Anda di halaman 1dari 57

HAK ASASI MANUSIA

TAP MPR NO. XVII/MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA MENYATAKAN :

Hak asasi manusia, adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu gugat oleh siapapun.
2

Jadi HAM tidak dapat dihapuskan, meskipun sering dilanggar, dirusak ataupun dilalaikan sehingga mengakibatkan bencana bagi umat manusia berupa : perang, pertumpahan darah, kerusakan, penindasan, dan kesengsaraan. Sebaliknya, mengakui, menghargai, dan menghormati HAM, berarti lebih mendekatkan umat manusia kepada tercapainya cita-cita bersama yaitu kebahagiaan.

PERKEMBANGAN ATAS PENGAKUAN HAM

Upaya konseptualisasi HAM telah lama muncul di tengahtengah masyarakat manusia, baik di timur maupun di barat, kendati upaya tersebut masih bersifat lokal, partial, dan sporadis.

PLATO (428-348)
Kesejahteraan bersama akan tercapai apabila setiap warga melaksanakan hak dan kewajibannya masingmasing.

PIAGAM MAGNA CHARTA (INGGRIS 1215)


Berisi : 1) Raja tidak boleh memungut atau mengadakan pajak kalau tidak dengan ijin (persetujuan) dari GREAT COUNCIL (Dewan Penasehat Raja), yang terdiri dari kepala-kepala daerah atau BARON. 2) Orang (kecuali budak) tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan, atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum negara. Dengan piagam ini, Raja (John Lackland 1199-1216) ditempatkan dibawah hukum, ini merupakan benih demokrasi dan dasar pertama dari UUD Inggris dikelak kemudian hari.

HOBEAS CORPUS ACT 1679 (CHARLES II 1660-1685) DIRESMIKAN OLEH PARLEMEN


Jika diminta hakim harus dapat menunjukkan orang yang ditangkapnya lengkap dengan alasan penangkapan itu. Orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-lambatnya dalam 2 hari setelah ditangkap. Jika orang telah dibebaskan dari suatu perkara, maka ia tidak boleh ditangkap lagi atas dasar peRkara semacam itu. Apabila pejabat polisi menahan seseorang dan orang tersebut tidak terbukti kesalahannya, maka kepada orang yang bersangkutan harus dibayar 500. Pada tahap ini HAM sudah mengalami perkembangan yaitu adanya perlindungan kemerdekaan perorangan.

DIRESMIKANNYA BILL OF RIGHT PADA TANGGAL 16 DESEMBER 1689 OLEH PARLEMEN INGGRIS (GLORIOUS REVOLUTION)

Isinya : kekuasaan berpindah dari raja ke parlemen dan jaminan kemerdekaan bagi warga negara Inggris. Peristiwa ini merupakan suatu revolusi yang besar sekali artinya bagi perkembangan demokrasi di Inggris dan terjadi tanpa pertumpahan darah. Inggris mulai saat itu memiliki UUD, parlemen, kabinet dengan perdana menteri, pemilihan (walaupun belum secara umum) dan sistem partai yang teratur. BILL OF RIGHT merupakan tonggak kebebasan mengeluarkan pendapat di barat.
9

TAHUN 1776 DI AMERIKA DICETUSKAN VIRGINIA BILL OF RIGHT, YANG DI DALAMNYA TELAH DIMUAT PENGAKUAN TENTANG HAK ASASI MANUSIA

10

PADA TANGGAL 4 JULI 1776 DICETUSKAN DECLARATION OF INDEPENDENCE YANG DISUSUN OLEH THOMAS JEFFERSON

Deklarasi kemerdekaan Amerika ini berisi antara lain : Bahwa semua orang diciptakannya dalam keadaan merdeka dan mempunyai derajat yang sama serta dianugerahinya sesuatu hal yang tak dapat dipisahkan dari diri setiap orang, antara lain : 1)HAK UNTUK HIDUP 2)HAK ATAS KEMERDEKAAN 3)HAK UNTUK MENGEJAR KEBAHAGIAAN Bagian dari Declaration of Independence ini pada tahun 1788 dimasukkan dalam UUD Amerika sebagai BILL OF RIGHT.
11

26 AGUSTUS 1789 DEWAN NASION : DECLARATION DES DROITS DE LHOME ET DU CITOYEN, YANG ISINYA ANTARA LAIN : DEKLARASI HAK-HAK ASASI MANUSIA DIAKUI DI PERANCIS, YAITU HAK-HAK YANG DIMILIKI MANUSIA MENURUT KODRATNYA YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DENGAN HAKEKATNYA

12

1937 NEGARA RUSIA MENCANTUMKAN HAK-HAK WARGANYA DALAM UUD :


Hak akan pekerjaan Hak beristirahat Hak pendidikan dan pengajaran Hak persamaan semua warga, pria, dan wanita Kebebasan berbicara, berapat, dan demonstrasi

13

TAHUN 1941 PRESIDEN AMERIKA FRANKLIN DELANO ROOSEVELT, MENYATAKAN ADA 4 MACAM HAM :
1)

2) 3) 4)

Freedom of speech and expression (kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat). Freedom of religion (kebebasan beragama). Freedom of want (kebebasan dari kemelaratan). Freedom from fear (kebebasan dari rasa ketakutan).

14

10 DESEMBER 1948 PBB MENGELUARKAN THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHT

Berisi semacam himbauan yang tidak mengikat dan dimaksudkan memberi pedoman kepada negaranegara di seluruh dunia bagaimanakah seharusnya menyusun negara dan pemerintahan dengan tidak melalaikan atau mengabaikan hak-hak asasi manusia agar penindasan dan kesengsaraan dapat lebih cepat dilenyapkan di muka bumi.
15

DALAM THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHT (10 DESEMBER 1948), BEBERAPA MACAM HAK ASASI DIBEDAKAN MENJADI:

16

1) PERSONAL RIGHTS (HAK ASASI PRIBADI)


Umat manusia dilahirkan merdeka dan sama dalam martabat dan hak-haknya, meliputi: a.Kebebasan dan hak untuk hidup. b.Kemerdekaan dan keamanan bergerak. c.Kebebasan berfikir. d.Kebebasan memeluk agama atau kepercayaanya.

17

2) PROPERTY RIGHTS (HAK ASASI EKONOMI)


Setiap orang berhak mempunyai milik sendiri atau bersama-sama dengan orang lain, membeli atau menjualnya. Tak seorang pun boleh dicabut miliknya secara sewenang-wenang.

18

3) LEGAL EQUALITY OF RIGHTS (HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG SAMA DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN)
Setiap orang memiliki derajat yang sama terhadap hukum serta berhak memperoleh perlindungan yang sama terhadap hukum. Tak seorang pun boleh dikenakan hukuman, tahanan, atau pembuangan yang sewenang-wenang.

19

4) POLITICAL RIGHTS (HAK ASASI POLITIK)


Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan. Hak memilih dan dipilih dalam pemilu. Hak mendirikan partai.

20

5) JUDICATURE AND CUSTODY RIGHTS (HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PERADILAN DAN PERLINDUNGAN)

Setiap orang berhak dalam persamaan yang sempurna akan diperiksa secara adil dan terbuka oleh pengadilan yang bebas dan tidak memihak, baik dalam penetapan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya ataupun tipe-tipe tuntutan pidananya.

21

6) EDUCATION RIGHTS (HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PENGAJARAN)


Pengajaran

harus ditujukan ke arah memajukan sepenuhnya diri pribadi manusia dan memperkuat penghormatan terhadap hak-hak manusia dan kebebasan-kebebasan asasi. Pengajaran harus memupuk saling mengerti, sikap kesabaran dan rasa persahabatan antara segala bangsa, golongan-golongan, agama serta akan memajukan usaha-usaha untuk mempertahankan perdamaian.
22

7) WAGES AND OCCUPATION RIGHTS


Hak asasi untuk mendapatkan pekerjaan serta upah yang adil dan cukup untuk yang menjamin kehidupan pribadi dan keluarganya suatu kehidupan yang sesuai dengan martabat manusia.

23

8) SOCIAL AND CULTURE RIGHTS (HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN JAMINAN SOSIAL SERTA MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN)

Setiap orang sebagai anggota masyarakat berhak mendapat jaminan sosial, hak ekonomi, hak sosial, dan hak kebudayaan yang penting sekali bagi martabat dan perkembangan bebas dari diri pribadinya.

24

RINCIAN HAM DALAM UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN


1) 2) 3) 4) 5) 6)

7)
8)

Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat: 28 Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum: 27(1) Hak atas kebebasan berkumpul: 28 Hak atas kebebasan beragama: 29 Hak atas penghidupan yang layak: 27(2) dan 34 Hak atas kebebasan berserikat: 28 Hak atas pengajaran: 31 Hak atas kewarganegaraan: 26

25

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM DI INDONESIA (BAQIR MANAN : PERKEMBANGAN, PEMIKIRAN, DAN PENGATURAN HAM DI INDONESIA)
Periode sebelum 1945 Periode 1945-1950 Periode 1950-1959 Periode 1959-1966 Periode 1966-1998 Periode 1998-sekarang

26

PERIODE SEBELUM 1945

27

1) HAK PEPE
Hak warga yang diakui dan dihormati oleh penguasa, seperti : hak mengemukakan pendapat walaupun hak tersebut bertentangan dengan kemauan sang penguasa (masyarakat Jawa).

28

2) BOEDI OETOMO (20 MEI 1908) (DR. WAHIDIN SOEDIRO HOESODO)


Dipandang sebagai organisasi pertama yang memperjuangkan hak untuk berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui sebuah media bernama GOEROE DESA.

29

3) PERHIMPUAN INDONESIA
Memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri.

30

4) SAREKAT ISLAM (1911) (HOS TJOKROAMINOTO)


Memperjuangkan hak untuk memperoleh penghidupan yang layak.

31

5) INDISCHE PARTIJ (1913) (DOUWES DEKKER, CIPTOMANGUNKUSOMO, SUWARDI SURYANINGRAT)


Memperjuangkan hak untuk mendapat kemerdekaan, karena keradikalannya maka partai ini tidak berumur panjang karena para pemimpinnya dibuang ke luar negeri.

32

6) PARTAI NASIONAL INDONESIA (1927) (IR. SOEKARNO, DKK)

Memperjuangkan hak untuk memperoleh kemerdekaan dalam negara yang mencakup demokrasi ekonomi dan politik.

33

7) PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA (1933) (MOH. HATTA DAN ST. SYAHRIR)

Memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri, hak berpendapat dan hak berserikat.

34

PERIODE 1945-1950

35

1) UUD 1945

36

A.

PEMBUKAAN UUD 1945

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Oleh karena itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

37

B.

RINCIAN HAM DALAM UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN

1) 2)

3)
4) 5)

6)
7) 8)

Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat: 28 Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum: 27(1) Hak atas kebebasan berkumpul: 28 Hak atas kebebasan beragama: 29 Hak atas penghidupan yang layak: 27(2)dan 34 Hak atas berserikat: 28 Hak atas pengajaran : 31 Hak atas kewarganegaraan: 26
38

2) MAKLUMAT POLITIK PEMERINTAH 1 NOVEMBER 1945 TENTANG

PENGUMUMAN AKAN DILAKSANAKANNYA PEMILU

39

3) MAKLUMAT PEMERINTAH 3 NOVEMBER 1945 YANG MEMBERI KELELUASAAN UNTUK MENDIRIKAN PARTAI POLITIK

40

PERIODE 1950-1959 HAM MENIKMATI BULAN MADU

41

1. DALAM UUD 1950


HAM diatur secara rinci dan lengkap, yaitu Bab I: -Bagian 5 : pasal 7-33. -Bagian 6 : pasal 34-41.

42

2. BANYAK PARTAI POLITIK TUMBUH DENGAN BERAGAM IDEOLOGI

43

3. PERS MENIMAKTI KEBEBASAN

44

4. PEMILU BERLANGSUNG BEBAS, FAIR, DAN DEMOKRATIS

45

5. PARLEMEN MENUNJUKAN KELASNYA SEBAGAI WAKIL RAKYAT DALAM MENGONTROL PEMERINTAH, WALAUPUN AKIBATNYA KABINET JATUH BANGUN

46

PERIODE 1959-1966 HAM DIRESTRIKSI

47

Presiden menata kembali sistem politik sesuai dengan demokrasi terpimpin. Melalui PENPRES No. 7/1959 Presiden menyederhanakan parpol. Melalui PENPRES No. 13/1960 Presiden mengawasi dan membubarkan parpol.

48

PERIODE 1966-1998 TAHAP ORBA

49

Karena represi ORBA korban meminta bantuan masyarakat internasional. Menghadapi tekanan internasional, Presiden menyangkal dengan alasan HAM produk barat dan tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.

Presiden kian terdesak ketika bantuan luar negeri dipersyaratkan dengan kondisi HAM.
Presiden memberi konsesi taktis dengan pembatasan UU SUBSERVI, didirikan KOMNAS HAM, pemantau PEMILU diizinkan (Era Keterbukaan).
50

TAP MPRS NO. XIV/MPRS/1966 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA ADHOC UNTUK MENYIAPKAN DOKUMEN RANCANGAN PIAGAM HAK ASASI MANUSIA

51

Berdasarkan KEPPRES No. 50 Tahun 1993 dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang mendapat tanggapan positip dari masyarakat sehingga mendorong bangsa Indonesia untuk segera merumuskan hak asasi manusia menurut sudut pandang bangsa Indonesia.

52

HAM MENURUT TAP MPR NO. XVII/ MPR/ 1998 TERDIRI ATAS 10 BAB DAN 44 PASAL, SBB:
Bab

1 : Hak untuk hidup Bab 2 : Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan Bab 3 : Hak mengembangkan diri Bab 4 : Hak keadilan Bab 5 : Hak kemerdekaan Bab 6 : Hak atas kebebasan informasi Bab 7 : Hak keamanan Bab 8 : Hak kesejahteraan Bab 9 : Kewajiban Bab 10 : Perlindungan dan kemajuan
53

PERIODE 1998
Pemerintah menerima norma internasional HAM baik melalui ratifikasi maupun institusionalisasi nilai HAM. 1. Amandemen UUD 1945 (bab XA pasal 28 A-J) 2. Ratifikasi konvensi anti penyiksaan (1998) 3. UU No. 26/1999 tentang pencabutan UU subversi 4. UU No. 29/1999 tentang ratifikasi konvensi anti diskriminasi 5. UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia (terdiri dari 105 pasal) 6. UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM 7. UU tentang komisi kebenaran dan rekonsiliasi 8. Ratifikasi konvensi hak sipil dan politik (2005) 9. Ratifikasi konvensi hak ekonomi sosial budaya (2005)
54

TAHAP INTERAKSI MASYARAKAT DAN NEGARA DALAM MENERIMA NORMA HAL:


1. 2.

3.
4. 5.

Tahap represi dan pembentukan jaringan Tahap penyangkalan Tahap konsesi taktis Tahap status penentuan Tahap penataan aturan secara konsisten

55

PERIODE 1966-1999 (TAHAP 3)


Karena represi ORBA korban meminta bantuan masyarakat internasional. Menghadapi tekanan internasional, presiden menyangkal dengan alasan HAM produk barat dan tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.

Presiden kian terdesak ketika bantuan luar negeri dipersyaratkan dengan kondisi HAM.
Presiden memberi konsesi taktis dengan pembatasan UU SUBSERVI, didirikan KOMNAS HAM, pemantau PEMILU diizinkan (ERA KETERBUKAAN).
56

PERIODE 1998-SEKARANG
Meneruskan 2 tahap selanjutnya (4 dan 5): 4. Tahap status penentuan: Pemerintah menerima norma internasional HAM, baik melalui ratifikasi maupun institusionalisasi nilai HAM. 5. Tahap penataan aturan secara konsisten: - demokrasi dan negara berdasar instrumen HAM. - HAM sebagai tatanan nasional.

57

Anda mungkin juga menyukai