Pendahuluan
Kasus- kasus THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) Tidak semua masuk dalam kategori gawat, hanya pada kasus- kasus tertentu saja diperlukan tindakan segera Perlu diingat THT secara anfis saling berhubungan, sehingga apabila ada kelainan disalah satu sistem, perlu sekali untuk memeriksa sistem yang lain
Hidung
Penyakit sinus Epistaksis Fraktur hidung
Penyakit sinus
Dapat terjadi secara akut dan kronis Sinusitis akut cuaca dingin, infeksi di hidung, kemasukan partikel- partikel asing saat berenang Sinusitis kronis paparan alergen Tanda: ingus purulen, nyeri tenggorok, dan nyeri kepala
Manajemen pengobatan
Perawatan supportif: banyak minum, pemberian analgetik, inhalasi Pemberian terapi vasokonstriksi dan dekongestan (sudafad, triaminic, ornade) Anti histamin alergen Antibiotik Kultur produk drainase
Komplikasi
Selulitis/ abses orbital Abses otak Osteomyelitis Meningitis
Epistaksis
KENALI FAKTOR PENYEBAB Trauma/ infeksi Penyakit sistemik Hipertensi, gangguan anti koagulasi
Epistaksis spontan
Pengkajian epistaksis
Lakukan secara menyeluruh, catat vital sign Kaji tingkat cemas penderita melihat darah keluar dari hidung Kenali tanda- tanda kehilangan darah berat: takikardia, hipotensi Kaji bagian dalam hidung dg spekulum/ otoskop Lakukan tamponade hidung Neusea dan vomit muncul jika perdarahan berlangsung terus Lakukan pmx gol darah dan crossmatch
Manajemen pengobatan
Tekan dengan jari telunjuk selama 5 menit kontrol perdarahan Tamponade menggunakan kasa yang mengandung epineprin, terutama penderita hipertensi Monitor AGD
Fraktur hidung
Terjadi akibat trauma langsung Terdapat tanda: nyeri, hidung bengkak, perdarahan Sesak nafas terjadi karena hematoma dan abses septum Lakukan: look, listen, feel
Bengkak berkurang
Tenggorok
Laringotrakeobronkitis Tindakan trakeostomi Benda asing Perasat heimlich
Laringo trakeobronkitis
Bayi dan anak- anak virus influenza type B dan streptokokkus Pengkajian Gejala mirip ISPA disertai sumbatan pada hidung dan dada, batuk, panas dan sukar bernafas
Manajemen pengobatan
Kultur produk drainase Pemberian oksigen sesuai order Monitor AGD Trakeo/ trakeostomi apabila terjadi gangguan nafas berat Anti biotik sesuai hasil kultur
Trakeostomi
Tujuan Membebaskan obstruksi jalan nafas bagian atas Melindungi trakea serta cabangcabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunya sekresi bronkus Pengobatan thd penyakit
Perawatan
Perawatan pasca tindakan sangat penting Penghisapan lendir Pemeriksaan periodik kanul dalam Humidifikasi buatan Perawatan luka di stoma Pencegahan infeksi sekunder
Penghisapan/ suction
Beberapa jam pertama lakukan setiap 15 menit, selanjutnya sesuai dengan banyaknya sekret dan kondisi penderita Gunakan kateter penghisap steril dan disposibel Saat memasukan kateter tidak boleh dalam keadaan negatif !!! Lama penghisapan 8- 10 detik Sebelum penghisapan beri oksigen selama 2-3 menit Antara penghisapan pertama dan selanjutnya beri selang waktu beberapa saat Cara melakukan penghisapan dengan perlahan dan gerakan memutar kateter
Benda asing
KENALI
Adanya sumbatan
suara nafas
mengakibatkan kematian
Perasat Heimlich
Tanyakan pada penderita: geleng kepala Berdiri dibelakang penderita Lingkarkan lengan mengelilingi dada Dengan tekanan kuat dan cepat yang berpusat pada px Berhasil ekspulsi objek dan hilangnya obstruksi segera PERHATIAN: TIDAK BOLEH MENGOREK MULUT UNTUK MENGELUARKAN MAKANAN, KARENA HANYA AKAN MENYEBABKAN SUMBATAN LEBIH LANJUT
TELINGA
MENIERE DISEASE Merupakan penyakit klasik terdiri dari gejala: Tuli sensori neural (unilateral) Vertigo spontan berulang Tinitus
Berlangsung lama
Manajemen pengobatan
Lipoflavonoid Diuretik dan diet rendah garam Hindari makanan yang meningkatkan reaksi hipersensitivitas Dukungan emosional Pemberian sedative Pembedahan
Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekret di saluran nafas, adanya sumbatan jalan nafas oleh benda asing Nyeri akut berhubungan dengan fraktur hidung PK: Hipovolemik PK: Hipoksemia
Cegah terjadinya apirasi: monitor tingkat kecemasan, reflek batuk, reflek menelan dan kemampuan menelan Pertahankan kepatenan jalan nafas Lakukan suctioning Beri terapi oksigen sesuai order Monitor respirasi dan vital sign Beri terapi inhalasi sesuai order Atur posisi semi fowler
Nyeri akut
Manajemen nyeri:
Kaji P,Q,R,S,T Gunakan komunikasi terapeutik
Pemberian analgetik
5 benar
PK: Hipovolemia
Frek. Nadi meningkat, TD turun, kulit dingin, pucat, sianosis, Hb dan Ht turun Kolaborasi dengan medis untuk penggantian cairan yang hilang Pantau tingkat kesadaran penderita
PK: Hipoksemia
Pantau ketidakseimbangan asam basa; AGD; perubahan status mental Beri oksigen sesuai order Ajarkan batuk efektif Perhatikan status hidrasi Evaluasi efek posisi terhadap oksigenasi Lakukan tekhnik fisioterapi dada Kultur sekret