Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan mudah atau susahnya lokasi tersebut dicapai melalaui sistem jaringan transportasi (Black, 1981). Pernyataan mudah atau susah merupakan hal yang sangat subjektif dan kualitatif. Mudah bagi seseorang belum tentu mudah bagi orang lain, begitu juga dengan pernyataan susah. Oleh karena itu diperlukan kinerja kuantitatif (terukur) yang dapat menyatakan aksesibilitas atau kemudahan. Dari masalah tersebut saya sebagai peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian terhadap tingkat aksesbilitas di daerah tempat tinggal saya yaitu di Jalan Joyo Suryo.

Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat aksesbilitas di Jl. Joyo Suryo Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan Merjosari Malang. 2. Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Perkotaan

Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Jl. Joyo Suryo 55 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Malang.

Teori Aksesbilitas Menurut Black (1981) Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain, dan mudah atau sulitnya lokasi tersebut dicapai melalui transportasi. Menurut Magribi bahwa aksesibilitas adalah ukuran kemudahan yang meliputi waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antara tempat-tempat atau kawasan dari sebuah system (Magribi, 1999).

Salah satu variabel yang dapat dinyatakan apakah tingkat aksesibilitas itu tinggi atau rendah dapat dilihat dari banyaknya sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut maka semakin mudah aksesibilitas yang didapat begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat aksesibilitas yang didapat maka semakin sulit daerah itu dijangkau dari daerah lainnya (Bintarto, 1989). Tingkat aksesibilitas wilayah juga bisa di ukur berdasarkan pada beberapa variabel yaitu ketersediaan jaringan jalan, jumlah alat transportasi, panjang, lebar jalan, dan kualitas jalan. Selain itu yang menentukan tinggi rendahnya tingkat akses adalah pola pengaturan tata guna lahan. Keberagaman pola pengaturan fasilitas umum antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Seperti keberagaman pola pengaturan fasilitas umum terjadi akibat berpencarnya lokasi fasilitas umum secara geografis dan berbeda jenis dan intensitas kegiatannya. Kondisi ini membuat penyebaran lahan dalam suatu wilayah menjadi tidak merata (heterogen) dan faktor jarak bukan satusatunya elemen yang menentukan tinggi rendahnya tingkat aksesibilitas (Miro, 2004). Adanya aksesibilitas ini diharapkan dapat mengatasi beberapa hambatan mobilitas, baik berhubungan dengan mobilitas fisik, misalnya mengakses jalan raya, pertokoan, gedung perkantoran, sekolah, pusat kebudayaan, lokasi industri dan rekreasi baik aktivitas non fisik seperti kesempatan untuk bekerja, memperoleh pendidikan, mengakses informasi, mendapat perlindungan dan jaminan hokum (Kartono, 2001). Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya aksesibilitas adalah topografi, sebab dapat menjadi penghalang bagi kelancaran untuk mengadakan interaksi di suatu daerah. Keadaan hidrologi seperti sungai, danau, rawa, dan laut juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pembangunan pertanian, perikanan, perhubungan, perindustrian, kepariwisataan. Jadi tinggi rendahnya wilayah sangat tergantung pada morfologi, topografi, dan laut juga sistem jaringan serta tersedianya sarana dan prasarana pendukung untuk memperlancar berbagai hubungan antara daerah sekitarnya (Sumaatmadja, 1988). Salah satu penggunaan awal dari model gravitasi dalam perencanaan wilayah adalah model yang dikembangkan oleh W.G. Hansen (dikutip dari Hansen, 1959). Model Hansen berkaitan dengan memprediksi lokasi dari permukiman penduduk berdasarkan daya tarik masing-masing lokasi. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa tersedianya lapangan kerja, tingkat aksesibilitas, dan adanya lahan perumahan yang masih kosong, akan menarik penduduk untuk berlokasi di subwilayah tersebut. Menurut Lee, model ini tidak persis sama
2

dengan metode gravitasi karena didasarkan atas saling interaksi antar subwilayah (zona), melainkan tiap subwilayah destination dianggap memiliki daya tarik tersendiri dan bagaimana satu kegiatan dari keseluruhan wilayah bereaksi terhadap daya tarik tersebut. Artinya origin tidak diperinci per subwilayah hanya destination yang diperinci per subwilayah. Hansen mula-mula menggabung jumlah lapangan kerja dan kemudahan mencapai lokasi sebagai accessibility index (indeks aksesibilitas). Secara umum indeks aksesibilitas adalah adanya unsur daya tarik yang terdapat di suatu subwilayah dan kemudahan untuk mencapai subwilayah tersebut. Metode Penelitian Metode penilitan yang digunakan adalah analisis kuantitatif, yaitu penelitian tentang aksesibilitas di Jl. Joyo Suryo Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan Merjosari ini dilakukan dengan survei beberapa orang dengan pengambilan sample ditentukan untuk kiranya dapat membantu penelitian tentang bagaimana aksesibilitas di Jl. Joyo Suryo Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan Merjosari ini terhadap fasilitas-fasilitas yang lain seperti jalan sekitarnya, transportasi dan fasilitas umum lain yang mendukung terjadinya aksesibilitas di daerah ini. Penelitian ini juga dilakukan dengan observasi manual ke daerah sekitar lokasi penelitian untuk melakukan pendataan tentang berbagai fasilitas yang ada di sekitar lokasi tersebut, yang kemudian setelah itu kita baru dapat menyimpulkan bagaimana Aksesibilitas di daerah Jl. Joyo Suryo Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan Merjosari ini.

II.

Deskripsi Lokasi Jalan Joyo Suryo

terletak di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur,

Indonesia. Jalan Suryo sendiri terletak didalam pemukiman

padat yang berisikan rumahrumah penduduk dan ruko. Di sebelah utara berbatasan dengan Jalan Tlogomas, sebelah timur berbatasan dengan Jalan

Mertojoyo, sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Joyo Sari dan sebelah barat berbatasan dengan Jalan Joyo Agung. Jalan-jalan yang berbatasan dengan Jalan Joyo Suryo, hampir semua merupakan jalan pemukiman dan hanya Jalan Tlogomas adalah jalan raya. Jalan Joyo Suryo merupakan daerah yang cukup strategis karena aksesnya sangat menunjang untuk ke berbagai fasilitas umum lainnya. Dan juga bagi para mahasiswa fasilitas yang diberikan di daerah ini terbilang sangat mencukupi kebutuhan sehari-hari para mahasiswa. Seperti tempat makan, laundry pakaian, tempat belanja dan mall, serta cafe maupun tempat hiburan lain cukup dekat dari daerah tersebut.

III.

Aksesbilitas di Jalan Joyo Suryo Untuk mengetahui aksesibilitas lokasi ini perlu untuk melakukan penghitungan

dengan menggunakan indeks aksesibilitas sebagai berikut: Indeks Aksesibilitas Aij = Ej/ dij Ej dij a : Jumlah fasilitas di kawasan j : Jarak fisik dari i ke j : Nilai eksponen

FASILITAS 0 - 0.5 Km Pendidikan Kesehatan Hiburan Religi Bisnis Perkantoran Total rata-rata Bobot 6 4

UNIT

INDEKS 10 8 30 8 30 10

KRITERIA S S B S BS S 3 3 4 3 5 3

BOBOT

15 4 15 5

3,5 = B

FASILITAS 0.5 - 1 Km Pendidikan Kesehatan Hiburan Religi Bisnis Perkantoran Total rata-rata Bobot 8 3

UNIT

INDEKS 16 6 32 6 22 14

KRITERIA B K BS K BS B 4 2 5 2 5 4

BOBOT

16 3 11 7

3,6 = B

FASILITAS 1 2 Km Pendidikan Kesehatan Hiburan Religi Bisnis Perkantoran Total rata-rata Bobot 9 5

UNIT

INDEKS 18 10 30 10 24 30

KRITERIA B S BS S BS BS 4 3 5 3 5 5

BOBOT

15 5 20 15

4,1 = BS

Keterangan

Kriteria BS B S

Bobot 5 4 3

Keterangan Baik Sekali Baik Sedang Kurang Sangat Kurang

K SK

2 1

Fasilitas Pendidikan mencakup, Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Fasilitas Kesehatan mencakup Apotik, klinik, dan Rumah sakit. Fasilitas Hiburan mencakup warnet, tempat olahraga dan taman hiburan Fasilitas religi mencakup Masjid. Fasilitas Bisnis mencakup Perbankan, Pertokoan, Ruko, dan Pusat perbelanjaan, Tempat makan, swalayan. Untuk penghitungannya adalah sebagai berikut: Indeks aksesibilitas kategori 1 (0 - 0,5 km) Aij = 49/21 = 2,3 = Kurang Indeks aksesibilitas kategori 2(0,5 1 km) Aij = 49/22 = 2,22 = Sedang Indeks aksesibilitas kategori 3(1 2 km) Aij = 69/25 = 2,76 = Baik

Keterangan: Untuk kategori 1, fasilitas yang menonjol adalah Bisnis dan Pendidikan, seperti yang kita ketahui, di sekitar lokasi ini merupakan daerah yang merupakan tempat tinggal penduduk asli dan merupakan kawasan pendidikan yang baik, hal ini bisa dilihat banyaknya jumlah sekolah mulai dari tingkat SD, SMP,SMA dan Perguruan Tinggi.

Contohnya saja ke lokasi Perguruan Tinggi Universitas Gajayana, hanya membutuhkan waktu 5 menit atau kurang lebih 0,5 km dari tempat saya tinggal. Pada kategori 2, fasilitas yang menonjol adalah hiburan dan bisnis. Pada sekitar daerah ini banyak fasilitas hiburan yang disediakan baik warnet ataupun tempat olahraga seperti fitness dan lapangan futsal. Untuk ke lokasi hiburan sangat mudah karena di sepanjang Jalan Joyo Suryo terdapat fasilitas hiburan yang memadai. Selanjutnya pada kategori 3, indeks aksesibilitas lebih baik daripada 2 kategori sebelumnya, yang menonjol adalah fasilitas bisnis dan hiburan. Pada kawasan ini berpenduduk cukup padat sehingga menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Banyak terdapat ruko dan pertokoan yang meningkatkan aktivitas perekonomian di daerah ini sehingga mahasiswa di kawasan ini tidak perlu jauh-jauh untuk memenuhi kebutuhan seperti makan atau lain-lain.

Nilai Aksesibilitas Untuk mengetahui tingkat aksesibilitas lokasi penelitian dengan berbagai fasilitas kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus nilai aksesibilitas, yaitu sebagai berikut: Ai = K F T / d K : kondisi transportasi (aspal, perkerasan, tanah ) F : fungsi transportasi (arteri, kolektor, lokal) T : fungsi dan jenis pergerakan(regional/lokal) dan trayek pergerakan yang melayani d : jarak ( i ke j ) KRITERIA K (Kondisi Transportasi) F (Fungsi Transportasi) T (Fungsi dan Jenis Pergerakan) Aspal, Perkerasan, Tanah dll Arteri, Kolektor, Lokal (primer, sekunder) Regional, Fisik (Km, m) d (jarak i ke j) Waktu Tempuh (Jam, Menit) B 3 S 3 B BOBOT 5

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut: Ai = 5.3.3/4 = 11,25 Aksesibilitas di lokasi penilitan ini di Jalan Joyo Suryo ini Bagus, Meskipun cukup padat penduduk akan tetapi lokasi ini sangat lancar dikarenakan didukung oleh infrastrukstur yang menunjang serta akses yang strategis. Ada beberapa sarana transportasi umum yang biasanya melewati jalur ini seperti JPK, dan di timur lokasi ini berbatasan dengan jalan raya (Tlogomas) yang mana banyak terdapat angkutan umum seperti ADL, AL, GL, GML yang sering lewat. Untuk menuju fasilitas pendidikan cukup ditempuh 2 menit, untuk ke fasilitas religi 1 menit dengan jalan kaku, ke fasilitas kesehatan seperti apotik cukup membutuhkan waktu 5 menit, untuk ke fasilitas hiburan dapat di tempuh 2 menit, ke fasilitas bisnis sekitar 2-3 menit, serta ke kantor pemerintahan atau kelurahan cukup menempuh waktu 5 menit.

TINGKAT AKSESIBILITAS EG = e i / m Keterangan : EG : Tingkat Aksesibilitas ( berbagai fasilitas ) ei : Jarak tertentu untuk 1(satu) individu i di dalam satuan unit jarak atau waktu ( km atau menit ) : Jumlah semua individu i di dalam daerah tertentu m : Jumlah individu di dalam daerah tersebut

Hasil Survei
Fasilitas Pendidikan No. Jarak ( m / km ) 1,5 km 1. 2 km 2. 3 km 3. 3 km 4. 400 meter 5. 1 km 6. 600 meter 7. 400 meter 8. 3 km 9. 10. 3 km Fasilitas Hiburan No. Jarak ( m / km ) 500 m 1. 800 m 2. 1 km 3. 1 km 4. 500 5. 500 m 6. 600 m 7. 400 m 8. 500 m 9. 10. 1 km Waktu ( jam / menit ) 7 menit 10 menit 10 menit 10 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 10 menit 10 menit Fasilitas Kesehatan No. Jarak ( m / km ) 500 m 1. 1 km 2. 400 m 3. 600 m 4. 400 m 5. 700 m 6. 600 m 7. 400 m 8. 500 9. 1 km 10. Fasilitas Religi* No. Jarak ( m / km ) 100 m 1. 200 m 2. 300 m 3. 100 m 4. 100 m 5. 200 m 6. 300 m 7. 100 m 8. 100 m 9. 100 m 10. Waktu ( jam / menit ) 5 menit 8 menit 5 menit 8 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 10 menit

Waktu ( jam / menit ) 7 menit 10 menit 10 menit 10 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 10 menit

Waktu ( jam / menit ) 1 menit 1 menit 2 menit 1 menit 1 menit 1 menit 2 menit 1 menit 1 menit 1 menit

Fasilitas Bisnis
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jarak ( m / km ) 1,5 km 300 m 300 m 500 m 400 m 1 km 600 m 2 km 1,5 km 1 km Waktu ( jam / menit ) 8 menit 4 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 15 menit 10 menit 10 menit

Fasilitas Perkantoran
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jarak ( m / km ) 1,5 km 2 km 3 km 3 km 3 km 1 km 2 km 4 km 3 km 3 km Waktu ( jam / menit ) 7 menit 10 menit 15 menit 15 menit 15 menit 10 menit 15 menit 15 menit 10 menit 10 menit

NB : - Survei dilakukan pada pemilik kendaraan bermotor *) = Jalan Kaki


9

HASIL PERHITUNGAN TINGKAT AKSESBILITAS Tingkat Aksesbilitas Fasilitas Pendidikan EG = = 7,2

Tingkat Aksesbilitas Fasilitas Kesehatan EG = = 6,1

Tingkat Aksesbilitas Fasilitas Hiburan EG = = 7,2

Tingkat Aksesbilitas Fasilitas Religi EG = = 1,2

Tingkat Aksesbilitas Fasilitas Bisnis EG = = 7,2

Tingkat Aksesbilitas Fasilitas Perkantoran EG = = 12,2

NB : perhitungan dalam satuan waktu (menit)

10

IV.

Kesimpulan Dari Hasil diatas dapat disimpulkan tingkat aksesibilitas di Jalan Joyo Suryo kota

Malang ini adalah cukup baik. Hal ini terlihat dari perhitungan indeks aksesibilitas sebagai berikut: 1. Pada indeks aksesbilitas kategori 1 diperoleh nilai sebesar 2,3 atau termasuk kategori kurang. 2. Pada indeks aksesbilitas kategori 2 diperoleh nilai sebesar 2,2 atau termasuk kategori kurang 3. Pada indeks aksesbilitas kategori 3 diperoleh nilai sebesar 2,76 atau termasuk kategori baik Sedangkan pada nilai aksesbilitas diperoleh nilai sebesar 11,25. Hal ini dinilai baik karena didukung kondisi jalan yang bagus yang terbuat dari aspal dan transportasi umum yang memadai seperti angkutan umum dan akses ke berbagai fasilitas cukup mudah dan cepat. Selain itu lokasi ini juga menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap terutama untuk para mahasiswa seperti tempat makan, warnet, percetakan, dan laundry.

11

Anda mungkin juga menyukai