Maret 2014
Liputan IMKIS on Birthday Part 2 Apa Makna Hari Musik Nasional? Kesakralan Magha Puja Hidup adalah Perjuangan Wah! Budaya Juga Pengaruhi Daya Ingat Seseorang Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Risiko Penyebaran Infeksi di RS
Salam Redaksi
Namo Buddhaya, Buletin IMKIS Vipassana kembali hadir di bulan Maret. Tidak terasa bulan Februari telah berakhir. Kini kita telah memasuki bulan yang baru yakni bulan Maret. Walaupun bulan Februari telah berakhir, tidak berarti buletin Vipassana ikut berakhir. Di bulan Maret ini, kami telah menyajikan informasi menarik untuk Anda simak. Tidak lupa juga kegiatan IMKIS yang telah dilaksanakan akan kami sajikan dalam buletin ini. Buletin IMKIS Vipassana edisi Maret 2014 kali ini akan membahas tentang kegiatan IMKIS on Birthday Part 2. Selain itu, salah satu proker divisi kerohanian IMKIS yakni Dhamma Talk akan hadir dalam buletin ini. Jangan lewatkan pula info seputar makna hari musik nasional yang baru saja kita lewati pada tanggal 9 Maret serta tidak lupa akan hadir rubrik khusus film yang wajib ditonton di 2014 spesial awal tahun yang akan menampilkan daftar film yang wajib ditonton di 2014 tentunya. Jangan lewatkan pula rubrik dhamma yang menambah pengetahun pembaca mengenai agama Buddha, rubrik kesehatan, serta rubrik hiburan telah kami sajikan khusus buat para pembaca. Demi kemajuan Vipassana ke depannya, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan agar buletin Vipassana dapat lebih baik ke depannya. Kritik dan saran dapat dikirim melalui email & contact person yang tertera di halaman belakang buletin ini. Bagi para pembaca yang berminat menyalurkan karya tulisnya, dapat dikirimkan melalui email yang tertera di halaman belakang buletin ini. Bagi yang beruntung, karya tulisnya akan dimuat dalam buletin Vipassana edisi selanjutnya. Terima kasih & sampai jumpa di buletin Vipassana edisi selanjutnya. Makassar, Maret 2014
Redaksi Buletin
Daftar Isi
Salam Redaksi Daftar Isi Apa Makna Hari Musik Nasional? Kesakralan Magha Puja Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Risiko Penyebaran Infeksi di RS Liputan IMKIS on Birthday Part 2 Dhamma Talk Struktur Organisasi IMKIS Periode 2013-2014 Jokes of The Month Hidup adalah Perjuangan Wah! Budaya Juga Pengaruhi Daya Ingat Seseorang Film yang Wajib Ditonton di 2014 TTS Gastroenterohepatologi Happy Birthday
1 2 3 4 6 7 9 11 12 13 17 18 21 22
Zona Kajian
Zona Event
Sebagai umat Buddha yang merayakan atau memperingati Magha Puja selayaknya telah mengetahui makna dari sejarah Magha Puja itu sendiri. Ditinjau dari segi nama peringatannya, Magha Puja, mempunyai arti bahwa di dalam melaksanakan perayaan atau peringatannya, umat
melakukan puja sehubungan dengan peristiwa akbar di bulan Magha pada jaman Sang Buddha Gotama. Pemujaan yang dilaksanakan oleh kita sebagai penerus Dhamma dalam Magha Puja bukan sekedar hanya memuja tanpa mengetahui apa yang seharusnya dipuja. Dalam pemantauan sementara waktu bahwa umat Buddha yang memperingati magha puja di Vihara-vihara atau di tempat-tempat pertemuan sangat jarang ditemui, dibandingkan dengan merayakan atau memperingati Waisak, Kathina. Hal ini disebabkan pemahaman dan kurang minatnya mereka dalam memperingati Magha Puja karena faktor-faktor salah satunya mereka tidak tertarik dengan apa yang sebenarnya yang terjadi pada Magha Puja. Ironisnya jika Magha Puja ini dilupakan sama sekali tanpa disentuh nilai-nilai yang harus ditanamkan terhadap umat Buddha. Sesungguhnya jika dikaji mendalam tentang kesungguhan peringatan Magha Puja adalah sama hikmatnya dengan memperingati hari-hari besar agama Buddha lainnya. Jika di dalam peringatan Waisak kita memperingati 3 (tiga) peristiwa penting di bulan Waisak purnama siddhi, kemudian pada bulan Kathina kita peringati bulan Berdana, dan bulan Asadha adalah peringatan Pemutaran Roda Dhamma (Dhammacakkappavattana Sutta) oleh Sang Buddha Gotama, maka untuk Magha Puja adalah peringatan yang tak kalah pentingnya bagi umat Buddha khususnya bagi para Bhikkhu yang menjalani kehidupan suci untuk menerapkan apa yang ada di dalam ulasan Sang Buddha mengenai Ovadapatimokkha. Di samping itu juga kita dapat memuja kepada Sang Buddha dan para Arya Sangha yang telah mencapai tingkat kesucian Arahat yang mendengarkan langsung Ovadapatimokkha dari Sang Buddha pada saat itu. Dengan melakukan pemujaan kepada yang patut dipuja maka dengan sendirinya kita dapat memperoleh suatu berkah. Sangat disayangkan jika dalam peringatan Magha Puja yang diselenggarakan oleh umat Buddha kurang begitu diperhatikan kesaklarannya dan tidak sesuai lagi dengan peringatan Magha Puja yang sesungguhnya karena kurangnya informasi-informasi yang baik mengenai peringatan Magha Puja. Bahkan sebagian umat Buddha menganggap peringatan Magha Puja ini adalah identik dengan perayaan tahun baru Imlek dan Cap Go sehingga tidak mengherankan jika ada sementara umat yang menganggapnya demikian, mereka merayakan tahun baru Imlek, Magha Puja, dan Cap Go sekaligus di Vihara-vihara atau kelenteng. Dalam peringatan Magha Puja pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan upacara-upacara peringatan hari raya Agama Buddha lainnya. Upacara pemujaan biasanya terdapat acara prosesi pemujaan (dupa, lilin, air, dan bunga) di depan altar. Pada upacara Magha Puja sendiri biasanya dilakukan pembacaan Magha Puja Gatha dan membacakan Paritta Khusus Ovadapatimokkhadipatha dalam bahasa Pali secara bersama-sama atau dilakukan pembacaan salah satunya sebagai ciri-cirinya. Selanjutnya seperti peringatan hari suci lainnya dilakukan puja bakti, meditasi dan Dhammadesana oleh Bhikkhu Sangha mengenai makna peringatan Magha Puja. Akan menjadi saklar upacara peringatan Magha Puja jika diselenggarakan dengan sungguhsungguh walaupun dilaksanakan secara sederhana. Segala upacara peringatan hari suci agama Buddha yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mempertebal keyakinan (saddha) terhadap Sang Tiratana. Seandainya kita terpaku terhadap pengadaan perayaan atau peringatan hari raya agama Buddha yang dilaksanakan dan sekedar melaksanakannya saja tetapi tidak memanfaatkan makna yang sesungguhnya untuk mengembangkan diri menjadi umat Buddha yang bijaksana, maka akan timbul suatu kejenuhan bagi kita. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa di dalam memperingati Magha Puja, hal yang terpenting adalah memahami sepenuhnya sabda Sang Buddha mengenai Ovadapatimokkha. Tidak menutup kemungkinan untuk merayakannya sampai megah dan akbar. Tetapi tiada artinya jika merayakannya sampai megah dan akbar dengan mengeluarkan anggaran biaya yang cukup besar jika kita umat Buddha yang hadir tidak memahami bahkan tidak mengetahui makna Magha Puja sesungguhnya. Di samping Magha Puja, perayaan atau peringatan-peringatan suci agama Buddha lainnya perlu diperhatikan hal ini.
Zona Healthy
Liputan Utama
Zona Proker
Dhamma Talk
Tidak dapat dipungkiri ibadah merupakan kebutuhan pokok rohani seseorang sebagai manusia. Ibadah pun tidaklah terbatas pada kegiatan puja bakti di Vihara saja, tetapi dapat juga berupa kegiatan lain contohnya membahas dhamma di waktu yang sesuai. Tapi ada kalanya kebutuhan rohani seseorang tidak terpenuhi dikarenakan keterbatasan tempat & waktu. Untuk itu, dibutuhkan suatu wadah yang dapat mengaktualisasi kebutuhan akan hal tersebut. IMKIS mengetahui pentingnya hal itu. Oleh karena itu, dibentuklah divisi kerohanian dalam struktur kepengurusan IMKIS agar kebutuhan rohani para anggota IMKIS dapat terpenuhi. Salah satu prokernya yakni dhamma talk. Dhamma talk adalah kegiatan yang dibuat oleh divisi kerohanian IMKIS untuk membantu para anggota IMKIS dalam memenuhi kebutuhan rohaninya dengan mengundang senior IMKIS yang bersedia berbagi ilmu sebagai pemateri. Proker ini telah berjalan pada Minggu, 23 Februari 2014 dengan mengambil tema Memaksimalkan Kehidupan Sebagai Manusia dimana saudara Yonsen Hakim (2007) bertindak sebagai pemateri & Ronald Hamdani Ham (2011) berperan sebagai moderator. Kegiatan yang dirangkaikan dengan acara IMKIS on Birthday part 2 ini berlangsung dari pukul 20.30-selesai ini dapat dikatakan sukses dengan membawa pemahaman kepada para peserta yang hadir seputar tema yang dibawakan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para anggota IMKIS tidak terkendala mengenai kebutuhan rohaninya disamping harus sibuk mengurusi organisasi IMKIS yang kita cintai ini. Selain itu, diharapkan pula agar dhamma talk ini tidak hanya ada sekali ini saja, tetapi juga ada pada kesempatan-kesempatan berikutnya. (rbb)
10
11
10. Uang cucuran masyarakat jatuhnya ke DPR juga 11. Semut di seberang lautan kelihatan, gajah di pelupuk mata kelilipan 12. Ada udang di balik tepung Kentucky 13. Jauh di mata, dekat di hati, boros di pulsa 14. Sedikit demi sedikit lama lama jadi bosan 15. Dimana ada jalan, disitu banyak mobil 16. Air susu dibalas dengan air kopi item, jadi kopi susu deh 17. Bersatu kita teguh, bercerai kita masuk infotainment (motto selebritis) 18. Tak kenal maka tak sayang, mau kenalan digampar pacar 19. Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP 20. Sambil menyelam minumnya tetap teh botol Sosro 21. Setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya jadi kecap juga 22. Lebih baik berputih tulang daripada putih badan karena panuan 23. Ringan sama dipikul, berat minta bawain 24. Single itu prinsip, jomblo itu nasib 25. Jauh di angkot, dekat naik ojek
12
Dhamma Class
13
kagum dengan keluhuran dan kesempurnaan Ajaran Sang Buddha. Ada contoh lain yang menyebabkan Sang Buddha memberikan peratuan baru. Seorang bhikkhu dahulunya telah berkeluarga. Bhikkhu tersebut kemudian tinggal di hutan, istrinya ditinggal di rumah. Istrinya sedih, selalu menangis. Si istri kemudian mengajak si bhikkhu mantan suaminya tadi untuk pulang ke rumah. Sang Bhikkhu tidak ingin pulang. Setelah bertahun-tahun, maka si istri kemudian memberikan pilihan : si suami boleh tinggal terus di hutan namun sang istri minta kesempatan memperoleh keturunan. Sang bhikkhu kemudian menurut. Hamillah wanita itu. Melihat hal ini, Sang Buddha memberikan peraturan bahwa seorang bhikkhu tidak diperkenankan melakukan hubungan seksual dengan wanita walaupun istrinya sendiri, juga tidak boleh dengan sesama jenis dan bahkan dengan binatang pun tidak boleh. Jadi peraturan kebhikkhuan yang ditentukan oleh Sang Buddha diberikan satu demi satu sesuai dengan kesalahan yang telah dilakukan para bhikkhu dalam kehidupan sehari-hari. Peraturan itu bukan disusun seperti menyusun undang-undang dasar yang dibuat sebelum ada kasus pelanggaran. Peraturan yang diberikan Sang Buddha seperti peraturan pemerintah yang dibuat setelah ada kasus, misalnya ada kasus penggelapan tanah. Dengan adanya kasus penggelapan tanah, disusunlah peraturan pemerintah yang sesuai dengan keadaan dan tentu saja senafas dengan undang-undang dasarnya. Undang-undang dasar Sang Buddha adalah kurangi kejahatan, tambah kebajikan dan sucikan pikiran. Tetapi peraturannya bisa berkembang menjadi 227 butir sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh para bhikkhu. Pokok dasar kebhikkhuan adalah untuk memerangi ketamakan, kebencian dan kegelapan batin. Selain itu, peraturan ini juga berguna untuk memberikan para bhikkhu tempat yang layak di mata masyarakat. Contoh jenis peraturan yang kedua ini adalah bhikkhu jalan berjinjit, tidak pantas, dilarang. Bhikkhu bertolak pinggang. Tidak layak. Dilarang. Dan masih banyak yang lain. Walaupun peraturan kebhikkhuan atau Patimokkha ini dibuat sesuai dengan kesalahan bhikkhu, tetapi induknya tetap, yaitu kurangi kejahatan, tambah kebajikan dan sucikan pikiran. Sedangkan sebagai seorang umat Buddha, sebagai perumah tangga, kita juga diberi peraturan. Hanya saja peraturan kebhikkhuan dengan peraturan para perumah tangga tidak sama. Para umat boleh mandi sambil bersiul-siul bahkan bernyanyi-nyanyi pun boleh, jerit-jerit juga boleh. Asal gayungnya jangan digigit. Nanti giginya rontok semua. Umat juga boleh jalan berjinjit. Jalan sambil bergulung-gulung juga boleh karena memang hanya peraturan kebhikkhuan yang melarangnya. Bukan peraturan umat. Bagaimanakah mengurangi kejahatan? Sejak jaman dahulu, dalam tradisi Jawa dikenal istilah Molimo. Istilah ini menunjukkan pada lima kata dalam bahasa Jawa yang dimulai dengan huruf M, yaitu Madon suka mengganggu wanita, Main suka berjudi, Madat suka menghisap narkotik, Maling suka mencuri, Mendhem suka mabuk-mabukan. Apabila orang mampu menghindari Molimo, ia dapat dikatakan orang yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kebanyakan orang. Itulah lima hal yang perlu dihindari menurut tradisi Jawa. Dalam tradisi Buddhis yang muncul 2500 tahun yang lalu atau sejak 500 tahun Sebelum Masehi, Sang Buddha sudah meletakkan dasar peraturan yang mirip Mo-limo. Peraturan ini disebut Pancasila Buddhis yang isinya adalah berusaha untuk tidak melakukan pembunuhan mateni. Tidak melakukan pencurian maling. Tidak melanggar kesusilaan madon, tidak berbohong, dan tidak mabuk-mabukan mendhem. Lima hal ini adalah unsur larangan. Singkatnya, dalam pengertian dasar Agama Buddha yang disebut mengurangi kejahatan, minimal, adalah menghindari lima perbuatan salah, membunuh, mencuri, melanggar kesusilaan, berbohong dan mabuk-mabukan. Pancasila Buddhis ini adalah lima perbuatan yang harus dihindari, paling tidak, dikurangi sebab untuk menghilangkannya cukup sulit, membutuhkan banyak tahap perkembangan batin. Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita menjatuhkan gelas hingga pecah berantakan pun sulit untuk mengakui kesalahan itu. Kita kemudian berbohong. Melanggar peraturan lalu lintas, kita juga akan berusaha keras ditambah dengan kebohongan untuk menyalahkan fihak lain bila kebetulan tertangkap polantas. Apalagi dalam dunia perdagangan. Kebohongan telah menjadi bahasa perdagangan. Apabila sewaktu membeli suatu barang harganya Rp. 800,00 dengan basa basi akan dikatakan bahwa barang itu dahulu dibeli dengan harga Rp. 1000,00 ketika ada orang yang sedang menawar barang itu seharga Rp. 900,00. Kebohongan sebagai bahasa perdagangan ini dimasukkan sebagai teknik dagang. Bukan penipuan.
14
Meskipun mempunyai nilai karma buruk tertentu, bobotnya tidaklah seberat penipuan. Penipuan terjadi apabila ada orang yang sudah sepakat membeli barang tertentu tetapi ketika dibungkus ditukar dengan barang lain yang kualitasnya lebih rendah. Itulah yang dinamakan menipu. Itu tidak boleh. oleh karena itu, kalau kita tidak menukar barang seperti yang tadi telah disebutkan, sebetulnya kita sebagai seorang pedagang masih boleh tetap berdagang. Dalam Dhamma dikatakan kurangilah kejahatan, kalau mampu hindarilah, lebih baik hentikanlah! Apabila memang tidak dapat dihentikan seketika, bolehlah pelan-pelan secara bertahap diperbaiki. Misalnya sebagai nelayan, dari lima sila yang diajarkan Sang Buddha, dia sudah jelas melanggar sila pertama, melakukan pembunuhan. Akan tetapi, kalau memang belum dapat dihindari, kerjakanlah dahulu usaha itu sambil berusaha mengumpulkan modal. Apabila suatu saat telah terkumpul modal secukupnya maka sangat bijaksana bila ia dapat beralih usaha. Namun, selama mengerjakan pekerjaan yang kurang sesuai itu, hendaknya ia tetap menjaga kemurnian keempat sila yang lain. Jangan karena telah melanggar salah satu sila kemudian dengan sengaja melanggar keempat sila lainnya. Jadi, biarlah sementara terpaksa melakukan karma buruk, namun jangan menambah karma buruk yang lain. Sila adalah usaha menghindari kejahatan. Pelaksanaannya harus dilatih dengan sungguh-sungguh. Sebagian umat Buddha sering tidak berani memutuskan untuk di-visudha ( = tahbis, baptis ) sebagai upasaka ( umat pria ) dan upasika ( umat wanita ). Alasan yang digunakan adalah karena masih seringnya melanggar lima sila. Sesungguhnya, menjadi upasaka dan upasika adalah awal mulai bertekad melaksanakan Pancasila Buddhis, bukan akhir pelaksanaan Dhamma dan kemurnian sila. Walaupun kita masih sering melanggar sila tapi kalau kita telah bertekad menjadi upasaka dan upasika minimal akan selalu mengingatkan kita untuk mengurangi pelanggaran lima sila itu. Berarti pula, kita telah berusaha mengurangi kejahatan. TAMBAHLAH KEBAJIKAN Agama Buddha selain memberikan tuntunan perbuatan yang hendaknya dihindari, juga menerangkan perbuatan yang sebaiknya dikerjakan. Perbuatan yang harus dihindari ini seimbang dengan perbuatan yang harus dikerjakan. Apabila kita dianjurkan untuk menghindari pembunuhan, maka kita hendaknya mengembangkan cinta kasih, metta. Kita diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya menghindari membunuh nyamuk, semut, anjing, maupun kucing. Tetapi kita hendaknya juga mau mengembangkan cinta kasih. Melepaskan burung terbang bebas, melepaskan ikan di sungai atau danau. Mungkin pula kita melihat semut dekat lubang pembuangan air di kamar mandi, kita kemudian memindahkannya terlebih dahulu sebelum menyiram air. Tindakan ini dilakukan agar semut tidak mati. Itu namanya adalah mengembangkan cinta kasih. Mengembangkan cinta kasih yang bermakna positif adalah merupakan lawan menghindari pembunuhan yang bermakna negatif. Selain menjaga agar tidak melakukan pencurian hendaknya kita juga mengembangkan watak suka berdana. Berdana dapat dengan bermacam-macam cara, tidak harus menggunakan uang, tidak harus materi. Berdana tenaga juga bisa. Misalnya, membantu membersihkan vihara itu pun sudah termasuk berdana. Membantu orangtua di rumah juga sudah termasuk berdana. Atau mungkin kita tidak dapat membantu orangtua mencari nafkah tetapi dengan kita tidak nakal ataupun rewel, itu juga berdana. Dana yang berarti menjaga agar orangtua tidak pusing memikirkan kenakalan kita. Memaafkan kesalahan orang lain juga termasuk dana, dana bukan materi. Apabila ingin berdana materi juga bisa. Membantu pembangunan vihara, mencetak & membagikan buku-buku Dhamma. Itu adalah beberapa cara kita berdana. Macam-macam. Jadi bisa dana materi dan juga bisa dana yang bukan materi. Menjaga tingkah laku agar tidak melakukan perjinahan hendaknya diimbangi dengan mengembangkan rasa mudah puas dengan pasangan hidup kita. Karena perjinahan biasanya muncul dari rasa ketidakpuasan pada pasangan hidup sendiri. Tidak puas dengan penampilannya yang semula cantik menjadi jelek dimakan usia. Tidak puas karena tingkah lakunya yang sudah tidak sesuai lagi. Dan, masih banyak penyebab ketidakpuasan. Padahal, sumber ketidakpuasan adalah pikiran, atau tepatnya, keinginan kita sendiri. Harapan kita pada pasangan hidup sering jauh lebih besar daripada kenyataan. Hal inilah yang sering menimbulkan kekecewaan. Bila memperolah kesempatan, kekecewaan kemudian menimbulkan penyelewengan. Untuk mengatasi hal itu, hendaknya direnungkan bahwa semua orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, termasuk diri
15
kita sendiri. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu mengingat kelebihan pasangan hidup kita dan mau menerimanya sebagaimana adanya. Dengan mengisi pikiran kita secara demikian, akan terhindarlah penyimpangan hati maupun badan dalam rumah tangga. Kesetiaan dapat terjaga. Menghindari kebohongan hendaknya dibarengi dengan usaha mengembangkan kejujuran, belajar jujur, belajar terbuka, belajar bisa menyampaikan pendapat dengan terus terang. Sikap jujur dan terus terang ini adalah modal pokok untuk berkomunikasi. Komunikasi yang jujur akan sangat membantu dalam menyelesaikan suatu masalah. Masalah rumah tangga pun sering muncul karena kurangnya komunikasi. Komunikasi akan lancar apabila masing-masing pihak selalu berusaha mengerti bahwa semua orang punya kelebihan dan kekurangan, karena itu jangan menutupi kebenaran! Ingatlah, bahwa binatang yang tidak mengerti bahasa manusia pun dapat diajak komunikasi, apalagi manusia. Terhambatnya komunikasi sering karena kurang sabarnya satu pihak untuk memahami pihak lainnya. Usaha menghindari mabuk-mabukan dibarengi dengan mengembangkan konsentrasi dengan melatih meditasi. Meditasi adalah sarana tepat guna untuk mengendalikan pikiran kita. Pengendalian pikiran juga akan menghasilkan pengendalian emosi. Apabila kita belum mampu bermeditasi dengan baik, kita dapat memulai konsentrasi dengan membaca Paritta. Pembacaan Paritta adalah termasuk usaha menyucikan pikiran. Hal ini dapat terjadi karena selama membaca Paritta, pikiran kita hanya terarah pada satu hal, kotbah Sang Buddha tentang perbuatan baik. Tidak akan terpikir untuk berbuat yang jelek. Karena itu tidak mabuk-mabukan hendaknya juga melakukan meditasi atau membaca Paritta atau mantra. Mengurangi lima macam perbuatan jahat tadi disebut dengan Pancasila Buddhis, menambah lima macam kebajikan disebut sebagai Pancadhamma. SUCIKAN PIKIRAN Kemudian baris terakhir dari bait yang dibaca di awal pertemuan ini ialah menyucikan pikiran. Penyucian pikiran ini sesungguhnya menunjuk pada latihan meditasi. Ada dua macam meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. Meditasi konsentrasi disebut Samatha Bhavana, sebagai dasar, kemudian dilanjutkan dengan meditasi perenungan untuk melihat hakekat hidup yang sesungguhnya disebut Vipassana Bhavana. Hasil meditasi perenungan ini akan dapat membersihkan pikiran kita secara total dari debu ketamakan, kebencian dan kegelapan batin. Orang yang telah bersih batinnya dari ketiga jenis debu tadi disebut orang yang mencapai kesucian, Arahat. Orang yang telah memiliki pikiran suci. Meditasi bukanlah berdoa. Meditasi adalah berusaha selalu menyadari segala sesuatu yang sedang kita perbuat, ucapkan maupun pikirkan. meditasi berusaha melihat dengan jelas bahwa segala suka dan duka dalam kehidupan ini timbul karena permainan pikiran. Bila telah mengetahui segala sumber kesulitan, maka akan lebih mudah mengendalikannya. Pengendalian pikiran secara menyeluruh itulah yang disebut mencapai kesucian. Tiga hal inilah kalau dijalankan dalam kehidupan sehari-hari akan meningkatkan kualitas batin sebagai seorang umat Buddha. Peningkatan kondisi batin ini akan menjadi merek yang tidak akan pernah memalukan kita sebagai umat Buddha. Ketiga hal ini pula yang menjadi jantung seluruh ajaran Sang Buddha. Ini pula yang dibabarkan oleh Sang Buddha ketika purnama sidhi dalam bulan Magha. Inilah yang sekarang diperingati sebagai Maghapuja.
16
Zona Psikologi
17
Zona Kepo
18
4. Captain America: The Winter Soldier Film ini mengisahkan sepak terjang Captain America ( Chris Evans) yang telah menjadi bagian dari SHIELD dalam upaya memerangi aksi terorisme. Film ini juga memperkenalkan super hero baru, Sam Wilson / Falcon yang diperankan Anthony Mackie. Film ini sarat dengan adegan action dijadwalkan tayang 4 April 2014.
5. Robopocalypse Robopocalypse akan diadaptasi dari novel laris karya Daniel H. Wilson. Dengan judul yang sama novel fiksi ilmiah itu dirilis perdana pada Juni 2011 lalu. Robopocalypse menampilkan dunia ketika manusia semakin bergantung kepada robot. Namun, semua itu berubah saat seorang ilmuwan akhirnya menemukan robot yang memiliki kecerdasan. Untuk menggarap Robopocalypse sutradara peraih Oscar Steven Spielberg menggandeng dua perusahaan film besar, DreamWorks dan Fox.
6. The Amazing Spider-Man 2 Setelah sukses dengan versi terbaru dalam The Amazing SpiderMan, Andrew Garfield kembali beraksi sebagai pelajar sekolah menengah, Peter Parker juga bisa memberantas kejahatan sebagai Spider-Man. Dalam The Amazing Spider-Man 2, kehidupan Peter Parker (Andrew Garfield) disibukkan dengan memberi pelajaran kepada kriminal serta menghabiskan waktu dengan wanita yang dicintainya, Gwen (Emma Stone). Peter belum melupakan janjinya pada ayah Gwen yang tewas akibat serangan The Lizard,bahwa ia akan menjauhi hidup Gwen demi keselamatannya. Namun, janji itu sulit dijalankan Peter. Bagi Anda yang penasaran dengan film tersebut, sepertinya harus bersabar. The Amazing Spider-Man 2 dijadwalkan tayang di bioskop AS pada 2 Mei 2014. 7. The Hobbit: There and Back Again Gandalf, Bilbo, dan para Dwarves berhasil menuntaskan misinya untuk menuju tempat yang dijaga Naga Smaug. Setelah mengambil timbunan emas di sana, apakah mereka akan pulang dengan selamat? Saksikan jawabannya ketika film tersebut mulai tayang di bioskop pada 18 Juli 2014.
19
8. The Hunger Games: Mockingjay Part I The Hunger Games: Mockingjay Part 1 merupakan sekuel dari film laris The Hunger Games: Catching Fire yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Suzanne Collins. Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) menjadi simbol dari tindakan pemberontakan dari berbagai distrik dari Capitol. Katniss pun berencana untuk dilenyapkan. Film ini dijadwalkan tayang pada 21 November 2014.
9. Transformers 4 Sekalipun merupakan sekuel dari Transformers 4 Age of Extinction pada hakekatnya merupakan film baru, karena tampil dengan pemeran baru dan robot raksasa yang baru. Pada film ini Shia LaBeouf tak lagi tampil sebagai pemeran utama dan diganti Mark Wahlberg. Sementara untuk deretan Transformers yang lama hanya Optimus Prime dan Bumblebee. Ada tampilnya Dinobot, yakni robot yang bertransformasi membentuk dinosaurus. Film yang masih disutradarai Michael Bay ini bakal menyapa penonton pada 27 Juni 2014. 10. The Expendables 3 Ide film The Expendables sangat sederhana yakni mengumpulkan semua aktor keras papan atas dalam satu film. The Expendables jilid satu (tayang tahun 2010) menampilkan Sylvester Stallone, Jason Statham, Jet Li, Mickey Rourke, Dolph Lundgren, dan Eric Roberts. Aktor keras papan atas yang bergabung antara lain Chuck Norris, Bruce Willis, Arnold Schwarzenegger, dan Jean-Claude Van Damme sebagai tokoh jahat.
20
21
Happy Birthday
Evander Tangadi..03 Maret Risal Foeng.11 Maret Melinda Wijaya..12 Maret Alfina Dewi Hermansyah.19 Maret Yenny Wendy..23 Maret Irawaty.27 Maret James Setiady31 Maret
Note:
22
Penerbit: Divisi Minat & Bakat Coordinator: Gunawan Calvin Staf Redaksi: Robby Wiranata Wijaya Alfina Dewi Hermansyah Yuliana Salvany Santoso Jonathan Ham Contact Person: 087841034036 Email: imkisunhas@gmail.com
Yo ca gth sata bhse, anatthapadassahit Eka dhammapada seyyo, ya sutv upasammati Daripada seribu bait syair yang tak bermanfaat, adalah lebih baik satu kata Dhamma yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya. (Dhammapada 102)