam metabolisme kabohidrat. Vitamin B6 di dalam tubuh berubah menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat yang dapat membantu dalam metabolisme protein dan asam amino. Vitamin B12 berperan dalam sintesis asam nukleat dan berpengaruh pada pematangan sel dan memelihara integritas jaringan saraf. Kontraindikasi: Pasien yang mendapatkan terapi levodopa Pasie yang hipersensitif terhadap komponen obat ini

Anda mungkin juga menyukai