PEMBIMBING CO-PEMBIMBING
: Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, PhD. : Dr-Eng.Ir.Dipl-Ing. Sri Nastiti NE, MT.
Rumah Tambi warisan budaya sejak zaman pra-Hindu yang terbentuk ditengah iklim dataran tinggi yang sejuk, yang berbeda dengan iklim tropis lembab. Penting untuk membuktikan kinerja termal dari rumah Tambi dalam menciptakan kondisi termal yang didinginkan sehingga prinsip-prinsip dari perancangan arsitektur Tambi ini layak untuk dipertahankan pada iklim lokalnya.
Bentuk bangunan compact Denah double layer Heavy weight structure Kapasitas termal yang tinggi Time lag yang panjang. o Menghindari kondisi overheating (siang hari) o Mereduksi pelepasan panas o Menggunakan sistem aktif.
Dominasi atap Orientasi Timur-Barat Sedikit bukaan. Permukaan berwarna gelap. Rancangan perapian sebagai sistim pemanas ruangan.
Single layer Lightweight structure U-value kecil dan Time lag rendah Cracks pada pertemuan lantai.
RUMUSAN MASALAH
Apakah desain Rumah Tambi efektif dalam merespon iklim dataran tinggi katulistiwa dan bagaimana pengaruh bentuk Rumah Tambi terhadap kondisi termal dalam bangunan? Bagaimana perilaku material dari elemen desain Rumah Tambi terhadap kinerja termal Rumah Tambi? Sejauh mana peran perapian dalam menciptakan kondisi termal yang nyaman di dalam Rumah Tambi?
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengevaluasi respon desain Rumah Tambi terhadap kondisi iklim dataran tinggi tropis ditinjau dari aspek termal bangunan. Selain itu tujuan penelitian yang lebih spesifik adalah sebagai berikut: o Mengevaluasi kinerja termal Rumah Tambi dalam menciptakan kondisi termal yang nyaman di dalam bangunan. o Mengeksplorasi elemen desain Rumah Tambi yang berpengaruh terhadap kinerja termal Rumah Tambi. o Menganalisa peran perapian dalam menciptakan kondisi termal yang nyaman di dalam Rumah Tambi.
DESAIN PENELITIAN
46.7%
SENSASI
Dingin
20.4%
T
17 19,6C 16,9 24,1C 17,8 28C 27,2 30,5C
RH
78 - 97% 50 - 96 43 - 97% 43 - 58%
Va
0,0 m/s 0,0 0,1 m/s 0,0 2,6 m/s 0,0 1,6 m/s 0,0 0,9 m/s
Sejuk
11.8%
15.1%
Nyaman Hangat
nyaman hangat
panas
Panas
100 90 Kelembaban 80 70 60 50 40 30 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Rentang kenyaman Zona Nyaman penduduk setempat Auliciems melebar -4,3K untuk batas Zona Nyaman Lapangan bawah, +2,9K dari zona nyaman (21,6C - 26,6C)
Temperature
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0.21 0.26
2 1 1 1 1
82 80
45 26 13 1 1 2 1 1 16 11 1 1 3 1 1 1 7 1
0.34
0.39
0.4
0.43
0.48
0.54
0.57
0.62
0.67
0.68
0.74
0.76
90 80 70 60 50 40 30 20 10 1 0 0.43 1 0.48 6 1 111 3 4 11 111 1 0.54 0.57 0.62 0.67 0.68 0.74
80 83 64 50
10 55 0.76 0.82
11 1 0.87 0.92
14 1 1.21 1 1.27 3 1.32 1 1.34 1 1.37 1 1.38 1 1.39 1.46 1 1.47 1.48 6 1.52 1 1.54 3 1.65 3 1.66 2 1.71 1 1.73
% Dingin
% Pagi
Clo % Malam
% Tidur
Denah persegi panjang (7 x 5) Luas denah 35 m2, SVR : 1,159. Rasio lebar terhadap panjang bangunan adalah 0,714. Orientasi 265
Ti Ave To Ave Ti bwh Ti atas
U
29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
SEKOLAH
Ra pu
1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 -2.0 -2.5 -3.0 -3.5 -4.0 -4.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jam
K-Hours
TAPAK
LAPANGAN
Denah persegi panjang 6x4m dan tinggi dinding 1 m. Luas denah 24 m2, SVR: 1,634. Rasio lebar terhadap panjang bangunan : 0,67
Ocupancy Periode Ocupancy Periode Ocupancy Periode perapian menyala Ocupancy Periode perapian menyala
To Av Ti Av Ti bwh Ti atas
Orientasi 169
AREAL PERSAW AHAN
28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
U
AREAL PERSAW AHAN AREAL PERSAW AHAN
JAL AN D ESA
1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 -2.0 -2.5 -3.0 -3.5 -4.0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jam
T id u r
D a s a ri
+ 1 ,1 5
R apu
D a s a ri
+ 1 ,1 5
Lobona
+ 1 ,0 0
KEBUN
T e ra s
+ 1 ,0 0
ARAH
K-Hours
ANGIN
HUTAN
HUTAN
142'57" LS, 12012'36" BT, dan 1197 dpl Denah persegi panjang 6,5x4,5m dan tinggi dinding 0,5 m. Luas denah 29,25 m2, SVR: 2,019. Rasio lebar terhadap panjang bangunan : 0,692
29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15
Orientasi 315
Perapian menyala Perapian menyala
To Av Ti Av Ti bwh Ti atas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
JA
LA
DE
SA
1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 -2.0 -2.5 -3.0 -3.5 -4.0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jam
K-Hours
ARAH ANGIN
TAMBI DODA Selisih diurnal To dan Ti (10,2K & 9.3K) hanya berkisar 0,9K. Perbaikan Ti terhadap To hanya mencapai 0,9K. Kondisi MRT 3,7K-3,8K. RH 69% hingga 80% Va 0,1 - 0,3m/s, Va max 1,1 m/s TAMBI LEMPE Selisih diurnal To dan Ti (8,3K & 9K). Ti lebih melebar 0,7K dari To. Perbaikan Ti terhadap To mencapai 2,8K. Selisih MRT 1,2K, 3K dan 0,6K RH 51% hingga 80% nyaman 11 jam. Va 0,1 - 0,2m/s, Va max mencapai 1,2 m/s.
10 Degree Hour (K) 0 -10 -20 -30 -40 -50 T Doda C-Kh T Lempe To C-Kh H-Kh
-33.1 -37.1 -46.6 -44.4 -21.3 -26.6 0.7 2.4 0.4 0.0 3.6 2.0
TAMBI HANGGIRA Selisih diurnal To dan Ti (10,7K & 9.6K) hanya berkisar 1,1K. Perbaikan Ti terhadap To mencapai 3,6K Selisih MRT 0,8K, 1,8K, dan 0,6K. RH 46% hingga 78% nyaman 7 jam Va 0,1m/s, Va max 0,4 m/s
Durasi Nyaman (Jam) 12 10 8 6 4 2 0 T Doda T Lempe T Hanggira
Durasi Nyaman Aktif Durasi Nyaman Total
T Hanggira To H-Kh
PENGARUH PERAPIAN
30 28 26 24 22 20 18 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Ti Ave To Ave Ti bwh Ti atas
30 28
perapian menyala perapian menyala
26 24 22 20 18 16
To Av
Ti naik setelah 1 jam perapian dimatikan, dan menurun perlahan setelah 1 jam perapian di matikan Selisih Ti-To saat Perapian dinyalakan mencapai 2,9K-3,6K. Saat perapian tidak menyela hanya 1,3K-1,4K. Pengaruh perapian didukung oleh kapasitas termal elemen lantai.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324
Ti Av Ti bwh Ti atas
30 28 26 24 22 20 18 16
To Av
2.5 Selisih Ti - To (K) 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 Ti-To Doda Ti-To Lempe Ti-To Hanggira 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324
Ti Av Ti bwh Ti atas
Perapian menyala
Perapian menyala
1.
Volume 112m Proporsi denah 0,71, SVR = 1,42 Sudut Atap 66
Proporsi denah 0,67 Volume 60m SVR = 1,65 Sudut Atap 57 teras dpn
2.
Volume 130,9m Proporsi denah 0,56 SVR = 1,48 Sudut Atap 66 Rg Tmbhn Volume 76,42m Proporsi denah 0,5 SVR = 1,68 Sudut Atap 57 Rg Tmbhn +teras dpn Proporsi denah 0,39 Volume 106,63m SVR = 1,55 Sudut Atap 57 Rg Tmbhn
3.
Volume 269,64m, Proporsi denah 0,78 SVR = 1,65 Sudut Atap 66 Proporsi denah 0,78 Volume 201,29m SVR = 1,15 Sudut Atap 57 teras dpn Proporsi denah 0,78 Volume 201,29m SVR = 1,06 Sudut Atap 57
29 27 25 23 21 19 17 15 13 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
T bwh Ti B1 T atas Ti B2 T out Ti B3 Ti A1 Ti C1 Ti A2 Ti C2 Ti A3 Ti C3
7.5
A1
A2
A3
B1 C-Kh
B2 H-Kh
B3 Tot-Kh
C1
C2
C3
20 16
19 14 10 7 6 9 11 7 10 6 9 11 7 6 8 7 9 9
Jam
12 8 4 0
A1
A2
A3
B1
B2
B3
C1
C2
C3
40 30
33.2
32.9 24.8
33.3
34.6
31.5
20 10 0 -10 -20 -30 -40 -33.2 A1 -32.9 A2 -24.8 A3 -33.3 B1 -34.5 B2 -31.5 B3 -29.2 C1 -29.2 C3 0 0 0 0 0.1 0 0.6 1.3 0
-35 C2
C-Kh
H-Kh
Tot-Kh
10 8
8 6
Jam
6 4 2 0 A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1
C2
C3
Model Uji A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3
-10000 -12500
0 -50 -100 -150 -200 -190 -250 -300 -190 -260 N Wall A1 QL -140 -190 -250 E Wall A1 QG A2 QL -260 S Wall A2 QG A3 QL -90 -100
-2500 -5000 -7500 150 100 50 Floor N Wall A1 QL E Wall A1 QG S Wall A2 QL W Wall A2 QG window A3 QL Door A3 QG roof 80
-10000 -12500
130 80 70 40
120 80
120 70 40 70
120
-15000
0 -50 -100 -150 -200 -180 -250 -300 -260 N Wall A1 QL -180 -150 -80 -100 -180 -260 E Wall A1 QG A2 QL -260 S Wall A2 QG A3 QL -80 -160
-260 W Wall A3 QG
750 500 390 250 0 -250 -500 -750 -1000 -920 -1250 -1500 N Wall B1 QL -540 -540 200 250
590
410 150
B1 QL
10000 7500 5000 2500 0 -2500 -5000 -7500 -10000 -12500 -15000 -17500
B1 QG
B2 QL
B2 QG
B3 QL
B3 QG
-440
W Wall B3 QG
Floor
N Wall
E Wall
S Wall
W Wall
window
Door
roof
1000 750 500 440 690 250 290 690 490 170 340 490 190 290 220
B1 QL
B1 QG
B2 QL
B2 QG
B3 QL
B3 QG
Heat Flow (Wh)
-420
W Wall B3 QG
250 130
-100 -200 -300 -400 -500 -600 -410 -550 N Wall C1 QL -180 -270 -330 -410 E Wall C1 QG C2 QL -410 -550 S Wall C2 QG C3 QL -300 -410 -440 W Wall C3 QG -190
9500 7000 4500 2000 -500 -3000 -5500 -8000 -10500 -13000 Floor N Wall C1 QL E Wall C1 QG S Wall C2 QL W Wall C2 QG window C3 QL Door C3 QG roof
290 80
210 220
-100 -200 -300 -400 -500 -600 -430 -550 N Wall C1 QL -180 -300 -410 -340 -430 -550 S Wall C2 QG C3 QL -300 -410 -430 W Wall C3 QG -180
E Wall C1 QG C2 QL
A1 C3 A3 B3 A2 C2 C1 B1 B2
EP
0.1 0.0
-0.1 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8
B1 C1 B2
0.4
EP
A1 C3 A3 B3 A2
C2
0.2
0.0 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8
Koefisien korelasi 0,94 untuk bulan terpanas, dan 0,91 untuk bulan terdingin kekompakan bentuk memiliki hubungan yang sangat erat dengan energi termal bangunan. Koefisien determinasi adalah 0,88 dan 0,83 hal tersebut berarti bahwa lebih dari 80% dari variasi energi panas didalam bangunan dapat dijelaskan oleh variable kekompakan bentuk. Surface to volume ratio (SVR) yang lebih kecil akan menghasilkan kondisi termal yang lebih baik.
Koefisien korelasi pada bulan panas adalah 0, 53 dan 0,47 pada bulan dingin hubungan tidak erat.
EP
B1 B2 C2 A2 C1 A1 C3 B3 A3
EP
0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 L:P
PROPORSI DENAH
0.3 0.2
B1
C1 B2
EP
C2 A1 A2 C3
120 140
B3
160 180 200
A3
220
koefisien korelasi sebesar 0,93 pada bulan panas dan 0,94 pada bulan dingin. Hubungan sangat Erat
L Atap
B1 C1 B2 A1 C2 A2 C3
40 60 80 100 120 140
EP
B3
160 180 200
A3
220
L Atap
ELEMEN ATAP
0.3
C1 Kh/m
0.2 0.1 0.0 5 8 10
B1
C2 A1 A2 B3 A3 L Dinding
13 15
B2
Elemen dinding memiliki koefisien korelasi 0,24 pada bulan terpanas dan 0,05 pada bulan terdingin Tidak memiliki hubungan.
C3
18
20
23
25
0.6 0.4
B1 A1 C2 C1 B2 A2
EP
0.2 0.0 5 10
B3 A3 C3
15 20 25 30 35 40 45 50
L Dinding
ELEMEN DINDING
0.3
C1
0.2
EP
0.1
A2 C3
C2 A1 B3
B1 B2
koefisien korelasi 0,80 (bulan terpanas) dan 0,89 (bulan terdingin) Hubungan yang Erat
0.0 A3 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.010 0.011 0.012
L Bukaan : L Selubung
A2 C3 A3
A1 C2 B3
EP
C1
B1 B2
0.0 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.010 0.011 0.012
L Bukaan : L Selubung
ELEMEN BUKAAN
B1 C1 B2 A1 A2 C2 B3
20 25 30 35 40 45 50 55 60
0.1 0.0
koefisien korelasi 0,88 pada bulan terpanas dan 0,91 pada bulan terdingin. Hubungan yang erat
EP
A3 C3
65
70
L Lantai
0.6 0.4
B1 C1 B2 A1 A2 C2 B3 A3 C3
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
EP
0.2 0.0
L Lantai
ELEMEN LANTAI
KESIMPULAN
Desain rumah tambi belum cukup efektif dalam merespon iklim dataran tinggi tropis, karena belum mampu memodifikasi iklim luar menjadi kondisi yang nyaman didalam bangunan (karena keterbatasan elemen-elemen Rumah Tambi dalam memodifikasi kondisi temperatur yang cenderung rendah). Namun untuk mencapai kenyamanan termal, penghuni melakukan adaptasi aktif melalui nilai insulasi pakaian (panas 0,34 clo, dingin 0,76 clo). Desain Rumah Tambi sangat berpengaruh terhadap kondisi termal didalam bangunan, utamanya kekompakan bentuk (surface to volume rasio). Semakin besar nilai surface to volume rasio, maka semakin besar pula energi panas yang dibutuhkan untuk menciptakan kondisi nyaman dalam bangunan.
KESIMPULAN
Elemen yang paling kritis adalah elemen atap yang paling luas. Elemen lantai juga memiliki peranan yang cukup penting dalam mendistribusikan panas kedalam bangunan sebagai penyimpan panas dari perapian. Elemen yang juga berpengaruh didalam menciptakan kondisi termal yang nyaman adalah elemen bukaan (untuk mengatasi kondisi overheating pada siang hari). Namun pada malam hari bukaan dapat menyebabkan kondisi underheating. Oleh karena itu bukaan yang fleksibel adalah lebih baik dibandingkan dengan bukaan permanen. Keberadaan perapian memiliki dampak yang cukup signifikan dalam mereduksi ketidaknyamanan termal akibat kondisi underheating pada malam hari.