Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Hampir semua reaksi kimia yang diterapkan dalam industri kimia
melibatkan bahan baku yang berbeda wujudnya, baik berupa padatan, gas maupun
cairan. Oleh karena itu, reaksi kimia dalam suatu industri dapat terjadi dalam fase
ganda atau heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier (Coulson 199!.
"alaupun terdapat perbedaan wujud pada bahan#bahan baku yang direaksikan,
namun terdapat satu fenomena yang selalu terjadi. $ebelum reaksi kimia
berlangsung, maka salah satu atau lebih bahan baku (reaktan! akan berpindah dari
aliran utamanya menuju ke lapisan antarfase%batas atau menuju aliran utama
bahan baku yang lain yang berada di fase yang berbeda.
&bsorpsi gas#cair merupakan proses heterogen yang melibatkan
perpindahan komponen gas yang dapat larut menuju penyerap yang biasanya
berupa cairan yang tidak mudah menguap ('ranks 19(!. )eaksi kimia dalam
proses absorpsi dapat terjadi di lapisan gas, lapisan antar fase, lapisan cairan atau
bahkan badan utama cairan, tergantung pada konsentrasi dan reaktifitas bahan#
bahan yang direaksikan. *ntuk memfasilitasi berlangsungnya tahapan#tahapan
proses tersebut, biasanya proses absorpsi dijalankan dalam reaktor tangki
berpengaduk bersparger, kolom gelembung (bubble column! atau kolom yang
berisi tumpukan partikel inert (packed bed column!. +roses absorpsi gas#cair dapat
diterapkan pada pemurnian gas sintesis, reco,ery beberapa gas yang masih
bermanfaat dalam gas buang atau bahkan pada industri yang melibatkan pelarutan
gas dalam cairan, seperti H
-
$O
.
, HCl, H/O
0
, formadehid dll (Coulson 199!.
&bsorpsi gas CO
-
dengan larutan hidroksid yang kuat merupakan proses absorpsi
yang disertai dengan reaksi kimia order - antara CO
-
dan ion OH
#
membentuk ion
CO
0
-#
dan H
-
O. $edangkan reaksi antara CO
-
dengan CO
0
-#
membentuk ion
HCO0
#
biasanya diabaikan (1anckwerts, 19(23 4u,ekar dan $harma, 19(-!.
/amun, menurut )ehm et al. (190! proses ini juga bisa dianggap mengikuti
reaksi order 1 jika konsentrasi larutan /aOH cukup rendah (encer!.
+erancangan reaktor kimia dilakukan berdasarkan pada permodelan
hidrodinamika reaktor dan reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. $uatu model
matem5tika merupakan bentuk penyederhanaan dari proses sesungguhnya di
dalam sebuah reaktor yang biasanya sangat rumit (6e,enspiel, 19(-!. )eaksi
kimia biasanya dikaji dalam suatu proses batch berskala laboratorium dengan
mempertimbangkan kebutuhan reaktan, kemudahan pengendalian reaksi,
peralatan, kemudahan menjalankan reaksi dan analisis, dan ketelitian.
I. 2. Tujuan Percobaan
$etelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu menjelaskan
mengenai beberapa hal berikut7
1. 4enis#jenis reaktor untuk mereaksikan reaktan yang berupa gas dan cairan.
-. +engaruh laju alir /aOH (atau CO
-
! terhadap jumlah CO
-
yang terserap
pada berbagai waktu reaksi.
0. +engaruh laju alir /aOH (atau CO
-
! terhadap terhadap perubahan kondisi
unsetady menjadi steady state pada proses absorbsi CO
-
.
.. +engaruh laju alir /aOH (atau CO
-
! terhadap nilai tetapan perpindahan
massa CO
-
(k
G
a!.
8. 9ekanisme reaksi yang terjadi antara /aOH dengan CO
-
.
. +engaruh laju alir /aOH (atau CO
-
! terhadap nilai tetapan reaksi antara
CO
-
dan /aOH (k
2
!.
.
BAB II
LANDASAN TEORI
II. 1. Aborb!
&bsorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia
dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu
sehingga satu atau lebih komponen gas tersebut larut dalam cairannya. &bsorbs
dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu absorbsi fisik dan absorbsi kimia.
&bsorbsi fisik merupakan suatu proses yang melibatkan peristiwa
pelarutan gas dalam larutan penyerap, namun tidak disertai dengan reaksi kimia.
Contoh proses ini adalah absorbsi gas H
-
$ dengan air, methanol, propilen
karbonase. +enyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik. 9ekanisme proses
absorbsi fisik dapat dijelaskan dengan beberapa model, yaitu7 teori dua lapisan
(two films theory! oleh "hiteman (19-0!, teori penetrasi oleh 1ankcwerts dan
teori permukaan terbaharui.
&bsorbsi kimia merupakan suatu proses yang melibatkan peristiwa
pelarutan gas dalam larutan penyerap yang disertai dengan reaksi kimia. Contoh
peristiwa ini adalah absorbsi gas CO
-
dengan larutan 9:&, /aOH, ;
-
CO
0
dan
sebagainya. &plikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai pada proses penyerapan
gas CO
-
pada pabrik &monia seperti yang terlihat pada gambar -.1
<ambar -.1. +roses absorpsi dan desorpsi CO
-
dengan pelarut 9:& di pabrik
&monia
+roses absorpsi dapat dilakukan dalam tangki berpengaduk yang dilengkapi
dengan sparger, kolom gelembung (bubble column!, atau dengan kolom yang
berisi packing yang inert (packed column! atau piringan (tray column!. +emilihan
a
b
s
o
r
b
e
r
s
t
r
i
p
p
e
r
peralatan proses absorpsi biasanya didasarkan pada reaktifitas reaktan (gas dan
cairan!, suhu, tekanan, kapasitas, dan ekonomi.
II. 2. Anal!! Per"!n#a$an %aa #an Reak! #ala& Proe Abor"! 'a
ole$ (a!ran.
$ecara umum, proses absorpsi gas CO
-
ke dalam larutan /aOH yang
disertai reaksi kimia berlangsung melalui empat tahap, yaitu perpindahan massa
CO
-
melalui lapisan gas menuju lapisan antar fase gas#cairan, kesetimbangan
antara CO
-
dalam fase gas dan dalam fase larutan, perpindahan massa CO
-
dari
lapisan gas ke badan utama larutan /aOH dan reaksi antara CO
-
terlarut dengan
gugus hidroksil (OH
#
!. $kema proses tersebut dapat dilihat pada <ambar -.-.
<ambar -.-. 9ekanisme absorpsi gas CO
-
dalam larutan /aOH
6aju perpindahan massa CO
-
melalui lapisan gas7

! ( pai pg kga Ra
(1!
;esetimbangan antara CO
-
dalam fase gas dan dalam fase larutan 7

pai H A . =

(-!
dengan H pada suhu 02
o
C > -,?? 12
#8
g mole%cm
0
. atm.
6aju perpindahan massa CO
-
dari lapisan gas ke badan utama larutan /aOH dan
reaksi antara CO
-
terlarut dengan gugus hidroksil7
Gas bulk flow
p
g
p
ai
A*
Liq. bulk flow Gas film Liq. film
@ .A . =@ A
-

OH k D a A Ra
A

(0!
;edaan batas7
(a! 1
@ .A .
-
>>>

L
A
k
OH k D

(b!
B
A
L
A
D
D
A z
OH
k
OH k D
= .
@ A
@ .A .
-

<<<< dengan B adalah koefisien reaksi


kimia antara CO
-
dan AOH
#
C, yaitu > -.
1i fase cair, reaksi antara CO
-
dengan larutan /aOH terjadi melalui beberapa
tahapan proses7
/aOH (s! /a
D
(l! D OH
#
(l! (a!
CO
-
(g! CO
-
(l! (b!
CO
-
(l! D OH
#
(l! HCO
0
#
(l! (c!
HCO
0
#
(l! D OH
#
(l! H
-
O (l! D CO
0
-#
(l! (d!
CO
0
-#
(l! D /a
D
(l! /a
-
CO
0
(l! (e!
6angkah d dan e biasanya berlangsung dengan sangat cepat, sehingga
proses absorpsi biasanya dikendalikan oleh peristiwa pelarutan CO
-
ke dalam
larutan /aOH terutama jika CO
-
diumpankan dalam bentuk campuran dengan gas
lain atau dikendalikan bersama#sama dengan reaksi kimia pada langkah c (4u,ekar
dan $harma, 19(0!.
:liminasi A* dari persamaan 1, - dan 0 menghasilkan 7

Ga
A
A
k
OH k D H a
OH k D pg H a
Ra
@ .A . . .
1
@ .A . . . .
-
-


(.!
4ika nilai k
L
sangat besar, maka7 1
@ .A .
-

L
A
k
OH k D
, sehingga persamaan di
atas menjadi7
Ga
L A
L A
k
k OH k D H a
k OH k D pg H a
Ra
-
-
-
-
@ .A . . .
1
@ .A . . . .
+
+
+


(8!
4ika keadaan batas (b! tidak dipenuhi, berarti terjadi pelucutan AOH
#
@ dalam
larutan. Hal ini berakibat7

B
A
L
A
D
D
A z
OH
k
OH k D
= .
@ A
@ .A .
-


(!
1engan demikian, maka laju absorpsi gas CO
-
ke dalam larutan /aOH akan
mengikuti persamaan7

Ga
L
L
k
k H a
k pg H a
Ra
. . .
1
. . . .


((!
1engan adalah enhancement factor yang merupakan rasio antara koefisien
transfer massa CO
-
pada fase cari jika absorpsi disertai reaksi kimia dan tidak
disertai reaksi kimia seperti dirumuskan oleh 4u,ekar dan $harma (19(0!7

- % 1
-
= .
@ A
.
= .
@ A
1
.
@ .A .
1
1
1
1
]
1

A
B
A
B
L
A
D
D
A z
OH
D
D
A z
OH
k
OH k D

(?!
/ilai diffusi,itas efektif (D
A
! CO
-
dalam larutan /aOH pada suhu 02
o
C adalah -,1
12
#8
cm
-
%det (4u,ekar dan $harma, 19(0!.
/ilai k
G
a dapat dihitung berdasarkan pada absorbsi fisik dengan meninjau
perpindahan massa total CO
-
ke dalam larutan /aOH yang terjadi pada selang
waktu tertentu di dalam alat absorpsi. 1alam bentuk bilangan tak berdimensi, k
Ga
dapat dihitung menurut persamaan (;umoro dan Hadiyanto, -222!7

0 % 1
-
-
.220 , 1
-
- -
-
. .
.
2((( , .
.

,
_

,
_


A CO
CO
CO
CO CO
A
Ga
D a
Q
D
dp k


(9!
1engan
dp
a
! 1 (

dan
T
V
Void

$ecara teoritik, nilai k
Ga
harus memenuhi persamaan7

. . . .
! (
. . . .
! , (
-
0 -
lm lm
GA
p ! A
CO mol
p ! A
li" CO mol
k


(12!
4ika tekanan operasi cukup rendah, maka p
lm
dapat didekati dengan p > p
in
#p
out
.
$edangkan nilai k
la
dapat dihitung secara empirik dengan persamaan (Eheng dan
and Fu, 199-!7

8 , 2 0 , 2
. .
.
--8? , 2
.

,
_

,
_


A
$aOH $aOH
A
la
D a
Q
D
dp k


(11!
4ika laju reaksi pembentukan /a
-
CO
0
jauh lebih besar dibandingkan
dengan laju difusi CO
-
ke dalam larutan /aOH, maka konsentrasi CO
-
pada batas
film cairan dengan badan cairan adalah nol. Hal ini disebabkan oleh konsumsi
CO
-
yang sangat cepat selama reaksi sepanjang film.1engan demikian, tebal film
(G! dapat ditentukan persamaan7

T R CO mol
p p D
%
out in A
. !. (
! .(
-
0


(1-!
BAB III
PELA)SANAAN PER(OBAAN
III. 1. Ba$an #an Alat *ang D!gunakan
1. Hahan yang 1igunakan
a. /atrium Hidroksida (/aOH!
9enggunakan /aOH teknis berbentuk kristal dan berwarna putih,
diproduksi oleh +I. H)&I&CO CH:9J;&.
b. <as ;arbondioksida (CO
-
!
9enggunakan CO
-
teknis yang dicairkan, diproduksi oleh +I.
$&9&IO).
c. *dara
9enggunakan udara dari kompresor.
d. &Kuadest (H
-
O!
9enggunakan H
-
O dari proses Ree&'e O'mo'i' ()O!.
e. HCl
9enggunakan HCl dengan kemurnian -8L yang diproduksi oleh
9:)C; ;<a&.
f. Jndikator Iitrasi
9enggunakan ++ dan 9O.
-. &lat +ercobaan
a. Iabung CO
-
b. ;olom +acking
c. Iangki /aOH
d. +ompa
e. 9anometer
f. ;ompresor
g. Iabung +enyampur
h. :mber

&bsorbsi CO- dengan 6arutan /aOH 19
III. 2. 'a&bar Alat
<ambar 0.1 )angkaian &lat *tama
III. +. ,ar!abel O"era!
a. Mariabel tetap
1. Iekanan CO
-
7 .....
-. ;onsentrasi /aOH 7 .......
0. $uhu 7 02
o
C
b. Mariabel berubah
6aju alir /aOH 7 ..........................
III. -. Re"on Uj! Ha!l
;onsentrasi ion CO
0
-#
dalam larutan sampel dan CO
-
yang terserap
III. .. Proe#ur Percobaan
1. Huat larutan induk /aOH dengan konsentrasi 2,1 / sebanyak 12 6
Iimbang .2 gr /aOH
1ilarutkan dalam aKuadest sebanyak 12 6
Iangki
pencampur
Iangki CO
-
Bak
"ena&"ung 2
Bak
"ena&"ung 1
+ompa celup
kompresor
;
o
l
o
m

a
b
s
o
r
p
s
i
manometer
manometer
;
r
a
n

p
e
n
g
e
n
d
a
l
i

a
l
i
r
a
n
manometer
manometer
&bsorbsi CO- dengan 6arutan /aOH -2
6arutan /aOH ditampung dalam tangki untuk dioperasikan
-. 9enentukan fraksi ruang kosong pada kolom absorpsi
+astikan kran di bawah kolom absorpsi dalam posisi tertutup
&lirkan larutan /aOH dari bak penampung - ke dalam kolom
absorpsi.
Hentikan jika tinggi cairan di dalam kolom tepat setinggi
tumpukan packing.
;eluarkan cairan dalam kolom dengan membuka kran di bawah
kolom, tampung cairan tersebut dan segera tutup kran jika cairan
dalam kolom tepat berada pada packing bagian paling bawah.
Catat ,olume cairan sebagai ,olume ruang kosong dalam kolom
absorpsi > V
oid
.
Ientukan ,olume total kolom absorpsi, yaitu dengan mengkur
diameter kolom (1! dan tinggi tumpukan packing (H!,
.
.
-
H D
V
T


'raksi ruang kosong kolom absorpsi >
T
V
Void

0. Operasi &bsorpsi
/aOH 2,1 / dipompa dan diumpankan ke dalam kolom melalui
bagian atas kolom pada laju alir tertentu hingga keadaan mantap
tercapai.
&lirkan gas CO
-
melalui bagian bawah kolom. *kur beda
ketinggian cairan dalam manometer 1, manometer - dan
manometer 0, manometer . jika aliran gas sudah steady.
&mbil 12 m6 sampel cairan dari dasar kolom absorpsi tiap 1 menit
selama 12 menit dan dianalisis kadar ion karbonat atau kandungan
/aOH bebasnya.
*langi percobaan untuk nilai ,ariabel kajian yang berbeda.
.. &nalisis sampel
&bsorbsi CO- dengan 6arutan /aOH -1
$ebanyak 12 m6 sampel cairan ditempatkan dalam gelas
erlenmeyer 122 m6.
Iambahkan indikator fenol fthalein (++! sampai merah jambu, dan
titrasi sample dengan larutan HCl 2,1 / sampaiwarna merah
hampir hilang (kebutuhan titran > a m6!, maka mol HCl > a 2,1
mmol.
Iambahkan -#0 tetes indikator metil jingga (9O!, dan titrasi
dilanjutkan lagi sampai warna jingga berubah menjadi merah
(kebutuhan titran > b m6!, atau kebutuhan HCl > b 2,1 mmol.
4umlah /aOH bebas > (-a#b! 2,1 mmol di dalam 12 m6 sample
;onsentrasi /aOH bebas > (-a#b! 2,21 mol%6
&bsorbsi CO- dengan 6arutan /aOH --
DA/TAR PUSTA)A
Coulson, 4.9. dan )ichardson, 4.'., 199, Chemical :ngineering7 Molume 17
'luid flow, heat transfer and mass transfer, 8
th
ed. Hutterworth Heinemann,
6ondon, *;.
1anckwerts, +.M. dan ;ennedy, H.:., 198., ;inetics of liKuid#film process in gas
absorption. +art J7 9odels of the absorption process, T&an'action o( t)e
*n'titution o( C)emical +nginee&', 0-7$.9#$8-.
1anckwerts, +.M., 19(2, <as 6iKuid )eactions, 9c<raw#Hill Hook Company,
Jnc., /ew Nork, pp. .-#..,
'ranks, ).<.:., 19(, 9athematical modeling in chemical engineering. 4ohn
"iley and $ons, Jnc., /ew Nork, /N, *$&, pp. .#.
Higbie, )., 1908, Ihe rate of absorption of a pure gas into a still liKuid during
short period of eGposure, T&an'action o( t)e *n'titution o( C)emical
+nginee&', 01,08#0??.
4u,ekar, M. &. dan $harma, 9.9., 19(-, &bsorption of CO, in a suspension of
lime, C)emical +nginee&ing ,cience- -?, ?-8#?0(.
;umoro dan Hadiyanto, -222, &bsorpsi <as ;arbondioksid dengan 6arutan $oda
&pi dalam *nggun Ietap, 'orum Ieknik, -. (-!, 1?#198.
6e,enspiel, O., 19(-, Chemical reaction engineering, -
nd
ed. 4ohn "iley and $ons,
Jnc., /ew Nork, /N, *$&, pp. -12#-10, 0-2#0-.
Olutoye, 9. &. dan 9ohammed, &., -22, 9odelling of a <as#&bsorption
+acked Column for Carbon 1ioGide#$odium HydroGide $ystem, A(&ican
.nion /ou&nal o( Tec)nolog0, 12(-!,10-#1.2
)ehm, I. )., 9oll, &. 4. and Habb, &. 6., 190, *nsteady $tate &bsorption of
Carbon 1ioGide by 1ilute $odium HydroGide $olutions, Ame&ican *n'titute
o( C)emical +nginee&' /ou&nal, 9(8!, (2#(8.
Eheng, N. and Fu, F. (199-!, $tudy on catalytic distillation processes. +art J.
9ass transfer characteristics in catalyst bed within the column, T&an'action
o( t)e *n'titution o( C)emical +nginee&', (+art &! (2, .89O...

Anda mungkin juga menyukai