Anda di halaman 1dari 5

Penampang melintang batang kayu : 1.

Kulit luar (bark) Merupakan bagian terluar dari batang dan terdiri dari sel yang sudah mati dan tidak dapat membelah lagi. 2. Lapisan kambium Terdapat pada bagian sebelah dalam kulit, merupakan tempat pertumbuhan sel- sel kayu. Pembelahan sel- sel cambium terjadi pada musim penghujan dan pada waktu musim kemarau tidak terjadi pembelahan sama sekali. Dengan demikian terjadinya pembelahan sel- sel dari musim penghujan yang satu ke musim penghujan yang lain, menimbulkan batas- batas. 3. Kayu gubal (sapwood) Terdapat pada bagian sebelah dalam lapisan cambium, berfungsi sebagai pengantar zat- zat makanan. Kayu ini akan cepat lapuk sehingga tidak baik dipakai sebagai bahan konstruksi. 4. Kayu inti / kayu teras (heartwood) Merupakan bagian terpenting dari batang karena bagian inilah yang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi. Kayu inti terdiri atas sel- sel yang sudah mati. Kayu inti berfungsi untuk mengokohkan berdirinya pohon. 5. Inti kayu (empelur)/ pith 6. Jari- jari empelur Merupakan rongga- rongga yang menghubungkan bagian dalam kayu dengan luar kayu. Ronggarongga ini tidak merupakan bagian yang lurus tetapi terputus- putus. 7. Lingkaran tahun (annual ring) Annual ring terbentuk karena adanya sel- sel cambium. Annual ring menentukan kualitas kayu. Batang yang lapisan lingkaran tahunnya tipis mempunyai kualitas yang lebih baik daripada batang yang lapisan lingkaran tahunnya lebih tebal, karena semakin tipis lingkaran tahunnya berarti pori-pori semakin rapat dan hal ini biasanya terjadi pada musim kemarau.

Sifat- sifat kayu 1. Sifat Mekanis Kayu : Kemampuan kayu menahan gaya- gaya atau beban dari luar. Kayu merupakan benda anisotropis artinya kekuatannya untuk semua arah batang tidak sama. Tegangan kayu dibedakan pada arah sumbu longitudinal, radial dan tangensial. Dalam praktek diambil arah tangensial dan radial adalah sama, sehingga kita hanya

mengenal dua sumbu saja, yaitu sumbu axial dan arah sumbu radial. Juga disebut untuk arah sumbu axial = longitudinal ialah arah sejajar dengan arah serat sedang untuk arah sumbu radial ialah arah tegak lurus arah serat. Sifat mekanis kayu meliputi :

a. Kekuatan lentur Biasanya dinyatakan dalam Modulus of Rapture (MOR) merupakan tegangan tertinggi di bagian serat paling luar kayuketika gelagar retak/ patah karena beban tegak lurus serat. b. Kuat tekan Kuat tekan meliputi kuat tekan sejajar dan tegak lurus serat. Kuat tekan sejajar serat 15 kali kuat tekan tegak lurus serat. c. Kuat tarik Kuat tarik aksial jauh lebih tinggi dari kuat tarik transversal. d. Kuat geser Kuat geser transversal 3-4 kali lebih besar daripada kuat geser aksial. e. Keuletan Adalah ketahanan kayu terhadap beban kejut (tiba-tiba) yang bertentangan dengan lentur statis dimana beban naik berangsur- angsur. Pada gelagar beban dinamis yang dapat dipikul 2 kali beban statis.. f. Elastisitas Nilai MOE bervariasi antara 2500- 17000N/mm2 arah aksial. MOE pada arah transversal 300-600 N/mm2. g. Kekerasan Kekerasan adalah ketahanan kayu terhadap masuknya benda asing ke dalam masa kayu. Ketahanan ini lebih tinggi dari arah aksial (pada penampang transversal) daripada dari arah lateral (tangensial dan radial) h. Kuat belah Adalah kemampuan kayu terhadap gaya luar yang berbentuk baji. i. Pengaruh kadar air Jika kadar air kayu turun kekuatan akan naik. Sifat mekanis kayu ditentukan pada kadar air konstan yaitu 15%. j. Kadar lengas

Kadar lengas ialah jumlah persentase air yang ada diantara ruang- ruang antar sel dari kayu. Perubahan kandungan air pada ruang antar sel dari kayu tidak menyebabkan perubahan volume (di atas kadar air jenuh). k. Kerapatan / berat jenis Berat jenis kayu ialah hasil bagi antara berat kayu kering mutlak dan volume kayu semula. l. Lamanya pemberian beban pada kayu Lamanya pemberian beban pada kayu menyebabkan deformasi yang semakin besar. m. Kelelahan kayu (Fatique) Kemampuan kayu untuk menahan beban yang berulang- ulang bersiklus pendek tanpa mengalami kerusakan. n. Pengaruh mata kayu Mata kayu menyebabkan serat- serat disekitarnya tidak teratur sehingga menurunkan tegangan kayu.

2. Sifat Higroskopis a. Kadar lengas udara Kadar lengas udara mempengaruhi kembang susut dari kayu. b. Kembang susut Kayu akan mengembang bila kadar lengas kayu naik dan kayu menyusut bila kadar lengas kayu menurun. 3. Sifat- sifat fisik a. Kandungan air Air yang terdapat pada batang kay tersimpan dalam dua bentuk yaitu : 1. Air bebas (Free water) yang terletak diantara sel- sel kayu 2. Air ikat (Bound water) yang terletak pada dinding sel. Selama air bebas masih ada maka dinding sel kayu masih tetap jenuh. Ketika batang kayu mulai dioleh (ditebang dan dibentuk) kandungan air pada batang berkisar 40%- 30%, kandungan ini yang dinamakan kandungan air segar. Suatu kondisi dimana air bebas yang terletak diantara sel- sel sudah habis sedangkan air ikat pada dinding sel masih jenuh dinamakan titik jenuh serat (fibre saturation point) kandungan air ini berkisar 25% - 30%. b. Pengaruh temperature

Bila temperature rendah kadar lengas naik, kayu akan mengembang dan bila temperature tinggi kadar lengas turun, kayu akan menyusut. c. Sifat- sifat listrik Semakin tinggi kadar lengas berarti semakin tinggi daya hantar listrik, ini disebabkan aliran listriknya melalui butir- butir air yang ada di dalam kayunya. d. Kepadatan (density) Kepadatan dinyatakan sebagai berat per unit volume.

Kuat Acuan berdasarkan Sifat- sifat Mekanik Kayu 1. Kuat Acuan berdasarkan atas Pemilahan secara Mekanis Berdasarkan modulus elastisitas lentur yang diperoleh secara mekanis , kuat acuan lainnya dapat diambil mengikuti tabel. TABEL KUAT ACUAN 2. Kuat Acuan berdasarkan Pemilihan secara Visual Berikut adalah pemilahan secara visual berdasarkan atas pengukuran berat jenis, maka kuat acuan untuk kayu berserat lurus tanpa cacat dapat dihitung dengan langkah- langkah sebagai berikut. Dari hasil pemeriksaan sampel kayu di laboratorium didapat berat basah dan berat kering berturut- turut 1,6 gr dan 1,3 gr, maka berat jenis kayu pada kadar air 15% adalah : 1. Kadar air sampel kayu (m%)

2. Nilai kerapatan ()

3. Berat jenis pada kadar air m% (Gm) ( 4. Berat jenis dasar (Gb) ) ( )

5. Berat jenis pada kadar air 15% (G)

6. Estimasi kuat acuan modulus elastisitas lentur (Ew)

Anda mungkin juga menyukai