Ham
Ham
Hak asasi manusia, adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu gugat oleh siapapun.
2
Jadi HAM tidak dapat dihapuskan, meskipun sering dilanggar, dirusak ataupun dilalaikan sehingga mengakibatkan bencana bagi umat manusia berupa : perang, pertumpahan darah, kerusakan, penindasan, dan kesengsaraan. Sebaliknya, mengakui, menghargai, dan menghormati HAM, berarti lebih mendekatkan umat manusia kepada tercapainya cita-cita bersama yaitu kebahagiaan.
Upaya konseptualisasi HAM telah lama muncul di tengahtengah masyarakat manusia, baik di timur maupun di barat, kendati upaya tersebut masih bersifat lokal, partial, dan sporadis.
PLATO (428-348)
Kesejahteraan bersama akan tercapai apabila setiap warga melaksanakan hak dan kewajibannya masingmasing.
DIRESMIKANNYA BILL OF RIGHT PADA TANGGAL 16 DESEMBER 1689 OLEH PARLEMEN INGGRIS (GLORIOUS REVOLUTION)
Isinya : kekuasaan berpindah dari raja ke parlemen dan jaminan kemerdekaan bagi warga negara Inggris. Peristiwa ini merupakan suatu revolusi yang besar sekali artinya bagi perkembangan demokrasi di Inggris dan terjadi tanpa pertumpahan darah. Inggris mulai saat itu memiliki UUD, parlemen, kabinet dengan perdana menteri, pemilihan (walaupun belum secara umum) dan sistem partai yang teratur. BILL OF RIGHT merupakan tonggak kebebasan mengeluarkan pendapat di barat.
9
TAHUN 1776 DI AMERIKA DICETUSKAN VIRGINIA BILL OF RIGHT, YANG DI DALAMNYA TELAH DIMUAT PENGAKUAN TENTANG HAK ASASI MANUSIA
10
PADA TANGGAL 4 JULI 1776 DICETUSKAN DECLARATION OF INDEPENDENCE YANG DISUSUN OLEH THOMAS JEFFERSON
Deklarasi kemerdekaan Amerika ini berisi antara lain : Bahwa semua orang diciptakannya dalam keadaan merdeka dan mempunyai derajat yang sama serta dianugerahinya sesuatu hal yang tak dapat dipisahkan dari diri setiap orang, antara lain : 1)HAK UNTUK HIDUP 2)HAK ATAS KEMERDEKAAN 3)HAK UNTUK MENGEJAR KEBAHAGIAAN Bagian dari Declaration of Independence ini pada tahun 1788 dimasukkan dalam UUD Amerika sebagai BILL OF RIGHT.
11
26 AGUSTUS 1789 DEWAN NASION : DECLARATION DES DROITS DE LHOME ET DU CITOYEN, YANG ISINYA ANTARA LAIN : DEKLARASI HAK-HAK ASASI MANUSIA DIAKUI DI PERANCIS, YAITU HAK-HAK YANG DIMILIKI MANUSIA MENURUT KODRATNYA YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DENGAN HAKEKATNYA
12
13
TAHUN 1941 PRESIDEN AMERIKA FRANKLIN DELANO ROOSEVELT, MENYATAKAN ADA 4 MACAM HAM :
1)
2) 3) 4)
Freedom of speech and expression (kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat). Freedom of religion (kebebasan beragama). Freedom of want (kebebasan dari kemelaratan). Freedom from fear (kebebasan dari rasa ketakutan).
14
Berisi semacam himbauan yang tidak mengikat dan dimaksudkan memberi pedoman kepada negaranegara di seluruh dunia bagaimanakah seharusnya menyusun negara dan pemerintahan dengan tidak melalaikan atau mengabaikan hak-hak asasi manusia agar penindasan dan kesengsaraan dapat lebih cepat dilenyapkan di muka bumi.
15
DALAM THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHT (10 DESEMBER 1948), BEBERAPA MACAM HAK ASASI DIBEDAKAN MENJADI:
16
17
18
3) LEGAL EQUALITY OF RIGHTS (HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG SAMA DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN)
Setiap orang memiliki derajat yang sama terhadap hukum serta berhak memperoleh perlindungan yang sama terhadap hukum. Tak seorang pun boleh dikenakan hukuman, tahanan, atau pembuangan yang sewenang-wenang.
19
20
5) JUDICATURE AND CUSTODY RIGHTS (HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PERADILAN DAN PERLINDUNGAN)
Setiap orang berhak dalam persamaan yang sempurna akan diperiksa secara adil dan terbuka oleh pengadilan yang bebas dan tidak memihak, baik dalam penetapan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya ataupun tipe-tipe tuntutan pidananya.
21
harus ditujukan ke arah memajukan sepenuhnya diri pribadi manusia dan memperkuat penghormatan terhadap hak-hak manusia dan kebebasan-kebebasan asasi. Pengajaran harus memupuk saling mengerti, sikap kesabaran dan rasa persahabatan antara segala bangsa, golongan-golongan, agama serta akan memajukan usaha-usaha untuk mempertahankan perdamaian.
22
23
8) SOCIAL AND CULTURE RIGHTS (HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN JAMINAN SOSIAL SERTA MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN)
Setiap orang sebagai anggota masyarakat berhak mendapat jaminan sosial, hak ekonomi, hak sosial, dan hak kebudayaan yang penting sekali bagi martabat dan perkembangan bebas dari diri pribadinya.
24
7)
8)
Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat: 28 Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum: 27(1) Hak atas kebebasan berkumpul: 28 Hak atas kebebasan beragama: 29 Hak atas penghidupan yang layak: 27(2) dan 34 Hak atas kebebasan berserikat: 28 Hak atas pengajaran: 31 Hak atas kewarganegaraan: 26
25
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM DI INDONESIA (BAQIR MANAN : PERKEMBANGAN, PEMIKIRAN, DAN PENGATURAN HAM DI INDONESIA)
Periode sebelum 1945 Periode 1945-1950 Periode 1950-1959 Periode 1959-1966 Periode 1966-1998 Periode 1998-sekarang
26
27
1) HAK PEPE
Hak warga yang diakui dan dihormati oleh penguasa, seperti : hak mengemukakan pendapat walaupun hak tersebut bertentangan dengan kemauan sang penguasa (masyarakat Jawa).
28
29
3) PERHIMPUAN INDONESIA
Memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri.
30
31
32
Memperjuangkan hak untuk memperoleh kemerdekaan dalam negara yang mencakup demokrasi ekonomi dan politik.
33
Memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri, hak berpendapat dan hak berserikat.
34
PERIODE 1945-1950
35
1) UUD 1945
36
A.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Oleh karena itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
37
B.
1) 2)
3)
4) 5)
6)
7) 8)
Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat: 28 Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum: 27(1) Hak atas kebebasan berkumpul: 28 Hak atas kebebasan beragama: 29 Hak atas penghidupan yang layak: 27(2)dan 34 Hak atas berserikat: 28 Hak atas pengajaran : 31 Hak atas kewarganegaraan: 26
38
39
3) MAKLUMAT PEMERINTAH 3 NOVEMBER 1945 YANG MEMBERI KELELUASAAN UNTUK MENDIRIKAN PARTAI POLITIK
40
41
42
43
44
45
5. PARLEMEN MENUNJUKAN KELASNYA SEBAGAI WAKIL RAKYAT DALAM MENGONTROL PEMERINTAH, WALAUPUN AKIBATNYA KABINET JATUH BANGUN
46
47
Presiden menata kembali sistem politik sesuai dengan demokrasi terpimpin. Melalui PENPRES No. 7/1959 Presiden menyederhanakan parpol. Melalui PENPRES No. 13/1960 Presiden mengawasi dan membubarkan parpol.
48
49
Karena represi ORBA korban meminta bantuan masyarakat internasional. Menghadapi tekanan internasional, Presiden menyangkal dengan alasan HAM produk barat dan tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Presiden kian terdesak ketika bantuan luar negeri dipersyaratkan dengan kondisi HAM.
Presiden memberi konsesi taktis dengan pembatasan UU SUBSERVI, didirikan KOMNAS HAM, pemantau PEMILU diizinkan (Era Keterbukaan).
50
TAP MPRS NO. XIV/MPRS/1966 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA ADHOC UNTUK MENYIAPKAN DOKUMEN RANCANGAN PIAGAM HAK ASASI MANUSIA
51
Berdasarkan KEPPRES No. 50 Tahun 1993 dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang mendapat tanggapan positip dari masyarakat sehingga mendorong bangsa Indonesia untuk segera merumuskan hak asasi manusia menurut sudut pandang bangsa Indonesia.
52
HAM MENURUT TAP MPR NO. XVII/ MPR/ 1998 TERDIRI ATAS 10 BAB DAN 44 PASAL, SBB:
Bab
1 : Hak untuk hidup Bab 2 : Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan Bab 3 : Hak mengembangkan diri Bab 4 : Hak keadilan Bab 5 : Hak kemerdekaan Bab 6 : Hak atas kebebasan informasi Bab 7 : Hak keamanan Bab 8 : Hak kesejahteraan Bab 9 : Kewajiban Bab 10 : Perlindungan dan kemajuan
53
PERIODE 1998
Pemerintah menerima norma internasional HAM baik melalui ratifikasi maupun institusionalisasi nilai HAM. 1. Amandemen UUD 1945 (bab XA pasal 28 A-J) 2. Ratifikasi konvensi anti penyiksaan (1998) 3. UU No. 26/1999 tentang pencabutan UU subversi 4. UU No. 29/1999 tentang ratifikasi konvensi anti diskriminasi 5. UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia (terdiri dari 105 pasal) 6. UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM 7. UU tentang komisi kebenaran dan rekonsiliasi 8. Ratifikasi konvensi hak sipil dan politik (2005) 9. Ratifikasi konvensi hak ekonomi sosial budaya (2005)
54
3.
4. 5.
Tahap represi dan pembentukan jaringan Tahap penyangkalan Tahap konsesi taktis Tahap status penentuan Tahap penataan aturan secara konsisten
55
Presiden kian terdesak ketika bantuan luar negeri dipersyaratkan dengan kondisi HAM.
Presiden memberi konsesi taktis dengan pembatasan UU SUBSERVI, didirikan KOMNAS HAM, pemantau PEMILU diizinkan (ERA KETERBUKAAN).
56
PERIODE 1998-SEKARANG
Meneruskan 2 tahap selanjutnya (4 dan 5): 4. Tahap status penentuan: Pemerintah menerima norma internasional HAM, baik melalui ratifikasi maupun institusionalisasi nilai HAM. 5. Tahap penataan aturan secara konsisten: - demokrasi dan negara berdasar instrumen HAM. - HAM sebagai tatanan nasional.
57