Anda di halaman 1dari 6

METODE DEBAT

1. PENGERTIAN Debat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Debat adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan berpihak padanya.(Asidi, 2000) Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dimana antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang. (sumber : eduscpes.com) 2. TUJUAN a. Untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik b. Mendorong kerukunan sosial terhadap keragaman, dalam artiansiswa dapat menerima teman-temannya yang memiliki bermacamlatar belakang. c. Pengembangan keterampilan sosial dengan cara berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing temanuntuk bertanya, mau

mengungkapkan ide/pendapat, dan bekerjadalam kelompok.

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan : a. Peserta didik menajadi lebih kritis b. Suasana kelas menjadi lebih bersemangat c. Peserta didik dapat mengungkapakan pendapatnya dalam forum d. Peserta didik mnjadi lebih besar hati, ketika pendapatnya tidak sesuai dengan peserta yang lain

Kekurangan : a. Biasanya hanya siswa yang aktif saja yang berbicara b. Terkadang timbul perselisihan antar siswa setelah berdebat karena tidak terima pendapatnya disanggah. c. Biasanya timbul rasa ingin saling menjatuhkan d. Memakan waktu yang cukup lama

4. LANGKAH-LANGKAH METODE 1. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang lainnya kontra. 2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan oleh kedua kelompok di atas. 3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya. 4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan. 5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan. 6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai. Dengan adanya acuan teknis diatas, dapat dilihat bahwa model debat mengadopsi gabungan dari beberapa metode pembelajaran seperti Diskusi, Ceramah, dan Pembelajaran Kooperatif.

5. CONTOH MATERI Etika Keperawatan KONSEP DASAR ETIKA A. Pengertian etika dan profesi Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral. Etika atau Ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat, kebiasaan, perilaku atau karakter. Menurut kamus webster, Etik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Etika berasal dari bahasa Yunani ethikos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaiman sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik buruk, kewajiban, dan tanggung jawab. Moral, berasal dari kata latin yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan standar prilaku dan nilai-nilai yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat dimana ia tinggal. B. Konsep moral dalam praktek keperawatan 1. Advokasi Arti advokasi menurutu ANA (1985) adalah melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatah dan keselamatan praktek tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun. Advokasi merupakan dasar falsafah dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan perawatan secara aktif kepada individu untuk secara bebas menentukan nasibnya sendiri Pada dasarnya peran perawat sebagai advokat pasien adalah memberi informasi dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apapun yang dibuat pasien. Memberi informasi berarti menyediakan penjelasan atau informasi sesuai yang dibutuhkan pasien. Memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksi dan non aksi.

2. Akuntabilitas Akuntabilitas mengandung arti dapat mempertanggung jawabkan suatu tindakan yang dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut. Akuntabilitas mengandung dua komponen utama, yaitu tanggung jawab dan tanggung gugat. Ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktek keperawatan, kode etik dan undang-undang dibenarkan atau absah. 3. Loyalitas Merupakan suatu konsep dengan berbagai segi, meliputi simpati, peduli, dan hubungan timbal-balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan perawat. Ini berarti ada pertimbangan tentang nilai dan tujuan orang lain secara nilai dan tujuan sendiri. Hubungan profesional dipertahankan dengan cara menyusun tujuan bersama, menepati janji, menentukan masalah dan prioritas, serta mengupayakan pencapaian kepuasan bersama.

6. APLIKASI SKENARIO Dosen menerangkan sedikit tentang salah satu tindakan perawat untuk memperjuangkan RUU keperawatan Doosen menampilkan video demonstrasi perawat dalam rangka menuntut pengesahan RUU keperawatan Dosen dila: baik teman-teman mahasiswa semuanya setelah kalian semua melihat bagaimana cara sebagian perawat menyalurkan aspirasi mereka, menurut

kalian apakah perlu tindakan itu dilakukan? Mahasiswa Pro (anang): menurut saya itu perlu bu, karena jika kita hanya menunggu, tanpa ada aksi seperti itu para pejabat disana tidak akan segera mengesahkannya, mungkin dengan cara seperti itu mereka baru merasa takut dan ingat bahwa masih ada RUU yang terbengkalai. Mahasuswa Kontra (ayu): pendapat si A memang benar, bawah perawat memang sesekali perlu membangunkan pejabat disana dengan cara demonstrasi, tapi saya tidak setuju dengan caranya yang sampai memanjat gerbang gedung DPR, itu benar-benar melanggar etika, apa artinya perawat diajarkan etika keperawatan saat masih

dibangku kuliah jika ternyata perawat seperti itu, bagaimana pandangan masyarakat setelah hal itu terjadi? Pasti mereka akan menilai perawat dengan nilai merah, bolehlah

demonstrasi, tapi jangan sampai anarkis, dulu saya pernah lihat gaya demonya dokter saja tertib, aman, masa perawat seperti itu? MEMALUKAN..... Mahasiswa Pro ade : maaf mba ayu, ini bukan masalah soal memalukan atau apalah... , iya memang waktu kita di kampus diajarkan tentang etika kepeperawatan. Tapi ini soal nasib kita sebagai perawat, kita perlu Undang-Undang untuk melindungi kita dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan. Kalo kita hanya diam saja tanpa melakukan tindakan seperti itu..mereka yang di atas sana tidak akan mengasahkan memikirkanpun Ayu..mongeng.... Mahasiswa kontra jihan : memang benar,coba sekarang perhatikan ada hasilnya tidak? Mahasiswa Pro ardi : iya seengganya kita sudah berusaha menyadarkan mereka yang di gedung DPR RI itu, untuk melirik kita perawat perawat indonesia, bahwa mereka masih punya PR Besar yaitu RUU keperawatan yang selama ini belum terselesaikan... Dosen : iya mungkin ada pendapat lain: Mahasiswa kontra buggy : iya bu pada inti nya kita boleh berdemo tapi harus beretika. Dosen : iya memang seharusnya kita menerapkan etika keperawatan, bolehlah kita demo untuk menyalurkan inpirasi, tapi coba kalian liat demo dokter waktu itu,, mereka menyalurkan inspirasi nya dengan masih menerapkan etika, RUU... mungkin jangankan tidak mengesahkan sekali..Paham untuk Mb

sama

METODE PEMBELAJARAN DEBAT

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan

Disusun oleh : ACHMAD NURUL MAUJIHANY ADE IRMA RAKHMAWATI AKHBAR RIZKI P. ALDILA RACHMASARI ANANG ARIYANTO ARDIANSYAH AYU P. BUGGY PUTRA P. DEVI F.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI 2014

Anda mungkin juga menyukai