Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Industri lateks karet alam merupakan industri yang sudah lama berada di Negara kita Indonesia. dan merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian Negara. Indonesia merupakan sebuah negara penghasil produk lateks karet alam dunia seperti sarung tangan. Adapun produk-produk yang dihasilkan dari lateks karet alam antara lain pita berpelekat, balon, pembalut luka elastis, tiub stateskop, pakaian dalam, busa spring bed, kondom dan lain lain (Sipahutar, 2011). Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perkebunan karet paling luas di dunia. Sebagian karet alam tersebut di ekspor dalam bentuk bahan baku karena industri barang-barang dari karet dalam negeri belum berkembang dengan baik. Peningkatan konsumsi karet alam di dalam negeri dapat dipacu melalui pengembangan industri barang jadi lateks (BJL), mengingat komponen karet di dalam barang jadi lateks sangat dominan. Hingga saat ini secara global industri barang jadi lateks baru mengkonsumsi sekitar 8% dari produksi karet alam dunia, sedangkan secara domestik industri barang jadi lateks saat ini menyerap sekitar 17% dari konsumsi karet alam dalam negeri. Secara garis besar proses pembuatan barang jadi lateks dapat dipecah menjadi dua, yakni tahap penyiapan kompon lateks dan tahap pencetakan, vulkanisasi dan pengeringan. Tahap penyiapan kompon memerlukan kemampuan mengelola persediaan bahan baku berupa lateks pekat dan bahan kimia kompon serta pengetahuan yang cukup untuk meramu kompon sesuai kebutuhan dan barang jadi lateks yang akan diproduksi. Pada industri besar ke dua tahap proses tersebut dikerjakan secara terintegrasi, didukung oleh kapital dan SDM yang memadai. Sementara itu bagi industri kecil hal tersebut sering menjadi kendala. Salah satu pendekatan yang banyak berkembang saat ini di lingkungan industri karet adalah menggunakan ramuan bahan baku (kompon) yang siap pakai. Ramuan demikian dikenal sebagai lateks pravulkanisasi, yakni kompon lateks yang telah mengalami proses vulkanisasi hingga tingkat tertentu sehingga industri pengguna tinggal melanjutkan proses pencetakan dan pengeringan. Ketersediaan lateks pravulkanisasi dengan karakteristik tertentu sesuai dengan barang jadi lateks tertentu perlu dikembangkan guna mendorong perkembangan barang

lateks. Proses pravulkanisasi membutuhkan sarana berupa reaktor pravulkanisasi yang memungkinkan proses berjalan optimal dan efisien pada suhu yang dikehendaki. Selain melalui pengaturan kompon, rancang-bangun reaktor juga diperlukan dalam pembuatan lateks pravulkanisasi. Oleh karena itu pengetahuan tentang cara membuat kompon lateks sangat diperlukan guna menciptakan suatu produk yang sesuai dengan keinginan (Khurry, 2012). 1.2. Perumusan Masalah Adapaun perumusan masalah dari penulisan makalah ini ialah : 1. 2. 3. Bagaimana proses pengolahan lateks menjadi sebuah produk? Apa saja yang diperlukan dalam memproses lateks menjadi suatu produk? Hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi proses pengolahan lateks?

1.3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah : 1. 2. Untuk mengetahui proses pengolahan lateks menjadi suatu produk. Untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam memproses lateks menjadi suatu produk. 3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi pemrosesan lateks menjadi barang jadi.

Anda mungkin juga menyukai