Anda di halaman 1dari 1

Sampling atau pencuplikan adalah proses pengambilan sampel-sampel dari sebuah sinyal kontinyu, yang dilakukan dengan cara

mengukur amplitudonya secara periodik di waktu-waktu tertentu. Kuantisasi adalah proses merepresentasikan sampel-sampel amplitudo yang didapatkan menjadi nilai-nilai (atau tingkat-tingkat) diskrit. Enkoding (penyandian) mengubah tingkat tingkat diskrit ini menjadi sekumpulan kode sandi (atau kode saja) digital. Proses sampling mengubah sebuah sinyal kontinyu menjadi sinyal diskrit pada sumbu waktu, sedangkan proses kuantisasi mengubah nilai-nilai amplitudo yang kontinyu menjadi nilai-nilai tingkat yang diskrit. Sehingga, sampling dan kuantisasi secara total mengubah sebuah sinyal analog menjadi sinyal digital. Operasi sampling dan kuantisasi biasanya dijalankan oleh sebuah perangkat yang sama, yang disebut konverter analog ke digital (konverter A/D). Namun, adalah proses enkoding yang membedakan PCM dari teknik-teknik pulsa analog. Teorema Sampling Transmisi sinyal-sinyal analog secara digital dapat dilakukan dengan adanya teorema sampling. Teorema ini menjadi dasar bagi operasi sampling atau pengambilan sampel-sampel sinyal di dalam sistem transmisi digital. Sebuah sinyal m(t) yang menduduki pita frekuensi tertentu (band-limited) memiliki transformasi Fourier yang bernilai nol pada frekuensi-frekuensi di luar daerah (pita) yang didudukinya, M ; atau : ( ) ( ) untuk | | Jika sinyal m(t) adalah sebuah sinyal bernilai riil yang menduduki pita frekuensi tertentu (bandlimited), memenuhi kondisi yang dijabarkan oleh (5.1), maka m(t) dapat ditentukan secara unik dari nilai-nilai sampelnya m(nTs) yang diambil pada interval-interval waktu yang tetap Ts[1/(2fM)]. Pada kenyataannya, m(t) bahkan dapat dituliskan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) Kita menyebut Ts sebagai perioda sampling, dan besaran kebalikannya (resiprok) fs=1/Ts sebagai kecepatan sampling atau laju sampling. Dengan demikian, teorema sampling menyatakan bahwa sebuah sinyal yang menduduki pita frekuensi tertentu, misalkan fM Hz, dapat dibentuk kembali secara utuh dari nilai-nilai sampelnya yang diambil dengan kecepatan fs(2fM) sampel per detik. Teorema sampling yang diuraikan di atas disebut sebagai teorema sampling seragam untuk sinyalsinyal baseband atau low-pass. Laju sampling minimum 2fM sampel per detik disebut sebagai laju Nyquist; besaran kebalikannya 1/(2fM) (diukur dalam satuan detik) disebut sebagai interval Nyquist. Kondisi yang menyatakan bahwa laju sampling harus sama dengan atau lebih besar dari dua kali frekuensi sinyal, berlaku hanya pada sinyal-sinyal baseband atau low-pass. Untuk sinyal-sinyal bandpass, laju sampling yang lebih rendah seringkali dapat digunakan. Sampling Umpamakan bahwa kita melakukan sampling terhadap sembarang sinyal m(t) [gambar] dalam waktu sekejap dan dengan laju yang tetap, sekali pengambilan sampel setiap T s detik. Dengan cara ini, kita akan mendapatkan nilai-nilai sampel {m(nTs)} yang tak berhingga banyaknya, di mana n dapat bernilai bulat dari 1 hingga tak berhingga. Metode sampling ideal semacam ini dinamakan sampling sekejap (instantaneous sampling).

Anda mungkin juga menyukai