Anda di halaman 1dari 15

Tes Laboratorium Hepatitis C

Unduh versi PDF

Beberapa tes laboratorium (darah) dipakai terkait hepatitis C (HCV). Tes ini termasuk tes fungsi hati, viral load HCV, tes genotipe, tes genetik IL28B, dan tes pembekuan darah. Tes Fungsi Hati Tes laboratorium yang disebut tes fungsi hati tidak mengukur bagaimana hati berfungsi. Sebaliknya, tes tersebut mengukur tingkat enzim yang ditemukan di jantung, hati, dan otot. Enzim adalah protein yang terkait dengan reaksi kimia dalam organisme hidup. Lihat Lembaran Informasi (LI) 135 untuk informasi lebih lanjut mengenai tes fungsi hati. Tingkat enzim yang tinggi dapat menunjukkan kerusakan pada hati yang disebabkan oleh obat, asupan alkohol yang berat, hepatitis virus, asap beracun atau penggunaan narkoba. Hasil tes enzim hati dapat sulit ditafsirkan. Orang dengan kerusakan hati yang berat kadang kala memiliki tingkat enzim hati yang normal. Pola yang berbeda dari enzim ini ketika ada yang tinggi dan yang lain tetap normal adalah bagian dari informasi yang dipakai oleh dokter memakai untuk memantau kesehatan hati. Tes fungsi hati termasuk:

Albumin adalah protein yang paling umum dalam darah. Hal ini penting untuk pengalihan cairan tubuh secara benar. Albumin membantu memindahkan molekul kecil di seluruh tubuh. Karena albumin dibuat oleh hati, penurunannya mungkin merupakan tanda penyakit hati, penyakit ginjal, atau gizi buruk. ALT (alanine aminotransferase, dulu dikenal sebagai SGPT) dipakai bersamaan dengan AST untuk memantau kesehatan hati. Kadang kala ALT dipakai untuk melihat apakah pengobatan berhasil memperbaiki fungsi hati. AST (aspartate aminotransferase, dulu dikenal sebagai SGOT) biasanya dipakai dengan ALT untuk memantau kesehatan hati. Namun tes ini tidak secara khusus menunjukkan fungsi hati, dan tidak benar-benar dibutuhkan. Bilirubin adalah cairan berwarna kuning yang dihasilkan ketika sel darah merah menjadi rusak. Tingkat bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan ikterus (penyakit kuning), yang menyebabkan bagian putih mata dan kadang kala kulit menjadi berwarna kuning. Tingginya tingkat bilirubin dapat menandakan penyakit hati, tapi mungkin juga tidak penting jika disebabkan oleh obat antiretroviral (ARV) indinavir atau atazanavir. Fosfatase alkalin. Sel hati yang rusak mengeluarkan jumlah fosfatase alkali yang meningkat ke aliran darah. Tingkat yang tinggi juga bisa menandakan penyakit tulang. Feritin adalah protein yang mengikat pada zat besi. Tingkat feritin atau zat besi dalam darah yang tinggi dapat menandai pengumpulan zat besi (hemokromatosis) atau penyakit hati lain. GGT (gamma glutamil transpeptidase). Hasil tes ini dapat menunjukkan apakah hasil tes abnormal yang lain disebabkan oleh masalah hati atau masalah tulang. Bila AST dan ALT tidak meningkat, tes GGT mungkin dilakukan untuk membantu menentukan apakah sumber fosfatase alkali tinggi adalah kelainan tulang atau penyakit hati. Tingkat GGT meningkat dengan konsumsi alkohol yang berat. LDH (laktik dehidrogenase) adalah enzim ditemukan dalam banyak jaringan tubuh. Peningkatan tingkat LDH biasanya menunjukkan beberapa jenis kerusakan jaringan. Tes ALT, AST, dan fosfatase alkali membantu menentukan organ yang mana terlibat.

Tes Viral Load Tes viral load HCV menghitung berapa banyak bibit virus hepatitis C (HCV) dalam darah. Tes ini mirip dengan tes viral load HIV (lihat LI 125) tetapi ada beberapa perbedaan penting:

Viral load HCV diukur dalam satuan internasional per mililiter (IU/mL). Satu IU adalah sekitar tiga tiruan (copy) HCV. Viral load HCV jauh lebih tinggi dibandingkan viral load HIV. Viral load HCV dapat mencapai beberapa juta IU. Viral load HCV di bawah 400.000 sampai 600.000 IU dianggap rendah. Viral load HIV dipakai untuk meramalkan perkembangan penyakit. Namun, hal ini tidak dibenarkan untuk viral load HCV. Viral load HCV yang tinggi tidak menunjukkan bahwa penyakit berkembang lebih cepat. Namun, viral load HCV dapat meramalkan tanggapan terhadap pengobatan HCV: semakin rendah viral load, semakin mungkin pengobatan HCV akan berhasil. Viral load dipakai untuk menentukan apakah pengobatan HCV berhasil, dan seberapa cepat viral load menjadi tidak terdeteksi. Bila viral load menjadi tidak terdeteksi selama pengobatan HCV dan tetap begitu selama enam bulan setelah pengobatan selesai, hal ini disebut sebagai sustained virologic response atau SVR. Bila kita mencapai SVR, umumnya hasil ini tetap dialami selama sepuluh tahun atau lebih, dan dianggap penyembuhan.

Tes Genotipe HCV Ada lebih dari enam tipe HCV, yang diidentifikasi oleh nomor. Ada juga subtipe, yang diidentifikasi oleh huruf. Contohnya, ada genotipe 1a dan 1b. Genotipe HCV ditentukan dengan menganalisis contoh darah untuk mengetahui kode genetik virus. Tipe HCV yang paling umum di Amerika Utara adalah genotipe 1, jauh lebih lazim daripada genotipe 2 dan 3. Tampaknya keadaan genotipe juga mirip di Indonesia. Genotipe dan subtipe HCV memberikan informasi yang penting pada dokter untuk memilih pengobatan. Misalnya, genotipe 2 dan 3 paling mudah diobati dengan interferon. Tes Genetik IL28B Para peneliti baru-baru ini menemukan hubungan antara kode genetik pasien dan tanggapannya terhadap pengobatan yang baku. Kode genetik dari sekelompok besar pasien dengan HCV genotipe 1 dianalisis. Pasien dengan jenis gen IL28B yang tertentu lebih dari dua kali lebih mungkin menanggapi pengobatan HCV baku dengan interferon dan ribavirin secara baik. Tes IL28B mungkin akan menjadi alat penting untuk memandu pengobatan HCV. Tes Pembekuan Darah Beberapa tes mungkin akan dipakai jika kita akan melakukan biopsi hati (lihat LI 672.) Dengan biopsi, ada risiko perdarahan. Tes pembekuan darah mengukur seberapa cepat darah membentuk pembekuan, yang menghentikan perdarahan. Nilai abnormal pada tes ini mungkin menandakan penyakit hati lanjut.

PT/INR (Prothrombin Time dan International Normalized Ratio) adalah tes pembekuan darah yang paling umum. Contoh kecil darah dites di laboratorium untuk menentukan dibutuhkan berapa lama untuk membentuk pembekuan. Hitung Trombosit (Platelet Count) menunjukkan jumlah trombosit dalam darah. Orang dengan penyakit hati lanjut mungkin memiliki lebih sedikit trombosit dan mungkin lebih cenderung berdarah setelah biopsi hati.

Ditinjau 16 Mei 2013 berdasarkan FS 671 The AIDS InfoNet 24 Januari 2013

Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia. Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver). Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis. Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas. Namun hepatitis yang banyak terjadi dan dialami oleh penduduk Indonesia adalah hepatitis B.

Gambar : virus dari jenis hepatitis yang kemudian akan merusak fungsi organ hati Berikut ini adalah cara penularan virus dari hepatitis B yang banyak terjadi dan dialami khususnya jika terjadi pada anak. 1. Penularan hepatitis B pada bayi dan anak-anak

- Jika seorang ibu yang memiliki riwayat penyakit hepatitis ketika dalam mengandung sangat memungkinkan janin atau bayi yang dikandung juga terjangkit jenis hepatitis yang sama, bahkan resiko lebih besar terjadi pada bayi dibanding ibunya. - Juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan salah satu anggota keluarga yang menderita hepatitis B. 2. Pengaruh Infeksi Virus Hepatitis B - Virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan peradangan yang bersifat akut atau kronis merupakan salah satu penyebab awal kanker hati. - Jika infeksi yang terjadi pada bayi sebelum bayi berusia kurangd ari 1 tahun memiliki resiko lebih tinggi sekitar 90 % mengidap hepatitis akut atau kronis, namun sebaliknya jika infeksi hepatitis B terjadi pada bayi setelah berusia 2-5 tahun maka resiko dari penyakit hepatitis B akan berkurang sekitar 50 % bahkan apabila infeksi terjadi diatas usia 5 tahun resiko penyakit hepatitis ini hanya 5-10 %. - Diperkirakan sekitar 25 % dari anak yang teridentifikasi penyakit hepatitis kronis dapat berlanjut mejadi dan berkembang menjadi sirosis ( kerusakan pada organ hati dan pengerutan hati ) dan atau kanker hati dan pada orang dewasa hanya 15 % yang berkembang menjadi sirosis atau kanker hati. Posted in Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel hepatitis, artikel penyakit hepatitis, cara penularan hepatitis, cara penularan penyakit hepatitis, gambar virus hepatitis, hepatitis, hepatitis adalah, hepatitis akut, hepatitis b akut, hepatitis kronis, hepatitis menular, jenis virus hepatitis, kanker hati, komplikasi hepatitis, komplikasi hepatitis b, pengertian penyakit hepatitis, penularan hepatitis, penularan hepatitis a, penularan hepatitis b, penyakit gangguan fungsi hati, penyakit hepatitis, penyakit hepatitis b, penyakit peradangan hati, penyebab hepatitis, penyebab penyakit hepatitis, sakit hepatitis, sirosis, sirosis hepatitis, tentang hepatitis, virus hepatitis, virus penyebab hepatitis | Leave a comment Sakit Hepatitis Posted by Penyakit Hepatitis Problem penyakit hati sangat besar, 1 dari 10 masyarakat Indonesia terserang hepatitis B. Kurang lebih 20 juta masyarakat Indonesia menderita hepatitis, 15 juta diantaranya menderita hepatitis B dan 5 juta hepatitis C. Sayangnya, tingginya angka ini tidak diikuti dengan kesadaran dari masyarakat. Bahkan sebelumnya pemerintah pun juga tidak banyak menaruh perhatian. Hepatitis B seperti fenomena gunung es yang hanya nampak sebagian kecil saja, yaitu hanya sekitar 30%. Sementara menurut catatan Kementrian Kesehatan sekitar 5-10 %. Sedangkan sisanya 70% tidak terjamah atau terdeteksi oleh tenaga kesehatan.

Hepatitis B dan C bila dibiarkan akan menjadi cikal bakal kanker hati. Dan pengobatannya hanya bisa dilakukan dengan transplantasi. Penyait hepatitis bukanlah penyakit yang baru. Tapi karena banyaknya penyakit lain, hepatitis seolah-olah ter-masking atau tertutup dari perhatian pemerintah ataupun head provider. Hepatitis adalah penyakit yang tidak memberikan gejala dan keluhan pada penderitannya. Oleh sebab itu disebut sillent killer. Liver adalah organ yang kuat dan tidak cengeng berbeda dengan flu yang menimbulkan gejala begitu virus masuk. Sementara hepatitis tidak sama saat virus masuk, tubuh tidak memberikan rekasi sampai 15-20 tahun kemudian. Hanya saja, saat pergi ke dokter telah terjadi sirosis pada liver. Bentuknya sudah berenjolan dan bahkan sudah mencapai kanker hati. Hanya orang yang ringkihyang akan ccepat terdeteksi adanya virus hepatitis. Angka penyebaran virus hepatitis di Indonesia yaitu berkisar 3-15%. Slain itu, tingginya angka penyebaran virus hepatitis juga berkaitan degan kondisi kebersihan dan kepadatan penduduk yang mempermudah penularan. Mahalnya pengobatan masih menjadi kendala utama. Terutama pada kasus hepatitis B dan C. Untuk periksa darah saja sekitar 2 juta. Apalagi pengobatan hepatitis. Pada hepatitis C, harga obatnya sangat mahal, bisa sampai ratusan juta. Untuk satu suntikan yang tiap 9 juta. Sebetulnya kalau mengenai pelayanan untuk diagnosisi Indonesia tidak terlalu ketinggalan jauh dengan negara tetangga artinya, ilmu yang sedang dikembangkan di luar negeri saat ini juga sedang diikuti Indonesia. Terkecuali, beberapa teknis yang Indonesia sendiri tidak bisa misalnya transplantasi hati. Namun bukan berarti kemampuan dokter Indonesia tidak mumpuni. Bahkan untuk kemampuan, dokter Indoensia terkenal sangat prigel dalam melakukan tindakan pengobatan. Namun, cangkok hati merupakan suatu tindakan atau prosedur yang sangat sulit. Sehingga dibutuhkan keterampilan khusus dan persiapan yang

sangat kompleks dalam melalukan transplantasi hati. Sementara biaya yang diberikan pemerintah memang sangat kecil.

Posted in Jenis - Jenis Virus Hepatitis, Pencegahan Hepatitis, Penyakit Hepatitis | Tagged gejala hepatitis, gejala hepatitis b, hepatitis, hepatitis adalah, penyakit hepatitis, penyakit hepatitis b, penyebab hepatitis, virus hepatitis | Leave a comment Penyakit Hepatitis Menular atau Tidak Posted by Penyakit Hepatitis Gangguan pada hati dapat terjadi misalnya karena terkena infeksi. Hepatitis merupakan salah satu contoh penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Virus ini dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan pada sel hatinya sehingga zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi kekuningan. Oleh karena itu, penyakit hepatitis yang biasa disebut sebagai penyakit kuning. Hepatitis berarti radang atau pembengkakan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh virus alkohol, narkoba, obat-0batan (termasuk obat yang diresepkan) atau racun. Hepatitis merupakan penyakit yang sangat umum, bahkan dapat terjadi pada orang yang sistem kekebalannya baik. Hepatitis juga dapat mengakibatkan goresan/ pengerasan hati (sirosis) sehingga fungsi hati menjadi gagal dan berakibat kematian. Banyak penyakit lain yang jauh lebih mudah menular melalui keagiatan sosial, misalnya tuberkulosis paru. Banyak virus yang kebih tahan berada di luar tubuh manusia sehingga lebih mudah menular, misanya hepatitis B. Banyak virus lain yang dapat menyebabkan penderitaan dan kematian dan belum ditemukan obat yang efektif misalnya hepatitis C. Posted in Jenis - Jenis Virus Hepatitis, Pencegahan Hepatitis, Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel hepatitis, artikel penyakit hepatitis, cara mencegah hepatitis, hepatitis menular, pengertian penyakit hepatitis, penularan hepatitis, penyebab hepatitis adalah, penyebab penyakit hepatitis, sakit hepatitis, tentang hepatitis, virus penyebab hepatitis | Leave a comment Penyakit Hepatitis Fulminan Akut Posted by Penyakit Hepatitis

Istilah hepatitis fulminan akut lebih banyak dikenal sebagai gagal hati fulminan yang merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan, disebabkan oleh karena kerusakan dan kematian sel-sel hati yang masif. Kemampuan fungsi sintesis hati menjadi berkurang (waktu protrombin memanjang setelah pemberian vitamin K), kegagalan ekskresi bilirubin (serum bilirubin > 20mg/100ml), glukoneogenesis menurun (hipoglikemia), kesadaran menurun (prekoma atau koma) dan keseimbangan air maupun elektrolit terganggu (serum natrium dan kalium menurun). Gagal hati fulminan ditandai oleh ensefalopati yang terjadi dalam 8 minggu setelah adanya gejala pertama penyakit hati dijumpai. Tanda-tanda ensefalopati mulai tampak setelah periode 8-24 minggu serangan, dahulu keadaan ini disebut sebagai gagal hati yang timbul pada fase lanjut. Penyakit gagal hati fulminan bisa timbul pada masa neonatus atau masa setelah neonatus (masa kanak-kanak) biasanya disebabkan oleh berbagai virus, toksin, gangguan metabolisme, obat-obatan dll seperti tersebut di bawah ini : 1. Virus hepatitis A, B, C (NANB post tranfusi), D dan E (NANB menular melalui air) 2. Virus Epstein-Barr dan Sitomegalovirus serta penyakit Demam Kuning (yellow fever), Ekovirus dan Adenovirus 3. Leptospirosis 4. Metabolik (penyakit wilson, tirosinemia, intolerans fruktosa, galaktosemia, defisiensi alfa 1-antiripsin dan sindroma Zellweger). 5. Toksin (Amanita phalloides, alkaloid pyrrolizidine, aflatoksin, karbon tetraklorida dan fosfor) 6. Obat-obatan (halotan, parasetamol, INH, rifampisin, sistotoksik, sodium valporat, metildopa, tetrasiklin dan amiodaron). 7. Vaskuler (sindroma Budd-Chairi, post cardiac bypass dan sumbatan vena), iskemia/hipotensi, leukemia/limfoma. Posted in Jenis - Jenis Virus Hepatitis, Pencegahan Hepatitis, Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel hepatitis, artikel penyakit hepatitis, cara mencegah hepatitis, cara penularan hepatitis, penyebab penyakit hepatitis, sakit hepatitis, tentang hepatitis, virus penyebab hepatitis | Leave a comment Penyakit Hepatitis Pada Anak

Posted by Penyakit Hepatitis

Penyakit hepatitis virus merupakan penyakit hati yang seirng ditemukan. Penyakit hepatitis fulminan akut dengan gejala yang biasanya berat sehingga harus tetap tinggal di tempat tidur selama stadium akut, menu makanan tergantung dari nafsu makannya, lemak diijinkan bila penderita tidak mual atau muntah. Biasanya mengandung cukup kalori untuk memperbaiki berat badan yang menurun selama sakit. Penyakit hati kronis yang memerlukan perencanaan diit sehingga anak mencapat cukup energi, makanan tidak mengandung banyak lemak dan pada isrosis membatasi jumlah protein yang masuk. Hepatitis virus adalah infeksi sistemik yang berakibat tidak baik terhadap fungsi normal sel-sel hati. Peneybab dari hepatitis virus akut adalah hepatitis A, B, C atau Non A Non B (water borne epidemic dan post transfusion) dan D (delta virus). Beberapa virus lainnya dapat menimbulkan hepatitis seperti virus sitomegalo, virus herpes, virus Epstein-Barr, virus rubela dan virus koksaki dll. Hepatitis akut sering menimbulkan keluhan mual dan nafsu makan menjadi berkurang, makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan nafsu makannya dalam porsi kecil dan sering. Bilamana anak tidak mau/tidak bisa makan dengan baik perlu ditpertimbangkan pemberian makan lewat sonde lambung. Hepatitis yang terjadi pada anak juga dapat diakibatkan oleh penurunan gen orangtua yang memiliki risiko hepatitis atau penderita hepatitis. Hepatitis pada anak dapat juga disebabkan oleh kelainan sewaktu masa kehamilan, oleh ibu yang menderita hepatitis atau kelainan tertentu yang berdampak pada janin atau bayi. Untuk mencegah penyakit hepatitis ini, anak akan diberikan vaksin anti hepatitis yang diadakan setiap 3-6 bulan sekali. Posted in Jenis - Jenis Virus Hepatitis, Pencegahan Hepatitis, Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu penyakit hepatitis, artikel penyakit hepatitis, cara mencegah hepatitis, gejala penyakit hepatitis, hepatitis adalah, pengertian penyakit hepatitis, penularan hepatitis, tentang hepatitis, virus penyebab hepatitis | Leave a comment Hepatitis

Posted by Penyakit Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati (liver) penyebabnya dapat bermacam-macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan. Penyakit hepatitis ada beberapa jenis yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus dapat akut (hepatitis A) dapat krnonis (hepatitis B dan C) atua dapat juga kemudian menjadi kanker hati. Virus yang menyebabkan penyakit ini terdapat dalam cairan tubuh yang sewaktu-waktu dapt ditularkan kepada orang lain. Sebagian orang yang terinfeksi virus ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun demikian, virus ini akan tetap berada dalam tubuh seumur hidup. Hepatitis berasal dari dua kata yaitu hepa (hepar/hati) dan itis (radang). Hepatitis merupakan radang yang terjadi pada organ hati. Karena hampir seluruh tubuh penderita berwarna kekuningkuningan maka dalam masyarakat dikenal dengan istilah penyakit kuning (jaundice). Namun, sebenarnya istilah sakit kuning dapat menimbulkan kerancuan karena tidak semua sakit kuning disebabkan radang hati. Dapat juga terjadi karena gangguan ada saluran empedu sehingga cairan mepedu tidak dapat masuk ke dalam usus melainkan ke darah. Gejala kuning juga dapat terjadi karena pemecahan sel darah merah yang terlalu berlebihan sehingga zat bilirubin menyebar dalam darah. Gangguan pada organ tertentu, seperti tumor pada pankreas dan kantung empedu atau ketidak sesuaian transfusi darah jug dapat menimbulkan warna kuning. Posted in Jenis - Jenis Virus Hepatitis, Pencegahan Hepatitis, Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel penyakit hepatitis, cara mencegah hepatitis, cara penularan hepatitis, definisi virus hepatitis b, gambar virus hepatitis, gejala hepatitis c, hepatitis adalah, penyebab penyakit hepatitis, virus penyebab hepatitis | Leave a comment Penyakit Hepatitis C Posted by Penyakit Hepatitis

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya. 15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekuensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.

Hepatitis C adalah penyakit menular yang mempengaruhi hati, yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Infeksi ini sering tanpa gejala, tetapi sekali didirikan, infeksi kronis dapat berkembang menjadi jaringan parut hati (fibrosis), dan maju jaringan parut (sirosis) yang umumnya terlihat setelah bertahuntahun. Gejala khusus sugestif penyakit hati biasanya hadir sampai parut pada hati substansial telah terjadi. Namun, hepatitis C adalah penyakit sistemik dan pasien mungkin mengalami spektrum yang luas dari manifestasi klinis mulai dari tanpa gejala pada penyakit lebih gejala sebelum perkembangan penyakit hati lanjut. Tandatanda umum dan gejala yang berhubungan dengan hepatitis C kronis termasuk kelelahan, gejala seperti flu, nyeri sendi, gatal, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, mual, dan depresi. Sekali hepatitis C kronis telah berkembang ke sirosis, tanda dan gejala mungkin muncul yang umumnya disebabkan oleh salah satu fungsi hati menurun atau meningkatnya tekanan dalam sirkulasi hati, kondisi yang dikenal sebagai hipertensi portal. Kemungkinan tanda dan gejala sirosis hati termasuk asites (penimbunan cairan di perut), memar dan berdarah kecenderungan, varises (vena membesar, terutama di perut dan kerongkongan), sakit kuning, dan sindrom gangguan kognitif yang dikenal sebagai ensefalopati hepatik. Ensefalopati hepatik adalah karena akumulasi amonia dan zat lain yang biasanya dibersihkan oleh hati yang sehat.

Posted in Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel hepatitis, artikel penyakit hepatitis, definisi virus hepatitis c, hepatitis c adalah, hepatitis c akut, komplikasi hepatitis, penularan hepatitis c, penyakit hepatitis c, penyecac hepatitis, virus hepatitis c | Leave a comment Penyakit Hepatitis B Posted by Penyakit Hepatitis Indonesia merupakan daerah endemis infeksi virus hepatitis B, didaerah tertentu pada setiap 100 penduduk di jumpai 8 pengidap virus hepatitis B. Seseorang dikatakan menderita infeksi virus hepatitis B apabila dalam pemeriksaan ditemukan HBsAg positif. Sumber penularan virus hepatitis B di Indonesia terutama melalui ibu hamil ke bayinya sehingga setiap ibu yang hamil dianjurkan untuk melakukan skrining HBsAg.

Ibu Hamil dengan HBsAg dan HBeAg positif akan menularkan virus hepatitis dengan peluang lebih dari 90%. Dalam keadaan demikian bayi perlu mendapatkan vaksinasi dan pemberian imunoglobulin. Pada meraka yang terinfeksi VHB akut, 90% pada anak-anak dan 70% pada dewasa tidak menampakkan gejala sama sekali. Hanya sepertiga dari yang terinfeksi memperlihatkan keluhan, terutama mata kuning. Infeksi VHB yang diperoleh pada masa bayi akan menyebabkan 95% bayi di antaranya menjadi penderita hepatitis kronis. Sementara kelompok dewasa yang terinfeksi virus ini, 95% akan sembuh dan hanya 5% yang berkembang menjadi hepatitis B kronis. Posted in Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel hepatitis, artikel penyakit hepatitis, definisi virus hepatitis b, hepatitis b adalah, hepatitis b akut, penularan hepatitis b, penyakit hepatitis b, penyebab hepatitis, virus hepatitis b | Leave a comment Penyakit Hepatitis A

Posted by Penyakit Hepatitis Penyakit akan semakin dikenali apabila memberikan dampak yang besar, baik menyangkut aspek sosial ekonomi maupun risiko kesakitan dan kematian atau karena jumlah kejadiannya sangat tinggi. Hepatitis A, suatu penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A, meskipun tidak mengakibatkan risiko kematian yang besar, namun berisiko menimbulkan kejadian yang luar biasa atau outbreak. Oleh karena itulah, penyakit ini mendapat perhatian besar baik dari masyarakat kesehatan maupun pemerintah dan publik secara umum.

Seseorang menjadi panik karena penyakit hepatitis A, biasanya karena tidak mengetahui karakteristik dan perjalanan penyakit tersebut. Apabila serang penderita hepatitis A atau keluarga terdekat mengenal tipikal penyakit ini maka kecemasan dan kepanikan tidak perlu terjadi. Pada dasarnya penyakit ini bersifat self limited disease (dapat sembuh dengan sendirinya). Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium: - Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual; - Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan - Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin. Tanda dan gejala Hepatitis A yaitu:

Mual dan

Kelelahan muntah

- Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk) - Menguningnya kulit dan mata (jaundice). Posted in Jenis - Jenis Virus Hepatitis, Pencegahan Hepatitis, Penyakit Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel hepatitis, artikel penyakit hepatitis, hepatitis a, hepatitis adalah, komplikasi hepatitis, penyakit hepatitis a, penyebab hepatitis | Leave a comment Cara Mencegah Hepatitis Posted by Penyakit Hepatitis Umumnya, masyarakat sering menganggap bahwa sakit kuning adalah hepatitis karena timbulnya warna kuning pada kulit, kuku, dan bagian putih bola mata. Kondisi ini hanyalah salah satu gejala dari hepatitis. Peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan, bahkan semua bagian organ hati. Hepatitis dapat terjadi karena penyakit yang memang menyerang sel-sel hati atau penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada hati. Pemahaman hepatitis dapat ebih mudah jika kita mengenal lebih dahulu mengenai organ hati. Hepatitis dapat berlangsung singkat (akut) kemudian sembuh total atau malah berkembang menjadi menahun (kronis). Tingkatan keparahan hepatitis bervariasi, mulai dari kondisi yang dapat sembuh sendiri (self limited) dengan penyembuhan total, kondisi yang mengancam jiwa, menjadi penyakit menahun, hingga kondisi organ hati yang tidak berfungsi lagi (yang disebut kegagalan fungsi hati). Jika kondisi terakhir ini terjadi maka untuk penanganannya membutuhkan transplantasu atau cangkok hati. Urin Nyeri berwarna Kehilangan nafsu makan Demam gelap otot

Serangan hepatitis akut dapat terjadi tiba-tiba tanpa gejala awal atau bertahap. Umumnya, hepatitis akut berlangsung dalam periode waktu 1-2 bulan. Kerusakan hati yang terjadi pada heoatitis akut biasanya hanya mengenai sebagian kecil jaringan saja. Namun pada kasus yang jarang, misalnya pada saat daya tahan tubuh pasien terlalu rendah, hepatitis akut dapat mengancam jiwa.

Sementara hepatitis kronis terjadi jika sebagian hati yang terserang dapat menjadi tidak aktif atau berkembang sangat lambat, tetapi sebagian lain dapat juga menjadi aktif dan terus memburuk dalam hitungan tahun. Komplikasi dari hepatitis kronis yang memburuk adalah terjadinya sirosis atau kanker hati. Kedua komplikasi ini sering berakhir dengan kematian. Dibawah ini adalah tips sehat untuk mencegah terserang penyakit hepatitis adalah :

Hindari konsumsi alkohol Hindari obat-obatan yang dapat merusak hati, misalnya acetaminophen Diet sehat dan seimbang Perbanyak buah, sayur, whole grains, dan protein bebas lemak Latihan fisik secara teratur Istirahat cukup

Posted in Pencegahan Hepatitis | Tagged apa itu hepatitis, apa itu penyakit hepatitis, artikel hepatitis, artikel penyakit hepatitis, cara mencegah hepatitis, cara penularan hepatitis, cara penularan penyakit hepatitis, definisi virus hepatitis b, gambar virus hepatitis, hepatitis adalah, hepatitis akut, hepatitis b adalah, pencegahan hepatitis, pengertian penyakit hepatitis, penyebab hepatitis, tentang hepatitis, virus hepatitis c, virus penyebab hepatitis | Leave a comment Cara Mencegah Hepatitis B Posted by Penyakit Hepatitis Hepatitis B dapat di cegah dengan imunisasi aktif atau pasif. Imunisasi aktif adalah istilah yang digunakan untuk proses dimana anda membangun perlindungan jangka panjang terhadap infeksi yang bari dari produksi antibodi. Antibodi ini dapat berkembang secara alami ketika anda menderita penyakit ini, atau secara artifisial setelah menerima vaksin. Imunisasi pasif adalah istilah yang digunakan untuk proses dimana anda mengembangkan perlindungan jangka pendek terhadap infeksi yang baru. Perlindungan pasif dapat berkembang ketika :

Seorang bayi yang belum lahir menerima suntikan antibodi dari ibunya. Seorang bayi yang baru lahir menerima antibodi dari kolostrum, ASI pertama yang dikeluarkan oleh ibu setelah persalinan.

Suatu vaksin yang mengandung antobodi yang disuntikkan ke dalam tubuh.

Ada dua jenis vaksin yang kini tersedia untuk imunisasi aktif terhadap hepatitis B yakni : 1. Vaksin hepatitis B rekombinan : Vaksin ini disintetis di dalam sel-sel khamir (yeast). Vaksin ini sangat aman dan efektif. Vaksin ini memberikan sekitar 90% perlindungan terhadap infeksi hepatitis B. Vaksin ini biasanya lebih disukai ketimbang vaksin yang diperoleh dari plasma. 2. Vaksin yang diperoleh dari plasma : Vaksin ini diperoleh dari darah yang merupakan pembawa virus hepatitis B. Ini berarti orang-orang ini memiliki viorus di dalam darah mereka tetapi tidak mengalami gejala apapun. Vaksin yang diperoleh dari plasma sama amannya dan efektifnya dengan vaksin hepatitis B rekombinan. Imunisasi terhadap hepatitis B kini dianjurkan bagi semua anak yang baru lahir dan bagi orang yang beresiko tinggi terkena infeksi. Kotak 4 akan membuat daftar orang-orang yang beresiko tinggi karena infeksi hepatitis B. Satu suntikan vaksin hepatitis B diberikan pada otot lengan bagian atas luar pada saat lahir, pada usia satu bulan, pada usia enam bulan. Dosis penguat direkomendasikan pada usia lima tahun. Imunisasi pasif dilakukan melalui suntikan imunoglobulin hepatitis B. Ini adalah suatu protein dalam darah yang mengandung antibodi terhadap virus hepatitis B. Imunisasi pasif dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin setelah paparan yang terhadap infeksi hepatitis B. Paparan teradap virus hepatitis B bisa saja disebabkan oleh sebuah tusukan dari jarum yang terinfeksi atau paparan pada darah atau produk darah yang terinfeksi. Dalam waktu tujuh hari setelah paparan, suatu suntikan imunoglobulin hepatitis B harus diberikan. Vaksin hepatitis B juga harus duberikan bersama-sama imunoglobulin tetapi pada lokasi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai