Anda di halaman 1dari 1

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER BIOAKTIF ANTIMIKROBA DARI DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L. Medik) Judistira S.M.

Arsyad (10613229) INTISARI Antimikroba adalah senyawa yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme yang menekan pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Pemakaian antimikroba yang berlebihan dapat menyebabkan mikroba yang tadinya sensitif menjadi resisten terhadap antimikroba. Dengan semakin banyaknya kasus resistensi antimikroba, maka diperlukan pencarian bahan alternatif yang berpotensi sebagai antimikroba. Salah satu sumbernya adalah dari tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antimikroba adalah tanaman gedi (Abelmoschus manihot L. Medik). Secara empiris, tanaman gedi telah sering digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun fungi. Penelitian yang dilakukan terhadap tanaman gedi belum sampai mengidentifikasi metabolit sekunder bioaktif antimikroba dari tanaman gedi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi jenis metabolit sekunder bioaktif dari daun gedi yang berpotensi sebagai antimikroba. Daun gedi diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat, kemudian masing-masing ekstrak diuji aktivitas antimikrobanya terhadap S. aureus, E. coli, C. albicans, dan A. niger. Ekstrak yang memiliki aktivitas paling tinggi difraksinasi dengan metode VLC, kemudian masing-masing fraksi diuji aktivitas antimikrobanya. Terhadap fraksi yang paling aktif dilakukan identifikasi metabolit sekunder dengan metode KLT-bioautografi dan berbagai pereaksi semprot. Untuk penentuan KHM digunakan metode dilusi cair. Kata kunci: Antimikroba; Tanaman gedi; Abelmoschus manihot L. Medik; aibika; KLT-bioautografi

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER BIOAKTIF ANTIMIKROBA DARI DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L. Medik) Judistira S.M. Arsyad (10613229) INTISARI Antimikroba adalah senyawa yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme yang menekan pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Pemakaian antimikroba yang berlebihan dapat menyebabkan mikroba yang tadinya sensitif menjadi resisten terhadap antimikroba. Dengan semakin banyaknya kasus resistensi antimikroba, maka diperlukan pencarian bahan alternatif yang berpotensi sebagai antimikroba. Salah satu sumbernya adalah dari tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antimikroba adalah tanaman gedi (Abelmoschus manihot L. Medik). Secara empiris, tanaman gedi telah sering digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun fungi. Penelitian yang dilakukan terhadap tanaman gedi belum sampai mengidentifikasi metabolit sekunder bioaktif antimikroba dari tanaman gedi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi jenis metabolit sekunder bioaktif dari daun gedi yang berpotensi sebagai antimikroba. Daun gedi diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat, kemudian masing-masing ekstrak diuji aktivitas antimikrobanya terhadap S. aureus, E. coli, C. albicans, dan A. niger. Ekstrak yang memiliki aktivitas paling tinggi difraksinasi dengan metode VLC, kemudian masing-masing fraksi diuji aktivitas antimikrobanya. Terhadap fraksi yang paling aktif dilakukan identifikasi metabolit sekunder dengan metode KLT-bioautografi dan berbagai pereaksi semprot. Untuk penentuan KHM digunakan metode dilusi cair. Kata kunci: Antimikroba; Tanaman gedi; Abelmoschus manihot L. Medik; aibika; KLT-bioautografi

Pembimbing 1 : Pinus Jumaryatno, S.Si., M.Phil., Ph.D., Apt. Pembimbing 2 : Hady Anshory T., S.Si., M.Sc., Apt. Penguji : Tatang Shabur Julianto, S.Si., M.Si.

Pembimbing 1 : Pinus Jumaryatno, S.Si., M.Phil., Ph.D., Apt. Pembimbing 2 : Hady Anshory T., S.Si., M.Sc., Apt. Penguji : Tatang Shabur Julianto, S.Si., M.Si.

Anda mungkin juga menyukai