Anda di halaman 1dari 10

Nama : Achmad Muzakky Nim: 07080413 Prodi: Antropologi

Ujian Akhir !m!"t!r #P!ng!m$angan komunita"% PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LAHAN GAMBUT


Pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses yang terencana dan sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan baik bagi individu atau kolektif guna mengembangkan daya (potensi) dan kemampuan yang terdapat dalam diri sendiri sehingga mampu melakukan transformasi sosial. istilah pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata power yang berarti kemampuan, tenaga, atau kekuasaan. Dengan demikian, secara harfiah, pemberdayaan dapat diartikan sebagai peningkatan kemampuan, tenaga, kekuatan, atau kekuasaan. Menurut Priono dan Pranarka ( !!"), konsep pemberdayaan perlu disesuaikan dengan alam pikiran dan budaya #ndonesia. Pemberdayaan merupakan salah satu pendekatan untuk mengatasi persoalan kemiskinan, ketidakberdayaan, dan kerentanan masyarakat lemah. $ecara konseptual, pemberdayaan dapat didefinisikan dalam banyak pengertian tergantung dari lingkup dan sudut pandang orang yang mendefinisikannya. %amun, ide dasarnya adalah upaya untuk me&u'udkan suasana kemanusiaan yang adil dan beradab. baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara, regional, dan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial, dan lain(lain. $ecara lebih spesifik, pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses yang terencana dan sistematis, yang dilaksanakan secara berkesinambungan, baik bagi individu atau kolektif, guna mengembangkan daya (potensi) dan kemampuan yang terdapat dalam diri sendiri sehingga mampu melakukan transformasi sosial. Pemberdayaan masyarakat memerlukan strategi yang tepat, karena kesalahan pendekatan 'ustru dapat berakibat fatal. Demikian 'uga kesalahan dalam menangkap permasalahan, mengakibatkan kesalahan dalam menentukan cara pemecahannya.

&idang $idang p!m$!rdayaan


'ingkungan Pemberdayaan masyarakat di lahan gambut harus dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi dan sumberdaya alam tanpa merusak lingkungan. Pemberdayaan lingkungan mengatasi permasalah permasalahan seperti ban'ir, kekeringan, tingginya frekuensi kebakaran, dan illegal loging (konomi Pemberdayaan masyarakat di lahan gambut harus dapat mengatasi permasalah permasalahan dalam ekonomi suatu masyarakat. Pemberdayaan ekonomi mengatasi permasalahan seperti, lapangan ker'a terbatas, keterbatasan modal, pemasaran terbatas, produktivitas rendah, masyarakat yang tidak menguasi mana'emen usaha serta masalah masalah lain dalam bidang ekonomi. )rgani"a"i Menurut $oeryono $oekamto ( !!)), tumbuhnya organisasi(organisasi kemasyarakatan merupakan indikasi bagi terbentuknya modal social. *idang ini menekankan pada penumbuhan, pembentukan, dan pengembangan kelompok serta pengaktifan kembali kelompok kelompok social yang tidak berfungsi. ocial*$udaya Menyelesaikan permasalah permasalahan social budaya yang nantinya memunculkan serangkaian masalah yang menimbulkan kemiskinan masyarakat di bidang ekonomi.

+ahap tahap p!m$!rdayaan


Menurut +inan'ar ,artasasmita ( !!-), implementasi pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui tiga upaya. Pertama dengan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang. ,edua, memperkuat potensi

daya yang dimiliki oleh masyarakat dengan menerapkan langkah(langkah nyata, menyediakan lingkungan, prasarana, dan sarana baik fisik maupun sosial yang dapat diakses olehmasyarakat. ,etiga dengan melindungi dan membela kepentingan masyarakat lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi terhadap yang lemah. Memberdayakan masyarakat di lahan gambut memang bukan sesuatu hal yang mudah. Permasalahan yang umumnya dihadapi antara lain lokasi yang umumnya sulit di'angkau, keterbatasan akses masyarakat terhadap layanan pemerintah, layanan permodalan,layanan informasi, dan pengembangan pasar. Masyarakat semacam ini membutuhkan pendekatan yang dapat menumbuhkan dan membangkitkan semangat untuk hidup lebih baik dengan mengembangkan kapasitas dan kompetensi diri. *eragamnya kultur, kapasitas, dan tingkat kesadaran masyarakat memerlukan keragaman strategi pemberdayaan yang efektif 1, Mulailah dari apa yang ma"yarakat miliki Memulai dari apa yang masyarakat miliki berarti menghargai apa yang mereka miliki. .al ini bisa dibuktikan dengan menerima pandangan, pendapat, pengalaman, pengetahuan, atau memanfaatkan sumberdaya yang mereka miliki. Mengabaikan apa yang mereka miliki berarti men'adikan pendamping sebagai sentral pembangunan -, &!rlatih dalam k!lompok
Pemberdayaan masyarakat dapat dilaksanakan melalui pendekatanindividu dan/atau melalui pendekatan kelompok. Pendekatan individu dilakukan karena masalahnya sangat individual atau tidak dialami banyak orang, atau untuk tu'uan lebih fokus. $ementara

pendekatan kelompok dilakukan berdasarkan persoalan yang dialami dan dirasakan banyak orang, atau karena pendekatan ini dipandang lebih efektif. Dalam pendekatan kelompok untuk pelaku usaha, anggota diperlakukan sebagai individu, namun memperoleh fasilitas pendampingan dan permodalan melalui kelompok. Dalam kelompok pula mereka akan berproses dan dengan sendirinya

ter'adi proses pembela'aran untuk pengembangan usahanya. Pelatihan dalam kelompok 'uga mempertimbangkan efisiensi danketerbatasan kemampuan rentang kendali yang dimiliki oleh pendamping (%a'iyati et al, 0))1).

3, P!m$!lajaran d!ngan m!tod! p!ndampingan k!lompok Model pelatihan yang dita&arkan adalah pelatihan dengan metode pendampingan kelompok (%a'iyati et al 0))1). Model ini merupakanperpaduan antara faktor pelatihan, pendampingan, dan dinamika kelompok Metode pelatihanalternatif tersebut mempunyai perbedaan yang 'elas dibandingkan dengan pelatihan model konvensional. Dalam model konvensional, pelatihan dipersepsikan sebagai training dengan materi tertentu sesuai standar yang telah dibakukan, dilakukan dalam 'angka &aktu tertentu, terbatas dan formal, dilakukan secara individu (individual-based training), dan umumnya berorientasi pada penambahan pengetahuan. 4, P!latihan khu"u" $ebagian masyarakat tertarik dan memiliki potensi untuk mengisi lapangan ker'a spesifik pada bidang usaha yang ramah lingkungan seperti pemandu &isata, pera'in anyaman, perbengkelan, pen'ahit, anggota pemadam kebakaran, dan pengolahan hasil tanaman. ,eterbatasan keterampilan teknis dan mana'emen masyarakat di lahan gambut sering menyebabkan mereka tidak mampu mengisi lapangan ker'a tersebut. Di sisi lain, pendamping umumnya tidak menguasai keterampilan tersebut sehingga tidak dapat diharapkan bantuannya. ., M!ngangkat k!ari/an $udaya local %orma(norma yang merupakan kearifan budaya lokal ini perlu dipertahankan. 2ika memungkinkan budaya semacam ini dapat dimanfaatkan sebagai media atau pintu masuk bagi program(program pemberdayaan masyarakat. Para perencana pembangunan sering beranggapan bah&a norma( norma yang berkembang dalam masyarakat kurang mampu mendukung kema'uan. 3ntuk mempercepat perkembangan masyarakat, seluruh norma

tersebut harus diganti dengan norma baru yang lebih modern. Mereka melupakan kearifan budaya lokal (indigenous wisdom) yang telah berkembang selaras dengan kondisi lingkungan setempat selama bertahun(tahun. 0, &antuan "arana 3ntuk memperkuat kemampuan masyarakat dalam meningkatkan pemberdayaannya, seringkali diperlukan pemberian bantuan berupa sarana seperti modal stimulan dan sarana konservasi lahan. Diperlukan strategi khusus agar pemberian bantuan dalam bentuk sarana semacam ini betulbetul sesuai dengan kebutuhan dan mampu mendorong proses pemberdayaan. *antuan modal stimulant *antuan konservasi lahan

7, 1ilakukan "!cara $!rtahap $iapapun yang merasa terpanggil dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat harus bisa bela'ar menyesuaikan dengan irama atau dinamika kehidupan masyarakat. Pada umumnya, masyarakat pendatang relative lebih cepat dalam melakukan penyesuaian terhadap hal(hal baru, sehingga sangat mudah menerima perubahan. $ementara masyarakat setempat relatif lambat dalam menerima perubahan. Pemberdayaan untuk mengubah norma kelompok secara cepat, biasanya dilakukan dengan sosialisasi, pelatihan, dan penyediaan sarana yang dibutuhkan. $edangkan pemberdayaan untuk mengubah norma secara gradual, perlu didahului dengan penyadaran dan motivasi. Meskipun demikian, &aktu yang diperlukan untuk periode penyadaran dan motivasi relatif singkat.

M!tod! yang dilakukan


Participatory Rural Appraisal, merupakan salah satu metode penelitian secara partisipatif untuk menggali potensi dan permasalahan yang terdapat dalam

masyarakat. Metode ini sudah teru'i danbanyak diterapkan oleh praktisi pemberdayaan. Participatory Wealth Ranking dapat diter'emahkansebagai Pemeringkatan ,ese'ahteraan ($osial 4konomi) Masyarakat secara Partisipatif, yakni sebuah metode yang merupakan pengembangan dari teknik(teknik P56. Pemeringkatan ,ese'ahteraan ($osial(4konomi) Masyarakat secara Partisipatif yakni sebuah metode yang merupakan pengembangan dari teknik(teknik P56 sebelumnya Rapid Rural Aapprasial, RRA merupakan salah satu metode kajian partisipatif yangdiselenggarakan karena keterbatasan waktu. Kajian ini dimaksudkan untuk menangkap aspirasi masyarakat dalam waktu yang relatif cepat terhadap permasalahan yang dihadapi oleh- dan solusi yang dapat diberikan kepada masyarakat.

k!ma Pihak*pihak yang t!rli$at dalam p!m$!rdayaan ma"yarakat dan p!ranan ma"ing* ma"ing

A"um"i t!ntang k!kua"aan dalam ma"yarakat di lahan gam$ut


7erdapat 0 kecenderungan dalam proses pemberdayaan masyarakat (Priono dan Pranarka, !!"). P!rtama2 kecenderungan primer, yaitu proses pemberdayaan yang menekankan pada proses pemberian atau pengalihan sebagian kekuasaan, kekuatan, kemampuan, dan pengambilan keputusan kepada masyarakat agar lebih berdaya. Proses ini biasanya dilengkapi pula dengan upaya membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian melalui organisasi. 3!dua, kecenderungan sekunder, yaitu proses yang menekankan pada upaya menstimulasi, mendorong, atau memotivasi agar individu mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya melalui proses dialog. Dua kecenderungan tersebut dapat dilakukan bersama(sama, tapi yang sering ter'adi adalah kecenderungan primer ber'alan terlebih dulu untuk mendukung kecenderungan sekunder. 3paya mengembangkan, memandirikan, mens&adayakan, dan memperkuat posisi ta&ar masyarakat lapisan ba&ah terhadap kekuatan(kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan melalui pengalihan pengambilan keputusan kepada masyarakat agar mereka terbiasa dan mampu bertanggung 'a&ab terhadap segala sesuatu yang dipilihnya. Dalam konteks ini, pemberdayaan masyarakat dapat dipersamakan dengan proses pengembangan masyarakat yang bertu'uan memampukan masyarakat dalam mendefinisikan dan memenuhi kebutuhan sendiri, serta memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya.

P!nd!katan $ottom*up parti"ipati/ atau top do4n dir!kti/

Perencanaan secara partisipatif dilatarbelakangi oleh gagal dan terbengkalainya sebagian besar program pembangunan masyarakat yang perencanaannya dilakukan secara top down. Melalui perencanaan dari atas, terbukti partisipasi masyarakat dalam implementasi program pembangunan men'adi sangat rendah. Mereka tidak merasa

memiliki sehingga merasa tidak perlu bertanggung 'a&ab. $ebaliknya, kegiatan(kegiatan s&adaya yang direncanakan, dibiayai, dan dilaksanakan oleh masyarakat 'ustru.'arang terbengkalai. Partisipasi merupakan proses aktif dalam pelaksanaan kegiatan danpengambilan keputusan yang dibimbing oleh cara berpikir masyarakatsendiri, sehingga mereka dapat melakukan kontrol efektif. Partisipasi aktif merupakan proses pembentukan kekuatan untuk keluar dari masalahyang bertolak dari kemampuan memutuskan, bertindak, dan berefleksi atas tindakan mereka sebagai subyek yang sadar. *erbeda dengan partisipasi aktif, dalam partisipasi pasif, masyarakat dilibatkan dalam tindakan yang telah dipikirkan, dirancang, dan dikontrol oleh orang lain.

Parti"ipa"i "!mu dan parti"ipa"i aut!ntik


Merupakan proses aktif dalam pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan yang dibimbing oleh cara berfikir masyarakat sendiri sehingga mereka dapat melakukan kontrol efektif. Partisipasi aktif merupakan proses pembentukan kekuatan untuk keluar dari masalah yang bertolak dari kemampuan memutuskan, bertindak, dan berefleksi atas tindakan mereka sebagai subyek yang sadar. $edangkan partisipasi pasif masyarakat dilibatkan dalam tindakan yang telah dipikirkan, dirancang, dan dikontrol oleh orang lain. masyarakat yang hidup di ka&asan lahan gambut menyebabkan kerusakan lingkungan atau 'ustru sebaliknya, sering men'adi perdebatan pan'ang. 8ang 'elas, ada sebagian masyarakat yang aktivitasnya (secara langsung atau tidak, secara sadar atau tidak) turut memberikan kontribusi bagi kerusakan ekosistem lahan gambut. $ementara sebagian lainnya (secara sadar atau tidak, secara langsung atau tidak) 'ustru telah memberikan kontribusi bagi kelestarian ekosistem tersebut

P!m$!rdayaan $!r$a"i" j!nd!r


Perempuan memiliki peran yang cukup penting sebagai tenaga ker'a di pedesaan #ndonesia. *erbagai hasil penelitian yang dilakukan di beberapa lokasi transmigrasi lahan kering maupun lahan ra&a menemukan bah&a alokasi &aktu yang dicurahkan oleh

tenaga ker'a perempuan sebanding dengan alokasi &aktu yang dicurahkan oleh tenaga ker'a laki(laki dalam aktivitas usaha tani di pedesaan, meskipun 'enis peker'aan yang didominasi oleh &anita berbeda dengan laki(laki. 7erdapat perbedaan alokasi &aktu dan dominasi pengambilan keputusan oleh perempuan dan laki(laki untuk masing(masing daerah lahan gambut, tapi ada kecenderungan yang hampir sama. Dalam hal alokasi &aktu, umumnya &anita dominan melakukan peker'aan(peker'aan berikut: ,egiatan rumah tangga, mulai dari memasak, mera&at anak, melayani suami, serta membersihkan rumah dan perabotannya. ,egiatan budi daya tanaman yang tidak banyak memerlukan tenagatapi memerlukan &aktu yang pan'ang dan ketelitian, sepertimenanam, memupuk, menyiang, panen dalam skala kecil (misalnya panen sayur), dan memproses hasil produksi. $elainsebagai tenaga ker'a keluarga, perempuan 'uga men'adi buruhtani dalam kegiatan seperti itu. Mera&at ternak unggas seperti ayam dan itik. Pera&atan ternak kecil (kambing) dan ternak besar (sapi, kerbau) dilakukan olehperempuan untuk menggantikan laki(laki yang sedang sakit atau tidak sempat melakukan tugas pera&atan tersebut. Memberikan pakan pada ikan di kolam yang berdekatan dengan rumah. Memasarkan hasil produksi dalam skala kecil. Pemasaran hasil dalam skala besar biasanya dilakukan oleh laki(laki atau bersama(sama. Melakukan kegiatan sosial seperti arisan 57, P,,, dan kegiatan keagamaan.f. Men'aga &arung bagi mereka yang memiliki &arung. 7ugas berbelan'a untuk kegiatan &arung dilakukan secara seimbang antara perempuan dan laki(laki.

3omunika"i parti"ipati/
Paradigma pemberdayaan sebagai alternatif dari pendekatan modernisasi yang menekankan pada peningkatan produktivitas (,im, 0))-), sekaligus sebagai bentuk penerapan dari konsepsi komunikasi pembangunan partisipatif yang belum banyak dikenal di #ndonesia (.adiyanto, 0))9). Meskipun demikian, pendekatan ini telah banyak dite(rapkan dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pengelolaan sumberdaya alam

dan pertanian (*essette, 0)):). Pendekatan komunikasi ini dipandang semakin penting karena pembangunan akan lebih berorientasi pada pemberdayaan (*essette, 0));< 0)):).

Pendekatan komunikasi partisipatif lebih berorientasi kepada receiver (khalayak penerima) ketimbang kepada sender (sumber). Proses ini dapat berlangsung ketika yang men'adi titik masuknya adalah bukan hanya pada masalah pembangunan itu sendiri, tetapi sasaran atau tu'uan yang ditentukan bersama di tingkat komunitas ($ervaes, 0))"). 6rtinya,proses komunikasi disesuaikan dengan komunitas atau kelompok sosial tertentu, baik menyangkut isi, bahasa, budaya maupun media yang digunakan, bukan menggunakan teknik, media dan pesan yang sama untuk kelompok yang memiliki budaya dan kondisi social yang berbeda (Dagron, 0)) ). Mefalopulos = ,amlongera (0));) men'elaskan bah&a pendekatan komunikasi adalah cara menggunakan teknik, metode dan media komunikasi yang dipandang paling efektif untuk kelompoktertentu dengan tema tertentu

Anda mungkin juga menyukai