Anda di halaman 1dari 17

TINJAUAN PUSTAKA TUMOR MEDULA SPINALIS

PENDAHULUAN Jumlah tumor medula spinalis mencakup kira-kira 15 % dari seluruh neoplasma susunan saraf. Tumor-tumor intraspinal dapat berasal dari substansi medulla spinalis itu sendiri (intrameduler) atau menekan medulla spinalis dari luar (ekstrameduler). Tumor ekstrameduler dapat berada di dalam dura (intradural) atau di luar dura (ekstradural). Prevalensi tumor medulla spinalis lebih sedikitdibandingkan tumor intrakranial dengan rasio 1!". #edangkan tumor primer dimedulla spinalis sangat $arang insidensin%a han%a 1 & per 1''''' populasi.Terutama ditemukan pada de(asa muda atau usia pertengahan dan $arang padausia anak atau usia tua. )erbeda dengan tumor intrakranial umumn%a tumorspinal adalah $inak dan ge$ala %ang timbul teruatama akibat efek penekanan padamedulla spinalis bukan akibat invasi tumorn%a. *leh karena itu sebagian tumor intraspinal dapat dilakukan tindakan eksisi sehingga deteksi dini adan%a tumor dapat mencegah defisit neurologis %ang lebih berat. Tipe pada tumor intra spinal hampir sama dengan tumor intrakranial. +apat berasal dari sel parenkim medulla spinalis serabut saraf selaput m%elin $aringan vaskuler intraspinal rantai simpatik atau kolumna vertebralis. #egmen %ang paling sering terkena adalah segmen torakal (5'%) servikal (,5%) dan lumbosakral (,'%). #edangkan frek(ensi menurut lokasin%a adalah 55% tumor epidural "'% tumor intradural-ekstrameduler dan 5% tumor intrameduler. Tumor spinal %ang ter$adi pada medula spinalis sebagian besar adalah epend%moma atau glioma. #ebab ter$adin%a tumor medula spinalis masih belum diketahui. Pada beberapa kasus tumor dapat disebabkan oleh defek genetik.

DEFINISI Tumor medula spinalis adalah tumor %ang berkembang dalam tulang belakang atau isin%a dan biasan%a menimbulkan ge$ala-ge$ala karena keterlibatan medula spinalis atau akar-akar saraf. Tumor -edulla spinalis adalah tumor di daerah spinal %ang dapat ter$adi pada daerah cervical pertama hingga sacral %ang dapat dibedakan atas. Tumor primer! 1) $inak %ang berasal dari a) tulang.osteoma dankondroma b) serabut saraf disebut neurinoma (#ch(annoma) c) berasal dari selaput otak disebut -eningioma. d) $aringan otak. /lioma 0pendinoma. ,) ganas %ang berasal dari a) $aringan saraf seperti. 1stroc%toma 2euroblastoma b) sel muda seperti 3ordoma. Tumor sekunder! merupakan anak sebar (metastase) dari tumor ganas di daerah rongga dada perut pelvis dan tumor pa%udara. ETIOLOGI Pada se$umlah kecil individu tumor ##P dapat disebabkan pen%akit genetik tertentu seperti neurofibromatosis dan tuberous sclerosis atau paparan radiasi.#ebagian kecil tumor medulla spinalis ter$adi di saraf medulla spinalis itu sendiri. 3eban%akan adalah epend%oma dan glioma lainn%a. Tumor dapat bera(al di $aringan spinalis %ang disebut tumor spinalis primer. Tumor dapat men%ebar kespinalis dari tempat lain (metastasis) %ang disebut tumor spinalis sekunder. Pen%ebab tumor spinalis primer tidak diketahui. )eberapa tumor spinalis primer ter$adi karena defek genetic. Tumor spinalis umumn%a lebih sedikit dibanding tumor otak primer. Tumor medulla spinalis dapat ter$adi ! - +idalam medulla (intramedularis) ,

- +alam membrane (mening) menutupi medulla spinalis (e4ramedularisintradural) - +iantara meninges dan tulang spinalis (e4tradural) 1tau tumor merupakan perluasan dari tempat lain. 3eban%akan tumor spinalis adalah e4tradural. Patogenesis dari neoplasma medula spinalis belum diketahui tetapi keban%akan muncul dari pertumbuhan sel normal pada tempat tersebut. 5i(a%at genetik terlihat sangat berperan dalam peningkatan insiden pada keluarga tertentu atau s%ndromic group (neurofibromatosis). 1strositoma dan neuroepend%moma merupakan $enis %ang tersering pada pasien dengan neurofibromatosis tipe %ang merupakan kelainan pada kromosom . #pinal hemangioblastoma dapat ter$adi pada &'% pasien dengan von hippel-lindou s%ndrome sebelumn%a %ang merupakan abnormalitas dari kromosom PATOFISISOLOGI Tumor intramedulla men%usup dan menghancurkan parenkim medula dapat meluas lebih dari beberapa segmen medulla spinalis atau men%ebabkan suatu s%rin4. -edula spinalis terdiri dari ban%ak berkas saraf %ang naik dari dan turun ke otak. impuls listrik %ang diba(a dan dikirim untuk memfasilitasi gerakan dan sensasi. +engan tumor medulla spinalis intramedulla kompresi dan peregangan dari s%stem serabut men%ebabkan hilangn%a fungsi motorik dan sensorik. #e$alan pertumbuhan tumor fungsi neurologi pasien lebih memburuk. Patofisiologi tumor medulla spinalis intrameduler bervariasi sesuai dengan $enis tumor. 0pend%momas biasan%a lambat tumor berkapsul %ang secara histologis $inak. 2%eri dan defisit neurologis timbul sebagai akibat dari peregangan progresif dan distorsi serat saraf. )iasan%a gambaran anatomi %ang $elas terdapat saat operasi dan hasil reseksi visual anatomis %ang besar dalam pengobatan. #ubtipe anaplastik %ang langka dapat invasif bagaimanapun dan lebih cenderung kambuh atau men%ebar melalui ruang 6#7. )ahkan secara histologi $inak-muncul epend%momas medulla spinalis dapat bermetastasis dengan cara ini. Gejala Klinis /e$ala klinis bergantung pada tempat tipe tumor dan keadaan umum. Tumor dapat men%ebar ke spinalis dari bagian lain (metastasis) seringn%a progresif cepat. Tumor primer seringn%a progresif lambat lebih dari minggu sampai tahun. 8mumn%a ge$ala berkembang perlahan dan memburuk sesuai dengan pertumbuhan tumor. Tumor medulla spinalis &

(intrameduler) biasan%a memberikan ge$ala kadang-kadang melebihi besar bagian tubuh. Tumor diluar medulla spinalis (e4tramedular) dapat tumbuh lama sebelum men%ebabkan kerusakan saraf. /e$ala umum dari tumor medulla spinalis termasuk rasa sakit mati rasa atau perubahan sensorik dan masalah motorik dan hilangn%a kontrolotot. 2%eri dapat merasa seolah-olah berasal dari berbagai bagian tubuh.2%eri tulang belakang dapat meluas ke pinggul tungkai kaki dan lengan.2%eri ini sering menetap dan bisa memberat. 9al ini sering progresif dandapat terasa terbakar atau sakit. -ati rasa atau perubahan sensorik dapat mencakup penurunan sensitivitas kulit suhu dan progresif mati rasa ataukehilangan sensasi terutama pada kaki. masalah -otorik dan hilangn%a kontrol otot termasuk kelemahan otot spastik (dimana otot-otot berkontraksi tetap kaku) dan gangguan kandung kemih dan atau kontrol buang air besar. Jika tidak diobati ge$ala dapat memperburuk termasuk disfungsi otot penurunan kekuatan otot ritme$alan normal %ang disebut ataksia dan kelumpuhan./e$ala dapat men%ebar di berbagai bagian tubuh ketika tumor satu atau lebih meluas ke beberapa bagian dari medulla spinalis.: /ambaran klinik pada tumor medulla spinalis sangat ditentukan oleh lokasi serta posisi pertumbuhan tumor dalam kanalis spinalis

PEMERIKSAAN TAMBAHAN 1. Prosedur diagnostik dalam mengevaluasi metastasis ke medulla spinalis 5ontgen foto polos 6T- scan seluruh tulang punggung harus dilakukan

dilan$utkan dengan -5; dengan atau tanpa kontras. Pada pasien dengan ge$ala %ang progresif rontgen dada pemeriksaan fisik telah dapat men$amin. 5ontgen foto polos menun$ukkan erosi pedikel atau korpus vertebral 6T scan berguna dalam menun$ukkan integritas columna vertebral.6t scan $uga dapat memperlihatkan $aringan lunak dan limfonodus paraspinal -%elografi emergensi untuk situasi dimana -5; tidak tersedia m%elografi menun$ukkan contoh <6# "

-5; merupakan modalitas pilihan. Pemakaian dengan =at kontras dapat membantu dalam membedakan antara metastasis dengan degenerasi sumsum tulang.

,. )one scanning )one scan positif pada >' % pasien namun tidak spesifik <esi %ang aktif menun$ukkan uptake Technetium-??- %ang meningkat

PENATALAKSANAAN A. Terapi medis Tidak ada terapi %ang terbukti dapat meningkatkan angka harapan hidup pasien dengan metastasis ke medulla spinalis. Tu$uan dari terapi adalah untuk kontrol n%eri dan pemeliharaan fungsi. 1. Terapi n%eri #teroid dan anti inflamasi non steroid (2#1;+) sering digunakan untuk terapi n%eri tulang. Pemakaian ortotik spinal dan fisioterapi berguna dalam terapi ad$uvant. Terapi steroid a(al %ang digunakan adalah deksametason dosis tinggi. )iasan%a digunakan "-1' mg tiap > $am. #ekitar >" % pasien dilaporkan ter$adi pengurangan n%eri antara ,"-"@ $am setelah terapi dengan steroid dan 5: % mengalami peningkatan fungsi motorik. Pada beberapa pasien pemakaian steroid harus tetap dilakukan sampai radioterapi selesai. ,. Terapi n%eri neuropati

7akta terbaru menun$ukkan bah(a obat anti epilepsi efektif dalam mengatasi n%eri neuropati. /aba pentin sering digunakan untuk mengobati n%eri neuropati. *bat lain %ang dapat digunakan antara lain! lamotrigine levetiraetam tiagabine dan topiramate serta anti depresan trisiklik. Preparat topical seperti lidokain temple kurang efektif dibandingkan obat di atas. 1nalgesic opioid sangat berguna. 2eurosurgical seperti ri=otomi diindikasikan untuk pasien dengan n%eri sakral %ang hebat dan gangguan )1) dan )13. 5adioterapi $uga efektif untuk mengatasi n%eri. &. 9iperkalsemi sering ditemukan pada pasien dengan metastasis litik. Pada pasien dengan dengan hiperkalsemi biasan%a muncul dengan poliuri dan gagal gin$al. Terapi a(al %ang harus dilakukan adalah rehidrasi dan pemakaian steroid. B. Terapi bedah 1. 5adioterapi lebih efektif dalam mengontrol n%eri dibandingkan dengan pembedahan. 5egimen %ang umum dipakai adalah &' gre% dalam 1' fraksi. ,. Pendekatan bedah a. #pondektomi radikal dan rekonstruksi b. <aminektomi c. Transpendicular approach d. Posterior approach e. 3osto transversectomi dan lateral e4tra cavitar% approach > carbama=epine

f. -inimall% invasive endoscopic prosedur g. 3%vhoplast%

DAFTAR PUSTAKA 1. -c6ormick P6. #pinal Tumors. ;n!-erritAs Te4tbook of 2eurolog%. )altimore!Billiams C Bilkins 1??5!"'5-1> ,. 6ohen -0. Primar% and #econdar% Tumors of The 2ervous #%stem. ;n!)radle% B/ +arof 5) 7enichel /- -arsden 6+ ed. 2eurolog% in 6linical Practice. )oston!)utten(orth-9einemann 1??1!1','-,? &. Dictor - 5opper 19. +iseases of The #pinal 6ord Tumors. ;n! 1damAs C DictorAs Principles of 2eurolog%. 2e( Eork! -c/ra( 9ill ,''1!1,?&1&"1 ". 6ellular Phone 8se and 6ancer 5isk! 8pdate of a +anish 2ation(ide 6ohort. #chF= et. al. Journal of the National Cancer Institute Dol. ?@ 2o. ,& +ecember > ,''> pp. 1:'&-1:1&. 1,. Japardi ;skandar. 5adikulopati Thorakalis. http!GG(((.8#8digitallibrar%. com. ,'', 1&. -c6ormick P6. #pinal Tumors. ;n!-erritAs Te4tbook of :

2eurolog%. )altimore!Billiams C Bilkins 1??5!"'5-1>

ILUSTRASI KASUS

#eorang pasien perempuan berumur "? tahun masuk bangsal 2eurologi 5#8P +5 - +$amil Padang pada tanggal ,: #eptember ,'1& dengan ! ANAMNESIS Keluhan Uta a ! <emah keempat anggota gerak Ri"a#at Pen#a$it Se$a%an& !

<emah keempat anggota gerak se$ak & minggu sebelum masuk 5#. 3elemahan berangsur-angsur dirasakan mula-mula kelemahan dirasakan pada tungkai kiri diikuti kelemahan pada tungkai kanan. 3elemahan berlan$ut ke telapak tangan dan lengan ba(ah kedua tangan sehingga pasien kesulitan men$epit kertas dan menngunakan sandal $epit tapi pasien masih bisa ber$alan dengan berpegangan pada dinding.

5asa baal pada keempat anggota gerak se$ak & minggu %ang lalu dari leher ke ba(ah 3eringat dirasakan berkurang dari leher ke ba(ah Pasien dapat menahan )13 dan )1) 5i(a%at sakit kepala hebat tidak ada +emam tidak ada 5i(a%at mendapat pen%inaran tidak ada

Ri"a#at Pen#a$it Dahulu ! Tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumn%a 5i(a%at trauma disangkal 5i(a%at pen%akit keganasan sebelumn%a disangkal

Ri"a#at Pen#a$it Kelua%&a ! Tidak ada anggota keluarga %ang sakit seperti ini Tidak ada anggota keluarga %ang menderita pen%akit keganasan

Ri"a#at Pe$e%jaan' S(sial E$(n( i )an Ke*iasaan ! Pasien seorang guru tinggal bersama istri dan anak

PEMERIKSAAN FISIK Status Gene%alis ! 3eadaan umum ! sedang 3esadaran ! komposmentis kooperatif

Tekanan darah 2adi 2afas #uhu Status Inte%nus ! 3/) <eher Thorak ! ! !

! 1&'G@' mm9g ! @' 4 G menit ! ,,4Gmenit ! &> @o6

<eher aksila dan inguinal tidak membesar JDP 5-, 6m9,' Paru ! ;nspeksi Palpasi Perkusi ! simetris kiri dan kanan ! fremitus normal kiri sama dengan kanan ! sonor

1uskultasi ! vesikuler ronchi (-) (hee=ing (-)

Jantung

! ;nspeksi Palpasi Perkusi

! iktus tidak terlihat ! iktus teraba 1 $ari medial <-6# 5;6 D ! batas-batas $antung dalam batas normal

1uskultasi ! irama teratur bising (-) 1bdomen ! ;nspeksi Palpasi Perkusi ! Tidak tampak membuncit ! 9epar dan lien tidak teraba ballotement (-) ! Timpani

1uskultasi ! )ising usus (H) 2ormal 6orpus Dertebrae ! ;nspeksi Palpasi Status Neu%(l(&is ! 1. /6# 15 ! 0" -> D5 ,. Tanda rangsangan meningeal ! - 3aku kuduk (-) - )rud=insk% ; (-) ! +eformitas (-) /ibbus (-) Tanda radang (-) ! 2%eri tekan (-)

1'

- )rud=insk% ;; (-) - 3ernig (-) &. Tanda peningkatan tekanan intrakranial ! - muntah pro%ektil (-) - sakit kepala progresif (-) ". 2n 3ranialis ! -2; - 2 ;; - 2 ;;; ;D D; -2D - 2 D;; - 2 D;;; - 2 ;I I ! ! ! ! ! ! ! penciuman baik reflek caha%a HGH pupil bulat diameter & mm gerakan bola mata bebas ke segala arah bisa membuka mulut menggerakkan rahang ke kiri dan ke kanan bisa menutup mata mengangkat alis ! simetris fungsi pendengaran baik nistagmus tidak ada arcus faring simetris uvula di tengah refleks muntah (H) perasaan 1G& lidah baik - 2 I; - 2 I;; 5. -otorik ! """ """ """ """ Tonus ! hipertonus Trofi ! eutrofi >. #ensorik - 0ksteroseptif ! rasa raba tekan dan n%eri berkurang setinggi dermatom 65 ke ba(ah - Proprioseptif ! rasa posisi tangan kanan berkurang :. 7ungsi otonom ! -iksi ! neurogenik bladder (-) +efekasi ! konstipasi #ekresi keringat ! bekurang dari dermatom 65 keba(ah ! ! bisa mengangkat bahu dan bisa melihat kiri dan kanan lidah tidak ada deviasi

11

@.

5eflek fisiologis ! 5eflek biceps HHHGHHH 5eflek triceps HHHGHHH 5eflek 3P5 HHHGHHH 5eflek 1P5 HHHGHHH

?.

5eflek patologis ! 5eflek 9offman Trommer HGH 5eflek )abinsk% HGH 5eflek chaddoks -G5eflek *ppenheim -G- 5eflek /ordon -G- 5eflek #chaefer -G- 5eflek klonus paha HGH 5eflek klonus kaki HGH

La*(%at(%iu 9b <eukosit Trombosit 9t 2a 3 6l Dia&n(sis Ke%ja ! +iagnosis 3linis +iagnosis Topik +iagnosis 0tiologi +iagnosis #ekunder ! Tetraparase tipe 8-2 ! -edula spinalis setinggi dermatom 6ervical 5 ! #uspek tumor medula spinalis ! (-) ! 1" : gr% ! :"''Gmm& ! ,5'.'''Gmm& ! ",% ! 1&" mgGdl ! & > mgGdl ! 1'> mgGdl

Ren+ana Pe e%i$saan Ta *ahan ! 5ontgen foto vertebrae cervical -5;

Te%a,i ! 8mum ! )ed rest -) 1?'' kkal

1,

3husus ! +e4ametasone "41' mg ;D 5anitidin , 4 5' mg ;D

F(ll("-u, tan&&al ./ Se,te *e% .012 #G lemah keempat anggota gerak 5asa baal kedua tungkai (H) )1) (-) *G 38 3esadaran ! sedang ! composmentis cooperatif

Tekanan darah ! 1,'G@' mm9g 2adi 2afas #uhu ! @>4Gmenit ! ,,4Gmenit ! &> @o 6

T5- (-) JT;3 (-)

2n. 3ranialis ! dalam batas normal """ """ """ """ -otorik!

#ensorik! eksteroseptif dan proprioseptif berkurang setinggi 6 5 *tonom! )1) (-) )13 neurogenik bladder (-) #ekresi keringat berkurang setinggi 6 5 ke ba(ah 1G Tetraparase tipe 8-2 TG )ed rest -) 1?'' kkal

1&

+e4ametasone ;D 5anitidin , 4 5' mg ;D F(ll("-u, tan&&al 20 Se,te *e% .012 #G lemah keempat anggota gerak 5asa baal kedua tungkai (H) )1) (-) *G 38 3esadaran ! sedang ! composmentis cooperatif

Tekanan darah ! 1&'G@' mm9g 2adi 2afas #uhu ! @,4Gmenit ! ,,4Gmenit ! &> @o 6

T5- (-) JT;3 (-)

2n. 3ranialis ! dalam batas normal """ """ """ """ -otorik!

#ensorik! eksteroseptif dan proprioseptif berkurang setinggi 6 5 *tonom! )1) (-) )13 neurogenik bladder (-) #ekresi keringat berkurang setinggi 6 5 ke ba(ah 1G Tetraparase tipe 8-2 TG )ed rest -) 1?'' kkal +e4ametasone ;D 5anitidin , 4 5' mg ;D

1"

F(ll("-u, tan&&al 01 O$t(*e% .012 #G lemah keempat anggota gerak 5asa baal kedua tungkai (H) )1) (-) *G 38 3esadaran ! sedang ! composmentis cooperatif

Tekanan darah ! 1,'G@' mm9g 2adi 2afas #uhu ! @' 4Gmenit ! ,,4Gmenit ! &> @o 6

T5- (-) JT;3 (-)

2n. 3ranialis ! dalam batas normal """ """ """ """ -otorik!

#ensorik! eksteroseptif dan proprioseptif berkurang setinggi 6 5 *tonom! )1) (-) )13 neurogenik bladder (-) #ekresi keringat berkurang setinggi 6 5 ke ba(ah 1G Tetraparase tipe 8-2 TG )ed rest -) 1?'' kkal +e4ametasone ;D 5anitidin , 4 5' mg ;D

DISKUSI

15

Telah dilakukan pemeriksaan pada pasien laki- laki berumur "? tahun. Pasien masuk ke bangsal neuro 5#8P. +5. -. +$amil Padang dengan diagnosis klinis tetraparase tipe 8-2. +iagnosis ini ditegakkan dari anamnesa %aitu adan%a kelemahan keempat anggota gerak dari pemeriksaan fisik ditemukan motorik keempat anggota gerak bernilai " hipertonus dan eutrofi refle4 fisiologis meningkat refle4 patologis positif. +iagnosis topik -edula spinalis kolumna vertebralis cervical 5. +iagnosis ini ditegakkan dari sekresi keringat dan eksteroseptif berkurang setinggi 6 D ke ba(ah. +iagnosis etiologi diduga adalah tumor pada -edulla #pinalis. 8ntuk memastikan tumor medulla spinalis sebaikn%a dilakukan pemeriksaan -5;. Terapi %ang diberikan pada pasien ini adalah deksametason %ang berfungsi mengurangi rasa n%eri pada @5% kasus mungkin $uga menghasilkan perbaikan neurologis ranitidin , 4 5' mg.

Case Report Session

TUMOR MEDULA SPINALIS


1>

Mil#a Sa%i Put%i A#uni Put%i Uta i

0/1021.033 0/1021.034

P%ese,t(% ! P%(5.DR.D%.Da%"in A i%' S, S 6K7

BAGIAN ILMU PEN8AKIT SARAF RSUP DR. M. DJAMIL FAKULTAS KEDOKTERAN UNI9ERSITAS ANDALAS PADANG .012

1:

Anda mungkin juga menyukai